My Sweet Stalker

Selepas mengantar Clara, Bagas segera pergi lagi. Ia masih harus mengerjakan sesuatu. Sudah hampir 2 jam dirinya berdiam diri di dalam mobil, ia memperhatikan ke arah rumah yang di ketahui adalah milik Dimas Tantra, seseorang yang sudah membunuh ibunya dulu. Bagas berhasil mendapatkan informasi itu kemarin malam, ia tahu alamat nya dan memastikan Dimas Tantra benar-benar tinggal di sana. Suara pintu rumah terdengar seorang pria paru baya keluar dari dalam dan berjalan perlahan. Bagas segera keluar dari dalam mobil nya ia mengikuti kemana pria itu pergi.

“Siapa itu?!” Sepertinya Dimas Tantra menyadari seseorang sudah mengikuti nya dari belakang, ia berbalik dan melihat seorang pria tinggi yang berjalan mendekati nya.

“Kau siapa?” Pria itu sudah tidak lagi setangguh dulu ia kini renta dan penglihatan nya kurang tajam.

“Dimas Tantra? Kau ingat aku?” Tanya Bagas setelah mendekati nya.

“Siapa? Aku tidak mengenalmu”

“Aku.. Bagas” Jawab Bagas dengan tatapan tajam nya.

“Bagas? Siapa aku tidak kenal”

“Tidak ingat? Kalau begitu kau pasti ingat Indah sartika kan?” Bagas mengeluarkan pistol dari dalam saku jas nya.

“sayang! Kau ketinggalan jaket mu” Tiba-tiba suara seseorang terdengar di belakang tubuh Bagas. Nampaknya itu adalah istri dari Dimas Tantra wanita yang sudah tidak muda itu berlari kecil menghampiri Dimas.

“Hari ini kau beruntung, lebih baik kau ingat nama ku, Bagas” Ia terpaksa mengurungkan niat nya, kembali menyimpan Pistol nya dan berjalan meninggalkan Dimas Tantra yang kebingungan. Ia tidak bisa mengingat nama itu karena memang sudah tua.

“Siapa dia?” gumamnya pelan.

...🏸🏸...

“Clara! kau tidak makan malam? Cepat makan jangan nonton drama terus” Ibunya mengeraskan suara nya dari arah dapur.

“Ara gak mau makan, ara ada janji makan malam dengan Gisella di restoran” Teriak Clara dari dalam kamar nya. Ia tengah sibuk menonton Drama yang berjudul Oh My Venus, selagi menunggu telepon masuk dari Gisella.

“Apa? perempuan ini berani sekali” Clara tertawa kecil melihat salah satu adegan dimana seorang tokoh perempuan bernama Jang Yijin tengah menawarkan sesuatu pada Pria yang disukai nya.

“apa kamu mau makan atau berkencan dengan ku?” Clara mulai menirukan gaya acting aktris itu lalu merasa merinding. Tiba-tiba ponsel nya berbunyi Gisella mengirimkan alamat restoran tempat nya akan mengenalkan kekasih baru nya itu.

“Bunda ara berangkat!” Clara menutup laptop nya buru-buru dan menyambar mantel nya, lalu menyetop taksi yang lewat di depan rumah.

“Halo halo semua, aku Adi Jaya kembali menyapa malam kalian di Tonight Confession! Jika kalian cinta ungkapkan lah, lewat lagu, lewat puisi atau bahkan mengakui nya secara langsung. Kalian semua pasti penasaran, malam ini siapa lagi yang akan mengungkapkan cinta mereka? Aku akan kembali setelah lagu yang satu ini, Mahalini - Kisah Sempurna~”

Di dalam taksi Clara mendengarkan siaran radio, suaranya seperti tidak asing dan familiar.

“Pak saluran apa itu?”

“Aahh ini Radio RCTI, Putri ku yang remaja sering sekali dengar acara ini. Dia sangat menyukai penyiarnya” Jawab Pengemudi tadi sesekali ia melihat ke arah spion atas.

“Siapa?”

“Adi Jaya” Clara mengangguk pelan, ia jarang mendengarkan radio lagi pula Clara terlalu sibuk dengan drama drama yang menumpuk di harddisk nya.

“Suara itu sangat tidak asing” gumam gadis itu pelan.

... 🏸🏸...

Clara sampai di restoran China yang tidak jauh dari tempat bekerja Gisella, mereka lalu membicarakan soal insiden tadi siang. Gisella meminta maaf dengan sangat ia sungguh tidak tahu kejadian nya akan seperti ini.

“Aku dapat info itu dari broadcast massage, aku benar benar minta maaf ra”  Gisella terus meminta maaf pada Clara, sedangkan clara bilang itu tidak apa-apa lagipula dirinya selamat. Clara juga menceritakan soal pertemuan nya dengan Alvaro.

“Gisella Gisella !! kau tahu kau tahu?! Dengarkan aku baik-baik, tadi siang aku bertemu dengan dia!” Seru Clara bersemangat.

“Dia siapa?” Gisella menggelengkan kepalanya.

“Dia siapa lagi!” pekik Clara sangat antusias.

“Eiy, siapa maksudnya?” tanya gisella sekali lagi.

“Alvaro, Alvaro adijaya Milton!” Jawab Clara dengan lantang.

“Heeh? Alvaro yang selalu kau stalking itu?” Gisella sedikit terkejut mendengar kabar dari Clara. Dia ingat nama pria yang selalu di kejar sama sahabatnya tapi dia tidak ingat wajah pria itu, gisella memang malas mengingat wajahnya, karena terlalu malas mendengar cerita Clara tentang pria itu.

“Kau tahu dia semakin tampan dan rasanya aku mau jadi—“ ucapan clara terhenti karena gisella.

“Kau gila? Memendam cintamu itu sepanjang 10 tahun! dibuat sakit hati lalu kau mau jadi stalker-nya jadi? Dasar gadis gila” Gisella mengumpat kesal, nampaknya dia tak setuju Clara kembali jadi gadis gila yang mengejar ngejar Alvaro.

“Awas berani kau lakukan itu?! Sudahlah lupakan dia” Lanjut gisella memberi sedikit ancaman, Clara langsung mengerucutkan bibirnya kesal, ia sendiri tidak tahu kenapa dirinya kembali goyah saat bertemu dengan pria itu.

“Aku sudah lupa dengan wajah nya Alvaro, sudah lama sekali sejak lulus SMA aku tidak pernah lihat lagi” gisella berbicara sambil sesekali matanya terus menuju pintu masuk, ia menantikan kekasih nya datang.

“Yang jelas aku ingat” seloroh Clara sambil memutar bola matanya kesal.

“Oh iya tapi aku juga menemukan nama Alvaro di tempat kerja ku saat aku membuat daftar slip gaji untuk seluruh pegawai dan juga—eoh! itu pacarku!” Gisella memenggal kalimat nya saat melihat seorang pria berjalan masuk ke dalam restoran, Clara dan diri nya lalu beranjak dari tempat duduk untuk menyambut.

“Maaf ya aku telat, tadi ada sedikit pekerjaan” Clara melebarkan matanya melihat Adi Nugroho yang datang.

“Adi Nugroho!? Wahhh adi!” pekik Clara dan langsung tersenyum lebar, merasa tuhan sudah memberikan dirinya jalan untuk mendekati Adi dengan maksud tertentu.

“Kau tahu dia?” Tanya Gisella tidak percaya.

“Aaaah? Kamu Clara kan?” Adi jelas ingat dengan wajah Clara, baru tadi sore mereka bertemu di kantor polisi.

“Dia adik nya senior ku, kami bertemu di kantor polisi saat dia membuat laporan di kepolisian”

Gisella mengangguk Ia merasa lega, dengan begitu Clara akan lebih cepat akrab dengan kekasih nya. Mereka lalu melanjutkan makan bersama dan bercerita banyak hal.

...🏸🏸🏸🏸🏸...