NovelToon NovelToon
Akhir Cinta Dari Formosa

Akhir Cinta Dari Formosa

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Penyesalan Suami / Pembantu
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Anna

" Hidup memang harus berani, berani pergi dari sesuatu yang tak pantas untuk di tinggali.
kisah Ana wanita paruh baya yang terpaksa menjadi tenaga kerja wanita(TKW) demi masa depan Anak-anaknya dan juga perjuangannya terlepas dari suami patriaki.
Ana yang selalu gagal dalam rumah tangga merasa dirinya tak layak di cintai sampai dia bertemu dengan laki-laki bernama Huang Lhi yang juga majikan tempatnya bekerja. Namun kisah cinta Ana dan Lhi tak semulus drama perbedaan kasta menjadi penghalang utama. bagaimana kisah mereka? Bisakah Ana mendapatkan cinta sejati? Kemana Akhir akan membawa kisah mereka?

Malam berakhir dengan gemerlap bintang-bintang dan bunga-bunga yang bermekaran mengantarkan pada mimpi yang menjanjikan sebuah harapan. Malam ini Ana lupa akan traumanya bunga di hatinya memaksa bersemi mesti tak pasti akankah tumbuh atau kembali layu dan mati.

ikuti terus kisah Ana dan jangan lupa dukungannya ....
terimakasih .. Update setiap hari, No libur kecuali mati lampu!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32 Baguashan Changhua City

''Azhuang sudah datang?'' Tanya Ana pada Tika yang sedang membantunya mengemas tumpukan kotak makan di meja dapur.

''Belum, kak.'' Sahut Tika. ''Kak aku nitip martabak yang di warung indonesia itu ya.'' imbuh Tika.

''Nanti chat aja, Tik kamu sama Citra mau apa,'' ucap Ana.

siang ini Ana izin keluar untuk menemui sahabat lamanya Mbak Ika yang kebetulan sedang berlibur di dekat tempatnya bekerja. Ana sengaja izin di siang hari karena hanya itu waktunya, di samping itu dia juga bisa menghemat ongkos sampai ke stasiun dengan menumpang mobil Azhuang yang setiap siang dan sore selalu datang mengambil kotak makanan.

Tidak lama Azhuang tiba, sapaan khas laki-laki itu berganti pujian saat melihat Ana yang sudah rapih dengan hijab di kepala, ''tumben sudah rapih, kak mau kemana?'' Serbu Azhuang.

''Mau ketemu temen, aku numpang sampai stasiun yaa, Zhuang.'' Sahut Ana.

''Siap.'' jawab Azhuang singkat. ''Kamu kenapa lemas sekali, Cita ?'' Tanya Azhuang saat di lihat nya gadis yang sedang di taksirnya turun tangga dengan gontai.

''Sudah seminggu drama cina nya nggak tayang lemas jadi nya, pagi juga nggak ada tayangan, heh ... lemes.'' keluh Citra.

''Masak baru go publik udah selesai,'' sahut Azhuang yang justru menimpali bukannya lekas pergi.

''Terputus cinta lama yang bersemi kembali,'' sahut Citra semakin asal.

Ana hanya menggeleng pasrah karena kembali jadi bahan ejekan rekan-rekannya. Sudah satu minggu sejak kedatangan Andi dia memang tidak pernah berbicara dengan Tuan Lhi bahkan sapaan sopan nya tiap pagi tidak pernah lagi mendapat jawaban yang menurut para pencari informasi itu adalah bentuk kecemburuan tapi bagi Ana itu sebuah kewajaran.

''Ah ... '' Baru saja Azhuang ingin melanjutkan obrolannya Ana menyergah dengan cepat.

''Sudah hampir lewat jam makan siang, Zhuang nanti kamu kena omel Nyonya lho,'' seru Ana.

''Buruan sana berangkat, Zhuang. Hati nya sudah dingin masak makanannya juga dingin.'' Celetuk Tika.

Ana benar-benar kehabisan kata-kata menghadapi rekan kerjanya yang tak lebih seperti mak comblang hanya karena sedikit perhatian Tuan Lhi padanya.

padahal jika di lihat justru Andi yang begitu dekat dengan Ana. Tapi entah kenapa sedikit perhatian Tuan Lhi yang menarik perhatian mereka.

Setelah pertarungan panjang gendang telinga melawan celotehan demi celotehan rekan-rekannya mereka akhirnya pergi juga meski masih belum selesai karena saat di mobil pun Azhuang masih melanjutkan rasa keingin tahuan nya. Membuat Ana semakin mati kutu.

Perjalanan kurang dari 30 menit untuk sampai di stasiun Changhua, Ana sedikit bernafas lega begitu keluar dari mobil yang di kendarai Azhuang pertanyaan terakhir laki-laki itu membuatnya ingin melempar sepatu,

''Mau titip pesan cinta tidak, kak buat bos.''

Stasiun Changhua cukup ramai di sabtu siang, Ana menoleh kanan kiri mencari sosok Mbak Ika pesan terakhirnya mbak Ika duduk di tangga sisi kiri stasiun.

Baru saja ingin menelepon, suara mbak Ika sudah menggema dengan ramahnya.

''Ana ... '' panggil Mbak ika seraya memeluk tubuh gempal Ana. '' Kok kamu makin kurusan, An.'' Ucapnya kemudian.

''Kurus dari mananya, Mbak gendut gini.'' Sambut Ana.

''Kurusan ah, berat ya kerja nya?'' Tanya mbak Ika lagi.

''Nggak sih, mbak cuma aku sengaja diet aja,'' jawab Ana yang memang sedang mati-matian menahan nafsu makannya. ''Mbak Ika sendiri?'' Tanya Ana kemudian.

''Menurut mu ...'' jawab mbak Ika menggantung yang di sambut tawa renyah keduanya. ''Kamu sudah makan, An kita makan bakso bentar yok baru ke Baguashan.'' Ajak mbak ika. Ana mengangguk pelan tanda menyetujui melupakan apa yang baru saja di ucapkan ''DIET.''

Sementara itu di pabrik milik keluarga Huang.

Hari sabtu pabrik yang bergerak di bidang pengelolaan barang bekas atau daur ulang itu memang masih buka namun hanya setangah hari itu alasannya Ana baru bisa keluar siang hari karena harus menyiapkan makan siang untuk pegawai yang sedang lembur. sedang malam nanti dia akan sedikit santai karena hanya menyiapkan makan malam untuk orang rumah saja.

Azhuang berjalan sedikit tergesa dia sudah telat 10 menit, bisa jadi bahan rujakan teman-temannya dia kalau sampai telat lebih lama. karena sebagian pekerja ada yang segera ingin makan siang dan pulang untuk beristirahat atau jalan-jalan.

''Tumben kau telat Zhuang,'' sambut salah satu pekerja.

''Aku antar teman ke stasiun sebentar tadi, maaf.'' jawab Azhuang.

''Ana sudah jadi pergi?'' Tanya Nyonya Huang yang juga berada tak jauh dari pekerja.

''Ah aku lupa mengatakan padanya untuk tidak masak makan malam untuk kami, Azhuang kau kirim pesan pada Ana tidak usah menyiapkan makan malam untuk kami karena kami ada undangan makan malam, malam ini.'' Perintah Ny. Huang kemudian.

Azhuang hanya mengangguk kemudian lekas mengetik pesan pada ponselnya, baru saja akan mengirim dia di kejutkan oleh suara seseorang yang berbisik di belakangnya.

''Tanyakan juga sedang berada di mana dia,'' bisik Tuan Lhi.

Handphone hampir lepas dari genggaman, mata melotot bibir melongo, Azhuang terkejut bukan kepalang suara Tuan Lhi bak petir di panas terik.

''Jangan banyak tanya cepat lakukan atau ku buat putus kau dengan kekasih mu yang bermata belok itu.'' Ancam Tuan Lhi.

Azhuang tidak sanggup berkata-kata lagi lekas mengetik pesan yang di perintahkan. untungnya tak butuh lama Ana cepat membalas dengan mengirim gambar

Patung buda terbesar yang ada di Baguashan.

Huang Lhi tak menunggu jawaban lagi lekas pergi setelah melihat gambar yang di tunjukkan Azhuang, mengambil kunci mobilnya, meninggalkan kotak makan siang yang biasanya selalu ia nantikan pun Azhuang yang masih melongo tak percaya dengan apa yang baru saja dia kerjakan.

''Jangan lupa malam ini kita ada undangan makan malam, Lhi.'' Teriak Ny.Huang saat sang anak nomor 2 berjalan melewatinya.

Huang Lhi tak menjawab, hanya melambaikan tangan tanda mengerti.

Kembali ke dua sahabat yang baru saja bertemu melepas rindu.

''Wah!" besar banget, mbak.'' Mata Ana terkagum-kagum melihat patung Budha di depannya.

''Kamu belum pernah ke sini, An?'' tanya mbak Ika.

''Belum, Mbak.'' jawab Ana singkat.

''Astaga, An kamu itu sebenarnya introvert apa malesan sih.'' Oceh Mbak Ika .

Ana hanya terkekeh mendengar ucapan mbak Ika karena sejujurnya dia memang malas bukan introvert seperti yang dia sering dia ucapkan.

Mereka kemudian berkeliling melihat pemandangan yang ada Baguashan.

Baguashan adalah rumah bagi patung Budha yang agung berada di puncak bukit dengan panorama kota yang luas. di dalamnya terdapat taman yang begitu terkenal yang di kenal dengan nama Taman Eight Trigram Mountains Buddha Landscape yang memiliki kuil indah dan patung Buddha setinggi 22m yang memukau Ana saat pertama memasuki wilayah itu tadi.

Di tempat itu juga terdapat juga Literature Learning Trail, Skywalk di atas pohon, dan jembatan gerbang dengan air mancur yang menyambut di depan.

Belum lagi deretan pertokoan dan museum yang berjejer di sekitaran membuat lokasi tersebut tidak hanya sakral namun juga memanjakan mata.

Ana masih asyik menikmati pemandangan sembari mengambil beberapa photo saat netranya menangkap seseorang yang berada tidak jauh dari tempat nya berdiri.

Meski tidak yakin dengan yang di lihatnya namun tatapan laki-laki itu saat tak sengaja beradu membuat Ana berdebar seketika. Pikirannya berkecamuk ribut dengan satu pertanyaan yang berulang-ulang dia pertanyakan namun tak jua dapat jawaban.

''Kenapa, An?'' Tanya mbak Ika yang menangkap kegelisan di raut wajah Ana .

''Eh, nggak apa-apa, Mbak. Mbak mungkin aku nggak bisa sampe sore soalnya ini majikan ngabari katanya nggak jadi makan di luar, jadi aku harus cepat pulang buat nyiapin makan malam.'' Dusta Ana kemudian.

''Hist, aku masih kangen lo sama kamu, An.'' keluh mbak Ika kecewa.

''Maaf mbak, lain kali aku ambil libur deh biar puas jalan-jalannya.'' Rayu Ana.

Mbak Ika menghela nafas malas, ''ambil libur 24jam besok lagi, baru puas aku .'' Rajuk Mbak Ika .

''Hmm. aku usahakan,'' jawab Ana sembari tersenyum penuh harap membuat Mbak Ika membaur memeluknya seketika.

''Kamu jaga kesehatan ya, An nggak usah diet-diet udah pas segini kamu.'' Oceh nya kemudian.

"Iya, Mbak. Mbak Ika juga jaga kesehatan ati-ati besok pulang ke Taipe nya," balas Ana.

Setelah mereka berpelukan seraya berpamitan, lambaian tangan mbak Ika mengantar Ana, wanita itu menolak saat sang sahabat berniat mengantarkannya hingga perhentian taxi, alasannya tentu saja laki-laki bertopi yang terus saja mengikuti. Akan sangat runyam jika mbak Ika mengetahui.

Ana berjalan santai berniat memanggil taxi sebelum tangannya di cekal dari belakang kemudian menuntunnya sedikit paksa menuju tempat parkir.

Rasa terkejut bercampur takut membuat Ana nyaris berteriak sebelum suara khas sang Tuan meyakinkannya bahwa Ana tidak salah menebak.

''Ini aku Huang Lhi.''

__Bersambung.

Anna.

1
Edelweis Namira
Kasihan banget sama si Ana. Berjauhan sama anak itu gak enak. Baru awal-awal begini sudah sedih banget, Thor
Yuu
duh duh relate banget sama kehidupan ibu2 jaman sekarang, kesulitan ekonomi, jadi TKW solusinya😭
Anna
yang laki-laki sudah punya pujaan hati 🤭🤭
Sunaryati
Perjodohan yang antusias perempuan sedang laki - laki tak tahu,
Sunaryati
lanjuut
Anna: harap bersabar ya kakk ...😇
total 1 replies
Lannnn🙈
Hallo mbak ceritanya bagus banget…,salam dari kota Chiayi😊
Anna: haii mbak salam kenal , thankss suport nyaa yaa 🥰🥰
total 1 replies
Kim shin
gemesh
Kim shin
apakah bab ini di beri bawang 10 kilo 😭😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!