NovelToon NovelToon
Mengandung Benih Mantan Kakak Ipar

Mengandung Benih Mantan Kakak Ipar

Status: sedang berlangsung
Genre:Pihak Ketiga / One Night Stand / Cinta Seiring Waktu / Mantan / Konflik etika
Popularitas:14.7k
Nilai: 5
Nama Author: swetti

Setelah di selingkuhi oleh sang suami, Jeselyn Angelina harus menerima nasib pahit dimana ia di perkosa oleh mantan kakak iparnya yang sudah memiliki istri, membuatnya hamil di luar nikah.
Setelah mereka menikah, banyak rahasia rahasia besar yang terungkap satu per satu termasuk identitas Jesi yang sebenarnya.
Apa saja rahasia besar itu? Apakah pernikahan keduanya akan langgeng sampai akhir hayat dimana Jesi hanya bisa jadi istri kedua? Ikuti dan dukung kisahnya di sini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon swetti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MENGUNGKAP IDENTITAS SEBENARNYA

Jleb...

" Argh!!!!" Teriak Bella ketika pisau itu menancap di perutnya. Darah segar bercucuran, tubuhnya ambruk begitu saja ke lantai.

Brugh....

" Angga!!!!" Teriak Raya sambil menutup mulutnya. Ia tidak menyangka jika adik iparnya bisa melakukan hal sekeji ini. Terlepas dari kejahatan Bella, bukan kah ini juga kesalahannya sendiri? Salah siapa ia tidak bisa melihat keburukan Bella selama ini, yang ia lihat hanya baiknya saja.

" Sialan!!!!!" Umpat Andra melihat sang adik melakukan percobaan pembunuhan.

Pisau di tangan Angga terjatuh begitu saja. Ia menatap tubuh Bella terkulai di lantai.

" Ha ha ha akhirnya aku bisa menyingkirkan wanita iblis sepertinya." Ucap Angga terkekeh.

" Kamu gila, Angga. Kamu tidak hanya menyingkirkan wanita itu tapi kamu menghancurkan tempat usahaku ini. Polisi pasti akan menangkapmu." Ucap Andra. Ia segera menelepon ambulans.

Entah apa yang di pikiran Angga saat ini, mendengar kata polisi ia begitu takut, tiba tiba ia berlari keluar mencoba menyelamatkan diri.

" Angga jangan kabur!!!" Teriak Raya. Ia khawatir ia dan Andra yang akan kena tuduhannya jika nanti polisi menyelidiki mereka. Namun Angga tidak peduli dengan teriakannya, yang Angga pikirkan ia harus segera pergi mencari tempat persembunyian yang aman

" Bagaimana ini Ndra? Aku tidak mau sampai polisi menuduh kita." Ujar Raya.

" Tenang saja, ada CCTV di sini. Tidak akan aku biarkan Angga kabur begitu saja. Dia harus bertanggung jawab atas semua ini. Entah Bella bisa tertolong atau tidak yang jelas Angga harus bertanggung jawab." Sahut Andra.

**

Andra dan Raya di periksa polisi setelah Bella di nyatakan meninggal dunia karena pembunuhan. Rupanya sopir ambulans yang Andra telepon untuk membawa Bella ke rumah sakit, telah melaporkan kasus ini ke pihak berwajib setelah melihat kejanggalan. Keduanya cukup lama, setelah dua belas jam berada di ruang interogasi, akhirnya Andra bisa menghirup udara bebas. Mereka terbukti tidak bersalah. Polisi telah membebaskan mereka dan menetapkan Angga sebagai tersangka. Karena tidak di ketahui keberadaannya, maka Angga di masukkan ke dalam DPO.

Jesi yang mendengar kabar ini merasa terkejut. Awalnya Andra hanya memberi kabar kepada ayah mertuanya, ia tidak mau mereka salah paham kepadanya jika mendengar dari orang lain. Namun rupanya pak Vandi memberitahu Jesi. Jesi dan pak Vandi langsung menyusul Andra ke kantor polisi.

" Mas Andra." Jesi yang menunggu di depan kantor polisi segera menghampiri Andra dan Raya begitu melihat keduanya.

" A.. Adek di sini?" Andra mengerutkan keningnya. Ia menatap pak Vandi yang berdiri di belakang Jesi.

" Maaf nak Andra, ayah merasa Jesi juga berhak tahu tentang masalah ini. Jadi ayah memberitahu Jesi."

Andra menghela nafasnya pelan. Ia sudah mewanti wanti pak Vandi agar merahasiakan ini dari Jesi, ia tidak mau Jesi kepikiran karena masalah ini.

" Mas Andra dan mbak Raya baik baik saja?" Tanya Jesi menatap keduanya.

" Kamu tidak perlu khawatir, kami baik baik saja! Kami tidak bersalah, jadi polisi tidak bisa menahan kami." Sahut Andra.

" Ini semua gara gara adik kamu yang tidak berguna itu. Dia selalu membawa masalah buat kita. Bisa bisanya dia melakukan kejahatan di depan kita." Gerutu Raya. " Untung saja tidak ada media di sini, kalau ada aku tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi padaku Ndra. Karier yang baru mau aku bangun pasti hancur begitu saja gara gara ulah adik tidak tahu diri kamu itu." Imbuh Raya sambil mengibas ngibaskan rambutnya.

" Sudah lah tidak perlu di bahas! Ayo kita pulang, aku lelah." Ucap Andra.

" Ya udah kita cari hotel buat istirahat, nanti malam kita pulang ke kota." Sahut Raya berjalan menuju mobilnya. Mereka tidak bisa lagi menempati rumah singgah, bahkan cafe sementara waktu di tutup sampai penyelidikan polisi selesai.

" Ya udah kalau mas mau pulang, hati hati. Aku lega kalau mas baik baik saja." Ucap Jesi.

" Ayo mas anter kamu pulang dulu, baru mas cari hotel di sekitaran sini." Ujar Andra menatap istri keduanya.

" Tidak usah mas, aku pulang sama ayah saja." Tolak Jesi.

" Beneran tidak apa apa kamu naik motor dek? Mas takut calon anak kita kenapa napa." Ujar Andra.

" Iya mas tidak apa apa, jangan khawatir!" Ujar Jesi.

" Baiklah, kamu hati hati ya. Maafkan mas karena tidak mengantarmu. Bukan mas tidak peduli sama kamu, tapi mas benar benar lelah semalaman tidak tidur karena terus di interogasi." Ujar Andra.

" Iya aku tahu mas, hati hati." Lagi lagi Jesi menyalami Andra dengan takzim membuat hati Andra tersentuh.

" Ya udah mas duluan." Tanpa sadar tangan Andra mengelus kepala Jesi.

Setelah berpamitan dengan ayah mertuanya, Andra segera meninggalkan kantor polisi yang telah membuatnya penat.

" Aku nggak suka Jesi nempel kamu terus."

Andra yang fokus pada jalanan menoleh sebentar, " Kenapa? Dia juga istriku?" Andra kembali fokus mengemudi.

" Aku nggak mau sampai kamu jatuh cinta padanya. Ingat janji kamu ya Ndra, kalau sampai kamu mengingkarinya, kamu akan tahu apa yang bisa aku lakukan padanya." Ancam Raya.

Andra hanya bisa menghembuskan kasar nafasnya. " Baiklah, aku akan jaga jarak dengannya." Sahut Andra terlalu lelah.

**

Sore hari Andra mengunjungi Jesi di rumahnya, ia sekalian ingin pamit untuk kembali ke kota karena masih banyak pekerjaan yang terabaikan.

" Mbak Raya nggak ikut mas?" Tanya Jesi menyajikan secangkir kopi di depan Andra.

" Mbakmu kecapekan, kamu jangan mikir yang aneh aneh ya. Mbakmu menerima kamu kok." Ujar Andra khawatir Jesi salah paham pada Raya.

" Iya mas aku tahu, silahkan di minum mas kopinya. Ayah sedang mandi, mas bisa menunggu sebentar."

" Terima kasih." Sahut Andra. Ia menatap Jesi yang menundukkan kepala, ada keheningan di antara mereka.

" Bagaimana anak kita? Apa dia menyusahkanmu?"

Jesi mendongak hingga tatapan mata mereka bertemu untuk beberapa saat.

" Masih sering mual mas kalau pagi." Sahut Jesi.

" Mas jadi kasihan sama kamu, karena anak mas kamu jadi menderita seperti ini."

" Jangan ngomong seperti itu mas, ini sudah menjadi kodrat seorang wanita. Aku menerimanya dengan ikhlas hati." Sahut Jesi.

Andra menggenggam tangan Jesi membuat Jesi sport jantung.

" Terima kasih dek, kamu rela berkorban demi anak kita. Semoga mas bisa selalu membuatmu bahagia. Ingin sekali mas selalu menemanimu, melihat tumbuh kembang calon anak kita, tapi karena pekerjaan mas tidak bisa melakukan semua itu. Maafkan mas ya!" Ujar Andra.

" Aku ngerti mas, tidak apa apa." Sahut Jesi.

Tak lama pak Vandi datang menghampiri mereka. Andra segera menyalaminya.

" Maaf menunggu lama nak Andra." Ucap pak Vandi.

" Tidak apa yah, saya lagi ngobrol sama dek Jesi jadi tidak terasa." Sahut Andra nyengir kuda.

" Berhubung kamu ada di sini, dan kamu juga sudah menjadi suami Jesi. Ada yang mau ayah bicarakan sama kalian berdua."

Andra dan Jesi saling melempar pandang. Sebelum melanjutkan pembicaraan, pak Vandi memanggil bu Laras dulu. Setelah bu Laras bergabung dengan mereka, pak Vandi melanjutkan ucapannya.

" Sebenarnya ayah sangat membutuhkan bantuanmu, Andra." Ujar pak Vandi.

" Bantuan apa yah? Aku pasti akan membantu sebisaku." Sahut Andra.

" Sebenarnya Jesi bukan anak kandung kami."

Jeduarrrr.....

TBC...

1
Sunaryati
Ternyata Raya ingin mendekam lama di penjara, dan Angga akan menyusulnya
Sunaryati
Itulah jika ada sesuatu yang mencurigakan seharusnya bilang ke Andra atau lainnya.
VANESHA ANDRIANI: ok siap makasih suportnya
total 1 replies
Sunaryati
Beritahu Andra agar bisa bersama- sama menjebak pelakunya, dengan bantuan orang- orang yang berkompeten
VANESHA ANDRIANI: ok siap makasih suportnya
total 2 replies
Sunaryati
Jangan percaya begitu saja pada Andra, Jessi, tapi selidiki dulu. Andra komunikasi itu penting seharusnya sebelum ke kantor polisi beri kabar dulu, karena sebelumnya Jessi sudah melarangnya. Ingat yang sudah dikhianati itu tidak mudah percaya . begitu saja.
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 3 replies
Sunaryati
Ternyata Andra suami ingkar janji dan tidak tegas, pada diri sendiri, untuk apa pernikahan seperti itu dilanjutkan?
VANESHA ANDRIANI: hooh ya kak.. jitak aja kepalanya.. makasih suportnya
total 1 replies
Ani Basiati
lanjut thor
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Sunaryati
Bagaimana kamu akan membalas, Raya? Kau saja tidak bisa melindungi dirimu sendiri
VANESHA ANDRIANI: hhh iya ya.. pasti dia punya rencana ya.. makasih suportnya
total 1 replies
Ani Basiati
lanjut thor
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Sunaryati
👍👍👍 Jesi, licik dilawan cerdik. Akhirnya berhasil
VANESHA ANDRIANI: makasih
total 1 replies
Ani Basiati
lanjut thor
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya
total 1 replies
Sunaryati
Makin cerdik kau Jessi Raya masuk perangkap, pastikan dia tidak lolos karena ulahnya kamu keguguran.
VANESHA ANDRIANI: siapp makasih suportnya
total 1 replies
VANESHA ANDRIANI
Mohon maaf semuanya hari ini mungkin updatenya larut malam atau mungkin tidak update karena di sini mati listrik... Terima kasih untuk para readers yang telah mensuport author. miss u all 😍
Ani Basiati
lanjut thor
VANESHA ANDRIANI: siap makasih suportnya... sambil nunggu up date bisa baca cerita author yang lain.. Madu untuk ibu mertuaku masih rame sampai sekarang
total 1 replies
Sunaryati
Raya ikut ibunya ke penjara, ya biar adil sama- sama menikmati hasil rampasan dan pembunuhan
VANESHA ANDRIANI: iya, Jesi sama Andra Terima karmanya nggak jadi punya anak di luar nikah
total 1 replies
Sunaryati
Jangan sampai Jesi dan bayinya celaka, Thoor. Raya bisa langsung dipidanakan karena mencelakai Jesi dengan sengaja
VANESHA ANDRIANI: he he penasaran ya bun? lanjut ya makasih suportnya
total 1 replies
Sunaryati
Bukan kah itu yang kau mau Raya, bercerai dari Andra, untu mengejar Reon?
Dokumen yang ditandatangani Angeline, tidak sah, kamu tidak akan mendapatkan apapun Raya.
VANESHA ANDRIANI: hhh bener banget, makasih suportnya
total 1 replies
Sunaryati
Menyesallah Raya walau tak ada gunanya, sampai di rumah kamu akan menerima gugatan cerai dari Andra ✋✋✋🤣🤣
VANESHA ANDRIANI: hhh bahagia banget ya bun, makasih suportnya
total 1 replies
VANESHA ANDRIANI
siap kak cindy
Sunaryati
Mampus, kamu Raya orang yang kau cari sudah menikah , bahkan mungkin Reon juga ingin menjebloskan ke penjara bersama ibumu
VANESHA ANDRIANI: Hhhhh bisa aja nebaknya makasih suportnya kak
total 1 replies
Sunaryati
Masih punya PR Jesi, mencari ibunya. Andra harus segera menceraikan Raya
VANESHA ANDRIANI: siap bunda.. makasih suportnya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!