NovelToon NovelToon
Jadi Istri Ustadz, Bejo?

Jadi Istri Ustadz, Bejo?

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Romansa
Popularitas:242.9k
Nilai: 5
Nama Author: Shuci Icuz

Seorang gadis yang menikah dengan seorang Ustadz paling populer di pesantren nya, Dia begitu tidak menyukai dengan pernikahnya itu di karenakan ia masih belum ingin membina rumah tangga, dialah Siti Maura Mubarokah, yang lebih akrab di sapa Sima, singakatan dari Siti Maura.

Akan kah dia bisa ikhlas menjalani dan menerima pernikahanya, atau kah dia memilih mangakhiri saja hubungan pernikahan nya itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shuci Icuz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Malas makan

Maura mengembalikan uang tersebut ke dalam amplop, kemudian memasukkan lagi ke dalam sakunya, besok ia berencana untuk ketempat tranfer, untuk mentrasferkan sebagian uang itu ke dalam kartu ATM agar tidak mudah habis.

"Kamu tidur Ra, di dalam lama banget sih di tungguin juga." Keluh Ratih yang menungguinya di luar kamar mandi.

"Lah kenapa kamu nungguin aku, kamar mandi lainya aja kosong, suka sekali nunggu." Maura tidak mau di salahkan. Karena memang bukan salahnya yang menyuruh dia menunggu bukan Maura melainkan dirinya sendiri yang mau.

"Ck, aku mau pakai kamar mandi sebelah sini ya urusan aku lah, kamu aja kelamaan di dalem," jawab Ratih tidak mau kalah.

"Malas debat sama orang aneh," gumam Maura yang masih bisa di dengar oleh Ratih.

"Kamu tuh yang aneh," balas Ratih sebelum masuk kedalam kamar mandi.

"Kenapa di tekuk begitu wajahnya?" tanya Amel yang melihat wajah Maura yang kecut kayak asem.

"Noh, si Ratih cari gara gara, males ngeladenin aku."

"Oh, dah balik tuh anak, ck malas juga denger namanya, sok centil sih." Nada ikut menimpali obrolan Maura dan Amel.

Ratih itu dulunya satu kamar dengan Maura Nada dan Amel, tetapi sikapnya yang centil dan sombong membuat yang lainnya lambat laun menjauh dari Ratih, sehingga kini Ratih memlilih bergabung di kelompok Lala the genk.

seperti biasa Maura akan berleliling mengecek semua kamar, sekarang ia tidak ingin menyusahkan diri, Maura hanya akan memanggil penanggung jawab kamar masing masing kemudian akan memerintahkan mereka untuk segera membersihkan kamar yang masih berantakan, Maura tidak mood lagi untuk bertindak langsung, ia memilih tidur siang, di bandingkan makan.

"Hai, Ra jangan malas begini dong, yuk makan, nih makanan kesuakaan kamu loh, sambal terong balado sama telur ceplok." Rayu Amel yang tidak ingin Maura sakit karena malas Makan.

"Nanti aja Mel aku belum laper." tolak Maura yang tetep pada posisinya.

"Yah belum lapar gimana sih, tadi pagi juga kamu belum sarapan, udah yuk makan, sini aku suapin." Tawar Amel lagi yang membuat Maura berdecak kesal.

dan tetap menolak apa pun yang Amel sodorkan ke depan mulutnya.

Amel pun menyerah untuk menyuapi Maura, kemudian ia mengambil camilan di koperasi mungkin saja Maura mau dengan camilan yang ia beli ini.

"Wah banyak sekali cemilannya, enak nih mau dong." Nada hendak mengambil salah satu cemilan tersebut tetapi saat mengulurkan tangannya.

Plak.

Amel memukul tangan Nada dengan mata yang menatap tajam.

"Pelit amat sih, aku kan cuma mau lihat aja," gerutu Nada yang mmebuat Amel memutar bola matanya.

"Gak percaya aku, kamu mah kalau udah ambil langsung makan Nad, udah hapal aku mah sama sikap kamu itu."

Nada menyengir ketahuan niat bulusnya.

"Lagian kamu sama temen sendiri pelitnya gak ampun, aku cuma mau ambil satu Mel." Eyel Nada yang membuat Amel semakin kesal.

"Gak boleh, jangan setuh semua ini sebelum Maura memakan salah sati dari nya."

"Hah, jadi camilan ini buat Maura, ih Ra bangun dong, ini jajan banyak aku mau satu ya, bangun dong." Nada mengguncang guncang tubuh Maura membuat Maura kesal karena tidur siangnya di ganggu.

"Apa sih Nad, aku ngantuk loh, kalau kamu mau makan tuh jajan, makan aja lah. Jangan ganggu aku." Maura melanjutkan tidurnya sementara Amel dan Nada pun saling tatap.

Amel geleng geleng kepala seolah menyayangkan apa yang Nada lakukan tadi.

Nada malah cengengesan mendapati mood Maura yang jelek, tidak seperti biasanya yang akan marah marah.

Nada dan Amel kemudian berencana mengajak Maura makan di luar saja sambil jalan jalan, siapa tahu nanti perasaan Maura lebih tenang dan mau makan.

Maura saat ini sperti tidak punya semangat, ia teringat terus pada sang Abah, karena itu Maura memilih tidur untuk menghilangkan rasa penatnya.

Tetapi tidur pun juga tidak bisa membuatnya tenang dan ceria lagi, alhasil dia hanya sekedar memejamkan mata saja.

Nada dan Amel memutuskan untuk membiarkan Maura istirahat, nanti kalau ia sudah bangun maka akan memaksanya makan, agar tidak sakit.

Hari hari Maura susah makan, nafsunya seperti entah hilang kemana, sepertinya hilang ikut bersama Abah yang tak lagi ada di sisihnya.

Lusa ia sudah harus balik lagi ke Jakarta untuk ikut memperingati kematian Abahnya yang ke tujuh hari, kini Maura tengah duduk di depan kelas menunggu Amel dam Nada yang masih ada di kamar mandi.

Kebetulan Ustadz Rahmat lewat dan menegurnya bahkan Ustadz Rahmat mengajaknya mengobrol sedikit serta mengucapkan bela sungkawanya.

Hal itu di ketahui oleh Bejo yang pada saat itu juga ingin melewati kelas Maura, ia berhenti dan mengamati interaksi dari keduanya, timbul rasa tidak suka melihat wanita yang sudah bersetatus istrinya itu berbicara dengan Laki laki lain.

Setelah Ustadz Rahmat pergi barulah Bejo datang menanyakan apa yang telah mereka bicarakan.

"Kenapa kepo?" tanya Maura balik.

"Ck, kalau suami tanya dijawab yang bener dong, bukanya malah tanya balik."

"Sssttt.. Apaan sih, jangan keras keras kalau ngomong begitu, nanti ada yang denger tau, ck, kita kan udah sepakat buat gak kasih tahu hubungan kita, jadi jangan sebut istri atau suami." Maura berbicara dengan berbisik serta matanya melotot bahkan ia tengah celingukkan kesana kemari mengawasi situasi kalau kalau ada yang lewat.

"Makanya, kalau saya tanya di jawab." Eyel Bejo.

"Lagian kamu kepo banget sih, mau tau urusan orang, apa yang aku bicarakan dengan Pak Rahmat gak ada hubungannya sama kamu." tukas Maura dengan kesal.

Tetapi Bejo tidak menyerah tetap ingin tau apa yang Maura obrolkan bersama Ustadz Rahmat.

"Tentu saja ada hubungannya, Saya kan suami kamu, dan kamu ...eemm.." Mulut Bejo di bekap oleh Maura dan Maura menyeretnya masuk kedalam kelasnya yang kosong.

Di jam sore begini Mahasisiwa sudah banyak yang pulang, dan tidak akan ada yang datang masuk kelas, karena kelas sudah berakhir, mungkin hanya beberpa saja yang punya kepentingan.

Maura menarik Bejo masuk ke dalam kelas karena sepertinya ia mendengar suara teman temanya di ujung lorong.

Tidak ingin ketahuan Maura menarik Bejo masuk kedalam kelas dan bersembunyi di balik pintu, bahkan maura membuat jongkok Bejo agar tidak terlihat dari jendela atas.

Jantung Bejo berdebar karena posisi merek saat ini sangat dekat, apa lagi bekapan Maura masih berada di mulutnya, yang artinya tanpa sengaja Bejo telah mencium telapak tangan Maura.

"Loh di mana Maura, kok gak ada, bukanya katanya mau nungguin disini ya, kok malah ngilang." Nada menoleh kesana kemari mencari sosok Maura.

"Mungkin udah balik duluan kali, karena kita kelamaan di kamar mandinya." Sambung Amel yang ikut menoleh ke sana kemari.

"Em mungkin ya, kalau gitu kita balik juga yuk." Nada dan Amel pun pergi mengira jika Maura sudah balik ke pesantren terlebih dahulu.

Sementara itu Maura yang mendengar percakapan sang teman di luar, merasa lega dengan langkah kaki mereka yang semakin jauh.

"Oh maaf," ucap Maura seraya melepaskan bekapannya dari mulut Bejo, dan juga segera menjauhkan diri dari Bejo.

Tetapi dengan cepat Bejo menariknya sehingga Maura jatuh dalam pelukannya.

Cup.

Kecupan lembut mendarat di kening Maura, Bejolah yang melakukanya, Maura ingin memberontak dari pelukan Bejo tetapi kedua tanganya di genggam erat oleh Bejo.

"Kamu yang membawa ku kemari, pasti karena rindu kan, makanya aku akan memberikan ciuman untuk mu agar tidak rindu, lusa kita akan balik ke jakarta dan bisa sepuasnya melepas rindu." Bisik Bejo yang membuat maura mematung di tempatnya sementara Bejo sudah pergi meninggalkan Maura sendiri setelah memberikan kecupan yang kedua kalinya.

1
Ita Xiaomi
Ampun dah si kakek ambil gampang aja 😁
manda_
lanjut thor semangat buat up lagi semoga apa yg dicari cpt ketemu ya maura
manda_
lanjut thor semangat buat up lagi maura ini bikin demes 🤣🤣🤣
manda_
lanjut thor semangat buat up lagi penculik nanti ketemu sama penculik juga 😂😂😂
manda_
lanjut maura ini hamil jd hormonnya gak stabil 🤣🤣🤣
manda_
lanjut thor semangat buat up lagi kayaknya maura nyidam nih, waduh oma diculik
manda_
lanjut thor semangat buat up lagi semoga ketauan ya dirmh oma nya maura ada mata2 nda rifat
manda_
lanjut thor semangat buat up lagi semangat mas bejo lindungin keluarga maura dari si rifat sama ibunya itu
manda_
lanjut thor semangat buat up lagi kok dikit sih thor
manda_
lanjut thor semangat buat up lagi maura ini anak orang kaya ya
manda_
lanjut thor semangat buat up lagi siapa sih yg nembak
manda_
lanjut thor semangat buat up lagi ada masalah apa ya sebebernya
manda_
lanjut thor semangat buat up lagi siapa tuh yang mau ketemu sama maura
Neni Neni
lanjut kk siap yg dicari cucuya
manda_
lanjut thor semangat buat up lagi ya ditunggu thor siapa nih yg dicari cucunya
manda_
lanjut thor semangat buat up lagi ya ditunggu semoga si rifan tuh cpt ketauan ya
Syukriah Alkaff
gantung ceritanya
manda_
lanjut thor semangat buat up lagi ya ditunggu maura liat apa tuh
manda_
lanjut thor semangat buat up lagi ya ditunggu thor itu musuhnya ada di depan rumah kamu bejo semoga cpt ketahuan ya
manda_
lanjut lagi thor up nya ditunggu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!