cerita ini menceritakan tentang gadis baik hati yang harus dijodohkan dengan pria dingin dan angkuh.
Shila perempuan mahasiswi semester akhir yang berhati baik yang harus dijodohkan dengan orang yang sangat kaya di kota maupun negaranya. .
Yuhera Ardhani adalah pemuda yang akan dinikahkan dengan Shila. Yah karna pernikahan ini Shila harus mengalami kesedihan yang teramat sedih dan menyedihkan.
Hanya karna ingin membalaskan dendam kekasihnya, Yuhera tega untuk menyakiti Istri kecilnya.
Akankah mereka akan berdamai setelah apa yang terjadi dengan pernikahan mereka? atau, apakah pernikahan nya akan hancur akibat keegoisan dari seorang Yuhera? .
Untuk itu mari kita sama sama membaca cerita ini yah, semoga kita semua menyukai cerita yang sudah saya buat.
Salam hangat untuk kita semua, dan saya berharap, kita semua memberikan dukungan kepada author, supaya author lebih semangat lagi untuk melanjutkan cerita ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shisil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 15
*FLASHBACK ON*
"sebelum kita melakukan operasi kita cek kondisi ibu sekali lagi yah" ucap dokter
"baik dokter" ucap Shila yang sudah berbaring di atas brankar rumah sakit.
"maaf sebelumnya ibu, ibu sedang mengandung apakah ibu sudah tau akan hal itu?" ucap dokter yang sudah selesai mencek kondisi kesehatan Shila
"mengandung? saya tidak tau dokter, karna saya tidak mengalami gejala gejala tanda kehamilan, dan sebelumnya juga dokter Faisal sudah memeriksakan kondisi saya dan dokter itu tidak mengatakan bahwa saya sedang mengandung dok " ucap Shila menjelaskan
"jadi bagaimana Bu, apa kita hentikan saja pendonoran ini? kita bisa mencari orang lain yang mau mendonor untuk suami ibu" ucap dokter itu
"lanjut saja dok" ucap Shila dengan suara pelan
"tapi ini akan berbahaya untuk ibu dan janin ibu nantinya" ucap dokter itu
"itu tidak menjadi masalah dokter, yang penting suami saya sehat kembali, saya tidak menjadi masalah , jika nyawa saya hilang sekalipun" ucap Shila menangis.
"baiklah, kalau seperti itu, apa ibu sudah siap untuk menjalankan operasi?" tanya dokter
"ya dokter saya siap" ucap Shila
*FLASHBACK OFF*
"dok, kapan kira kira Shila bisa sadar?" tanya Felix
"saya belum tau pasti tuan, saya tidak bisa memberi kepastian, karna sedari awal saya sudah mengatakan bahwa ini sangat berbahaya buat pasien dan janin yang sedang dikandung nya, kita hanya bisa berdoa, supa mereka bisa cepat sadar, kalau begitu saya permisi dulu" ucap dokter menjelaskan dan permisi untuk pergi
"baik dokter" ucap mereka bersamaan, setelah itu dokter pun pergi dari hadapan mereka.
"sekarang kita harus gimana? apa kita harus memberitahukan kepada om Ardhani dan Tante Sarah?" ucap Felix bingung
"tapi kita sudah janji sama Shila, dan kita juga tidak bisa berlama lama disini, karna perusahaan gak ada yang jaga" ucap Tito lesu
"aku punya ide, bagaimana kalau kita tiga ganti gantian jaga mereka, contoh nya, gue tiga hari, habis gue, gantian dengan Tito atau Lo Lix, pokoknya kita atur aja" ucap Viktor memberi saran
"ide Lo boleh juga, dengan begitu, kita gak perlu ngasih tau sama yang lain, dan biar ga ada yang curiga" ucap Tito
"ya gue juga setuju sama ide Lo, kalau begitu, siapa duluan ni yang jaga?" ucap Felix.
"gue aja duluan" usul Tito
"gue kedua, dan Lo Lix yang ketiga, gimana?" tanya Viktor
"oke gue setuju" ucap Felix.
Sehari telah berlalu, Yuhera yang sudah sadar dari koma, hanya melihat Tito sahabatnya yang sedang duduk di sofa ruangan Yuhera di rawat.
"eh Lo da sadar bro? apa Lo yang sakit? gue panggil dokter ya" ucap Tito khwatir
"ga perlu, gue udah mendingan, kok Lo disini Lo tau gue Disini dari mana?" tanya Yuhera penasaran
"gue, Felix, Victor tau Lo disini itu karna Shila yang ngasih tau" ucap Tito menjelaskan
"oh, sekerang perempuan murahan itu dimana? kenapa gue gak lihat dia? apa dia sudah bosan hidup sama gue?, hahah" ucap Yuhera yang tidak tau gimana keadaan Shila yang sebenarnya.
"Lo ga boleh asal ngomong kayak gitu " ucap Tito yang tidak mau memberitahukan kebenaran nya
"hahah Lo kok aneh, perempuan seperti itu aja Lo bela" ucap Yuhera
"ini badan kok sakit banget yah" memegang bagian yang baru saja di operasi
"Lo baru selesai operasi kemarin" ucap Tito
"hah? operasi? operasi apaan? " tanya Yuhera beruntun
"Lo operasi ginjal, karna kecelakaan itu ginjal Lo rusak, dan untung nya ada orang yang ber baik hati mau donorin ginjal nya ke Lo" ucap Tito memjelaskan
"HM, Felixx sama Viktor dimana? mereka gak ikutan kesini?" tanya Yuhera.
"kemarin mereka kesini, kami sama sama datang kesini, tapi karna kerjaan yang ga bisa di tinggal lama, jadinya kita ganti gantian jagain loh" ucap Tito
"HM, makasih Lo udah mau jagain gue, oh ya gue minta hp dong" ucap Yuhera
"nih" ucap Tito memberikan handphone nya
"Lo mending keluar, atau mau ngapain aja gitu, gue mau telponan dulu sama Vania" ucap Yuhera mengusir halus Tito
"HM, oke" ucap Tito yang langsung pergi..
Setelah itu , Viktor pun menelpon kekasih nya Vania
*tttt....tttt.tttt* panggilan pertama tapi tidak di angkat.
"dia kemana sih" gumam Yuhera.
*tttt...tttt.....tttt* panggilan kedua yhang sudah diangkat
"halo sayang" ucap Vania diseberang telpon
"kamu dari mana sih" tanya Yuhera
"HM maaf sayang, aku itu baru pulang kerja , dan ini baru nyampe di apartamen" ucap Vania, padahal yang menjadi kebenaran nya adalah dia baru saja pulang jalan jalan bersama kekasih gelapnya Samuel.
"yaudah deh" ucap Yuhera lesu
"kamu dimana yang? kok kayak lagi dirumah sakit gitu sih" ucap Vania
"ya yank, kemarin aku baru kecelakaan, dan tadi baru selesai di operasi" ucap Yuhera
"apa? kok bisa?" tanya Vania, padahal dalam hatinya dia sangat senang
"ya gitu" ucap Yuhera yang gak mau menjelaskan penyebab dia mengalami kecelakaan.
"maaf sayang, tapi aku ga bisa jenguk kami, aku masih sibuk" ucap Vania sedih, padahal dalam hati nya tertawa
"ya ga pha yang, yaudah kalau gitu aku matikan telpon nya yah, aku masih mau istirahat " ucap Yuhera
"ok yang, cepat sehat yah" ucap Vania.
Dan setelah itu panggilan telpon pun berakhir, dan Yuhera pun tertidur karna mengantuk akibat pengaruh obat.
Sedangkan di lain tempat, perempuan yang sedang berjuang untuk hidup dan matinya tidak ada yang menjenguk sama sekali.
"tuan, maaf apa anda keluarga pasien yang bernama Shila?" tanya salah satu suster yang bertugas menjaga Shila
"ya saya teman nya, ada apa sus?" ucap Tito,.
"begini tuan, Pasien diruang ICU kondisinya semakin drop" ucap suster itu menjelaskan.
"Apa? apa yang harus kita lakukan sus? tolong selamatkan teman saya sama kandungan nya" ucap Tito lesu
"kami sudah berusaha tuan, tapi tidak ada kemajuan yang terjadi dengan pasien" ucap suster itu.
"hanya ada satu cara itu pun harus ada dulu persetujuan dari keluarga pasien" ucap Suster
"apa sus?" tanya Tito
"kita harus memasang alat bantu untuk pasien,supaya pasien tetap bisa bertahan hidup" ucap Suster itu menjelaskan
"lakukan saja apa pun cara yang bisa membuat teeman saya sadar sus, masalah biaya , saya yang bakalan nanggung" ucap Tito mantap
"baik tuan, kalau begitu tuan urus masalah adm nya dulu" ucap suster
"baik sus" ucap Tito setelah itu suster itu pun pergi meninggalkan nya sendirian.
"gue harus apa? gue ga tau mau berbuat apa, kasihan Shila, sedangkan disatu sisi gue udah janji ga bakalan cerita sama Yuhera" ucap Tito stress memikirkan semua masalah itu.