NovelToon NovelToon
Ibu Susu Anak CEO Arogan

Ibu Susu Anak CEO Arogan

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Ibu susu
Popularitas:45.5k
Nilai: 5
Nama Author: ntaamelia

Suaminya ketahuan selingkuh dan anak yang dikandungnya meninggal adalah petaka yang paling menyedihkan sepanjang hidup Belcia. Namun, di saat yang bersamaan ada seorang bayi perempuan yang mengira dia adalah ibunya, karena mereka memiliki bentuk rambut yang sama.

Perjalanan hidup Belcia yang penuh ketegangan pun dimulai, di mana ia menjadi sasaran kebencian. Namun, Belcia tak memutuskan tekadnya, menjadi ibu susu bagi bayi perempuan yang membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama.

Penasaran dengan kisah Belcia? Ayo kita ikuti di novel ini🤗

Jangan lupa follow author💝
Ig @nitamelia05
FB @Nita Amelia
TT @Ratu Anu👑

Salam Anu 👑

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ntaamelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21. Heran

Akhirnya sebelum pulang Belcia berjalan-jalan terlebih dahulu ke mall, bersama Marteen dan Leticia, berikut dua orang yang sudah seperti penguntit, karena senantiasa mengekor di belakang mereka.

"Sini biar aku yang gendong Leticia, dia ini berat lho," ujar Marteen memberi penawaran. Karena Belcia pasti akan kelelahan menggendong bayi itu berkeliling mall, sementara mereka tidak membawa stroller.

"Tidak apa-apa, nanti kalau memang aku lelah, baru aku akan bilang padamu," balas Belcia sambil tersenyum. Membuat Jasper mengerutkan pangkal hidungnya.

"Baiklah, jadi kita mau ke mana dulu?" tanya Marteen lagi.

"Karena Leticia mulai belajar jalan, aku ingin beli baby push walker untuknya," papar Belcia sambil mencari-cari toko yang menjual peralatan untuk bayi.

"Ide bagus, aku bantu tanya petugas ya," balas Marteen, lalu menghampiri seorang petugas yang berjaga. Setelah mendapat informasi, pria itu langsung mengarahkan untuk naik eskalator, "katanya ada di lantai tiga."

Belcia mengangguk dan langsung mengikuti arahan Marteen. Begitu juga dengan Jasper dan Arsen, mereka berjalan tanpa bicara.

"Tuan, apa tidak sebaiknya kita kembali ke kantor?" bisik Arsen, karena dia merasa kehadiran mereka tidak penting-penting amat. Malah terkesan seperti bodyguard yang menjaga sepasang majikannya.

"Kalau kamu mau pergi, pergi sana!" cetus Jasper seraya melayangkan tatapan tajam. Kalimatnya mempersilahkan, tapi gesturnya mengancam. Sontak Arsen tak dapat berkomentar lagi, daripada nantinya diceramahi selama tiga hari tiga malam.

Sementara di depan sana Leticia menoleh ke belakang. Dia tersenyum saat melihat ayahnya, membuat Jasper si wajah garang langsung ikut tersenyum, bahkan pakai acara dadah-dadah.

'Sadar tidak sih, dia bukan seperti ayah Nona Kecil, dia malah seperti penculik anak.' batin Arsen merutuk.

Belcia melirik sekilas, tapi dia benar-benar tidak peduli dengan kehadiran pria itu. Sampai akhirnya mereka tiba di toko yang dituju, Belcia langsung memilih apa saja yang ingin dia beli untuk Leticia.

"Bagus yang mana?" tanya Belcia pada Marteen.

"Yang ini!" jawab Marteen dan Jasper berbarengan, tapi menunjuk barang yang berbeda. Belcia menatap kedua pria itu secara bergantian, kaget sendiri karena tiba-tiba Jasper ikut berantusias.

"Aku ambil yang ini," putus Belcia, memilih pilihan Marteen, sontak Jasper tidak terima.

"Tapi anakku suka warna pink!" tukasnya, supaya Belcia mengikuti apa maunya. Belcia mendengus pelan.

"Tapi saya yang menentukan, Tuan, saya yakin Leticia akan suka dengan apa yang saya belikan," ujar Belcia dengan tegas, agar Jasper tidak bisa protes lagi. Ditambah Leticia langsung bersemangat dengan apa yang ada di tangan Belcia. Kaki dan tangannya bergerak ke sana kemari, dengan mulut yang berceloteh.

Jasper menghela nafas kasar, kali ini dia mengalah. Tapi tidak saat Belcia pergi ke kasir dan tiba-tiba Marteen menyodorkan kartu ATM-nya.

"Simpan saja, pakai punyaku," seru Jasper, langsung menyenggol lengan Arsen dengan keras. Pria itu gelagapan dan buru-buru menyerahkan kartu pada kasir.

"Dari awal saya sudah bilang, saya akan membelikan benda ini untuk Leticia, artinya pakai uangku. Jadi, Marteen, Tuan Jasper, tolong jangan mendahului," ujar Belcia menolak apa yang dilakukan dua pria itu. Membuat sang kasir ikut bingung.

"Tidak, Leticia itu anakku. Semua yang ada padanya adalah tanggung jawabku. Pakai saja kartu itu!" tandas Jasper, tetap keras kepala.

Belcia dan Marteen saling tatap, mereka seakan berkomunikasi sehingga tak lagi membantah. Diam-diam Marteen mengacungkan jempol, membuat Belcia tersenyum tipis.

Orang arogan memang terluka kan jika punya saingan?

***

"Kenapa kamu tidak jujur tentang rumah itu kepada Belcia, Pa?" tanya Bianca setelah mengobrol dengan Bizard tentang sidang yang baru saja selesai.

"Sayang, Belcia tidak akan mungkin mau. Aku melakukan ini karena dia pasti butuh dana cepat," jawab Bizard, ternyata rumah dan beberapa aset milik Belcia dibeli oleh dia sendiri, supaya Belcia segera membagi hartanya dengan Ronan, dan terlepas dari pria itu.

Bianca menghela napas berat, lalu memeluk lengan suaminya. "Iya, Sayang. Aku mengerti, tapi sekarang bagaimana caranya menyembuhkan Belcia dari rasa bersalahnya. Tidak mungkin kan dia terus-menerus di rumah itu dan mengurus anak orang lain? Dia punya kehidupan sendiri."

Bizard juga belum menemukan jalan keluarnya, karena dia yakin selain rasa bersalah, Belcia memutuskan demikian karena rindu terhadap anaknya yang sudah tiada.

"Nanti kita pikirkan lagi, untuk saat ini biarkan Belcia melakukan apa yang dia suka. Dengan tidak gila saja, seharusnya kita bersyukur, Bi," jawab Bizard sambil menggenggam tangan istrinya.

***

Setelah mengikuti Belcia mengelilingi mall, akhirnya Jasper kembali ke kantor, dia menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat, supaya bisa pulang ke rumah tepat waktu.

"Marteen terlihat sangat perhatian pada wanita itu, kenapa ya? Apakah dia menyukainya? Tapi masa dia suka wanita yang sudah bersuami," cerocos Jasper mengomentari sikap Marteen selama bersama Belcia.

"Entahlah, Tuan, tapi saya dengar Nyonya Belcia akan bercerai dengan suaminya," jawab Arsen sambil fokus menyetir. Jalanan yang padat oleh kendaraan, membuatnya tak bisa menambah kecepatan.

Mendengar itu, Jasper tampak terkejut, terbukti dari pupil matanya yang membesar.

"Bercerai? Apa karena kecelakaan itu?" tanya Jasper mengorek informasi. Namun, Arsen malah mengedikan bahu.

"Saya kurang tahu alasannya, Tuan, tapi sepertinya sebelum hari itu terjadi, mereka sudah ada masalah," jawab Arsen menebak-nebak saja. Wajah Jasper menegang, mengingat kembali kecelakaan yang menimpa istrinya, tapi dengan cepat dia menggelengkan kepala, mengusir semua bayangan mengerikan itu.

Sesampainya di rumah dia langsung membersihkan diri, saat dia ingin ke meja makan, dia menatap kamar putrinya yang tertutup, akhirnya dia berpindah haluan.

Tok ... Tok ... Tok ...

Jasper mengetuk pintu, membuat dua orang yang ada di dalam sana sama-sama menoleh ke sumber suara.

"Atcah!" kata Leticia sambil menunjuk. Kemudian dia tertawa dan merangkak cepat ke arah pintu. Belcia pun menyusul, langkahnya yang lebar langsung bisa menangkap tubuh gembul itu.

Ceklek!

Belcia membukanya dan langsung berhadapan dengan wajah Jasper yang tak berekspresi.

"Papahhh!" seru Leticia kegirangan membuat Jasper sedikit mengulas senyum. Kemudian tatapannya kembali pada Belcia.

"Sudah makan?" tanyanya yang membuat Belcia mengangkat pandangan. Bukannya menjawab dia malah merasa heran, kenapa tiba-tiba Jasper so asik seperti ini. "Aku hanya memastikannya saja. Sesuai dengan apa yang dokter bilang, ibu menyusui itu harus banyak makan." sambung Jasper yang tak ingin disalah artikan.

"Setelah Leticia tidur saya akan makan," jawab Belcia.

Jasper langsung mengulurkan tangannya, "Sini, biar aku yang tidurkan Leticia."

Meski merasa aneh, tapi akhirnya Belcia menyerahkan Leticia kepada Jasper. Beruntung Leticia langsung mau dan tidak banyak drama.

"Ada apa dengannya? Apa dia kerasukan jin baik?" gumam Belcia di sela-sela langkah.

1
Ny Rudi Harianto
dah mulai luntur itu ego nya.....
anziyaa
keren,, luar biasa
*Septi*
dia merasa bersalah bel karena udah negatif thinking ke kamu
*Septi*
bener bangettt.. untung ada Leticia jadi penghibur Belcia
*Septi*
sabar Arsen 🤣🤣
*Septi*
salah sendiri nggak cari tau... terlalu larut dalam kebencian
Asyatun 1
lanjut
Ari Atik
ya btul....
setelah dia tau kronologi kecelakaan itu.jaspeer jdi kerasukn jin baik/Facepalm/
Trie bungsu
dia lagi kerasukan dedemit gunung kembar 🤣🤣🤣
Trie bungsu
cerita mah jangan di ragukan lagi ini Ono ini Ono kucrut mah bukan kaleng² 🤩🤩
jumirah slavina
aacciieeeee cciiee.....
kamu tembulu yaaaa....


🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Dian Rahmawati
jasper mulai penasaran
Rita
baru tau fakta mknya lg coba nebus rasa bersalah
Rita
ya lu kira sendiri
Rita
sdh mau cerai tgl tggu ketuk palu
Rita
😂😂😂😂😂😂
Rita
😅😅😅😅😅🤦‍♀️
Rita
😅😅😂😂😂😂😂😂awas peka yg doomongin
Rita
tuanmu lg gaje😅😂😂😂😂
Rita
😅😅😅😅😅😅😅😂😂😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!