NovelToon NovelToon
Pengantin Palsu Sang Mafia

Pengantin Palsu Sang Mafia

Status: tamat
Genre:Diam-Diam Cinta / Romansa / Roman-Angst Mafia / Tamat
Popularitas:246.8k
Nilai: 4.5
Nama Author: Lusica Jung 2

"Dia adalah suamiku!!"

Tanpa banyak berpikir, Nara mengakui Zian sebagai suaminya di depan mantan kekasihnya. Tujuannya adalah supaya pemuda itu tak lagi mengganggunya.

"Dia adalah, Nara. Istriku!!"

Zian juga melakukan hal serupa ketika seorang wanita yang mengaku sebagai tunangannya tiba-tiba datang dan mengusik hidupnya. Zian ingin wanita itu tak lagi mengganggunya dan pergi sejauh mungkin dari hidupnya. Bukannya pergi, dia malah bertekad untuk memisahkan Zian dari perempuan yang dia sebut sebagai istrinya tersebut.

Demi kesempurnaan sandiwaranya. Akhirnya Zian dan Nara sama-sama sepakat untuk menjadi suami-istri, namun hanya pura-pura. Dan mereka berdua menjadi Pengantin palsu yang hatinya saling terikat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lusica Jung 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15: Konyol!!!

Nara terus menundukkan kepalanya dan tak berani menatap pemuda disampingnya sedikit pun. Mereka baru saja meninggalkan pusat perbelanjaan dan sekarang berjalan menuju parkiran. Nara berjalan tenang disamping Zian yang sedang mendorong troli belanjaan miliknya, awalnya Nara ingin mendorongnya sendiri, tetapi diambil alih oleh Zian.

"Jangan ganggu aku lagi, karena aku sudah memiliki suami!!"

Kata-kata itu terus berputar di kepala Nara. Begitu bodoh dirinya, bagaimana bisa dia mengakui jika Zian adalah suaminya di depan mantan kekasihnya. Lalu bagaimana dia akan menjawab ketika Zian bertanya dan meminta penjelasan darinya perihal perkataannya tadi.

Meminta maaf, adalah hal yang harus Nara lakukan sekarang. Dia harus memberikan penjelasan pada Zian perihal perkataannya tadi. Dan karena sibuk berkecamuk dengan pemikirannya sendiri. Sampai-sampai Nara tidak sadar jika ia dan Zian sudah tiba di parkiran.

"Ahhh!!" Nara memegangi keningnya yang tanpa sengaja terbentur punggung Zian. Dia tidak tau jika Zian akan berhenti tiba-tiba, karena Nara berjalan sambil melamun.

Pemuda itu lantas berbalik badan. "Kau tidak apa-apa?" Tanya Zian memastikan. Nara menggeleng, meyakinkan pada Zian jika dia baik-baik saja. Nara menggaruk kepalanya yang tidak gatal dan menatap Zian dengan pandangan bersalah.

"Zian, soal yang tadi. Sebaiknya lupakan saja ya, maaf sudah sembarangan mengakuimu sebagai suamiku. Jika bukan karena terpaksa aku juga tidak mungkin melakukannya. Dia itu mantan kekasihku, tiba-tiba tadi bertemu dengannya dan dia terus menggangguku. Kebetulan kau ada di-sana jadi aku langsung memperkenalkanmu sebagai suamiku saja." Jelasnya.

Zian menatap gadis itu dengan sebuah seringai di-bibirnya. Nara mundur kebelakang hingga punggungnya berbenturan dengan badan mobilnya ketika Zian mendekat kearahnya.

Matanya berkedip beberapa kali saat jaraknya dan Zian begitu dekat, wajah mereka hanya berjarak beberapa centi saja, dan saking dekatnya sampai-sampai Nara bisa merasakan hembusan nafas Zian yang beraroma mint menerpa wajah cantiknya.

"Ma..Mau apa kau?" Nara menatap Zian was-was. Antara gugup dan takut, gugup Zian menatapnya dengan begitu intens dan takut jika dia sampai melakukan sesuatu padanya."Ja..Jangan mendekat, atau ku pukul kau!!" Ancam Nara.

Zian mengangkat dagu Nara. "Bagaimana kalau kita lanjutkan sandiwara ini? Karena mantanmu itu pasti akan datang lagi untuk mengganggumu," ucap Zian sambil menatap bibir ranum Nara yang tampak begitu menggoda dengan intens.

"Ma..Maksudmu?" Nara kebingungan.

"Kita lanjutkan sandiwara ini, kau dan aku suami-istri, bagaimana?" Zian memberi penawaran.

Nara terkekeh. "Konyol. Aku tidak mau!! Dia tidak mungkin berani menggangguku lagi," ucap Nara lalu melepaskan diri dari Zian.

Gadis itu menarik troli berisi belanjaannya lalu memasukkannya ke dalam mobilnya. "Oya, Terimakasih untuk bantuannya hari ini. Aku pergi dulu, sampai jumpa lagi." Nara masuk ke dalam mobilnya. Melambai pada Zian dan mobil itu melaju pergi. Zian tersenyum tipis, menggelengkan kepala melihat tingkah Nara.

Zian berjalan kearah mobilnya. Dia baru saja mendapatkan telfon dari Jimin jika seseorang baru saja melakukan sebuah kegagalan dan membuat kesalahan besar.

-

-

Devan keluar dari ruang operasi lalu pergi ke toilet untuk mengganti pakaiannya. Di dalam toilet, dia berpapasan dengan Nic yang hendak keluar. Mereka tak saling bertegur sapa dan hanya saling membungkuk saja. Nic adalah dokter bedah yang baru saja bergabung di Seoul Hospital, mereka baru bertemu beberapa kali jadi wajar jika tidak terlihat akrab sama sekali.

Tepukan pada bahunya mengalihkan perhatian Zian. Seorang pria berkacamata berdiri disamping kanannya. "Dev, apa dia dokter baru itu? Dia terlihat angkuh," ucap laki-laki yang berdiri disamping Devan.

"Mungkin hanya perasaanmu saja, dia sopan kok." Jawab Devan menimpali.

"Kau tau darimana? Bahkan berbincang dengannya saja kau belum pernah," ucap lelaki itu menimpali.

"Memang, tapi aku sudah bertemu dengannya beberapa kali. Dan asal kau tau saja, dia adalah kakak Nara." Terang Devan. "Aku duluan, masih banyak pasien yang harus aku periksa." Lelaki itu mengangguk.

Devan melihat Nic sedang berbicara dengan salah seorang keluarga pasien. Dokter muda itu mencoba menenangkannya karena sang istri akan menjalani operasi darurat hari ini. Si suami takut jika hal buruk sampai menimpa istrinya, apalagi pihak rumah sakit mengatakan jika operasi kali ini sangat beresiko tinggi.

"Anda perbanyak berdoa, semua pasti akan baik-baik saja. Hanya doa dan dukungan yang Istri Anda butuhkan saat ini,"

"Tapi, dokter. Bagaimana jika dia gugur dimeja operasi. Apalagi operasi itu beresiko tinggi,"

Nic menggeleng. "Jangan terlalu pesimis, Tuan. Dokter bukan Tuhan, kami memang bisa memberikan prediksi, tetapi segala sesuatunya Tuhan yang menentukan. Bantu kami dengan doa," Nic menepuk bahu pria itu dan pergi begitu saja.

Devan menatap kepergian Nic dengan pandangan tak terbaca, dia bijak dan dewasa. Dia juga tau bagaimana menenangkan keluarga pasien, sifat yang berbanding balik dengan Nara yang terlewat bar-bar.

-

-

Pemuda itu berjalan dengan tenang di lorong sempit dan sedikit gelap itu. Dia hanya seorang diri tanpa ada seorang pun bawahannya yang menemaninya, Zian Lu berhenti ketika mata tajamnya menatap dua orang yang wajahnya dipenuhi luka membiru akibat pukulan dan hantaman orang-orang Zian.

"M-Maaf, Bos. K-Kami tidak berhasil mendapatkannya..."

Zian terdiam. Ia menghisap rokoknya dan menghembuskannya tepat ke wajah kedua orang itu. "Tak apa. Aku mengerti."

"T-Tolong..." Keduanya langsung berlutut di depan Zian yang sedang menatap mereka dengan tajam. "M-Maafkan kami, Bos!"

"Hm?" Zian pura-pura bingung, "Minta maaf karena apa?" Dia memicingkan matanya dan menatap keduanya bergantian.

"Karena kami... Tidak bisa membawa barang Anda kembali..." jawab salah satu dari orang tu, begitu pelan... Begitu ketakutan, meskipun sangat pelan namun masih bisa di dengar jelas oleh Zian.

Zian lalu terdiam sebentar. Ia kemudian menyuruh keduanya untuk berdiri, dan pemuda itu menurutinya. Kedua orang itu terus menatap Zian takut.

Zian menghela nafas. "Kalian benar-benar tidak berguna..." katanya sambil terkekeh.

BUAKH!

Zian memukul orang itu dengan telak, membuat rekan disebelahnya berjengit kaget. Ia lalu menarik kerah pria plontos itu dengan beringas, membuat dia menjerit keras.

"Dengar, para anak buah tidak berguna," ucap Zian penuh penekanan. "Karena kalian tidak bisa membawa barangku kembali, aku jadi rugi besar, kalian dengar itu!?"

"M-Maafkan kami—"

Zian melirik ke belakang. "Bawa mereka ke penjara!" ucap Zian sambil berbalik. Ia menoleh kebelakang saat terdengar suara jeritan keduanya. Dan dapat terdengar suara sel tertutup. Ia lalu berhenti menatap bawahannya yang sudah menunggu untuk di perintahkan.

"Bakar mereka. Kita tidak perlu sampah seperti mereka berdua." Ucap Zian dan berlalu pergi.

"Baik, Bos."

-

-

Bersambung.

1
kalea rizuky
klo Zian tukang celup males deh
Faalih Robbani
thor,visualnya kok gk cocok bnget ya? thor buat visualnya yg kebih keren gitu.ini wajahnya kaya cewek thor.maaf ya thor.
Faalih Robbani
kayaknya seru ni ceritanya.lanjut ahh....
Jumini Pekalongan
Kecewa
Elisabet Linarosy
cowok tanpan yg sadis
Rahma Hakim
Luar biasa
Anonymous
keren
Nur Aidi Athi
Buruk
Nur Aidi Athi
Kecewa
sella surya amanda
next
sella surya amanda
lanjut
Maizuki Bintang
bgs
sella surya amanda
lanjut
sella surya amanda
next
sella surya amanda
lanjut
sella surya amanda
next
sella surya amanda
lanjut
sella surya amanda
next
sella surya amanda
lanjut
sella surya amanda
next
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!