NovelToon NovelToon
KAU DI HATI KU

KAU DI HATI KU

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Berondong / CEO / Pengganti
Popularitas:1.5M
Nilai: 5
Nama Author: Reny Rizky Aryati, SE.

🏆 Novel Lomba Menulis Tahun 2022 🏆

Kisah seorang ratu yang bereinkarnasi ke masa depan menjadi gadis biasa yang lugu untuk menebus segala dosanya yang telah lalu akibat kegemarannya yang suka berperang dan membunuh ribuan orang dalam perang kerajaan yang di pimpinnya.

Bertemu seorang pria berondong yang bodoh yang tak sengaja ia temukan di depan toko roti tempatnya bekerja.

Ternyata pria tersebut seorang CEO Amnesia yang tidak diketahui identitas pribadinya sampai CEO Amnesia itu mendapatkan ingatannya kembali setelah jatuh dari toilet.

Tetapi CEO itu hanya mengingat wanita lain dan menganggap gadis itu sebagai pengganti wanita lain itu.

Bagaimana kisah kasih ideal mereka akankah keduanya bersama dan menikah ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 16 MENGIKUTI LOMBA PADA FESTIVAL

MENGIKUTI LOMBA PADA FESTIVAL

Tema dari lomba kali ini adalah membuat roti khas Italia dengan varian truffle yang memiliki ciri khas berwarna hitam dan putih itu.

Babak final lomba pada akhir ajang lomba untuk menyambut musim gugur pada perayaan festival truffle fair.

Kali ini Batang Dewi mencari referensi mengenai truffle dan cara mengolah bahan truffle tersebut.

Batang Dewi mencari informasi terkait truffle lewat jejaring media internet yang disediakan pihak Hotel of Toscana Resort Castelfalfi.

Dia mencari referensi itu pada saat sebelum lomba pada babak final dimulai, dengan ditemani secangkir capuccino panas di area kamarnya yang cukup luas.

Jian terlihat tengah berbaring di atas sofa dengan memejamkan kedua matanya, dan sebuah majalah yang menutupi sebagian wajahnya.

Pada babak final ini, lima peserta lomba mendapat tugas untuk mengumpulkan truffle di area perbukitan.

Siapa yang berhasil mengumpulkan truffle sebanyak-banyaknya maka dia berhak memilih bahan sendiri untuk diolah menjadi hidangan yang akan dilombakan.

"Syarat lomba kali ini adalah mengumpulkan truffle sebanyak-banyaknya dan yang trufflenya paling banyak maka diperbolehkan untuk memilih bahan memasak sendiri dan bebas menggunakan dapur restoran", ucap juri lomba.

Lima orang peserta mulai bersiap-siap dalam perburuan truffle di Toscana Resort Castelfalfi ini.

Juri memberikan petunjuk kepada masing-masing peserta lomba yang tersisa lima orang itu.

"Hati-hati saat berburu truffle nanti, karena medan perbukitan di Toscana Resort Castelfalfi lumayan licin dan tidak mudah", kata juri lomba.

Peserta lomba hanya menganggukkan kepala mereka ketika mendengar arahan yang diberikan oleh juri lomba.

"Kalian diwajibkan untuk mengambil truffle dengan tetap memperhatikan petunjuk disana dan mengambil truffle dengan hati-hati jangan sampai merusak habitat truffle", ucap juri lomba. "Kalian paham !?"

"Paham !", sahut kelima peserta lomba kompak.

"Baiklah kalau kalian telah paham dan silahkan mengambil keranjang yang ada di meja lomba kalian sebagai wadah menaruh truffle. Dan ingat untuk tetap berhati-hati !", kata juri lomba mengingatkan.

"Siap !", teriak peserta lomba yang kini tinggal lima orang serempak.

"Pada hitungan mundur, kalian bersiaplah untuk lari ! Dan kumpulkanlah truffle sebanyak-banyaknya dengan tetap memperhatikan lingkungan sekitar kalian ! Kalian mengerti !", teriak juri lomba.

"Mengerti !!!", sahut dari kelima peserta lomba.

"Tiga... Dua... Satu... !!! Mulai !", teriak juri lomba penuh semangat.

"Aaaakh !!!", jerit kelima peserta lomba.

Lima orang peserta lomba mulai balapan lari dan saling kejar-kejaran.

Batang Dewi berlari paling depan dengan sangat cepat, itu dikarenakan tubuhnya yang dulu sebagai seorang ratu terbiasa terlatih di medan perang. Dan terbawa hingga sekarang setelah dia bereinkarnasi ke jiwa seorang gadis yang lugu.

Tubuh gadis polos itu memang tidak terbiasa berlari cepat tetapi karena Batang Dewi yang masuk ke tubuh gadis polos itu sangat terlatih ketika dia menjadi seorang ratu maka berlarian menuruni perbukitan bukanlah hal sulit bagi Batang Dewi.

"Rupanya tubuhku mengalami peningkatan kemampuan setelah berhari-hari melatih diri membuat roti", ucap Batang Dewi.

Batang Dewi merasakan tubuhnya mulai mengalami perubahan yang meningkat karena biasanya dia lemah dan rapuh tapi setelah berlatih membuat roti, dia melihat perubahan yang baik pada dirinya.

"Sepertinya berlatih membuat roti mampu meningkatkan kekuatan tubuh ini dan aku merasa kecepatan tubuhku bertambah", ucap Batang Dewi.

Batang Dewi terlihat berlarian kecil naik turun melewati area perbukitan, dan tak lama kemudian dia telah sampai di area hutan ek yang luas serta subur, area ini jarang ditumbuhi rumput sehingga memudahkan perburuan truffle.

Truffle tumbuh sangat baik di daerah hutan castelfalfi hanya saja tidaklah mudah menemukan tanaman jenis jamur ini karena truffle muncul per pohon per tahun.

Batang Dewi memasuki area hutan pohon ek di castelfalfi yang sejuk dan tenang.

"Aku merasa kembali ke masa saat-saat menjadi seorang ratu dan melakukan peperangan...", ucap Batang Dewi.

Dia mendengar suara gaduh dari arah belakang ternyata peserta lomba yang lainnya mulai menyusulnya ke hutan castelfalfi ini.

Batang Dewi dengan cepat bergegas lari memulai perburuan trufflenya.

"Mungkin aku menemukannya di anatara tanah ini jika tidak mendapatkan di pohon ek", ucap Batang Dewi.

Dia mulai menelusuri pohon ek di hutan castelfalfi yang sunyi dan hening untuk mencari truffle.

Batang Dewi juga menyusuri tanah dan dia mulai menemukan truffle hitam dengan dibber bergagang panjang vanghetto -nya yang dibekali oleh pihak penyelenggara lomba.

Dia mengais-ngais tanah dengan kedua tangannya setelah dibber bergagang panjang vanghetto -nya mendeteksi keberadaan truffle itu.

Benar saja dia menemukan dua hitam truffle dan tiga putih truffle kemudian melanjutkan perburuan trufflenya sembari terus memasuki area pohon ek di hutan castelfalfi.

Keahlian berburu Batang Dewi sewaktu dia menjadi ratu dari Kerajaan Palawa menjadikannya sangat lihai dalam perburuan truffle di hutan castelfalfi.

Tidak butuh lama Batang Dewi mampu mengumpulkan truffle dalam jumlah yang tak sedikit.

"Aku rasa ini sudah dari cukup karena aku hampir mencari truffle cukup lama di area hutan castelfalfi ini", kata Batang Dewi.

Batang Dewi melihat isi keranjangnya yang berisi truffle hitam dan putih. Dia juga mendapatkan jamur putih paling berharga senilai €60 dengan estimasi sekitar €2.000 per kilogramnya.

"Aku sebaiknya segera kembali ke tempat lomba dengan cepat karena waktu yang disediakan juri lomba sangat singkat sekali", kata Batang Dewi.

Gadis polos nan lugu itu lalu memutar tubuhnya untuk kembali ke tempat lomba yang letaknya berada di Hotel of Toscana Resort Castelfalfi berkelas bintang lima.

Dia memutuskan pergi meninggalkan hutan castelfalfi dengan berlari kembali secepatnya melewati deretan pohon-pohon ek yang tumbuh subur di hutan castelfalfi yang subur.

"Area perbukitan merupakan area tersulit di lokasi Toscana Resort Castelfalfi ini karena aku harus berlari naik turun di area itu", ucap Batang Dewi.

Batang Dewi terlihat kembali berlarian di antara tanah perbukitan yang cukup menyusahkan dirinya apalagi sekarang dirinya harus membawa keranjang berisi truffle.

"Aku harus berlari hati-hati agar keranjangku yang berisi truffle tidak tumpah karena jika itu terjadi akan menyulitkanku mencari truffle-truffle itu di area perbukitan ini", kata Batang Dewi.

Batang Dewi bergerak pelan saat dia menuruni area perbukitan yang hijau permai itu sembari dia memegangi keranjang di tangannya dengan sangat hati-hati.

Dia memutuskan untuk berjalan cepat tanpa berlari lagi menuju kembali ke tempat lomba, sekitar empat puluh lima menit dia telah sampai di area hotel.

"Bagaimana acara perburuan trufflenya ?", sapa seseorang dari pintu masuk hotel.

Batang Dewi melihat Jian telah berdiri menunggunya disamping pintu dengan tatapan teduhnya.

"Lumayan menyenangkan", sahut Batang Dewi sekilas tersenyum.

"Apa kamu berhasil mendapatkan truffle-truffle itu ?", tanya Jian kembali.

"Tidak banyak yang aku dapatkan disana karena truffle ini cukup jarang tumbuh di area hutan castelfalfi ini", sahut Batang Dewi.

"Kamu ke hutan !?", ucap pria amnesia itu terkejut.

"Iya, karena juri lomba membebaskan setiap peserta lomba dalam perburuan truffle ini, kami bebas mencarinya dimanapun asal tidak membelinya", sahut Batang Dewi.

"Oh...", ucap Jian.

"Aku sarankan lainkali kamu pergi ke area hutan castelfalfi di kawasan Toscana Resort Castelfalfi ini", kata Batang Dewi.

"Bagus... Aku rasa ideamu sangat bagus sekali...", ucap Jian lalu berlalu dari hadapan Batang Dewi.

Batang Dewi hanya memandang punggung Jian tanpa bersuara sepatah katapun saat pria amnesia itu melenggang pergi dari hadapannya.

Akhirnya Batang Dewi kembali ke tempat lomba serta menyerahkan hasil perburuan trufflenya kepada juri lomba.

"Wow ! Luar biasa sekali Batang Dewi hasil buruanmu, banyak truffle yang berhasil kamu peroleh", ucap juri lomba.

Tampaknya hasil buruan truffle milik Batang Dewi mengejutkan juri lomba sehingga mereka semua terus menerus memuji dirinya.

Batang Dewi menyerahkan dibber bergagang panjang vanghettonya yang tadi dibawanya untuk perburuan truffle kepada juri lomba.

Dia melihat juri lomba menimbang truffle-truffle yang dia dapatkan lalu mencatatnya ke dalam lembaran kertas dan menaruh secarik kertas lainnya ke atas keranjang milik Batang Dewi.

"Kamu boleh kembali ke meja lomba milikmu", perintah juri lomba.

"Baik juri", sahut Batang Dewi.

"Tunggu sampai semua peserta lomba kembali dari perburuan truffle mereka", ucap juri lomba.

"Iya, juri", jawab Batang Dewi.

Batang Dewi menganggukkan kepalanya lalu bergegas berjalan menuju kembali ke meja lombanya.

Terlihat dua orang peserta lomba sampai ke tempat lomba dengan membawa keranjang dan ada dari salah satu peserta lomba yang membawa sekeranjang penuh anggur.

"Mana hasil perburuan trufflemu dan kenapa kamu mengambil anggur ?", tanya juri lomba.

Peserta lomba itu terdiam dan berdiri lesu karena hasil buruannya salah.

"Kamu duduk di kursi sana !", perintah juri kepada peserta itu.

Peserta lomba yang baru saja datang itu berjalan gontai menuju kursi yang terletak dekat kursi penonton karena dia tidak membawa truffle yang diperintahkan juri lomba sedangkan satu peserta lainnya dapat kembali ke meja lombanya.

Sudah ada tiga peserta lomba yang datang dan tinggal dua peserta lomba yang belum datang.

Muncul satu peserta membawa keranjang ke tempat lomba dan berhasil memperoleh truffle cukup banyak.

Datang lagi peserta lomba setengah berlarian ke tempat lomba membawa penuh zaitun serta sayuran.

"Ini juga, apa yang dia bawa ini ? Apakah kamu tidak tahu namanya truffle ?", tanya juri lomba.

"Tidak juri", sahut peserta terakhir itu.

"Kenapa tidak bertanya tadi dan lengsung lari jika kamu tidak tahu yang namanya truffle ?", tanya juri lomba agak kesal dengan peserta lomba yang menghias lehernya dengan untaian kalung sayuran.

"Maaf, saya tidak tahu kalau boleh bertanya kepada juri", jawab peserta lomba.

"Duduk sana ! Di kursi dekat peserta lainnya !", ucap juri lomba seraya menunjuk ke arah kursi dekat kursi penonton.

Peserta lomba dengan kalung sayuran itu berjalan santai ke arah kursi dekat peserta yang gagal membawa truffle sambil menyapa ramah peserta itu.

Tiba saatnya lomba final dimulai dan peserta lomba yang berhasil membawa truffle yang akan diizinkan mengikuti lomba tahap akhir.

Tinggal tiga peserta lomba yang mengikuti lomba pada babak final dan juri lomba kembali memberi arahan kepada mereka.

"Bagi yang berhasil mengumpulkan truffle terbanyak maka dia akan berkesempatan memilih bahan-bahan untuk memasak", kata juri lomba berpidato di depan peserta lomba dengan sangat lantangnya.

Batang Dewi melihat ke arah juri lomba dengan sangat serius. Dan juri mengumumkan siapa yang berhak memperoleh bonus khusus itu.

"Setelah menimbang truffle hasil buruan kalian tadi maka kami pihak juri lomba memutuskan bahwa Batang Dewi berhak atas bonus itu dan dia boleh memilih bahan sendiri untuk lomba", ucap juri lomba.

Batang Dewi dipersilahkan oleh juri lomba untuk maju dan memilih sendiri bahan-bahan lombanya.

Dia berjalan menuju rak yang berisi bermacam-macam bahan makanan yang telah tersedia dan tertata lengkap. Dan dia mengambil beberapa bahan untuk memasak seraya menaruh bahan-bahan itu ke dalam keranjang yang dibawanya.

Batang Dewi mendapatkan ide membuat bahan olahan truffle serta roti baguette. Biasanya truffle diolah bersama pasta tapi kali ini ia ingin membuat roti lapis panini dengan isi truffle di dalamnya.

Panini adalah roti lapis yang berasal dari Italia. Dan biasanya menggunakan roti utuh yang dipanggang, bukan roti yang dipotong.

Batang Dewi sengaja memilih roti panini karena alasan sederhana yang mendasarinya memilih menu makanan untuk tema lomba kali ini karena panini merupakan bentuk perwakilan yang berpihak pada fashion, senang menampilkan barang-barang konsumen sebagai simbol status sosial Italia yang khas.

Untuk kedua peserta lomba lainnya, pihak juri lomba memilihkan mereka bahan-bahan untuk memasak sesuai pilihan juri lomba sehingga mau tidak mau kedua peserta lomba pada babak final harus terpaksa menerimanya.

Lomba pada tahap terakhir dimulai dengan aba-aba dari juri lomba yang memerintahkan kepada ketiga peserta lomba untuk memulai lomba.

Batang Dewi mulai membuat panininya dengan menggabungkan bahan yang dipilihnya dengan menambahkan truffle didalam panininya kemudian memotong panininya menjadi dua lalu memanggangnya ke mesin press khusus yang disebut panini press.

Sesekali dia mengusap keringatnya dengan kain seragam yang melekat di badannya ketika Batang Dewi membuat panininya. Dan dia membuat sendiri roti-roti untuk panininya.

Dia meletakkan panini hasil buatannya ke atas piring saji berbentuk persegi dan menatanya dengan menambahkan sayuran wortel yang telah dikupas dan dipotong semenarik mungkin serta beberapa buah zaitun serta taburan sayuran hijau dan saus mayonaise yang diletakkan di sebelah panini.

Hasil lomba pada babak final tidak langsung diumumkan pada hari itu melainkan esok harinya sehingga para peserta lomba harus menunggu dan bersabar.

Juri lomba mempersilahkan para peserta lomba pada tahap final untuk kembali ke kamar mereka masing-masing setelah mengumpulkan hasil lomba mereka kepada juri lomba untuk dinilai setelah juri selesai menanyakan tema makanan dan alasannya memilih makanan yang mereka pilih untuk lomba pada tahap akhir.

1
kalea rizuky
kasian barang dewi keknya cm di jadiin cadangan doank pergi aja lah barang dewi
Reny Rizky Aryati, SE.: benar, cadangan serep ☺️👍
total 1 replies
LoL öz
❤️❤️❤️❤️❤️
stumble guy
🍯🍯🍯🍯🍯🍯🍯🍯🍯🍯🍯🍯🍯🍯🍯🍯
Manno Riky
🎂🎂🎂🎂🎂🎂
Reny Rizky Aryati, SE.
🎂🎂🎂🎂🎂💝
Reny Rizky Aryati, SE.
/Scowl/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!