NovelToon NovelToon
Cinta Itu Terlalu Dalam

Cinta Itu Terlalu Dalam

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda
Popularitas:780
Nilai: 5
Nama Author: rosnila

Kiara merupakan seorang gadis yang masih berusia 18 tahun, saat ini dia baru dinyatakan lulus SMA, Akan tetapi takdir malah membuat dia terjebak dalam ikatan pernikahan dengan pria asing bernama Arya. akankah pernikahan yang dijalaninya berakhir bahagia? ataukah akan sebaliknya ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rosnila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menjadi pengantin pengganti

Sekitar pukul 08.20 pagi itu, Kiara pun selesai dirias. Gadis berkulit putih itu begitu cantik, Sari yang melihatnya pun pangling.

Didalam hati Sari berkata, dia tidak salah pilih pengganti untuk adiknya. Dan sebenarnya Kiara itu sudah sangat cantik tanpa perlu di rias.

"Sudah siap ya Mbak!" ucap salah satu MUA.

"Iya terimakasih." jawab Sari yang saat itu juga sudah berganti pakaian dengan kebaya berwarna biru muda.

"Bagaimana dengan keluarga saya yang lain?" tanya Sari.

"Semua juga udah disiapkan." jawab MUA itu.

Mereka pun pamit dari kamar hotel untuk pulang sebentar, dan tentunya akan kembali ke hotel untuk menunggu sampai acara selesai.

Namun MUA yang memakai jilbab terlihat masih stand by disitu. Karena dia yang akan membantu pengantinnya ke ruangan akad.

"Mbak sepertinya sangat gugup." ucap MUA itu melihat Kiara yang begitu gelisah.

Kiara hanya tersenyum, Senyum untuk menyembunyikan luka dihatinya saat itu. Dia menatap ke arah Sari sekilas. perempuan berambut pirang itu tersenyum kearah nya.

"Jam berpa acara Akadnya Mbak Sari?" tanya MUA yang terlihat membenarkan rambut Kiara.

"Jam 09.00 pagi ini " Jawab Sari singkat.

"Kiara, kamu tenang ya." ucap sari sambil menyentuh pundak Kiara.

"Semua akan berjalan lancar." Ucapnya lagi.

Kiara tak memberikan jawaban, hanya diam. Ternyata banyak hal yang tidak seperti yang kita rencanakan. Manusia bisa berencana dengan indah. Akan tetapi Allah lah yang akan menentukan segalanya.

Kiara menarik nafas berat, dan membuangnya dengan kasar. Perasaan nya campur aduk saat itu, namun inilah kenyataan yang harus dia hadapi.

Ditengah keheningan terdengar suara dering handphone milik Sari, namun Kiara tidak tau apa yang dibicarakannya saat itu. Dia hanya mendengar kata" iya, baik."

Sari berjalan mendekat ke arah Kiara, berdiri tepat dihadapan gadis cantik itu. Menatap nya sejenak, sebenarnya ada rasa tidak tega dihati sari. Namun dia tak punya pilihan lain.

"Mbak, tolong bantu Kiara ke ruang aula yang berada dibawah!" Pinta Sari.

Kiara terlihat begitu gugup, bahkan tangannya bergetar. Ingin dia menangis sekuat tenaga, namun itu tak merubah apapun.

"Mari Mbak!" ajak MUA tersebut yang segera membantu memegang gaun yang dikenakan oleh Kiara.

Perlahan mereka berjalan menuju lift yang membawa mereka menuju aula hotel itu. Kiara hanya diam, wajahnya yang selalu ceria itu terlihat murung.

Jemarinya menggenggam erat gaun putih yang mewah itu. Untuk menguatkan dirinya. berjalan dengan diapit oleh Sari dan juga Seorang MUA.

Mereka sudah berada dipintu Aula, Kiara menghentikan langkahnya. Dia tidak Berani menatap kearah siapapun.

Bahkan dipikiran nya saat itu, semua orang sedang mempertanyakan kenapa dirinya yang datang.

"Kiara!" panggil Sari yang kembali menyentuh pundak gadis itu.

Dan tentu saja sentuhan itu membuat Kiara begitu kaget, dan membuyarkan lamunannya.

"Jangan berpikir terlalu jauh, Mbak selalu disamping kamu!" ucap Sari seakan tau apa yang dipikirkan oleh Kiara.

Kiara kembali melangkahkan kakinya, menuju tempat yang telah disediakan. Bukan disamping mempelai pria yang sudah berhadapan dengan penghulu.

Akan tetapi berada ditengah-tengah orang-orang yang mengenakan baju berwarna sama dengan Sari. Tentu saja Kiara langsung bisa tau kalau merek adalah keluarga besar dari Sari.

Terdengar penghulu menanyakan kesiapan dari mempelai pria. Kiara bisa mendengar lelaki asing itu menjawab dengan mantap kalau dia sudah siap.

Jantung Kiara berdetak tak karuan, tinggal beberapa saat lagi dia akan menjadi istri dari seorang lelaki yang tak pernah dia tatap wajahnya.

Penghulu mulai menyampaikan nasehat pernikahan, suasana hening sesaat. Hanya suara pak penghulu yang terdengar.

Namun tiba-tiba Kiara bisa mendengar desas-desus dibelakangnya yang mengatakan mempelai wanita sebelumnya pergi. Mungkin itu dari keluarga Sari, karena tidak mungkin mereka tau.

Tentu saja hal itu membuat Kiara tidak nyaman, dia terlihat lebih gelisah dari sebelumnya. Sari yang menyadari hal itu menggenggam erat jemari Kiara.

"Jangan dengarkan apapun, fokus saja pada akad ini!" Ucap sari menenangkan Kiara.

Kiara hanya menoleh ke arah Sari, namun hanya sesaat dan kemudian kembali menatap lurus kedepan. Sari memalingkan wajahnya kearah suara desas-desus itu. menatap kearah mereka satu persatu.

Dan hal itu berhasil membuat semua orang dibelakangnya diam. Dan kembali yang terdengar hanya suara penghulu yang sedang memberikan wejangan.

"Saudara Arya Adinata ulurkan tangan saudara!" pinta penghulu.

"Bagaimana saudara sudah siap melakukan akad ini?" tanya penghulu.

"Siap pak!" jawab lelaki yang disebut namanya itu.

Nama yang baru didengar oleh Kiara, begitu miris hidupnya harus menikah dengan orang yang namanya pun baru dia dengar.

"Baik kalau begitu, jabat tangan saya!" ucap penghulu lagi.

Kiara tak bisa melihat kearah meja akad karena memang dirinya berada ditengah-tengah.

"Saudara Arya Adinata, saya nikahkan engkau dengan Kiara Aurora bin Fajar lesmana dengan mas kawin seperangkat alat sholat, emas 30 gram dan uang tunai 100 juta rupiah dibayar tunai." terdengar suara penghulu tanpa terputus dan langsung disambut oleh Arya tanpa jeda.

Terdengar suara saksi yang hadir mengucapkan kata "Sah" Namun bukan bahagia yang Kiara rasakan. Hampa itu yang dia rasa saat itu.

Tak lagi mampu membendung air mata, pipinya telah basah dengan sendirinya. MUA yang berada disamping Kiara terlihat memberikan tisu.

"Mbak, semua sudah selesai, jangan nangis lagi nanti make up nya rusak." ucap MUA tersebut.

Namun Kiara tak mempedulikan hal itu, dia sudah menahan kesedihannya dari pagi tadi. Tak berapa lama terdengar penghulu meminta mempelai wanitanya dibawa kesamping mempelai pria.

MUA tersebut langsung membenarkan riasan wajah Kiara, dan menghapus air matanya.

"Ayo Kia!" ajak Sari sambil membantu Kiara berdiri.

Dengan digandeng oleh Sari Kiara berjalan perlahan menuju meja akad untuk menanda tangani buku nikah mereka.

Kiara sudah duduk disamping lelaki bernama Arya itu. Namun tatapannya lurus kedepan. Begitu juga dengan Arya yang tak melirik Sama sekali ke arah Kiara.

Do'a pernikahan pun dibacakan untuk mengambil berkat. Atas pernikahan mereka berdua.

"Silahkan Mbak Kiara mencium tangan suaminya!" pinta penghulu.

Sontak saja, hal itu membuat Kiara kaget. bagaimana tidak dia harus menyentuh tangan lelaki asing itu.

Dia ingin membantah, namun suara sari yang memintanya untuk melakukan apa yang dikatakan penghulu membuatnya diam. Dia membalikkan tubuhnya menghadap kearah Arya saat itu.

Dan begitu juga dengan Arya, menghadap kearah Kiara. Gadis itu mengulurkan tangannya ke arah Arya. Namun lelaki dihadapannya diam tak berkutik.

Tepatnya tak berkedip menatap ke arah Kiara. Terlihat Arya menelan ludahnya. Bagaimana tidak Kiara yang begitu cantik bak boneka itu saat ini telah menjadi istrinya.

"Mas Arya!" panggil penghulu.

Arya pun langsung buru-buru mengulurkan tangannya. Yang disambut oleh Kiara, dan Arta dengan ragu menyentuh pucuk kepala Kiara.

Setelah itu keduanya sudah duduk seperti semula. Kiara terlihat menanda tangani buku nikah dengan bergetar. Pikiran nya berkecamuk, bagaimana dia akan menjalani rumah tangganya setelah ini. Apa pernikahan ini hanya akan menjadi formalitas untuk menyelamatkan sebuah keluarga?

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!