NovelToon NovelToon
Kaisar Pedang Tak Terkalahkan

Kaisar Pedang Tak Terkalahkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Kebangkitan pecundang / Epik Petualangan / Budidaya dan Peningkatan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Sayap perak

Namanya adalah Ye Lin. Selain Ketua Pembunuh Bayaran dia juga dikenal sebagai Kaisar Pedang Tak Terkalahkan. Dalam ratusan pertarungan yang telah dilalui dia lebih banyak menang dan tak pernah sekalipun menderita kekalahan.

Namanya begitu disegani, pedangnya sangat dihormati. Namun pria yang terkenal kejam dan tak berperasaan itu pada akhirnya tewas saat berusaha menolong seorang anak muda.

Dia merasa hidup sangat tidak adil sampai jiwanya malah terjebak ditubuh anak muda yang diselamatkannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayap perak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch - 14 : Peringatan Terakhir

"Apa yang sedang dia lakukan? Dia sedang merampok?"

"Bagaimana hal ini dikatakan merampok? Kalian tidak lihat Hua Yun yang menyerahkan sendiri barang-barangnya?"

Wajah Hua Yun memerah penuh dengan rasa malu. Di depan banyak pasang mata, dia hanya bisa pasrah menyerahkan barang-barangnya kepada Ye Lin.

Hal itu jelas sangat jauh dari rencananya. Dia datang untuk memberi Ye Lin pelajaran, tapi yang terjadi malah sebaliknya.

"Keluarkan semua! Bukankah kau sangat suka mengumpulkan pil kultivasi dari murid lain? Jika aku tahu kau masih menyimpannya, jangan salahkan aku ...."

"Ya ya ya, aku mengerti. Ambil semua," teriak Hua Yun sambil melepas sepatunya lalu mengeluarkan sebuah kantong yang tersembunyi di sana.

"..."

Ye Lin spontan menutup hidungnya karena menghirup aroma tidak sedap. Murid-murid lain yang cukup dekat juga tampak jijik, dan langsung memandang Hua Yun dengan tatapan sinis.

"Ouh... Sialan. Kau harus mencuci kakimu sebelum tidur. Ini sangat bau, seperti bangkai tikus."

Hua Yun berniat menimpali ucapan murid-murid di belakang tetapi diurungkannya ketika melihat tatapan Ye Lin.

"Apa? Sudah tidak ada lagi. Apa aku harus melepas seluruh pakaianku agar kau percaya?"

Bug!

Ye Lin meninju wajah Hua Yun hingga tampak jejak kebiruan di mata kirinya. Dia terjatuh, meringis kesakitan sambil menakup wajahnya.

"Ini peringatan terkahir. Kedepannya, jika kau muncul di hadapanku, aku akan menghajarmu. Mengerti?!"

Ye Lin menendang kaki Hua Yun sebelum berjalan menghampiri Fang Zhen dan Zheng Niu. Kedua orang itu sejak Hua Tianyang kalah tidak berani membuka suara dan hanya berpura-pura menjadi penonton sembari mengambil kesempatan untuk melarikan diri.

Namun, mereka lupa masih ada Huang Mei yang belum turun tangan, segera memberi mereka peringatan.

"Ye-Ye Lin, kami janji tidak akan mengulanginya. Kami janji."

Ye Lin menaikkan alis dan menodongkan tangannya.

"Kalian juga sering mengambil pil kultivasi murid lain. Keluarkan, berikan padaku."

Tentu saja melihat bagaimana Ye Lin memperlakukan Hua Yun, mereka tidak mungkin berani menggunakan trik untuk membodohinya. Segera mengeluarkan seluruh pil kultivasi dan memberikannya kepada Ye Lin.

"Hanya ini?"

Mereka mengangguk sekeras mungkin. Masih tidak berani membuka mulutnya, apalagi menatap langsung mata Ye Lin.

"Huang Mei, kau mengenal seluruh murid baru angkatan kita, bukan? Bagikan semua pil ini secara merata."

Huang Mei menerima kantong-kantong itu dengan tatapan yang rumit. Entah ini hanya perasaannya, tetapi semakin dirinya memperhatikan Ye Lin semakin merasa Tuan Mudanya seperti telah menjadi orang yang berbeda.

"Tuan Muda tenang saja, Huang Mei pasti akan membagikannya dengan merata."

___

Setelah kepergian Ye Lin dan Huang Mei, Hua Yun baru memiliki keberanian untuk melihat keadaan kakaknya.

Terjerembab dalam tanah, pakaian bagian atas terkoyak dengan sangat menyedihkan.

"..."

Bahkan sampai sekarang, Hua Yun masih sulit memahami bagaimana Ye Lin dapat mengalahkan kakaknya yang merupakan pembudidaya tingkat bumi lapisan ketiga. Terlebih serangan pedang yang dikeluarkan, itu jelas bukan teknik pedang kelas rendah.

Ughh...

Akhirnya Hua Tianyang bangun dari pingsan. Namun nafasnya masih memburu, serta tubuhnya dipenuhi dengan rasa sakit.

"Kak, ...."

Sebelum Hua Yun bicara lebih banyak Hua Tianyang tampak kebingungan mencari sesuatu di sekitarnya.

"Mana? Di mana pedang ku? Juga kantong pil ku? Kenapa semua menghilang?"

Hua Yun tiba-tiba menjadi gugup saat dia harus memberitahu kebenarannya.

"Kak, dia mengambil pedang dan semua pil mu. Bukan hanya kau, tapi juga aku dan milik mereka juga."

Fang Zhen dan Zheng Niu melambaikan tangan dari kejauhan.

"Ka-kalian... Ini semua karena kalian. Aku- Uhuk!!"

Karena tak bisa mengendalikan diri Hua Tianyang akhirnya kembali pingsan setelah memuntahkan seteguk darah. Hua Yun dan dua temannya langsung panik. Tanpa banyak berpikir segera menggendong Hua Tianyang untuk dibawa pulang.

"..."

1
Royaleia 🐲
👍👍👍👍👍
Andipujiwahono
ayo update lg jg Menantu Dewa Roh juga lanjutkan Thor
algore
jz
algore
kok mulai macet Thor
menantu dewa roh gmn ga berlanjut ksh
Andipujiwahono
ayo update lg thor
algore
joz
algore
mampus
algore
joz
algore
jos
algore
joz
algore
jos
Andipujiwahono
ayo thor update lg semangat💪👍
Andipujiwahono
ayo update lg
Andipujiwahono
ayo up lg
algore
joz
algore
jos
algore
joz
algore
jos
algore
joz
algore
jos
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!