NovelToon NovelToon
Sweetheart Of The Mafia Boss

Sweetheart Of The Mafia Boss

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Konflik etika / Obsesi
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: flowy_

Seorang gadis berusia tujuh belas tahun secara tak sengaja menyelamatkan nyawa seorang raja mafia yang dingin dan penuh bahaya. Bukannya jadi korban dalam pertarungan antargeng, ia malah jadi istri dari pria yang selama ini ditakuti banyak orang.

Gadis itu polos dan manis. Sedangkan pria itu tegas dan kuat, dan hampir sepuluh tahun lebih tua darinya. Tapi, ia tak kuasa menolak perasaan hangat yang gadis itu bawa ke dalam hidupnya.

Meski membenci dunia gelap yang pria itu jalani, ia tetap tertarik pada sosoknya yang dingin dan berbahaya.

Dan sejak saat itu, takdir mereka pun saling terikat—antara gadis menggemaskan dan raja mafia muda yang tak pernah belajar mencintai...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon flowy_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15. Love can change a person

Saat itu Aiden masuk dengan tergesa.

“Sudah kau temukan siapa dalangnya?” tanya Lucien dengan nada dingin.

“Sudah, pelaku nya adik tiri Liora sendiri,” jawab Aiden cepat.

“Saudara macam apa itu?” gumam Nolan dengan tatapan tajam.

“Biarkan Liora yang memutuskan,” ucapnya pelan namun tegas.

Aiden hanya mengangguk hormat.

Tak lama ia kembali menatap Aiden tajam. “Hari ini kau gagal menjaga Liora. Pergilah, terima hukumanmu.”

Aiden menunduk dalam. “Aku mengerti.”

Setelah itu, suasana ruang tamu kembali tenang. Mereka duduk dalam diam, hingga Callan membuka suara, nadanya pelan namun tegas. “Apakah keluargamu sudah tahu soal ini?”

Lucien terdiam sejenak, lalu menoleh. Tatapannya berubah tajam. “Mereka tak perlu tahu.”

“Tapi cepat atau lambat kabar ini bisa sampai ke sana. Apa kau sudah siap?” tanya Rowan, pandangannya serius.

“Tenang aja. Selama kita tutup mulut, mereka nggak akan tahu,” sahut Nolan santai.

Lucien mengangguk tipis. “Kalau ada yang berani menyentuhnya… aku sendiri yang akan turun tangan.”

Callan dan Rowan hanya saling pandang. Mereka tahu, sekali Lucien bicara, itu bukan sekadar ancaman.

Saat ketiganya masih berbincang, pelayan tiba-tiba turun dengan wajah panik. “Tuan Muda! Anda harus naik sekarang. Nona Liora... dia gelisah, ia terus meracau di tempat tidur.”

Mendengar itu, Lucien langsung melangkah cepat ke lantai atas.

Ketiga temannya saling pandang, lalu menyusulnya dari belakangnya.

Begitu membuka pintu kamar, mereka melihat Liora meringkuk di sudut ranjang, tubuhnya gemetar. Wajahnya pucat, pandangannya kosong.

“Keluar... kalian semua orang jahat! Kalian hanya ingin menyakitiku!” teriaknya keras, napasnya tersengal.

“Keluar,” ucapnya tegas pada pelayan

“Ya, Tuan,” ucap pelayan itu cepat, lalu keluar sambil membungkuk.

Liora menatap mereka dengan ketakutan. “Jangan dekat-dekat… kalian cuma ingin menyakitiku...”

Lucien perlahan mendekati Liora, langkahnya tenang.

Gadis itu berusaha menjauh, tapi sebelum sempat melarikan diri, tubuhnya sudah lebih dulu tertahan dalam pelukannya. "Lepasin aku!" teriak Liora dengan suara gemetar.

“Liora... tenanglah kamu aman sekarang,” suara Lucien terdengar sangat berbeda—pelan dan lembut.

Callan dan Rowan yang berdiri di belakang nyaris tak percaya dengan apa yang mereka lihat. Sejak kapan Lucien bisa bersikap selembut itu?

“Kenapa mereka tega ngelakuin ini ke aku? Salahku apa? Aku benci kalian... semuanya!"

Ia menangis dalam pelukan Lucien, seolah menumpahkan semua luka yang selama ini ia pendam.

Ekspresi gadis itu membuat dadanya terasa sesak.

Rowan dan Callan berdiri di ambang pintu, sama sekali tak mengucap sepatah kata pun. Entah kenapa, melihat keadaan Liora seperti itu, mereka pun ikut merasa tidak enak hati.

“Jangan menangis lagi... biar aku yang akan membalas mereka untukmu,” ucap Lucien pelan.

Tangis Liora akhirnya mereda.

Tubuhnya yang lelah membuatnya tertidur dalam pelukan Lucien.

Dengan pelan, Lucien membaringkannya di atas ranjang, dan menarik selimut untuk menutupi tubuhnya.

“Kalian pulang duluan,” katanya tanpa menoleh.

Mereka saling pandang, lalu mengangguk mengerti. “Kalau butuh sesuatu, langsung kabarin,” ujar Nolan sebelum ikut berjalan pergi bersama yang lainnya.

Setelah mengucapkan selamat tinggal, mereka meninggalkan Villa tersebut. “Sepertinya Lucien benar-benar serius kali ini,” ujar Callan, menoleh ke belakang sejenak.

“Ya. Dia sampai memanggil Aiden dan yang lain untuk menjaganya,” sahut Nolan dengan nada tenang.

“Asal dia bisa benar-benar lepas dari masa lalunya…” ujar Rowan menimpali. Begitu kalimat itu keluar, tatapan Callan dan Nolan langsung berubah dingin.

“Jangan sebut-sebut nama perempuan itu lagi,” ucap Callan dingin, ekspresinya berubah.

“Dia gak pantas ada di sisi Lucien,” timpal Nolan, suaranya tajam.

Rowan mengangkat bahu santai. “Aku cuma bilang aja.”

“Lain kali, simpan aja pikiran itu sendiri. Buat Lucien, perempuan itu udah tidak ada,” kata Callan, dingin dan tegas.

Callan menghela napas pelan, sambil melirik jam tangannya. “Ngomong-ngomong, gue nggak bawa mobil. Anterin gue pulang.”

“Gue juga nggak bawa,” sahut Rowan datar.

Mereka langsung duduk di jok belakang mobil Nolan tanpa izin.

“Kalian naik taksi aja, napa,” keluh Nolan dari balik kemudi.

Tapi Callan malah menyandarkan kepala, matanya terpejam. Rowan juga tak bergerak sedikit pun.

Nolan memandangi mereka berdua, dan mendengus pelan. “Dasar nyusahin.”

Akhirnya, ia menyalakan mesin mobil, membawa mereka pulang dalam diam.

......................

Sementara itu.

Begitu tahu Liora berhasil diselamatkan, Selina seperti kehilangan kendali. Semua barang yang ada di dalam ia lemparkan begitu saja.

Saat ibunya masuk, matanya membelalak melihat kekacauan itu.

“Selina, tenanglah. Kau sedang hamil,” ucapnya lembut, mencoba meredam amarah sang putri.

Mendengar itu, Selina langsung membeku. Tangannya refleks menyentuh perutnya, napasnya berat.

“Ma… jadi benar Liora selamat?” gumamnya pelan, terdengar enggan menerima kenyataan.

“Ya, aku sudah dengar kabarnya,” sahut Liliane tenang.

“Lalu… aku harus gimana, Ma?” suara Selina terdengar panik. “Kalau dalam waktu dekat dia belum hancur juga, aku nggak akan pernah tenang. Aku takut… takut Damien bakal pergi ninggalin aku.”

Dia menggigit bibir.

Bukan karena cemburu, tapi karena rasa cintanya sendiri yang membuatnya takut kehilangan.

1
🥑⃟➳ᴹᴿˢ Caaaa ❤️⃟Wᵃf 🔰π¹¹
lanjutttt
ℒ⃝𝓾𝓶𝓲𝒅𝒂𝒓𝒌࿐𝓔𝓵𝔂𝓼𝓼𝓪
dokter yang ini agak laen soalnya, makanya agak ragu🗿
ℒ⃝𝓾𝓶𝓲𝒅𝒂𝒓𝒌࿐𝓔𝓵𝔂𝓼𝓼𝓪
bakar rumahnya kata gw teh!/Angry/
✫᥎᷽ιᥣყ͠α.
.
♘🍾⃝ ͩᴅᷞᴇͧᴏᷡɴͣ ❤️⃟Wᵃf
karena tanpa bicara jadi pendiam dan tak beranikan untuk berbuka bicara
♘🍾⃝ ͩᴅᷞᴇͧᴏᷡɴͣ ❤️⃟Wᵃf
wkwk pasti terkejut tuh ketika berubah wajahnya
♘🍾⃝ ͩᴅᷞᴇͧᴏᷡɴͣ ❤️⃟Wᵃf
lumayan itu menarik ceritanya dan ingin lihat kelanjutan episode berikutnya
❤︎⃟⃟🍾⃝ͩKᴜᷞᴢͧᴇᷠʏᷧ🥑⃟ᱬ⃝ᱞꪻ꛰͜⃟ዛ༉
“Baiklah,“ ucapnya lembut.
❤︎⃟⃟🍾⃝ͩKᴜᷞᴢͧᴇᷠʏᷧ🥑⃟ᱬ⃝ᱞꪻ꛰͜⃟ዛ༉
ada secercah harapan
™•$∆π|•
🥴🥴🥴
™•$∆π|•
bagus
drpiupou
wah wahh
☠ᵏᵋᶜᶟ🍾⃝ ͩᴍᷞᴏͧᴍᷡsͣ ᴳᴿ🐅
menarik cerita nya lanjutkan 🤗
Yuli a
semoga cepat sembuh... ya kk othor... diangkat segala penyakitnya... bisa beraktifitas seperti biasanya....
ditunggu up nya lagi...😊
☠𝐌𝐀⃝🥀𝐗❤ᴹᴼᶻᴬ❤️⃟Wᵃf
ada sesuatu tpi apa ya 😏 ntah apa yg trjdi nnti 🦖
🟢❤️⃟Wᵃf ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘʟᴜɴᴀ
👍👍👍👍👍
☠𝐌𝐀⃝🥀𝐗❤ᴹᴼᶻᴬ❤️⃟Wᵃf
kalo bisa lngsung aja sikat aja, ngapain menye bner dah.
✫᥎᷽ιᥣყ͠α.: /Speechless/
total 1 replies
Lauren Florin Lesusien
mudah mudahan liora nikah sama lucien tambah badas thur jngn buat menye menya ,😂😂😂😂😍😍😍😍
🟢❤️⃟Wᵃf ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘʟᴜɴᴀ
lanjut kak
Agatha cute📴
cerita bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!