Penderitaan yang di alami Lara di masa lalu membuatnya mendekap dalam penjara, namun beruntungnya Lara memiliki seorang kakak tiri yang tegas namun baik hati, akankah Lara jatuh hati pada kakak tirinya itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon weta anjelina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 15 Keadaan di penjara
Tiga hari sudah aku di penjara, kulihat tidak ada seorangpun yang nenjengukku, aku hanya bisa makan seadanya saja, dengan tempat tidur yang begitu kotor
"Bangun!" Ujar salah satu tahanan yang sama sel dengan ku
"Sudah membunuh sok lemah!" Ujarnya lagi sembari menendang punggungku
Aku hanya diam tidak ingin melawannya, kulihat tatapan begitu tajam saat melihatku
"Siapa yang bernama Lara di sini?" Ujar salah satu polisi menghampiri ku
"Saya pak!"
"Kalau begitu ikut bersamaku!" Ujarnya sembari membuka kunci penjara itu
Polisi itu membawa ku untuk menemui orang yang berada di pojokkan sana, kulihat seorang laki-laki yang sibuk menelfon seseorang dengan gawainya
"Kak Wendi? apakah itu kak wendi?"
Gumamku sedikit menatap heran, dan mencoba untuk mendekatinya
"Kak Wendi?" Ujarku sedikit gemetar
"Lara adikku!"
Tiba-tiba saja kak Wendi mendekapku dan mencium pipi ku dengan penuh kerinduan
"Kakak disini, dan dimana,,?"
"Tenanglah, mereka tidak akan datang menjenguk mu adikku!"
"Kenapa kak Wendi begitu baik padaku? Apakah Kak Wendi ingin membalas dendam atas kematian kak Rendi? Ini tidak boleh terjadi aku harus menjauhinya!"
"Kau mau kemana?" Ujarnya ke padaku
"Waktu kalian hanya lima belas menit di mulai dari sekarang, bicaralah yang penting saja!" Ujar polisi itu
"Tidak pak, tidak ada yang perlu di bicarakan, aku masuk saja kedalam penjara lagi pak!"
"Tunggu Lara!" Ujar kak Wendi sembari menarik tanganku
"Baiklah pak!" Ujar kak Wendi pada polisi itu
"Lara kakak ingin bicara pada mu!"
Aku sedikit gemetar saat kak Wendi menatap ku, aku ketakutan saat melihatnya.
"Jika dia membunuhku bagaimana?"
Gumamku sembari menunduk, aku tidak berani menatapnya
"Lara kakak tau kamu tidak bersalah dalam hal ini, jujur kakak memang terpuruk sekali dengan kematian kak Rendi, namum kakak yakin pada mu Lara, kau tidak mungkin melakukan itu tampa alasan!"
Aku sedikit menunduk, saat kak Wendi menatapku dengan tatapan yakin, dan penuh arti
"Percayalah Lara, kakak ada di pihak mu! kakak tidak akan menuduhmu melakukan hal se keji itu!"
"Kak tapi memang benar Lara yang membunuh kak Rendi, tapi Lara tidak tau harus berbuat apa, kak Rendi terus saja melakukan yang tidak ingin Lara lakukan kak!"
"Apa yang di lakukan nya pada mu?" Ujar kak Wendi sedikit heran
"Kak Rendi memperkosa ku kak!" Ujarku sedikit ragu menatapnya
Aku mengengam jemariku sembari meneteskan sedikit air mata saat menceritakan kejadian itu pada kak Wendi
"Apakah itu benar adikku?" Ujarnya lagi memastikan
Aku hanya bisa menganguk pelan saat kak wendi mempertanyakan ulang padaku
"Katakan kronologinya Lara, kenapa dia melakukan itu pada mu?"
"Saat itu Lara di peluk oleh kak Rendi, dan menjelajahi seluruh tubuh Lara kak, Lara mencoba berteriak namun mulut Lara di sumpal oleh kal Rendi, akhirnya Lara terpaksa nenendang ************ kak Rendi!"
Aku memotong pembicaraan itu saat kak Wendi begitu menatap mataku dengan pasti
"Lalu, katakan semuanya Lara, jangan takut kakak di sini bersama mu!"
"Lara lari masuk ke kamar, Lara sudah berusaha untuk pergi dari rumah namun kak Rendi mengunci seluruh pintu rumah, malamnya kak Rendi mendobrak pintu kamar Lara Dan nemaksa Lara untuk memuaskan nafsu bejatnya"
"Apa yang terjadi setelah itu adikku, katakan sejujurnya, apakah kak Rendi membunuh mu?" Tanya kak Wendi usul
"Iya kak, kak Rendi menamparku dengan keras, sehingga mengeluarkan dararah di mulutku, setelah kak Rendi menyelesaikan aksinya, tangan Lara di ikat pakai tali kak agar Lara tidak bisa lari"
"Kenapa kau menangis adikku, bicaralah semuanya pada kakak mu ini, kakak siap mendengarnya!
"Apakah Ibu marah Lara mengatakan ini nanti kak?"
"Tidak akan, ibu tidak akan marah jika kakak tidak memberi tahunya!"
"Benarkah?"
"Iya kakak janji, syaratnya Lara harus mau menceritakan semuanya pada kakak!"
"Kak Rendi akan membuka ikatan di tangan Lara, asalkan Lara mau melakukanya lagi dengan kak Rendi, namun Lara menolaknya, kak Rendi memukul Lara dengan tangannya sehingga Lara tidak mampu untuk bangkit, bukan itu saja kak, Lara juga di paksa memuaskan semua teman-temannya kak Rendi yang datang, mereka memperkosa Lara satu persatu, dan kak Rendi merekam semua itu di gawainya,, hik,, hik!"
"Apa yang terjadi setelah itu?"
"Lara takut dengan kak Rendi, kak! Lara hanya ingin membuat kak Rendi pingsan beberapa saat sampai ibu pulang, tapi kak Rendi ternyata meninggal,, hik,, hik,, hik!"
"Dan teman-temannya?"
"Saat itu mereka sudah pergi neninggalkan Kak Rendi!"
"Baiklah terimakasih sudah menceritakan semuanya dengan detail, percayalah adikku kau akan segera terbebas dari sini!"
"Rekaman ini akan menjadi barang bukti bahwa kau tidak bersalah!"
"Tapi kak bagaimana dengan ibu?" Ujar ku semakin takut
"Jangan pikirkan ibu, mereka akan baik-baik saja, kakak tidak akan membiarkan mu menderita seperti ini lagi!"
"Terimakasih kak!" Aku mendekapnya dengan erat sembari menagis
"Maaf dek, waktunya sudah habis!" Ujar salah satu polisi itu menghampiri ku
"Kamu harus kuat adikku, percayalah semua akan baik-baik saja! kakak tinggal dulu, jaga diri baik-baik ya!" Ujar kak Wendi sembari mengecup keningku
Kulihat kak Wendi melangkah pergi meninggalkan ku, sementara polisi membawaku ke sel tahanan kembali