Apa yang kamu rasakan ketika lingkupan kehidupan sehari - hari dalam dunia kecilmu yang selalu menonton dan hanya selalu menuggu setiap hari demi hari berganti secara alami , tiba - tiba berubah menjadi hal yang paling menakjubkan dalam hidupmu..?
Itulah yang terjadi pada saya .
Saya Shen Yuemi seorang karyawanti biasa 32 tahun yang bekerja selama 8 jam dengan gaji yang cukup memenuhi kebutuhan hidup sehari - hari.
Yang selalu menjadi waktu ternyaman sambil menikmati membaca karya cerita tentang fantasy terutama dominasi wanita. Selalu berkhayal hidup di dunia itu dan hidup nyaman dan damai menjadi kenyataan....
Itulah yang saya alami.....
Heheheheeeeeheeeheee......
Banzai ..... Banzai......
Aku datang kehidupan baru.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Risa Ki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 33 Pembuatan Jus Beri dan Kue Kering.
Shen Yuemi dan ketiga saudara Hida telah selesai makan siang dan pergi ke dapur untuk mempersiapkan semua hal untuk jus Beri dan kue kering
Shen Yuemi memberikan arahan kepada ketiga saudara Hida. Shen Yuemi dan Hida Arong bertugas membuat jus Beri, Hida Renzhi dan Hida Ziyu bertugas untuk membuat kue kering.
"Aku dan Rong'er akan membuat jus beri, A-Zhi dan Jiyu kecil membuat kue kering yang seadanya, karena ragiku belum jadi." Shen Yuemi membawa semua ranting rasberi dan melatakan di depan Hida Arong.
"Tuan istri, jangan khawatir Zhi'er dan Yu'er dapat melakukannya." Hida Arong mulai memetik semua buah beri dari rantingnya.
"Benar A-Mi, kenapa kamu begitu cerewet, bukankah tadi sudah kamu jelaskan begitu rinci dan lama saat kita dalam perjalanan pulang dari hutan sampai mulutmu berbusa." Hida Renzhi membawa wadah untuk membuat adonan kue bersama Hida Ziyu.
"....." Shen Yuemi melihat tajamHida Renzhi.
"Tenang saja Yuemi kecil, aku akan melakukannya dengan baik." Hida Ziyu membawa telur dan siap memisahkan kuning dan putih telurnya.
"... Oke, kalau tidak mengerti, tanya saja. A-Zhi ....., aku hanya khawatir kamu akan membuat semuanya menjadi kacau karena DAYA INGATANMU ..." Shen Yuemi menatap Hida Renzhi dengan tatapan ingin memakan orang.
Laki-laki bermulut ganas ini ..... !!!
"Huh!" Hida Renzhi ingin membalas ucapan Shen Yuemi, tetapi mendapatkan tatapan peringatan dari Hida Arong dan mengurungkan niatnya.
"Baiklah Tuan istri, kami mengerti, jangan khawatir." Hida Arong menarik tangan Shen Yuemi dengan lembut dan membiarkan Shen duduk di hadapannya
"Hm" Shen Yuemi mengalah dan duduk.
Ketika semua sudah tenang, mereka berempat mulai mengerjakan semua hal.
Shen Yuemi dan Hida Arong mulai memetik buah beri dan mencuci dengan bersih, lalu Shen Yuemi memasukan ke dalam wadah yang sudah di siapkan oleh Hida Arong dan menghancurkannya dengan sekuat tenaga sampai mengeluarkan sari beri dengan dengan alu dan melakukannya ke tempat wadah lain beberapa kali.
Hida Arong menuangkan semua sari beri yang sudah di tumbuk Shen Yuemi pada wadah yang sudah di letakkannya di atasnya kain saringannya, lalu menekan pelan beberapa kali untuk mendapatkan jus beri yang jernih dan menambahkan air dan madu dan kayu manis lalu mengaduknya dengan rata dan membuang ampasnya. Dan siap menaruhnya ke dalam gentong kecil keramik yang di beli Shen Yuemi dan tutup dengan rapat dan merendamnya ke dalam ember yang berisi air dan mengikatnya dengan kuat dan menurunkan ke dalam sumur.
Hida Renzhi mengocok madu, gula, minyak zaitun dan putih telur yang dipisahkan oleh Hida Ziyu hingga tidak terlalu cair dan menggumpal sampai alat pengocok di angkat tidak mudah jatuh.
Hida Ziyu menyiapkan wadah besar untuk tepung yang sudah di ayak dan di sarangai menjadi sedikit harum dan kuning telur yang sudah dia pisahkan dan menambahkan kayu manis, cengkeh, pala, jahe dan kapulaga yang sudah di tumbuknya dengan halus dan aduk semua dengan rata dan menunggu Hida Renzhi selesai mengocok putih telur dan menuangkan semuanya.
Setelah Hida Renzhi dan Hida Ziyu menguleni adonan hingga lembut dan halus serta tidak lengket di tangan dan terasa elastis saat di tekan dengan jari, meraka berdua siap memisahkan adonan beberapa bagian untuk di panggang di dalam tungku, dan menggoreng dan mengukus mengikuti seperti setiap detail yang diarahkan Shen Yuemi.
Setelah Shen Yuemi dan ketiga saudara Hida selesai dengan semuanya, tanpa terasa hari sudah berubah menjadi sore.
"Rong'er, A-Zhi, Ziyu kecil kalian mandi duluan, aku akan mengawasi apinya." Shen Yuemi duduk di depan kompor untuk mengawasi api agar stabil.
"Tuan istri, kami akan bergiliran untuk menjaga api. Biarkan Zhi'er dan Yu'er membersihkan diri lebih dulu berikutnya Rong'er lalu Tuan istri." Hida Arong berjalan dan duduk di dekat Shen Yuemi membantu menambahkan kayu bakar untuk menjaga api.
"Kalau begitu adik ketiga duluan saja yang mandi" Hida Renzhi duduk di belakang Shen Yuemi untuk memeriksa api di kompor lainnya.
"Hm, terserah kalian." Shen Yuemi masih begitu serius melihat, mengawasi dan menjaga api.
"......" Ketiga saudara Hida melihat Shen Yuemi yang begitu serius merasakan sesuatu yang mengalir di dalam hati mereka.
Ternyata melihat wanita yang serius dan bekerja keras begitu mempesona, ternyata benar adanya.
Shen Yuemi yang tidak menyadari tatapan dan perubahan hati ketiga saudara Hida, masih melihat dengan serius mengawasi api di depannya.
Setelah ketiga saudara Hida selesai bergiliran untuk mandi, tiba saatnya giliran Shen Yuemi. Shen Yuemi berdiri dan memesan beberapa kali untuk memperingatkan ketiga saudara Hida menjaga api dengan benar.
"Rong'er, A-Zhi, Ziyu kecil lihat baik-baik apinya jangan terlalu kecil dan terlalu besar..." Shen Yuemi melihat mereka bertiga dengan khawatir.
"Apa yang kamu berisakan dari tadi. Yang laki-laki kamu atau kami bertiga. Kenapa kamu begitu cerewet dan berisik seperti laki-laki?" Hida Renzhi sungguh tidak tahan dengan Shen Yuemi yang sudah lima kali mengulangi kata-kata yang sama.
Mendengar omelan Hida Renzhi, Hida Arong dan Hida Ziyu tidak bisa menahan tawa kecil mereka dan mengakibatkan pundak mereka berdua bergetar kecil.
"....!!" Shen Yuemi tersadar dengan omelan Hida Renzhi.
Hida Renzhi ini sudah dua kali dia ingin mengajakku bertengkar...
Lihat saja...
dan tunggu pembalasanku...
Shen Yuemi berdiri dan mendekat di belakang Hida Renzhi yang masih duduk di depan kompor untuk mengawasi nyala api. Melihat dengan tajam dan mengangkat tangannya lalu mengetuk kelapa bagian belakang Hida Renzhi dengan pelan dan berlari ke dalam rumah untuk mandi.
"Aduh..! APA—" Hida Renzhi merasa terkejut dan sedikit sakit di belakang kepalanya dan berbalik ingin memarahi Shen Yuemi, tapi yang dia lihat, Shen Yuemi yang sedang berlari dan melarikan diri.
Ketiga saudara Hida melihat tingkah lucu dan menggemaskan Shen Yuemi hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala mereka bertiga dan melanjutkan tugas untuk menjaga nyala api.
Dan suasana menjadi hangat dan harmonis seperti api yang menyala hangat dan tenang dalam tungku kompor.
Dan mereka bertiga tidak sabar menunggu hasil dan mencicipinya.
Shen Yuemi yang melarikan diri sedang membersihkan dirinya dari ujung rambut sampai ujung kaki dengan hati yang lega setelah melampiaskan kekesalannya terhadap Hida Renzhi.