NovelToon NovelToon
Menolak Miskin Di Dunia Lain

Menolak Miskin Di Dunia Lain

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Bepergian untuk menjadi kaya / Harem / Romansa / Ahli Bela Diri Kuno / Fantasi Wanita
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: MuTaz

Aku yang selama ini gila kerjaan, saat ini juga akan angkat kaki dari dunia kerja untuk menikmati kekayaanku. Aku sudah menyia-nyiakan masa mudaku dan kini usiaku bahkan sudah 45 tahun namun masih belum menikah juga karena terlalu sibuk mencari harta.

"Aku sungguh menyesal hidup hanya mendekam di ruang operasi!" Seketika mataku berkunang-kunang lalu..

'Klap'.

"Argh... uangku! Hidup mewahku! Dimana kalian semua."

Untuk kelanjutannya, yuk ikuti perjalanan ku di dunia lain untuk mendapatkan kembali harta, tahta dan lelaki tampan.

Lelaki tampan manakah yang akan ku pilih dan lelaki tampan mana yang kalian pilih?



Info ~

Karya yang saya buat ini hanya untuk hiburan semata dan berdasar pada karangan imajinasi penulis MuTaz. Saya membagikan hasil karya ini agar pembaca bisa menikmatinya.

Selamat membaca.. dan salam kenal..

Terimakasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MuTaz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jejak Ampas Tak Bertuan

"Sepertinya untuk sementara aku akan tinggal di dalam pelindung ini sambil memulihkan tenaga dalamku."

Lelaki bertudung kepala itu membuat persembunyiannya di atas pohon besar dekat dengan gubuk tempat tinggal Rayna.

'Krrek.'

Tidak sengaja lelaki bertudung kepala itu menginjak dahan pohon yang kering.

Karena penasaran dengan suara tadi, Rayna yang saat ini sedang beristirahat tepat di bawah pohon besar tempat persembunyian lelaki bertudung kepala itu pun menoleh ke atas pohon. Namun tidak mendapati apapun.

"Hump, hampir saja ketahuan wanita itu." Gumamnya cepat-cepat memakai teknik persembunyian.

...****************...

Sudah satu bulan aku menjalani pelatihan fisik sebagai misi yang terus keluar tanpa henti. Dari pagi sampai malam yang aku lakukan hanya latihan.

Makan pun hanya bisa dilakukan di sela-sela waktu latihan, apalagi untuk tidur saja cuma diberi waktu perharinya hanya 3 jam. Tubuhku rasanya seperti mau remuk, semua ototku terasa nyeri. Andai saja ada koyo, pasti tubuhku sudah penuh dengan tempelan koyo seperti mumi.

"Huft, apa latihanku selama ini sia-sia?" Sekarang aku sudah mulai terbiasa dengan pelatihan rutin yang diberikan oleh sistem. Namun ada yang aneh dengan nilai level ku di layar sistem.

"Kalo di novel yang pernah aku baca atau di game bukankah biasanya ada hadiah penyelesaian misi, kenapa aku tidak mendapatkan apapun." Ucapku sambil mengingat.

Aku melihat ke layar sistem namun nilai levelku juga masih di angka 1 tidak ada perubahan apapun. Rasanya aku seperti sudah dibohongi oleh sistem.

"Dasar sistem tidak berguna, sekalinya ngasih misi malah kaya jadiin aku kelinci percobaan." Ucapku sambil memarahi layar sistem.

Walaupun nilai level statistik ku masih di angka 1, namun dibandingkan dengan saat aku yang dulu kesulitan mengangkat kapak yang beratnya sampai 10 kilogram lebih. Sekarang sewaktu aku mengangkat kapak, bagiku rasanya seperti mengangkat sehelai bulu burung.

Jarak sasaran panahku yang awalnya hanya 80 meter pun sekarang bisa sampai sekitar 500 meter.

"Ya sudahlah, setidak bergunanya latihan ini pasti lebih baik dilakukan dari pada hanya diam makan dan tidur saja." Aku tidak melanjutkan untuk mempermasalahkan misi dari sistem lagi, karena memikirkan cara untuk segera keluar dari hutan lebih penting untuk saat ini.

Sudah 3 bulan berlalu setelah hari-hariku penuh dengan pelatihan.

"Hm.. tidak terasa sudah tiga bulan saja berlalu dengan cepat." Ucapku sambil naik ke atas dipan hendak tidur.

"Akh! Ugh, kenapa ini? Sakit." Tiba-tiba tubuhku terasa sangat sakit melebihi rasa sakit karena nyeri yang sering ku alami selama pelatihan.

Di pembuluh darahku rasanya seperti ada aliran listrik yang lama kelamaan semakin menyengat merambat keseluruh bagian tubuhku.

Kesadaranku hampir hilang, tiba-tiba layar sistem muncul dengan menunjukkan langkah-langkah penyeimbangan energi di tubuhku yang pada akhirnya aku berhasil menembus pembatas yang menghambat energiku selama ini.

Cahaya biru es dan merah api keluar dari tubuhku dan mengelilingi lalu masuk ke dalam jantungku. Kotoran yang ada di dalam diriku keluar dari pori-pori kulit. Baunya sangat menyengat membuat perutku mual.

Aku langsung berlari menuju sungai untuk membersihkan tubuhku walaupun hari sudah malam. Untungnya malam ini cahaya bulan sangat terang jadi aku merasa aman. Di luar sendirian.

...----------------...

Setelah kejadian malam itu kekuatanku mengalami perkembangan yang begitu cepat.

Tubuhku terasa sangat ringan seperti bulu, aku bisa loncat dan lari dari pohon ke pohon dengan sangat cepat.

"Aku lapar sekali, sudah lama aku tidak makan singkong." Aku pun memutuskan untuk memanen singkong untuk makan hari ini.

"Ah.. enak sekali rasanya setelah tubuhku bertambah kuat. Mencabut tanaman singkong saja rasanya jadi sangat ringan berbeda sekali dengan waktu pertama kali aku mengambil singkong." Ucapku sambil memindahkan singkong ke keranjang.

'Brott. Preett..'

"Huh, bau apa ini? Uwlekk, bau banget." Aku tidak sengaja mencium bau menjijikan, seperti bau kotoran manusia.

Tiba-tiba rerimbunan rumput liar tampak bergoyang. Aku penasaran mengapa bau kotoran itu seperti milik manusia padahal di sini hanya ada aku seorang.

Aku berjalan mendekati rerimbunan itu sambil menutup hidung.

'Krakk!'

Seekor kelinci muncul dari situ, membuat hatiku merasa lega.

"Huft, ternyata kelinci. Tapi apa suara kentut kelinci bisa sebesar tadi?" Aku terheran-heran sambil memandangi area sekitar kelinci itu berdiri.

"Hiek.. apa itu? Lah kok macam ta* manusia." Aku melihat adanya kotoran di samping semak-semak.

"Apa kotoran kelinci di sini memang beda dengan tempatku dulu ya?" Ucapku bingung.

"Sudahlah ngapain juga ngurusin ta*." Aku pun segera pergi menuju kebun sayur untuk di masak nanti.

...****************...

"Hosh-hosh, sial. Hampir saja ketahuan lagi." Ucap lelaki bertudung kepala dengan nafas tersenggal karena buru-buru kabur dari balik rerimbunan semak.

"Akh.. perutku masih sembelit." Lelaki bertudung itu akhirnya berlari menuju sungai yang jauh dari tempat Rayna.

...****************...

"Hm.. mengapa banyak sisa potongan buah apel di sini? Apa ada binatang yang memakan buah sebanyak ini?" Aku merasa tambah bingung dengan ke anehan yang akhir-akhir ini sering terjadi.

Di kebun banyak sisa bagian batang buah apel yang bercecer dimana-mana. Bahkan sayuran yang aku tanam pun beberapa ada yang menghilang seperti ada yang mengambilnya.

"Atau jangan-jangan memang ada orang lain di sini selain diriku?"

"Apa orang yang pernah menyelamatkanku masih ada di sini?" Aku terpikirkan oleh orang yang datang menyelamatkanku waktu malam di saat aku tidak sadarkan diri.

...****************...

Di saat lelaki bertudung kembali dari sungai dan berjalan menuju ke kebun untuk mengisi perutnya yang terasa lapar. Dia mendengar suara Rayna yang sepertinya juga sedang berada di kebun.

"Sedang apa wanita itu?" Lelaki bertudung kepala mendekat ke kebun dan bersembunyi di balik pohon.

Diam-diam dia mendengarkan dan melihat apa yang dilakukan oleh Rayna di kebun.

"Hey siapa pun itu, jika kamu butuh makan setidaknya jangan kotori tempat ini." Ucap Rayna kencang agar terdengar oleh seseorang yang dicurigai olehnya.

"Kalau mau berak juga minimal jangan di sembarang tempat, kalau di tanah juga setidaknya dikubur pakai tanah jangan malah diumbar memangnya kotoranmu itu tontonan. Kamu kira kotoranmu itu bagus?" Ucapnya lagi.

"Dasar wanita tidak tau malu, mulutnya lancang sekali dia." Gumam lelaki bertudung.

Karena ucapan Rayna, lelaki bertudung itu merasa malu karena aibnya ketahuan olehnya.

Dia berlari keluar dari pelindung dimana tempat Rayna berada, karena harga dirinya merasa terlukai.

...****************...

Setelah puas marah-marah di kebun, aku pun pulang ke gubuk untuk makan dan melanjutkan berlatih teknik beladiri dari sistem yang awalnya masih terkunci kini satu persatu mulai terbuka karena aku sudah bertambah kuat.

"Sepertinya sudah saatnya aku mencoba keluar dari lingkaran pelindung untuk menguji kemampuanku sekarang." Ucapku.

1
Sribundanya Gifran
lanjut thor
Sribundanya Gifran
lanjit
Pecinta Gratisan
mantap💞 jiwa
Pecinta Gratisan
mantap💞 thor cerita nya💞
Pecinta Gratisan
wait and see🤭
Suzana Diro
hmmm dah macam j********
malas nak cakap cerita bagus tapi tolong jangan banyak adegan 18sx
tolong yang athor
jadi nak baca tidak syok kalau banyak sangat 18sxnya
/Pray//Pray//Pray//Pray//Pray/
Fransiska Husun
sudah punya kekuatan kok lemah sekali
Fransiska Husun
up up lagi
Fransiska Husun
up up lagi semangat thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!