"Bukan kah ini hanya pernikahan sementara sampai Semua warisan berganti nama mu, Algi. lantas apa lagi yang akan kamu pertahankan?"
sang kakek yang awalnya tidak mengetahui rencana Algi, kecewa saat farell memberi tahu niat Algi yang sebenarnya menikah Salwa.
Salwa terpaksa menerima kesepakatan menikah dengan algi untuk mempertahankan rumah panti asuhan tempat ia di besarkan.
Salwa pikir mereka hanya menikah nyatanya yang terjadi Algi meminta hal semestinya sebagai suami istri yang menikah bukan karena kesepakatan.
Pernikahan sementara itu melahirkan cinta, sementara Farrell juga menginginkan Salwa yang sebagai gadis masa lalunya.
Saat cinta itu hadir sang kakek meminta kedua nya untuk berpisah.
bagaimana perjuangan algi mempertahankan pernikahan sementara nya hingga menjadi pernikahan untuk selamanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon siluet, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
cumi pedas.
Asri meringkuk sendiri di ranjang, kesehatan nya semakin menurun dan Ia ingin sekali bertemu dengan Anisa atau Salwa, Perempuan paruh baya itu memindai potret Salwa saat berusia tujuh tahun, cantik dan centil.
kalau Saja ia tidak memberikan Salwa pada Ardian mungkin putri nya itu tak akan membenci nya.
"Salwa, maaf kan Ibu nak !"
rintih Asri dalam hati menyeka air matanya yang menetes di pipi.
Ia sendiri sudah kembali ke Bandung, karena beberapa hari pencarian nya tidak membuahkan hasil.
Namun Aden tetap menyuruh Asisten nya untuk mencari Salwa.
Siang itu setelah Dari kampus Salwa mampir ke Rumah panti bersama kedua sahabat nya, Alya dan Rena.
Salwa membawakan mereka makanan dan mainan untuk anak anak yang masih kecil.
Azhari senyum melihat Salwa datang, Ia selalu membawa banyak makanan. kebutuhan anak anak panti sangat terbantu setelah Salwa menikah dengan algi.
"assalamualaikum bunda !"
Salwa menghampiri lalu memeluk Azhari.
"walaikum salam, putri bunda yang cantik !"
Azhari langsung mencium kening Salwa.
beberapa hari yang lalu ada beberapa orang yang mencari keberadaan seorang anak perempuan, yaitu Salwa.
Jika tidak mengingat permintaan Salwa, Azhari pasti memberi tahu mereka tentang keberadaan anak perempuan yang mereka cari, kini menjadi menantu dari orang kaya di wilayah nya.sang pemilik hotel.
"hai....!"
sapa salwa pada adik adik nya, Ia langsung memberikan makanan itu untuk mereka.
Salwa menyuruh supir untuk membawa makanan yang lain nya, Beras, telor, mie instan beberapa dus, minyak goreng dan yang lain nya. Salwa sengaja membeli makanan itu untuk kebutuhan sehari-hari Anak panti karena sebelumnya mereka memang tidak memiliki donatur tetap.
Salwa sudah mendapatkan izin dari Algi memakai uang nya untuk kebutuhan anak anak panti.
"Salwa, terima kasih kamu sudah banyak memberi...!"
ujar Azhari memeluk Salwa.
"ya, tentu saja itu akan Salwa lakukan ! kapan lagi mumpung punya kartu ajaib ini"
Salwa terkekeh kecil memeluk Azhari. wanita yang beberapa tahun ini menjadi rumah singgah nya.
Salwa menghubungi algi dan mengatakan bahwa ia kini berada di panti.
"ayo datang ke belakang, Awa masak nasi liwet bang !"
Algi senyum lalu mengiyakan permintaan istri nya itu.
Salwa memasak bersama anak anak, dan kedua sahabat nya.
cumi pedas menjadi favorit Salwa jika membuat nasi liwet, tak lama Algi sampai di rumah tersebut.
bukan yang pertama kali datang ke rumah panti itu namun algi memang tak pernah banyak bercakap.
"makan yuk !"
ajak Salwa menarik tangan algi yang berada di ambang pintu, Anak anak panti sudah siap untuk menyantap nasi liwet yang sudah tertuang pada daun pisang yang panjang.
"ayo Al, makan sama sama!"
Sapa Azhari senyum dan di anggukan oleh algi.
Algi duduk di samping Salwa dan anak anak yatim seusia delapan sampai sepuluh tahunan.
"ayo bang makan, Salwa loh yang masak !"
ujar Salwa senyum, Algi mulai menyantap makanan nya dengan tangan seperti yang lain nya.
Nasi liwet nya enak, cumi pedas nya juga gurih dan nikmat.
"Abang Suka cumi juga ?"
tanya Salwa terkekeh kecil, senang Melihat algi makan dengan lahapnya.
"Enak, nanti buat ya di rumah !"
Salwa mengacungkan jempol nya.
mereka makan sambil berbincang hal menarik, Algi menanggapi anak anak bercerita tentang kegiatan mereka di sekolah atau pun tentang olahraga.
"Yuda kamu suka main bola ?"
Tanya algi setelah mendengar Yuda bercerita tentang pertandingan nya di sekolah.
"suka, tapi enggak ada modal kak !"
jawab Yuda senyum, anak anak yang berada di panti semua bersikap prihatin dan mandiri.
mereka tidak pernah menuntut apapun pada Azhari, sudah dapat makan saja sudah bersyukur.
"besok aku beli kan sepatu bola ya, aku juga daftarkan kamu ke salah satu club' bola nanti, biar kamu banyak belajar dan berlatih !"
Yuda langsung sumringah, algi membuat senyum tersungging di bibir Yuda.
"terimakasih kak, Yudha senang sekali.. Yudha janji akan memberikan yang terbaik !"
Algi mengangguk kemudian kedua lanjut Makan.
setelah sore Alya dan Rena pamit pulang lebih dulu, sementara Salwa dan algi masih berada di panti.
untuk kali ini Algi benar benar mau berinteraksi dengan anak anak panti, sebelumnya ia sibuk dengan ponsel nya.
Tiba tiba saja hujan turun, beberapa anak panti berhamburan keluar untuk hujan hujanan.
"hei nanti kalian sakit !"
ujar algi, Salwa malah menarik tangan nya untuk ikut hujan hujanan dengan anak panti.
"Salwa....!"
Algi tertegun saat Salwa mendekap pinggang nya, semua anak panti bersorak gembira menyambut air hujan.
Azhari memperhatikan Salwa dan algi, sempat cemas karena kedua sangat berbeda, tapi kini Azhari lega melihat algi yang bersikap baik pada Salwa.
kecurigaan nya semoga salah, keduanya menjalani kehidupan rumah tangga yang sebenarnya tanpa embel-embel yang lain.
Salwa masuk ke dalam setelah hujan reda, beberapa anak masih bermain.
kedua nya menggunakan kamar mandi bergantian, Untunglah algi membawa pakaian ganti di mobil nya, Salwa juga masih ada sisa baju nya di panti.
selama ini Azhari mengurus panti asuhan dengan kedua teman yang juga tidak memiliki anak seperti dirinya. ibu Atikah dan ibu Anggi.
saat ini keduanya tengah berkunjung ke kerabat nya yang meninggal, Tinggal Azhari dan anak anak yang tinggal sampai kedua nya kembali.
"Bu, kita pamit pulang ya !"
ujar Salwa menghampiri Azhari di ikuti oleh Algi.
"ya sudah kalian hati hati ya!"
Kedua nya mengangguk lalu berpamitan pada yang lain nya.
Salwa memprihatinkan jalan, mobil melaju bukan menuju rumah utama. entah algi hendak membawa nya kemana ?
"kita mau kemana bang ?"
mobil masuk ke area parkir gedung tinggi Sebuah apartemen.
"apartemen Abang, kita bermalam di apartemen ya !"
Salwa mengangguk kecil. entah kenapa tiba-tiba saja tubuh nya terasa panas, ia juga merasa lemas.
"Salwa ? kamu kenapa ?"
tanya algi memindai wajah Salwa tampak pucat.
"enggak tahu, cuma sedikit pusing bang !"
gegas algi menyentuh kening Salwa yang terasa panas.
"Ayo kita naik ke atas, kamu demam sayang !"
ujar Algi mengangkat tubuh Salwa, perempuan itu senyum lalu merangkul leher Algi, bersandar pada dada bidang suami nya itu.
Algi masuk ke dalam apartemen lalu membawa Salwa ke dalam kemudian meletakkan nya di ranjang.
"Ini apartemen siapa ?"
tanya Salwa memindai ke sekeliling ruangan bercat warna biru muda itu, terlihat Poto algi terpampang di dinding.
"Aku sudah lama memiliki apartemen ini dan untuk pertama kalinya aku membawa perempuan!"
ujar algi senyum lalu mengambil kotak obat untuk Salwa.
Salwa termangu melihat algi yang tengah memilih kan obat untuk nya, Algi benar benar baik.
bersambung....