Amyra Elisha dijual oleh Om Bagja pada Gavin Elvano Reynard . Pria tampan kaya yang sangat angkuh hingga Amyra hamil . Amyra pun kabur dari rumah Om nya itu . Sosok Bima Mahendra seorang pelukis menolong Amyra dan merawat nya .
Namun siapa sangka , ternyata Amyra kembali bertemu dengan Elvano .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KaMey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tanggung Jawab Elvano
Bima membaca pesan dari Elvano . Sejenak Bima berpikir .
" Hahh ! Apa yang harus aku lakukan ?" gumam nya bingung .
Tak lama kemudian Elvano menelepon karena Bima tidak membalas pesan nya .
" Ya ." jawab Bima malas .
" Kita harus bicara , Bima . Gua tunggu di tempat biasa . " ucap Elvano . Bima tak menjawab nya .
" Gua gak mau sampai masalah ini stuck gitu aja . Gua mau kita bicara dan selesaikan . " tegas Elvano .
" Ok . " jawab Bima singkat .
Bima merasa kalau kali ini dirinya memang harus benar benar melepas Amyra , karena mau tidak mau laki laki yang harus bertanggung jawab atas bayi yang di kandung Amyra adalah Elvano , bukan dirinya .
Bima memang sangat mengenal Elvano . Walaupun Elvano sering bergonta ganti wanita , bahkan sering tidur dengan para wanita cantik . Namun Bima tidak bisa memungkiri kalau Elvano bukan orang jahat .
Terlebih lagi selama mencari Amyra , Elvano tak pernah sekali pun bermain main dengan wanita lagi . Bima pun merasa heran bisa bisa nya seorang Elvano berubah hanya karena satu wanita yang hanya satu malam bersama nya .
Bima terus berpikir tentang apa yang harus dia lakukan selanjut nya . Antara melepaskan Amyra untuk dinikahi Elvano , atau mempertahankan agar dirinya lah yang menjadi ayah dari bayi yang di kandung Amyra .
" Semoga keputusan ku gak salah . " Bima menghela nafas panjang .
Bima mengenakan jaket nya dan mengambil kunci mobil nya .
" Bima , mau kemana ?" tanya Amyra di ambang pintu kamar nya .
Bima menghela nafas panjang , mencoba tersenyum dan menghampiri Amyra .
" Aku ada keperluan , sebentar kok . " jawab Bima tenang .
" Oh , boleh aku tanya sesuatu ?" ucap Amyra .
" Tanya apa Ra ?"
" Dia , Dia siapa , Bima ?" tanya Amyra dengan nada suara rendah . Tangan nya meremas ujung baju nya . Bima menyadari kalau Amyra sangat ingin tahu .
" Dia Elvano . Sahabat aku Ra . jawab Bima setenang mungkin .
" Apa dia bener sahabat kamu , Bima ? Tapi dia udah ,, " tanya Amyra ragu .
" Aku tau Ra , dia bukan orang jahat . Cuma emang aku juga gak tau apa yang sebenarnya terjadi , dan aku bakal cari tau . " ucap Bima .
" Aku gak bakal ketemu dia lagi kan ?" tanya Amyra .
" Amyra ,, Dengerin aku yaa . Kamu pasti bakal ketemu dia lagi , aku yakin itu Ra . " ucap Bima .
" Tapi , Kenapa aku harus ketemu dia lagi ? Aku gak mau , Bima . " Amyra memelas .
" Ra , bagaimanapun juga dia adalah ayah dari bayi yang ada di perut kamu . Dan dia harus bertanggung jawab atas apa yang udah dia lakuin sama kamu , Ra . " ucap Bima masih mencoba untuk tenang .
" Tapi , Bima .. "
" Kamu gak usah khawatir Ra , aku sangat mengenal nya . Dia bukan orang jahat , dan aku bakal pastiin kamu baik baik aja . Setidak nya dia harus bertanggung jawab sampai anak kamu lahir Ra . " ucap Bima meyakinkan .
" Tapi , Kamu ?" tanya Amyra ragu .
Bima tersenyum .
" Apapun yang terbaik buat kamu , aku pasti terima Ra . " jawab Bima .
Amyra merasa bersalah , kenapa dirinya justru kini harus menikahi laki laki brengsek yang sudah menghamili nya . Dan kenapa dirinya malah menolak Bima yang sudah jelas adalah orang yang menolong nya .
" Udah , kamu istirahat aja . Aku pergi dulu ." pamit Bima mengusap rambut Amyra .
Amyra masih terdiam menatap Bima yang kini berjalan hingga tak terlihat .
**************
Jam kini menunjukan pukul 18:00 .
Kini Elvano terlihat sedang duduk di tempat Theo , Di tempat hiburan malam tepat nya di ruangan tempat biasa ketiga sahabat itu berkumpul .
Wajah Elvano terlihat muram dan kebingungan .
" Kenapa lagi Lu ?" tanya Theo yang menyadari kalau sahabat nya ini pasti sedang dalam masalah .
" Pusing gua bro ! Ck !" jawab Elvano .
" Pusing kenapa lagi sih lu ? Masalah tuh cewek lagi ?" tanya Theo .
" Itu dia masalah nya ! Gua udah nemuin cewek yang selama ini gua cari . " ucap Elvano .
" Nah ! harus nya lu seneng kan , bukan nya malah kayak orang stres gitu !" ucap Theo .
" Masalah nya ... " ucap Elvano .
" Masalah nya ! Cewek yang dia cari selama ini adalah cewek yang mau gua nikahin !" ucap Bima tegas memotong pembicaraan Elvano .
Theo masih berpikir .
" Bima !" Elvano seketika berdiri dari duduk nya .
Bima pun duduk di sana berhadapan dengan Elvano .
" Bima ! Gua ,, !" Ucap Elvano .
" Wait , wait ! jangan bilang kalo cewek hamil yang lu bilang itu adalah cewek yang selama ini El cari ?" Theo mulai merasa ada yang aneh .
Bima dan Elvano hanya terdiam menandakan kalau jawaban dari pertanyaan Theo adalah Iya .
" Wah ! Gila ! sempit banget nih bumi !" Theo merasa tak percaya .
" Gua gak bisa lepasin dia !" ucap Bima tegas .
" Tapi lu gak bisa halangi gua ! Dia hamil anak gua ! " ucap Elvano mulai emosi .
" Gua tau kalau lu adalah ayah dari bayi yang ada di perut Amyra ! tapi semua itu terjadi karena kesalahan ! dan itu gak bisa lu buat alasan El !" Bima berdiri dengan wajah nya yang penuh amarah .
" Jangan buat gua bertindak lebih , Bima !" ancam Elvano .
" Gua selalu kasih apapun yang lu mau ! gua selalu mengalah dengan apapun yang lu mau ! tapi sorry , kali ini gua gak bakalan nyerah . " ucap Bima .
Elvano mencoba menahan amarah nya , begitu pun Bima .
" Wow ! tenang bro tenang . !". Theo mencoba menghalangi Elvano dan Bima yang kini mulai saling menatap dengan penuh emosi .
" Duduk !" ucap Bima menahan sekuat tenaga amarah nya .
Bima bukan tipe orang yang mudah marah , Bima cenderung lebih bisa menahan amarah nya ketimbang Elvano . Bima akhirnya mengalah dengan dirinya .
Elvano yang masih emosi itu pun duduk kembali .
" Apa mau lu !" tanya Bima serius .
" Biar gua yang nikahin Amyra !" Elvano dengan lantang menjawab Bima .
" Amyra bahkan gak mau ketemu sama lu ! Apa yang lu harepin buat nikahin dia . " ucap Bima .
" Apapun yang terjadi , gua bakal nikahin dia !" tegas Elvano .
Bima mengusap kasar wajah nya sendiri .
" Ok ! Tapi dengan satu syarat ." ucap Bima .
" Syarat apa ?"
" Lu nikahi dia sampai bayi yang ada dalam perut nya lahir , setelah bayi itu lahir . Lu harus lepasin dia . " ucap Bima .
Elvano terdiam berpikir .
" Ok . " jawab Elvano bulat .
" Jangan pernah sentuh dia !" Ancam Bima serius .
Elvano tak menjawab nya . Bima berdiri hendak pergi .
" Dan satu lagi , gua gak bakal tinggal diam kalau sampe lu nyakitin dia !" ucap Bima kemudian berlalu meninggalkan tempat itu .
Elvano menyandarkan kepala nya di sofa itu . Elvano benar benar merasa antara menang dan kalah .
Dirinya merasa menang karena bisa menikahi Amyra . Namun disisi lain Elvano merasa kalah karena kini dia terlibat masalah dengan sahabat nya .
Elvano mengacak rambut nya sendiri .
" Arrghhhhh !!!" Elvano frustasi .
" Lu gak beneran suka sama tuh cewek kan ? jangan sampe persahabatan kita pecah cuma gara gara tuh cewek ! " ucap Theo .
" Entahlah !" jawab Elvano dengan menatap kosong langit langit ruangan itu .
...**************************...
jgn ngilang lagi yah ,semangat nulisnya ,up tiap hari ,kami pembaca mu setia nunggu novel ini up 😉😉😉