Kimberly Lansonia, Gadis cantik berasal dari keluarga kaya raya, Merupakan putri tunggal dari keluarga Lansonia. Dia tumbuh dengan kasih sayang berlimpah, Begitu di cintai dan di perlakukan dengan layaknya seorang ratu dalam keluarga tersebut.
Namun pernah dia memimpikan untuk memiliki seorang adik perempuan, Siapa sangka jika tuhan mengabulkan keinginannya, Namun sebuah fakta terungkap tentang jati dirinya.
Fakta tersebut menunjukkan jika dia memiliki adik sesuai keinginannya, Namun adiknya dalam kondisi tidak baik baik saja.
Membuatnya secara paksa masuk kedalam keluarga Fillmore membantu adiknya mendapatkan kembali miliknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pio21, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Interaksi antara cucu dan kakek
Alethea bergerak naik kedalam kamarnya, Masuk kedalam kamar tersebut dan menutup pintu kamarnya dengan kasar.
"Arghhhhhh"
Alethea berteriak dengan keras, Melupakan seluruh kemarahan yang membuncah dalam hatinya.
Dia menggila, Rasanya dia ingin menghancurkan, Membunuh siapapun yang saat ini ada di hadapannya.
Bayangan bagaimana adiknya menggila, Tersiksa di istananya sendiri jelas menjadi momok yang berhasil memancing kemarahannya dengan sempurna.
"Kalian harus musnah dengan cara yang mengerikan"
Desis Alethea dengan kilatan mata yang penuh dengan kebencian.
"Kalian salah memilih mengusik seseorang yang tidak pantas kalian usik"
Lanjut gadis itu dengan memejamkan matanya untuk menetralisir kemarahannya
...****************...
Dibawah sana, Tuan besar Fillmore duduk secara perlahan di atas sofa dengan beberapa pelayan kini berdiri di hadapannya dengan menundukkan kepala mereka.
Suasana kali ini cukup kacau, Mengingat bagaimana cucu pertamanya Kimberly Lansonia menggila dan membuat kekacauan yang luar biasa di pagi ini.
Cucunya yang lain, Zeeana Fillmore telah dibawah kerumah sakit sebab kondisinya jelas tidak baik baik saja saat ini.
Namun di sisi lainnya, Meski tuan besar Fillmore terkejut dengan keadaan namun dia yakin ada sebab kenapa Kimberly yang kini menggantikan posisi Alethea menggila.
"Apa yang sebenarnya terjadi?"
Tanya tuan besar Fillmore pada akhirnya.
Para pelayan tidak langsung menjawab, Mereka saling melirik antara satu dengan yang lainnya lebih dulu seolah mereka ragu mengatakan yang sebenarnya.
Namun salah satu dari mereka memilih membuka suaranya, Membuat rekan kerjanya menatapnya beberapa waktu
"Nona Zeeana melakukan party di rumah ini tua besar, Saat nona Alethea kembali beberapa teman nona Zeeana bahkan nona Zeeana sendiri masih dalam kondisi yang tidak sadarkan diri setelah melakukan party semalam"
Pelayan tersebut yang di kenal dengan nama Novi menjeda kalimatnya, Kemudian kembali melanjutkan perkataannya.
"Lalu saat nona Alethea membangunkan nona Zeeana dengan teman temannya dan meminta mereka kembali, Tapi nona Zeeana marah, Dan dia berniat menampar nona Alethea, Namun nona Alethea menahannya kemudian kembali menampar dan menyerang nona Zeeana"
Lanjut pelayan tersebut membuat tuan besar Fillmore terdiam.
Dia pikir benarkah seperti itu? Rasanya dia tidak tau jika Zeeana suka melakukan party.
"Apakah Zeeana kerap melakukan party di rumah ini?"
Tanya tuan besar Fillmore yang segera di angguki oleh Novi.
"Iya tuan besar, Nona Zeeana kerap melakukan party di kediaman ini saat anda tidak ada dirumah, Bahkan nona Zeeana dan teman temannya kerap mabuk mabukan di rumah ini"
Jawab Novi dengan cepat membuat teman temannya menatap tidak percaya kearahnya.
Dia pikir apakah otak temannya itu sudah tidak berfungsi, Bagaimana bisa Novi memberitahu apa yang dilakukan Zeeana selama ini yang mereka telah dilarang keras untuk tidak memberitahu tuan besar Fillmore.
Tapi Novi, Rekan mereka mengatakan dengan lancar seolah melupakan ancaman dari nona muda yang memiliki sikap arogansi itu.
Sedangkan disisi lainnya Novi berfikir ini adalah waktu yang pas untuk mengungkapkan segala hal hal buruk yang dilakukan Zeeana pada tuan besar Fillmore.
Melihat kedatangan nona mudanya yang kembali di kediaman ini, Merupakan sosok yang baru dimatanya, Dan dia yakin sosok itulah yang akan membuat perubahan besar besaran dalam keturunan Fillmore.
Tuan besar Fillmore terdiam, Rasanya dia tidak ingin percaya omongan pelayan dihadapannya. Sebab baginya selama ini Zeeana adalah gadis yang polos dan patuh.
"Saya tau tuan mungkin meragukan ucapan saya, Tapi tuan bisa mengecek rekaman CCTV di hari hari yang lalu untuk memastikannya sendiri"
Novi kembali membuka mulutnya, Dia jelas bisa membaca jejak keraguan di mata tuan besar Fillmore tersebut.
Tuan besar Fillmore yang mendengar itu tidak menimpali sama sekali, Dia terdiam dalam waktu yang cukup lama.
Pikirannya mulai berkelut seolah memikirkan perihal ini dan menyangkutkannya dengan apa yang dikatakan Alethea tadi.
"Kau memelihara seekor ular berbisa, Pria tua"
Seekor ular? Apakah maksud dari Alethea adalah Zeeana?
Dan tentang kemarahan Alethea yang meledak, Dia seolah tidak percaya jika itu hanya didasari dengan kelakuan Zeeana yang melakukan party dengan teman temannya. Dia yakin ada hal yang lebih dari itu.
Tak
Tak
Tak
Suara heels yang beradu dengan marmer membuat mereka mengalihkan perhatian mereka pada sosok gadis yang kini turun dari tangga secara perlahan.
Alethea, Gadis itu dengan wajah datarnya turun dengan anggun dari tangga, Menatap satu persatu semua yang ada di bawah dengan tatapan tajamnya.
Bulu kuduk para pelayan meremang, Mereka meneguk ludah kasar dengan rasa takut yang menjalar di tubuh mereka.
Tatapan Alethea jatuh pada sosok pelayan yang kini berada di hadapan tuan besar Fillmore, Pelayan yang berani mengatakan kebenarannya tentang kelakuan Zeeana, Dan itu membuat dirinya penasaran.
"Buatkan teh hijau untukku"
Suara Alethea membuat beberapa pelayan bergerak tanpa sadar segera melakukan perintah gadis itu, Mereka jelas takut sebab kejadian bagaimana Alethea menyerang Zeeana membabi buta masih teringat jelas di otak mereka.
Alethea duduk di sofa dalam sisi yang berbeda, Memilih mengacuhkan tuan besar Fillmore seolah sosok pria tua itu hanyalah angin lalu.
Beberapa pelayan yang melihat interaksi cucu dan kakek itu mulai bertanya tanya tentang apa yang terjadi sebenarnya.
Sebab mereka selama ini tau, Bagaimana manjanya nona Alethea pada tuan besar Fillmore, Dan bagaimana rasa sayangnya tuan besar Fillmore pada nona Alethea.
Tapi kali ini interaksi mereka sangat berbeda, Terlebih pada sosok Alethea yang kini hanya menatap tuan besar Fillmore dengan jutaan kebencian di balik matanya. Dan tatapan tuan besar Fillmore seolah penuh dengan penyesalan.
Dan tidak lupa dengan kejadian menyeramkan yang baru saja terjadi dimana nona muda mereka mengacungkan pistolnya tepat dikepala tuan besar Fillmore bahkan sempat melepaskan pelurunya ke arah pria tua itu.
Dan itu membuat mereka semakin bertanya-tanya tentang apa yang terjadi sebenarnya.
Pelayan yang telah membuat teh yang di minta Alethea segera menghampiri gadis itu dengan hati-hati. Meletakkan teh di tangannya secara perlahan diatas meja.
"Nona membutuhkan cemilan?"
Tanya pelan tersebut dengan takut.
"Tidak"
Jawab Alethea singkat
"Panggil pelayan yang ada di hadapan pria itu agar segera berdiri dihadapanku"
Sahut Alethea yang kemudian dengan gerakan perlahan meraih cangkir yang berisi teh hijau di hadapannya.
Pelayan tersebut menganggukkan kepalanya, Dengan gerakan cepat dia menghampiri tuan besar Fillmore dan menundukkan kepalanya di hadapan pria tua itu.
"Maafkan saya tuan besar, Novi di panggil oleh nona Alethea, Sepertinya nona ingin membicarakan sesuatu dengannya"
Sahut pelayan tersebut dengan sopan.
Tuan besar Fillmore melirik sebentar ke arah Alethea yang terlihat sedang menikmati minumannya, Kemudian pria tua itu menganggukkan kepalanya membiarkan Novi berlalu dari hadapannya.
