Pangeran Alvero si bad boy paket komplit SMA Sanjaya
Ganteng? Udah Pasti Dong
Pinter? Genius malah
Tajir? Gak usah ditanya. Sikapnya? Cool banget, atau justru terlalu dingin? Ice Prince loh julukannya.
Kemudian sifat POSSESSIVE-nya muncul ketika ia jatuh Cinta kepada Zea Carista Cewek ketua ekstrakulikuler modern dance yang punya senyum memesona.
Dengan mudahnya, Pangeran mengklaim bahwa Zea itu miliknya. Zea yang notabene hanya mengenal nama Pangeran langsung tak terima
Tapi sayang, Pangeran yang tidak pernah ditolak sekalipun dalam hidupnya tetap akan menjadikan Zea miliknya. Sampai kapan pun
Bagaimana kisahnya ya ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tania22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 16
" Ngapain elo ke sini ? sungut Zea dari dalam kamar
Tidak terdengar Jawaban apa pun dari dalam kamar
" Zea, " Panggil Pangeran lagi ketika tidak mendapat respons apa pun dari si pemilik kamar
Pangeran bernafas lega ketika Pintu akhirnya dibuka, menampilkan wajah kesal Zea yang membuatnya terlihat imut
" Apaan ? Loh kok elo masuk ke kamar gue sih, " tanya Zea sinis ketika Pangeran malah dengan santai dan duduk di sisi tempat tidur
" Keluar enggak, "
Pangeran menggeleng
" Keluar, ih,"
" Jangan ngambek terus lah, Zea maafin aku ya,"
" Pangeran keluar, "
" Enggak mau sebelum kamu maafin aku dan enggak ngambek lagi,"
Zea mendengus, " Terserah elo deh Awas Gue nggak mau tidur " Zea segera berbaring dan menutup tubuhnya dengan selimut tebal
Pangeran menghela nafasnya dalam, " Zea jangan ngambek,ih "
Pangeran ikut membaringkan tubuhnya lalu bergumam tidak jelas, " Zea jangan marah-marah takut nanti lekas tua Kanda setia Orangnya tapi Pernah mendua Zea Please Jangan marah ya sama Pangeran,"
Zea yang membelakangi Pangeran
" Zea Please Jangan marah,ya, "
" Lepasin, " Ucap Zea yang sudah membuka selimutnya dan menatap sinis Pangeran
" Tapi Zea Jangan marah lagi,ya"
" Apa-apaan sih elo Pangeran lebih baik elo Pergi dari kamar gue, "
" Zea jangan kayak gini aku enggak suka,"
" Iya, iya gue bakal maafin elo kalo Pergi dari kamar gue, Tolong ya Pangeran,"
" kamu enggak ikhlas, "
" Pangeran, ih Gue timpuk Pake kursi, mau enggak, "
" Maafin aku ya,"
Zea menggaguk acuh tak acuh lalu mendorong tubuh Pangeran keluar dari kamarnya
" iya,iya,"
" Besok aku jemput, ya, jangan lupa, " kata Pangeran sambil tersenyum manis tetapi tidak di tanggapi dengan baik oleh Zea
" iya,iya Terserah, "
" Aku sayang kamu, " Pangeran mengacak-acak rambut Zea
"Enggak usah Pegang-pegang rambut gue," Celetuk Zea dengan datar
Pangeran Tersenyum tipis lalu menjajarkan Wajahnya dengan wajah Zea
" istirahat yang Cukup ya, Good night Sayang, " Pangeran mengeringkan sebelah matanya lalu berjalan pergi menuruni tangga. meninggalkan Zea yang mematung, lalu menggerutu kesal
...Tuh kan enggak tau apa perlakuan Lo itu bikin sport jantung...
Pangeran sudah menaiki dan memajukan mobilnya hanya menghela nafas Pelan
Zea satu-satunya Orang yang benar benar ia sayangi sekarang, Tetapi Cewek itu sekarang malah marah Padanya akibat Perlakuannya sendiri.
Tapi ia yakin bahwa keadaan itu hanya sementara. Lagi Pula ia akan membuat Zea kembali tersenyum
Pangeran menaikkan sebelah alisnya Ketika melihat sebuah mobil berwarna Putih di halaman rumahnya. Meskipun mobil itu jarang tetapi Pangeran tahu dengan Pasti siapa Pemilik mobil itu
Dan benar saja ketika Pangeran masuk ke dalam rumah seorang Pria Paruh baya baru saja turun tangga dari lantai dua sambil membawa seberkas map yang ia Pegang dengan erat Pakaian kantoran belum di ganti
" kamu dari mana aja, Pangeran, ? Tanya Papa Pangeran ketika melihat anaknya baru datang dari luar
" Tumben Pulang ke rumah. Kak Alvaro kan udah enggak ada, "
Papa Pangeran memandang anaknya itu dengan Pandangan tidak senang, " Apa maksud kamu ngomong kayak gitu, Pangeran, "
" Oh iya, lupa ada bekas Penting ketinggalan ya, "
" kamu kenapa sih Pangeran Papi yakin kamu pas kecil enggak kayak gini, "
" Mau Pergi lagi ? Yakin ? Emang Papi sempet merhatiin Pangeran ? Enggak kan, " tanya Pangeran balik ketika melihat Papinya itu bergegas menuju ke Pintu
" Kata siapa Papi enggak merhatiin kamu ? Banyak urusan kantor yang belum selesai, Pangeran Nanti kalo kamu udah ngegantiiin Papi kamu bakal ngerasain sibuknya Jadi CEO, "
" kalaupun aku nanti ngegantiiin Papi aku bakal berusaha ngeluangin waktu buat keluarga sendiri, " balas Pangeran sarkastis sambil berjalan dengan langkah berat menaiki anak tangga menuju ke kamarnya
Dengan Embusan keras, Pangeran membanting Pintu kamar sekeras kerasnya. ia menghela nafas lalu membaringkan tubuhnya ke tempat tidur
Pangeran mengacak rambutnya frustasi lalu melangkah keluar dari kamar, menuju kolam renang di halaman belakang rumah dan duduk di pinggir kolam. matanya menatap kosong ke arah riak air, mengacuhkan rasa dinginya yang menyerang tubuhnya karena kakinya yang basah
Pangeran mendongak dan menatap Langit malam kelam-sekelam suasana hatinya
ia menarik nafas dalam-dalam dan bangkit, melangkah kembali ke kamarnya dan berharap esok akan lebih baik lagi Yaitu di mana Zea akan Memanfaatkanya sehingga modd Cowok itu membaik
♥️ 251,899 Likes
Pangeran Alvaro : Your are my Piece Of Paradise @ ZeaCarista56
...°°°...
Hari itu masih Pagi, Tetapi Pangeran sudah menghela nafasnya Pelan. Melihat Zea Cemberut Padanya membuat ia semakin bingung
ia sudah meminta maaf,kan ? lalu kenapa Zea kelihatan marah padanya
" Zea, Jangan Cemberut gitu, masih marah sama aku ,"
Zea menoleh dan menggeleng, " Enggak,"
" Terus kenapa kamu masih Cemberut kayak gitu, "
Zea diam sejenak, " Pangeran, kamu sekarang semester dua kan "
Pangeran mengangkat sebelah alisnya dan menggaguk mengiyakan, " Emangnya kenapa Zea "
Zea memainkan ujung jaketnya tidak jelas. memiringkan kepalanya berpikir apakah ia Perlu mengatakan sesuatu yang salah mengganjal sejak tadi malam
" kalo gitu kamu Cepet keluar, ya , " Zea meringis setelah mengeluarkan Pernyataan itu. Entah kenapa hatinya terasa kalut
Zea menggaruk kepalanya yang tidak gatal dengan tangan kirinya
" I - iya "
" kamu bakal ngelanjutin kuliah di mana," Zea menatap Pangeran Penuh harap. Meskipun ia yakin Pangeran akan melanjutkan kuliahnya di luar negeri, melihat kepintaran Pangeran dan Fakta bahwa Pangeran adalah Penerus bisnis milik Papanya Akan sangat mengherankan jika Pangeran di berkuliah Indonesia walaupun Zea lebih suka kemungkinan yang ini
" Amrik mungkin, " jawab Pangeran dengan suara kecil. ia rasanya tidak tega mengucapkan hal itu bisa membuat Zea kecewa. Tetapi ia harus menjawab dengan jujur, kan
Suasana jadi sangat Canggung selama beberapa menit. Zea sibuk dengan Pikirannya dan Pangeran sibuk menyetir
" Kenapa kamu nanya kayak gitu, Zea,"
" Aku ngerasa belum siap aja kalo kamu Pergi, " sahut Zea the Point
Pangeran tersenyum tanpa sadar
" Zea, kalo aku nanti kuliah di Amerika, jangan berpaling dari aku ya,"
Zea hanya diam tidak menjawab dan menatap lurus ke depan
" Iya, aku bakal berusaha, " Jawabnya lirih
...°°°...
Marissa menatap salah satu sahabatnya itu dengan heran. Zea yang biasanya super Ceria dan aktif seperti ibu-ibu yang suaminya baru gajian, Kini terlihat murung dan banyak melamun Apa yang terjadi ?
Marissa menyentuh bahu Cewek itu. Zea menoleh dan mengangkat kedua alisnya
" Apa, "
" Lo kenapa, " tanya Marissa sambil menggigit wafer stroberinya
" Enggak apa-apa, Emang Wajah gue keliatan kayak Wajah susah, ya, " balas Zea yang kembali menopang dagunya lalu menatap kosong ke depan
" Jujur sama gue deh, Zea jangan rahasia-rahasiain gitu,ah, " Cibir Marissa ketika melihat sahabatnya itu tampak menyembunyikan sesuatu
" Tapi jangan ledek gue, ya , "
Marissa mengusap hidungnya " Lah kenapa emangnya, "
" Lo tau kan kalo Pangeran itu kelas dua belas,"
Marissa mengganguk membenarkan, " Ya terus, "
" Ya berarti kita kan kalah Cepet keluar daripada gue, bego terus katanya kuliah mau di Amerika, " ucap Zea cemberut
" Ya gak heran sih, Zea Dia kan Pinter, Tajir lagi, "
Zea mendengus, " Ih, elo mah reaksinya kok gitu, "
" Lah emang gue kudu ngerespons kayak gimana, "
" Ya .. enggak gitu Juga. Maksudnya, gue udah mulai sayang sama dia tapi kok dia malah cabut ke Amerika, " Zea mengerjapkan mata berbulat yang terasa memanas
Marisa menatapnya mengerti
" Gue Cuma takut, Marissa "
" Takut kenapa, "
" Ya takut dia nemu Cewek yang seribu kali lebih baik daripada gue, yang lembutan dikit,enggak sangar kayak gue,"
" Pangeran bilang dia dulu suka senyuman gue. kalo ada Cewek yang senyumannya lebih bagus di sana gimana, " Zea menunduk
Marissa memeluk sahabatnya itu dengan sayang
" Percaya sama gue deh Zea, Pangeran enggak akan bisa berpaling dari elo. Lagian elo harus Percaya sama Pangeran karena gue yakin kepercayaan dalam hubungan itu Penting, " nasihat Marissa yang tiba-tiba mirip dengan Mario teguh
" Dan yang Penting lagi elo juga enggak boleh Pindah ke lain hati, "
Zea mengganguk, " iya, Gue bakal berusaha, "
" jangan overthinking juga, " lanjut Marissa
Zea mengernyit dahinya. " kenapa "
" overthinking kills your happiness"
Zea merenungi Perkataan Marissa. Benar juga Berpikir berlebihan seringkali malah berdampak negatif
" Nah sekarang manfaatin Waktu deh. Emang sebentar, Tapi elo harus buat memori yang indah sama Pangeran, "
Zea tertawa kecil sambil mengucek matanya yang mulai berair
" Elo kok mendadak jadi bijak sih, Pangeran ? Efek Oldan nih,"
Marissa mencibir, " Yeee, elo mah dibaikin kok malah gini sih ,"
Zea kembali tertawa
" iya makasih ya, Marissa elo memang sahabat terbaik gue, " Zea memeluk Marissa erat
" Ih ada apaan nih maen Pelukan-Pelukan segala kok gue gak diajak ? sembur Rani yang baru datang bersama Sheila
" Iya,nih, " timpal Sheila
" Rahasia , " balas Zea sambil menjulurkan lidahnya
" Ih, apaan, " Paksa Sheila sambil mencolek lengan Zea
" Enggak usah Pake teriak-teriak segala,"
Dengan sabar dan Zea menceritakan kembali apa yang tadi ia Ceritakan pada Rani hanya mengganguk- anggukan kepala tidak jelas selama Zea berbicara, sedangkan Sheila mendengarkan dengan serius
" Elo harus Percaya sama Pangeran, Zea ," Sheila mengeluarkan pendapatnya
Marissa mengganguk, " Gue bilang juga apa. Lo harus Percaya sama Pangeran Zea, "
" Nah sekarang selama Pangeran belum keluar dan masih di sini, Coba Puas-Puasin sama dia. Bikin jadwal aja sekalian, " Celetuk Rani, " lanjutin aja yang kemarin, "
" Acara apa-apaan, ? Ucap Zea mengernyitkan keningnya
" Waktu di rumah, Lo " tanya Rani dengan wajah Polosnya
" Elo mah Pikirannya ke situ Mulu, Rani," Ucap Sheila
" Ih, sakit tau, " Rani mengusap-usap kepalanya yang terasa sakit
" Lagian elo mah ke sana sih koneknya, " Cibir Marissa
Zea hanya Cemberut tetapi, pipinya jadi memerah ia ingat Persis kejadian waktu di rumahnya
" Ih, Zea Wajahnya merah, " Sheila menunjuk-nunjuk wajah Zea lalu tertawa keras
Sheila dan Marissa ikut-ikutan Tertawa
" jangan-jangan Lo bayangin ya, ! Marissa memukul lengan Zea dengan Pelan
" hmmm, "
Suara dehaman itu membuat keempat Ceweknya itu menoleh
" Pangeran, " Zea berdiri dan menghampiri Cowok itu " Ada, apa ,"
" Ayok ke kantin, "
" Kok, "
" temen-temen kamu kan bilang kamu harus ngehabisin waktu sama aku"
Zea mengangkat sebelah alisnya " Kamu denger, "
Pangeran mengangguk
" Sejak Kapan, "
Pangeran tersenyum tipis " Dari Awal, sampe yang di rumah kamu aja aku denger, "
Zea Kemudian merasa kikuk. ingin sekali ia menenggelamkan dirinya saking malunya
Sebelum ia benar-benar keluar dari kelas
Zea melayangkan Pandangan kesal ke arah tiga sahabatnya yang malah memasang Wajah Polos seperti tidak melakukan kesalahan apapun Dasar
Suasana kantin agak ramai Siang itu. Hampir tidak ada tempat kosong kecuali meja di tengah kantin semua Orang tahu itu adalah tempat Pangeran yang tidak bisa di ganggu
" Kok meja ini kosong ? Padahal yang ngantre gini. malah Pada sempit sempitan, " heran Zea setelah kedua duduk
" Baguslah mereka nyadar diri kalo meja ini Punya aku , "
" kamu kok seenaknya, "
Pangeran malah tersenyum tipis " Enggak juga,"
" Di Amerika sana sikap kamu enggak mungkin kayak gini kan, "
Pangeran hanya mengangkat bahunya
" Tapi, Pangeran kamu jadi kuliah di Amerika ? tanyanya untuk kesekian kalinya. Mi Baksonya hanya ia aduk-aduk tidak jelas
" iya, Zea, "
" Jurusan apa , "
" Managemen bisnis, " balas Pangeran sambil menatap Zea.
Pangeran menyodorkan kelingkingnya, " Mau janji, "
" Janji apa , "
" janji kalo kamu enggak kan pernah Pindah ke lain hati kamu mau kan nunggu aku aku janji aku bakalan berusaha yang terbaik buat kamu, "
" kamu juga harus janji kamu nggak bakalan pindah ke lain hati dan kamu harus Cepat Pulang ke Indonesia Secepatnya"
" iya, "
Zea menyambut jari kelingking Pangeran itu dengan senyuman tipis
" janji, " sahutnya sambil Tersenyum lebar
upss🤭😂😂😂