NovelToon NovelToon
Rahasia Yang Terlupakan

Rahasia Yang Terlupakan

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Romansa Fantasi / Transmigrasi ke Dalam Novel / Kebangkitan pecundang / Fantasi Wanita / Gadis nakal
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: nolaa

Terlahir dengan sendok emas, layaknya putri raja, kehidupan mewah nan megah serta di hormati menjadikanku tumbuh dalam ketamakan. Nyatanya, roda kehidupan benar-benar berputar dan menggulingkan keluargaku yang semula konglomerat menjadi melarat.

Kedua orang tuaku meninggal, aku terbiasa hidup dalam kemewahan mulai terlilit hutang rentenir. Dalam keputusasaan, aku mencoba mengakhiri hidup. Toh hidup sudah tak bisa memberiku kemewahan lagi.

[Anda telah terpilih oleh Sistem Transmigrasi: Ini bukan hanya misi, dalam setiap langkah, Anda akan menemukan kesempatan untuk menebus dosamu serta meraih imbalan]

Aku bertransmigrasi ke dalam Novel terjemahan "Rahasia yang Terlupakan." Milik Mola-mola, tokoh ini akan mati di penggal suaminya sendiri. Aku tidak akan membiarkan alur cerita murahan ini berlanjut, aku harus mengubah alur ceritanya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nolaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15. Dalam kegelapan bayangan hitam

"Winola,"

Segalanya terasa melar dan berubah-ubah, langit berwarna ungu, pohon-pohon melambai seperti jari raksaksa, bayangan hitam semakin membesar, siap melahapku.

"Winola," darimana sumber suara itu?

Suara-suara bercampur aduk, terkadang aku melihat Mola-mola, atau melihat ibuku terkunci di jeruji besi, wajah-wajah yang aku kenal mendadak berubah menjadi debu. Dadaku berdebar kencang, rasa sesak sudah sampai di kerongkonganku.

"Winola," tengukku terasa dingin, ada telapak tangan membelaiku dari sana hingga rahang. "Kau harus kembali," suaranya nyaring tepat di telingaku.

Aku menoleh, Mola-mola sedang berdiri di sampingku. Wajahnya sayu, aku bisa melihat kekecewaan dalam sorot matanya yang menatapku.

"Kembalikan aku," pintaku, suaraku nyaris tak terdengar.

Senyumnya jatuh, tubuhnya melayang dan wajahnya mendekatiku. "Kau yang harus kembali." Jari jemarinya membelit tanganku, telapak tangan kami menyatu. Ada rasa perih ketika ia menyentuhnya.

Lalu, semuanya kembali berputar-putar. Mola-mola melepaskan tanganku, ia menunjuk seolah ingin aku melihatnya. Gambar anggrek hitam, semula hanya ada satu titik di telapak tanganku, lalu Mola-mola mengenggamku lagi, membuat tubuhnya di penuhi bunga anggrek hitam sampai tak berbentuk manusia lagi. Semuanya berputar, langitnya menbentuk spiral, pohon-pohon juga ikut memutar, kepalaku sangat sakit.

'Brak' aku terbangun mendengar bunyi dari arah balkon. Ketika aku mencoba berdiri, telapak tanganku perih dan sekilas aku melihat gambar anggrek bersinar di tanganku, lalu menghilang begitu saja.

Aku mendekati balkon dan mengintip, ada seseorang, dia melompat dari atas ke lantai satu dengan cekatan.

Aku melepas kalungku dan menyimpan, mengubahku menjadi kucing, dan mengikuti orang itu melompat dari balkon.

Seseorang berpakaian serba hitam, ia memakai penutup wajah sehingga aku tak bisa mengenalinya. Ia mengubah jalur menuju tempat yang jarang di kunjungi, melewati dapur dan melompat ke luar tembok pembatas, waktunya sangat pas saat penjaga saling bertukar shift, sepertinya dia sangat tau mengenai ini.

Aku juga ikut memanjat, dalam bentuk kucing, aku dengan gampang mengelabuhi penjaga dan terus mengikutinya tanpa suara.

Orang itu berlari ke hutan di belakang Istana, larinya sangat cepat, nyaris aku tak bisa mengimbanginya. Dalam cahaya yang semakin meredup, aku bersyukur karena diberikan mata kucing yang memiliki sensor dalam kegelapan, jadi aku masih bisa melihat orang itu.

Aku terus berlari, masuk sangat jauh ke dalam hutan.

Srakkk!, napasku tercekat, hampir saja aku terjun ke jurang. Kemana orang itu pergi?

"Engkau membawanya?" Samar-samar aku mendengar suara pria. Ada dua orang, tak jauh dari bibir jurang di sebelah pohon besar.

"Ya, saya tidak banyak membawa informasi."

Aku memicingkan mataku, mencoba melihat apa yang sedang mereka lakukan. Pria berjubah tadi menyodorkan kertas, sekilas aku dapat melihat gambar bunga di sampulnya. Tunggu, bunga berwarna hitam? Apa maksudnya itu.

"Mar—"

Krakkk, oh, oh, kaki ku menginjak ranting.

"Siapa disana?"

"Meonggg.... "

Ada orang lagi, dia mengenakan jubah berwarna coklat tua, dan menutupi wajahnya dengan cadar. "Hanya seekor kucing, seperti kataku tadi, Mar—"

"Berhenti, sampai sini saja, aku harus kembali."

Tangan pria yang memakai penutup kepala itu mengisyaratkan sesuatu. Mereka menyudahi percakapan itu, dan aku juga segera kembali.

"Mar? Mariana? Mar siapa, sih?"

Oh, aku mengingat sesuatu, segera setelah sampai di Istana, aku kembali ke wujud manusia dan berlari menuju perpustakaan. Aku memandangi setiap buku, satu per satu, dan mengambil sebuah buku.

Aku membuka setiap halamannya, membalikkan buku itu, tetapi tidak ada yang keluar. Aku mengingat jika tempo hari Marquis masuk ke dalam perpustakaan dan menyelipkan kertas, kertas itu mirip dengan yang tadi.

"Tidak mungkin, Marquis?"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Semua orang berkumpul, mereka mengamatiku dengan seksama. Menungguku dengan mata berbinar-binar. Aku menurunkan senyum tipis kebanggaanku.

"Kali ini, judulnya adalah kera sakti." Wajah sombongku terpampang nyata. Mereka semua bertepuk tangan tak sabaran.

Yeah, ini sudah hari ketiga aku berada di arena berlatih. Bukan hanya untuk latihan senjata, tapi untuk mendongengkan cerita seru kepada mereka. Kedua pelayananku yang kemarin juga ikut, pagi tadi kami merecoki Boni untuk mengambil manga muda di dekat arena berlatih menggunakan ketapel, dan aku juga minta di buatkan sambal kacang, dan disinilah kita sekarang, mendongeng sambil makan rujak.

"Dengarkan baik-baik, ceritanya di mulai saat ia dia nobatkan sebagai raja kera, namanya sun wo kong."

"Apa dia berasal dari pegunungan Orlov? Disana banyak sekali siluman!" Salah seorang prajurit mengomentari.

Aku melemparkan tanganku ke meja, "Dengarkan dulu, dia bukan dari sini, dia berasal jauh dari negeri Cina sana, kau tidak tau makannya diam saja!" Aku menunjuk hidungnya, tidak sopan menyela. "Dia di kenal sebagai raja kera karena bisa berubah wujud menjadi manusia, dan punya jurus andalan hebat."

Caspian sedang berkunjung di arena berlatih. Ia sangat terkejut dengan apa yang terjadi disana. Julian geram dan hendak memarahi mereka, namun Caspian menghalanginya. Senyum lebar tak bisa ia sembunyikan. Julian memilih untuk pura-pura tidak menyadarinya.

"Sun wo kong melawan surga dan memilih untuk melindungi—oh? Bos! Bos!" Aku melihat Caspian disana, jadi aku melambaikan tanganku dengan heboh.

Semua orang terkejut dan berdiri sambil menunduk.

"Mohon maafkan kami, Grand Duke." Mereka serempak meminta maaf, meninggalkan aku yang masih duduk sambil makan rujak. Aku sungkan, jadi ikut berdiri dan menunduk.

"Apa yang kau lakukan disini, Winola?"

Aku memutar mataku, mencoba mencari alasan. "Anu, saya sedang istirahat dari belajar—"

"Tidak," Sanggahnya. Caspian ikut duduk lesehan sambil bertumpang kaki. "Maksudku, kenapa kau disini tidak mengajakku, malah engkau mengajak mereka, aku jadi sedih dan cemburu kekasihku bermain tanpaku."

Aku mau muntah. Lihatlah ekspresi menggodanya yang mengerikan itu. Aku ikut duduk dan memberinya potongan manga. "Makanlah rujak ini, dan jangan marah-marah kepada mereka. Aku yang bersalah karena mengajak mereka, marahi lah aku saja, ya?"

Caspian malah tertawa lebar. Dia makan mangganya dari suapanku dan minta di suapi lagi. Kenapa dia jadi kekanak-kanakan begitu?

"Lanjutkan, kau tadi bercerita tentang kera kan, aku juga mau mendengarnya." Caspian menyuruh semua orang kembali duduk. "Lihat, Count Julian juga mau makan rujaknya."

Aku terdiam beberapa saat, kenapa dia jadi aneh. Oh, maksudku, dia selalu aneh, tapi hari ini lebih aneh daripada biasanya.

"Oke, dia berjalan ke barat untuk melindungi biksu Tom Sam Cong untuk mencari kitab suci buddha. Nah, saat itu dia bertemu dengan Patkai, dia siluman babi, perutnya besar sekali seperti hamil." Aku melihat ke arah Boni dan menunjuk perutnya. "Oh, seperti tuan Boni, haha."

"Oh, Lady, Lady, apakah ada siluman kumbang juga? Seperti Hiro?" Boni tidak Terima di permalukan sendiri.

"Tidak ada,"

"Kehkeh," Hiro terkekeh. "Sepertinya kau keturunan Patkai, kehkeh."

Aku menyela, "Jangan salah, Patkai sangat hebat, tau."

Mata Boni berbinar-binar, "Apakah dia punya jurus naga? Atau, apakah di bisa berlari di atas api?"

"Tidak," Aku menggeleng, memasukkan manga ke mulutku da melanjutkan, "Dia hebat dalam berbohong dan makan besar."

"HAHAHA,"

1
icaaa
kapan up niehh/Scowl/
nolaa: sudah ada bab baruuu, ayo cek cek/Kiss/
total 1 replies
sjulerjn29
bahasanya ringan mudah dimengerti
semangat 😊
mampir juga ya ke ceritaku..
kasih saran juga..makasih
icaaa
vote untukmu thor, semangat/Kiss/
nolaa: Nola bersemangat besar kalau dapat like/Angry/
total 1 replies
US
bacanya ga bosenin. top lh /Good//Good/
nolaa: nola berterimakasih/Pray//Kiss/
total 1 replies
Roxanne MA
agak kurang hajar ya, untung caspian jago berantem
nolaa: Caspian, ahli bela diri yang sebenarnya/Determined/
total 1 replies
Roxanne MA
semangat nulis thor
Proposal
🔥5 BINTANG SUPPORT🌟 BUAT KAKANYA😘😖
nolaa: nola berterimakasih!! /Kiss/
total 1 replies
Roxanne MA
bagus ka, semangat nulis nya
nolaa: nola selalu semangat 100% /Determined//Pray/
total 1 replies
icaaa
update trs thorr, cemungutt/Determined/
nolaa: author selalu semangat, tingalkan like agar semangat 200% /Hey//Smile/
total 1 replies
Noorphans.
Suka banget sama karakter yang kamu buat thor, semoga terus berkembang.
nolaa: terimakasih 😍💖
jikalau mampir tinggalkan like juga ya, ily💖
total 1 replies
Fastandfurious
Kisahnya bikin baper, jadi terlarut sama ceritanya.
nolaa: wahh, terimakasih sudah mampir, jangan lupa likenya ya💓💖
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!