NovelToon NovelToon
Tetangga Badboy

Tetangga Badboy

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Berbaikan / Playboy / Selingkuh
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Messan Reinafa

Nania, seorang wanita pekerja kantoran yang tengah merantau di Kota B, tinggal sendirian di sebuah apartemen. Meski berasal dari keluarga berada di sebuah desa di S, ia memilih hidup mandiri. Namun, kemandirian itu tak menutupi sisi lugu dan cerobohnya.
Suatu pagi, saat bersiap menuju kantor, mood Nania langsung terganggu oleh suara musik metal yang keras dari apartemen sebelah. Kesal, ia memutuskan mengetuk pintu untuk menegur tetangganya. Tapi alih-alih menemukan seseorang yang sopan, yang muncul di depannya,muncul seorang lelaki dengan telanjang dada dan hanya mengenakan boxer membuka pintu dan memandangnya dengan acuh tak acuh.
Akankah pertemuan pertama yang tak terduga ini justru menjadi awal dari sesuatu yang manis?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Messan Reinafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hasrat

" Ehem..." Nania berdehem memasuki kembali ruangan meeting yang sempat ia tinggalkan.

" Nah, ini yang ditunggu datang. Kayanya semua sudah clear, mbak Nania bisa start besok untuk designnya" ujar buk Amira menutup pertemuan.

Ia izin pamit berjalan meninggalkan ruangan rapat. Hanny yang penasaran juga buru-buru ingin keluar bersamaan buk Amira dan berharap bertemu pria yang di cintainya.

Ternyata yang menjemput Amira bukanlah Gerard Wijaya melainkan supirnya.

Ia menekan kontak Gerard Wijaya di ponselnya

"Halo" terdengar suara pria itu diseberang.

"Sayang... aku mau ketemu sama kamu" ucapnya manja.

"Jangan gila Hanny, sudah kubilang jangan menghubungiku lagi" Hardik gerard di seberang telepon.

" Ada yang mau aku bicarakan, aku tunggu dihotel biasa"

Tuut... telepon itu terputus.

Ia segera berjalan cepat menuju lobby menemukan Kai yang tertunduk lemas menekuk kepalanya.

" Darling, kamu nunggunya kelamaan ya, maaf ya. Ayok kita berangkat" suara Hanny mulai terdengar keras karena ia melihat Nania yang berjalan ke arah mereka. Tapi ia berpura-pura tidak melihat.

Rona wajahnya semakin riang ketika mengetahui Nania memalingkan wajah menyembunyikan kesedihannya.

Kai yang tidak tahu hanya diam saja dan menuruti permintaan Hanny.

"Kita mau kemana?" tanya Kai ketus

"Hmm... aku ketemu klien sebentar di hotel Amber, setelah itu kita fitting baju pernikahan. ucapnya manja

Kai sudah terlalu lelah berdebat dengan wanita itu. Untuk kali ini ia akan menuruti permintaannya sampai waktunya tiba.

Mobil mereka melaju menuju ke hotel Amber

" Kamu tunggu disini sebentar ya " ucapnya riang

Hanny segera berlari ke kamar yang telah di pesan oleh Gerard sebelumnya. Ia mengirim pesan kepada Hanny memilih hotel yang jauh dari lokasi kantor maupun rumah mereka.

Sedangkan Kai menunggu dalam mobil di parkiran depan hotel dengan perasaan kesal, ia ingin sekali pergi meninggalkan wanita itu tapi ia bekum bisa berbuat apa-apa.

Tak lama Hanny masuk kedalam ia melihat sosok yang ia kenal dari kejauhan, sesosok pria paruh baya yang turun dari mobil mewahnya.

"Bukankah itu Gerard Kusuma?" gumamnya

ia manggut-manggut mengerti, ternyata Hanny memanfaatkan nya untuk bertemu dengan pria yang menghamilinya.

Kai membuka seatbelt dan turun dari mobil diam-diam ia mengikuti langkah Gerard dari kejauhan, khawatir akan ketahuan. Langkah pelan tapi pasti Gerard menuju lantai lima hotel menggunakan lift. Kai menyusul dibelakang.

Sementara itu, Hanny sudah menunggu Gerard didalam hotel dikamar 520 seperti yang dijanjikan. Menunggu dengan perasaan gelisah dan rindu yang menggebu.

Saat ia pria itu membuka pintu hotel ia langsung disambut gayutan manja Hanny dibalik pintu.

" Sayang... aku kangen!, Hanny langsung mencium bibir pria paruh baya itu dengan lembut, memainkan lidahnya karena lama tidak bertemu

Pria tua itu membalas dengan pagutan dipinggangnya, meski kadang perut Hanny yang sudah makin membesar mendorongnya ke kursi dan menekan perutnya.

" Ada apalagi Hanny?" ucapnya disela-sela ciuman Hanny yang semakin ganas.

Hanny melepaskan ciumannya, " Kai Hanson kembali padaku" Ini tentu saja kabar gembira untuk mereka. Karena dengan Kai menikahi Hanny, tentu saja nama baik Gerard Kusuma akan terjaga.

" Kerja bagus" ucap pria itu seolah mendapat sebuah kemenangan.

" Setelah pernikahan dan anak ini lahir, lalu aku akan bercerai dengan Kai, jangan lupakan untuk menceraikan istrimu. Lalu kita akan hidup bahagia sayang" Hanny menyeringai manja.

Gerard tersenyum dan menyingkap summer dress Hanny yang menutupi perut buncitnya hingga lepas. Menyisakan kem-ben dan cd g-string yang menutupi mahkotanya.

Ia tahu setiap bersamanya, gairah perempuan itu akan naik dan ia menikmati diperlakukan seperti bu-dak.

Gerard membawa Hanny ke sisi kasur, memangkunya menghadap ke cermin yang ada didepan mereka. "Kau lihat wanita itu Hanny" ucapnya menunjuk bayangan mereka yang ada di cermin.

"Wanita yang didepan itu sekarang sedang mengandung benih yang aku tanamkan disini, meskipun begitu, lihatlah bentuk tubuhnya masih indah dan seksi, membuat nafsuku semakin liar" kata-katanya membangkitkan gairah Hanny.

"Wanita sexy ini yang dengan senang hati akan menerima hantaman rudalku" ucapnya semakin menambah panas suasana

Hanny memandangi perutnya yang membulat dan kemben nya yang menutupi sebagian kecil da-danya yang mulai membesar.

" Aku ingin menyentuh gunung kembar ini yang semakin membesar, lihatlah sungguh indah" ucap pria tua itu seraya mencium bibir Hanny dengan ganas dari samping.

Tentu saja kata-kata vulgar dari pria paruh baya itu yang sangat disukai Hanny, membuatnya ingin menyerahkan seluruh raganya untuk dijamah.

Pria itu kembali mengelus perut Hanny yang membulat, Hanny dengan nafas yang memburu menikmati setiap belaian pria matang itu.

ia melihat bayangannya di cermin, dengan perlahan jemari pria itu mengelus wajah, leher ke da-da hingga ke perutnya.

desahannya keluar saat tangan pria itu membuka kakinya hingga posisi sedikit menganga menantang cermin.

kembali, ia mencengkram rahang Hanny mengalihkan pandangan wanita itu ke cermin didepannya.

"Kau lihat lagi Hanny, betapa perempuan ini seperti kelaparan ingin segera dipuaskan"

"Sayang, please kasih aku kenikmatan" Hanny memohon dengan suara serak mendesah

tiba-tiba...

bug...

Ada sesuatu terjatuh dibalik pintu.

Mereka berdua kaget bukan kepalang, mata mereka menyapu pandangan dan mendapati pintu sedikit terbuka dan lupa untuk menutupnya.

"Siapa itu?" Ucap Gerard khawatir melihat keluar dan tidak menemukan seorangpun

" Ahh.. sayang mungkin saja pegawai hotel, biarkan saja!" ucap Hanny dengan nafas tertahan

" Tidak Hanny, kita sudahi saja ini, siapa tau ada orang yang mengikutimu" ia melepaskan pagutannya merapikan jas dan dasi yang dikenakannya

"Maksud kamu apa Gerard? dasar laki-laki pengecut!, tidak ada yang mengikutiku! Kai bodoh itu sekarang sedang depresi di parkiran, karena aku berhasil memengaruhi kekasihnya". nadanya meninggi

"Hanny, mengertilah! semua media sedang tersorot padamu! jangan libatkan aku terlalu jauh sebelum rencana kita selesai!" ujarnya

"Dasar pengecut!" Hanny mengenakan lagi dress nya dan meninggalkan Gerard yang acuh padanya dengan wajah kesal.

Sesampainya diparkiran ia melihat Kai yang menunggu dengan tatapan datar.

ia mengerlingkan mata dan masih memasang wajah yang kesal karena hasratnya yang tidak dilepaskan.

"Sekarang kita mau kemana?" tanya Kai

" Udah pulang aja, aku lagi ga mood fitting baju sekarang"

Kai diam saja dan melajukan mobilnya menyusuri kota kembali kerumah mereka.

......................

"Na, kamu kalau ada masalah cerita!" ujar Artha yang masih diruang meeting melihat Nania dengan mata yang sembab dan tatapan nanar

Ia menyeka ingusnya, ingin memulai bercerita yang tidak tau awal mulanya seperti apa.

Hingga akhirnya tangis itu pecah juga seiring dengan cerita Nania dari awal ia bertemu Kai hingga akhirnya dilema itu menghampirinya.

Ditambah kehadiran Kai yang tiba-tiba bersama Hanny siang ini padahal baru kemarin ia menemani Kai ke rumah keluarganya.

Artha manggut-manggut memeluk sahabatnya itu erat

Ia juga menyerahkan semua keputusan pada Nania mengenai keikutsertaan di proyek yang sedang mereka jalani.

" Tapi aku ga akan nyerah Tha, aku akan tetap handle proyek ini " ucapnya mantap

ia menatap mata Artha dengan teguh,

"Makasi udah selalu ada dengerin cerita aku Tha" ucapnya terharu menggenggam tangan Artha

Artha mengangguk turut prihatin dengan apa yang dialami sahabatnya itu

1
Koesbandiana
3 bagus tu gambarnya
Messan Reinafa: trmakasih, note 🙏🙏
total 1 replies
Shinn Asuka
Wah, keren betul!
Messan Reinafa
makasi
Libny Aylin Rodríguez
Pengen baca lagi dan lagi!
Messan Reinafa: ikutin terus ya 🙏🔥
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!