NovelToon NovelToon
Aku Dinikahi Untuk Balas Dendam

Aku Dinikahi Untuk Balas Dendam

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Balas Dendam / CEO / Cinta setelah menikah / Pengantin Pengganti / Pernikahan Kilat
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ars Asta

Bagi Dira pernikahan adalah sebuah mimpi indah. Dira tak menyangka pria yang tiba-tiba mau menikahinya di hari pernikahan, disaat calon suaminya menghilang tanpa jejak, ternyata menyimpan dendam masa lalu yang membara.

Denzo tak menikahinya karena cinta melainkan untuk balas dendam.

Namun, Dira tidak tahu apa dosanya hingga setiap hari yang ia lalui bersama suaminya hanya penuh luka, tanya dan rahasia yang perlahan terungkap.

Dan bagaimana jika dalam kebencian Denzo, perlahan tumbuh perasaan yang tidak ia duga?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ars Asta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28

Dira memeluk wanita itu dengan erat. "Sya, kok kamu ga ngabarin aku kalau kamu udah di Indonesia?" Dira menatap wajah Nasya lekat. 

Nasya masih terdiam kaku, ia bahkan tak membalas pelukan Dira. 

"Sya... Nasya!" Dira menepuk pelan bahu wanita itu karena ia terdiam tak menanggapi. 

Karena tepukan di bahunya ia tersadar dari lamunan dan rasa kagetnya. 

"Eh iya, Dir, a-aku baru sampai tadi," jawabnya terbata-bata. 

"Kamu kenapa melamun sih?" Dira menatap bingung.Tangannya menggenggam tangan Nasya. 

"Aku gapapa." 

"Oh iya kamu kenapa ada di sini?" tanya Dira bingung akan keberadaan sahabatnya di rumah suaminya. 

"Aku saudara jauh Tuan rumah disini," jawab Nasya pelan tersenyum paksa. 

"Kamu?" tanya Nasya berusaha bersikap tenang dari hal yang sudah menghantui pikirannya.

"Aku istrinya, Sya. Istri Mas Denzo." Dira menjawab dengan senyum di wajahnya

Nasya syok mendengar ucapan Dira, tanpa sadar ia terdiam dan melangkah mundur. 

Nggak nggak nggak, istri? Kak Denzo menikahi Dira. Apa Kak Denzo sudah tahu bahwa aku... Tidak! Nggak mungkin, kak Denzo masih mencari bukti lain tentang kecelakan itu. Tapi kenapa dia menikahi Dira? 

Dira mengoyangkan tangannya di depan wajah Nasya saat melihat Wanita itu kembali melamun. 

"Nasya, kamu kenapa?"

Nasya masih saja dalam lamunannya. Ia terlihat gelisah, meremas tangannya. 

Tenang, aku harus tenang. Aku nggak boleh terlihat mencurigakan saat semua belum jelas. Tapi kenapa pria itu malah menikahi orang yang dia tahu telah mencelakai ibunya? 

"Nasya!" Suara Dira lebih keras menyadarkan Nasya, ia bahkan mengguncang tubuh wanita itu. 

Nasya menatap wajah Dira, tangannya menghapus keringat yang ada di pelipisnya. 

"Kamu kenapa?" tanya Dira, tatapan khawatir memandang Nasya yang terlihat tidak baik-baik saja. 

"Aku gapapa, mungkin karena kecapean di pesawat kayaknya," jawab Nasya berbohong. 

"Yakin?" tanya Dira memastikan. Dira memegang kedua pundak wanita itu. 

Nasya mengangguk cepat. 

"Kalau gitu kamu istirahat dulu sana, aku mau ke kamar dulu. Nanti kita cerita ya." ujar Dira. 

"Iya Dir, kalau gitu aku ke kamar aku ya, di sebelah kamar kamu." Nasya memegang tangan Dira sebentar lalu berjalan cepat meninggalkan wanita itu. 

Melihat itu dahi Dira terangkat, perilaku sahabatnya yang beberapa tahun tidak bertemu itu terlihat aneh. 

Dia kenapa? Sudahlah mungkin dia kecapean aja.

Dira akhirnya masuk ke kamarnya melanjutkan aktivitas yang tertunda. 

Di dalam kamar, Nasya berteriak kesal dan frustasi. Suaranya tidak akan terdengar dari luar karena kamar di rumah ini kedap suara. 

Dia duduk di tepi ranjang, wajahnya terlihat  ketakutan, keringat mengalir di pelipisnya. Ia bahkan sedikit gemetar. 

"Apa yang sebenarnya Kak Denzo rencanakan? Kenapa aku tidak diberitahu bahwa dia menikah dengan Dira?" Nasya bertanya-tanya, ia meremas rambutnya dengan kedua tangannya. 

"Jangan-jangan Mas Denzo sudah tahu dan ingin menjebakku?" Nasya terus menebak-nebak. 

"Tapi Sikapnya masih sama seperti dulu, aku tidak melihat sikap marahnya. Apa yang sebenarnya terjadi?”

Nasya berdiri, berjalan mondar mandir menenangkan pikirannya yang kalut. 

"Tenang, aku nggak boleh bergerak sebelum tahu hal yang pasti. Sebaiknya aku bersikap santai didepan Dira. Jangan sampai wanita itu merasa aneh dengan sikap ku."

Nasya menghela napas berat. Dengan segala hal yang belum dia tahu, dia akan bersikap santai juga tenang. 

***

Di area dapur, sudah ada Dira yang tengah memasak, ditemani Bi Nina dan beberapa pelayan. 

Semua bahan yang diminta tadi sudah disiapkan membuat waktu memasak nya lebih cepat. 

Wanita itu kini tengah menggoreng ayam di atas panci. 

"Bi, aku mau nanya dong," ujar Dira tiba-tiba pada Bi Nina yang berdiri di sampingnya. 

Bi Nina menoleh "Iya Non?"

"Nasya, punya hubungan apa dengan Mas Denzo, Bi?" tanya Dira mencari tahu karena Nasya tadi hanya menjawab bahwa mereka saudara jauh. 

Wajah Bi Nina terlihat panik. "Nona sudah ketemu?" Kepala pelayan itu malah bertanya balik. 

Dira mengangguk singkat. Ia menatap Bi Nina menunggu jawaban dari pertanyaannya tadi. 

"Bi... "

"Ah iya, Tuan Denzo dan Nona Nasya bisa dibilang saudara jauh. Kakek dan Nenek Mereka adalah saudara," Jelas Bi Nina. 

Dira mengangguk paham. 

"Keluarga Nona Nasya sekarang adalah satu-satunya keluarga Tuan, Non. Mereka tinggal di Amerika. Jadi Nona nasya tinggal di sini sementara," lanjut Bi Nina. 

"Oh begitu."

"Nona tidak keberatan dengan kehadiran Nona Nasya?" tanya Bi Nina hati-hati. 

Dira menggeleng. " Nggak, Bi. Lagian kan Nasya saudara Mas Denzo. Aku juga jadi bisa ketemu sama Nasya."

Kepala pelayan itu tidak mengerti maksud perkataan terakhir Nonanya. 

Melihat wajah bingung Bi Nina, Dira tersenyum kecil. 

"Nasya sahabat aku, Bi."

Ungkapan Dira membuat  mata Bi Nina melotot tak percaya. 

"Sahabat?" 

"Iya Bi, aku sama Nasya dari dulu sahabatan tapi dia malah harus ke Amerika ikut keluarganya." Dira mengangkat ayam yang sudah matang itu ke atas piring. 

"Jadi selama beberapa tahun kita baru ketemu, aku jadi senang bisa ketemu dia sekarang, dan aku nggak nyangka juga kalau Nasya punya hubungan keluarga dengan Mas Denzo," lanjut Dira. Ia mematikan kompor karena masakannya sudah matang semua. Ia berbalik menghadap Bi Nina. 

"Kenapa bi?" tanya Dira. 

"Ngga Non, Bibi cuma nggak nyangka kalian sahabatan," jawab Bi Nina. 

"Iya kan Bi, aku juga gitu."

Dira mengambil piring yang sudah berisi lauk masakannya membawanya ke meja makan. 

Sedangkan Bi Nina terdiam memandang sang Nona prihatin. 

Kasian Nona, wanita yang dia anggap sahabat bisa saja merusak pernikahannya suatu hari nanti.

Dia menghela napas pelan. "Aku harap Nona bisa lawan, dan kuat menghadapi wanita itu."

1
Alphonse Elric
Thor, gimana sih? Kok blm update lagi? 😩
Ars Asta: Hai, makasih udah nunguin ceritaku ya🥰, Ars cuma bisa up 2 bab perhari. kedepan bakalan aku usahain buat crazy up, jangan lupa like dan beri rating 5 ya kak🩵
total 1 replies
Bea Rdz
Ngga nyangka sebagus ini!
Ars Asta: Senang banget dengarnya, makasih sudah mampir baca ceritaku🥰. Semoga enjoy dengan bab-bab selanjutnya ya...
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!