Cinta yang tak mendapatkan restu orang tua memanglah sulit, namun Ralina sari dan bagus cahyadi tak putus asa
meski telah dilarang menjalin hubungan namun nyatanya keduanya masih saling bersama dan berjuang untuk mendapatkan restu itu
keduanya telah menjalin hubungan sejak duduk dibangku SMA, Bagus yang merupakan kakak kelas Ralina. Bagus menyukai gadis itu sejak pertama kali melihatnya ketika ralina menjadi siswa baru
sampai saat ini keduanya telah menjalin hubungan selama lima tahun lamanya dan masih berharap hubungannya akan melangkah ke jenjang yang lebih serius
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri_uncu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tak Seperti Biasanya
"sayang malam ini aku jemput ya, kita rayakan sesuatu" bagus mengirimkan pesan pada lily untuk bersiap
bagus sangat senang kali ini karena orang tuanya berjanji akan setuju pada lily jika bagus lulus menjadi seorang dokter disalah satu rumah sakit ternama.
bagus tak lulus cpns waktu itu dan tak memberitahukan pada lily karena takut sedih tapi kali ini bagus akan membawa berita bahagia dua sekaligus
dengan membawa cincin yang telah dipersiapkan oleh bagus setelah mendapat restu orang tuanya, malam ini bagus akan melamar lily berdua dan akan dilanjutkan dengan pertemuan keluarga nantinya
"aku lagi ngga bisa keluar kak" lily membalas cukup lama dan juga penolakan yang bagus terima
"kenapa sayang?" bagus ingin menelfon tapi saat ini sedang menunggu pemanggilan kontrak dengan pihak rumah sakit
Bagus juga tak bisa cerita tentang kabar bahagianya, karena ingin menjadikannya sebuah kejutan yang selama ini lily dan bagus perjuangkan
Penolakan dan penghinaan sudah lily rasakan selama ini, dan pada akhirnya bagus mendapatkan restu itu juga dengan syarat yang bagus bisa berikan pada orang tuanya
lama tak membalas bagus makin penasaran kenapa lily tak seperti biasa yang sangat senang jika diajak keluar
"halo, sayang kamu ada masalah?" bagus menghubungi lily selagi menunggu antrian
"hm, ngga kok kak, lain kali aja ya perginya aku lagi ngga enak badan" lily menutup panggilan telfon dari bagus
"pak bagus cahyadi!"
"saya"
Bagus menunda memikirkan lily dan masuk ke dalam ruangan yang telah disiapkan
"silahkan duduk pak"
"dinda!"
"maaf bu, terima kasih" ucap bagus cukup terkejut
"Ra, bisa bantu saya data yang tidak hadir hari ini" dinda meminta asistennya untuk keluar dari ruangannya
"santai saja gus, kenapa sampai begitu terkejut" ucap dinda mengajak bagus bicara santai
"kok bisa kamu kerja disini? Kenapa ngga bilang!" bagus merasa ada yang janggal dengan keterimanya bagus di rumah sakit besar ini
"aku sudah magang dari satu tahun lalu, papiku kan dokter senior disini kamu lupa?" dinda mengingatkan bagus
"jangan-jangan!" bagus curiga semua ini adalah permintaan mama dan papanya pada papi dinda
"sudahlah ngga usah dipikirkan bagaimana kita bisa bekerja, yang penting kan kita buktikan kemampuan kita, sayang loh punya jalur mudah ngga dimanfaatin" ucap dinda yang tak munafik
dinda bukanlah dokter tapi bagian staff HRD sesuai dengan jurusan yang diambilnya saat kuliah di luar negeri
"kamu benar juga, jadi apa yang perlu saya siapkan bu dinda" bagus tak banyak berfikir yang penting bisa segera menikah dengan lily
Saat ini usia bagus sudah dua puluh empat tahun dan akan dua lima, sudah saatnya untuk menetapkan pilihan hatinya dan membawa ke pelaminan
"cukup tanda tangan saja, untuk sementara kamu akan bertugas menjadi asisten dokter senior sampai ada ujian berikutnya dan kamu lulus baru bisa bertugas sendiri.
Semangat!" dinda memberikan semangat pada sahabatnya itu yang kini akan semakin dekat dengannya karena satu tempat kerja
Beberapa bulan lalu saat dinda kembali dari luar kota, mama bagus menghubunginya dan meminta agar bertemu untuk meminta tolong untuk membantu bagus bisa bekerja di rumah sakit besar
Dinda meminta bantuan papinya dan kebetulan sedang ada lowongan jadi bagus bisa bekerja sesuai keinginan orang tuanya.
"ya sudah bu saya permisi dulu" pamit bagus setelah menyelesaikan kontraknya
"buru-buru amat, tunggu sebentar lagi jam makan siang, traktir aku atas pekerjaan barumu. Jangan menolak!" ancam dinda
"hm, baiklah hanya makan siang saja ya. Saya tunggu diluar" bagus mengiyakan permintaan dinda
setelahnya baru akan ke rumah lily untuk melihat apa yang terjadi pada pacarnya hingga menolak untuk pergi dengannya
bagus menunggu di luar ruangan dinda dan tak menyangka bisa bekerja di rumah sakit mewah