Lisa mencoba mempertahankan pernikahannya,yang sudah tidak sehat demi anak nya karena anaknya begitu dekat dengan ayahnya.Tapi seiring berjalannya waktu suami dan mertuanya semakin tidak menghargainya,dan bahkan mertuanya dengan terangan-terangan mendukung suaminya untuk selingkuh.
Apakah lisa mampu mempertahankan rumah tangganya yang sudah tidak sehat apakah dia berani bercerai dengan suaminya yang selalu mengancam anak ikut dengannya sementara dia begitu mencintai papanya.
Ikuti kisah ini jangan lupa dukuangannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penulis remahan., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15 ~ Tidak ada yang berubah ~
Desahan demi desahan keluar dari bibir Mona,tubuhnya bergetar hebat saat dia menikmati permainan yang diberikan Antoni kepadanya dengan sengaja dia membiarkan Antoni menyetubuhinya berharap Antoni bisa bertanggung jawab atas kehamilannya.
Sementara itu,Antoni yang masih bisa berfikir normal menyemburkan kenikmatannya ke perut Mona,setelah itu dia mengusap perut Mona dengan tissu yang ada di atas meja.
" Terima kasih ya sayang,dari dulu rasa itu memang tidak berubah tetap legit seperti pandan,kamu benar-benar wanita hebat." Antoni berbisik ditelinga Mona dan Mona tersenyum bangga mendengar pujian itu.
Mona sangat puas hari ini,selama berpacaran dengan beberapa pria berduit dia tidak pernah merasakan kepuasan karena dia dituntut untuk memuaskan.
" Sama-sama sayang kamu juga pria hebat." Jawabnya lalu memungut pakaiannya yang sudah berserak dilantai dan kembali mengenakannya.
" Mas dari dulu memang hanya kamu yang mampu memberikan kepuasan padaku,aku yakin istrimu selalu puas jika kalian sedang bermain,dari dulu tidak ada yang berubah." Ucap Mona memuji Antoni membuat Antoni bangga sebagai pria.
" Tadi kamu menyuruhku kesini untuk apa sayang? Tidak mungkin hanya untuk ini kan?"Tanya Antoni yang tiba-tiba teringat pesan Mona padanya lewat chat tadi.
" Ooh iya aku hampir lupa,aku pengen makan bakso langganan ku,tapi aku malas sendirian,kita kesana yuk sayang." Ajak Mona dengan nada manja.
" Boleh,apa sih yang nga untukmu,apa pun yang kamu inginkan aku akan kabulkan sayang." Jawab Antoni sembari mencubit hidung Mona.
" Ahh gombal.Aku mandi dulu ya sayang."Mona meninggalkan Antoni di ruang tamu.Antoni mengambil dompetnya dari saku celananya,dia sedikit jantungan sebenarnya keuangannya sudah sangat menipis padahal waktu gajian masih lama.Dia malu jika menolak permintaan Mona hanya karena tidak punya uang.
" Ahh sudahlah masih ada tiga ratus ribu,besok aku bisa mengajukan pinjaman ke kantor." Ucapnya dalam hati lalu memasukkan kembali dompetnya ke dalam saku celananya.
" Ayo mas,kita berangkat keburu malam,aku sudah lapar sekali." Antoni hampir tidak mengenali Mona,bagaimana tidak penampilan Mona sore ini sungguh membuatnya terpana.
Mona yang memakai dress yang membentuk badannya,wajahnya yang sudah dirias serta warna bibir yang menggoda membuat hasratnya kembali memuncak Mona sepertinya dengan sengaja selalu memakai baju yang cukup seksi untuk menarik perhatian Antoni.
"Mas..!! Kamu melihat apa sih?" Tanya Mona mengagetkan Antoni yang sempat mematung.
"Ah_ eh..Itu,kamu cantik sekali hari ini." Jawabnya gugup membuat Mona tersenyum penuh arti.
" Kalau cantik dinikahin dong jangan cuma dipake doang.Mas mana lebih cantik aku dari pada istrimu yang di rumah?" Tanya Mona tiba-tiba.
"Jangan dibandingkan dong,dia tidak ada apa-apanya dibanding kamu,melihat wajahnya yang berminyak itu saja aku tidak nafsu.Kamu...Dari atas sampai ke bawah sungguh membuatku ingin selalu menyentuhnya." Jawab Antoni membuat Mona semakin bangga.
" Sudahlah kita keluar dulu,aku lapar." Mona menarik tangan Antoni keduanya masuk ke dalam mobil,Antoni membawa Mona ke pusat kota keduanya tampak sangat romantis bahkan saat keduanya keluar dari mobil mereka bergandengan tangan dengan sangat mesra, hingga orang yang melihat mereka mengira kalau keduanya pasangan kekasih atau suami istri.
Setelah keduanya duduk di meja sudut cafe,Moan memesan beberapa makanan tidak lupa bakso yang sudah lama dia inginkan.
Saat pesanan datang Antoni menelan ludah,dia gelisah dalam hati takut jika uang yang ada disakunya tidak cukup membayar pesanan mereka.
Mona makan dengan sangat lahap,bakso dan nasi goreng dia habiskan sendiri di tambah kopi membuat Antoni sedikit heran.Tubuh Mona yang kecil tapi mampu menghabiskan porsi makan yang cukup banyak.Sejak hamil nafsu makan Mona memang sangat tinggi bukan cuma nafsu makan,hasratnya juga selalu menggebu membuatnya sering memanggil Antoni datang ke kontrakannya tapi baru hari ini Antoni melakukan itu padanya mungkin karena baru hari ini juga dia dengan berani memakai pakaian yang sangat menggoda di depan pria itu.
" Aduh....Aku kenyang banget,mas terima kasih sudah mentraktirku hari ini,aku benar-benar sangat bahagia hari ini." Ucapnya setelah semua makanan yang dia pesan sudah habis.
Antoni tersenyum mendengar ucapan Mona,walaupun sebenarnya di dalam hatinya sedikit gelisah takut uangnya tidak cukup untuk membayar itu semua.
"gila kalau sampai dia sering-sering mengajakku makan diluar bisa bangkrut keuanganku." Ucap Antoni dalam hati.
" Mas..!! Kamu kan punya pekerjaan yang lumayan bagus kenapa kamu tidak kredit mobil saja untuk kendaraan mu,sudah tidak jaman lagi sekarang orang tidak pakai mobil." Tiba-tiba Mona membuka obrolan.
" Aku masih banyak tanggungan sayang,adikku masih kuliah,kebutuhan rumah,belum lagi angsuran rumah." Jawab Antoni jujur.
"Bukankah kamu bilang istrimu juga jualan,itu artinya dia ada penghasilan,biarkan dia yang memenuhi kebutuhan rumah,dan kamu yang membayar rumah,mobil dan uang kuliah adikmu." Entah apa maksud Mona tapi dia mengajari Antoni untuk sesuatu yang tidak dia sanggup.
" Nanti aku ijin dulu sama Lisa,takutnya dia tidak mau.Ini sudah malam bagaimana kalau kita pulang saja." Antoni memanggil pelayan untuk meminta bill pesanan mereka,Antoni menghela napas lega saat melihat nota yang ternyata hanya dua ratus lima puluh ribu rupiah.
" Mas kita nginap disini saja,aku takut tidur sendirian." Ucap Mona dengan nada manja setelah mereka sampai di halaman rumah kontrakan Mona.
Antoni tampak berpikir,tiga tahun berumah tangga dengan Lisa sekalipun dia tidak pernah tidak pulang ke rumah mereka.
" Aku ta_
"Ayolah,untuk apa takut pada wanita itu,kamu lebih sayang dia atau aku?" Mona menarik tangan Antoni lalu menutup pintunya kembali.
Mona melempar tubuh Antoni ke atas sofa setelah itu dia meninggalkan Antoni di ruang tamu,dia pergi ke kamarnya mengganti pakaiannya dengan lingerie warna merah cabe.
"Dia harus bertanggung jawab atas kehamilanku ini,aku tidak mau melahirkan tanpa suami apa kata orang nanti." Ucapnya dalam hati lalu keluar dari kamar menyusul Antoni yang ada di ruang tamu.
" Sayang..!!! Bagaimana penampilan ku malam ini?" Antoni membalikkan badannya betapa kagetnya dia saat melihat penampilan liar Mona malam ini tentu saja sebagai pria normal sesuatu yang tersembunyi dibalik celananya kembali meronta ingin keluar.
"Sayang...Kamu cantik sekali? Kenapa kamu begitu hebat mempermainkan aku?" Ucapnya dengan napas yang sudah mulai saling memburu.
Mona berjalan ke arahnya lalu mendorong tubuh Antoni kembali terlentang di atas sofa,lalu dia menindih tubuh Antoni dari atas membuat Antoni tidak mampu berkata-kata.
🌹🌹🌹 bersambung🌹🌹🌹