Helena, seorang wanita cantik dan calon dokter, harus merasakan sakit hati karena suaminya, Marco, berselingkuh dengan sahabatnya sendiri, Sherly, sampai wanita itu hamil. Dia harus rela berbagi suami dengan sahabatnya itu. Rasa cintanya berubah menjadi amarah dan kebencian. Akhirnya Helena memutuskan untuk bercerai dan lepas dari kehidupan Marco.
Beberapa bulan setelah bercerai, Helena terpaksa menerima perjodohan dan menikah dengan sahabat masa kecilnya, Axello, pria berhati dingin.
Pernikahan pun terjadi tanpa adanya cinta, tapi penuh kebencian dan niat balas dendam dalam hati Axel.
Season 2. Jasmine dan Kisah Cintanya
Jasmine dan Evan mantab untuk menikah setelah berhubungan selama 8 tahun. Namun ujian datang dari kakek Evan yang membawa perjodohan. Dan sebuah kesalahpahaman yang membuat keduanya harus berpisah. Akankah keduanya bisa bersatu kembali atau bertemu cinta yang baru?
Penasaran? Yuk ikuti kisahnya sampai akhir.
Sequel dari novel "Menikahi Ayah Dari Anak GENIUSKU"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rozmine, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 15. Hempaskan
Axel sedang berbincang dengan Tuan Robinson sambil duduk di sebuah sofa panjang. Tiba-tiba datang seorang wanita cantik bergaun ketat berwarna maron dengan belahan dada yang cukup rendah sehingga memperlihatkan dua gundukan yang sangat menggoda, mendekat ke tempat mereka.
"Selamat malam, Tuan Robinson," sapa wanita itu.
"Selamat malam Nona Meyer," jawab Tuan Robinson.
"Tuan Axel perkenalkan ini adalah Nona Evelyn Meyer, putri dari Tuan Andreas Meyer, pemilik perusahaan UniMeyer," ucap Tuan Robinson.
"Selamat malam, Tuan Axel. Perkenalkan saya Evelyn Meyer. Senang berkenalan dengan Anda," ucap Evelyn sambil mengulurkan tangan dengan tatapan menggoda.
"Selamat malam Nona Meyer," jawab Axel sambil menerima uluran tangan Evelyn.
Evelyn sengaja memainkan tangannya saat berjabatan dengan Axel. Dengan cepat, Axel segera menarik tangannya. Evelyn hanya tersenyum, lalu menjatuhkan pinggungnya dan duduk di dekat Axel.
"Ternyata rumor tentang ketampanan dari Tuan Muda Alvaro memang benar adanya. Apa kita bisa berteman lebih dekat lagi Tuan Axel?" tanya Evelyn sambil mendekatkan tubuhnya ke tubuh Axel.
Axel spontan bergeser ke samping dan sedikit menjauh, karena dia merasa tidak nyaman. Tuan Robinson hanya tersenyum melihatnya. Tak lama kemudian, Tuan Robinson pamit untuk menyambut kedatangan tamunya yang lain sehingga meninggalkan Axel bersama Evelyn. Evelyn semakin bersemangat untuk mendekati Axel.
"Tuan Axel, Anda benar-benar mempesona. Bagaimana jika setelah acara ini kita mengadakan acara sendiri? Hanya kita berdua saja," goda Evelyn sambil menggigit bibir bawahnya dan mendekatkan tubuhnya lagi ke tubuh Axel.
Wajah Axel mengeras.
"Saya ucapkan terima kasih atas tawarannya, Nona Evelyn. Tapi maaf, saya tidak berminat. Karena saya sudah memiliki acara sendiri bersama istri saya. Mohon jaga jarak dan sikap Anda. Saya tidak ingin membuat istri saya salah paham nantinya," jawab Axel dingin.
Wajah cerah Evelyn seketika berubah mendung. Dia kecewa mengetahui bahwa Axel sudah menikah dan memiliki seorang istri. Tapi semua itu tidak menyurutkan niat Evelyn untuk mendapatkan Axel.
"Oh, saya minta maaf Tuan. Tapi, jika Tuan Axel berubah pikiran, Tuan bisa menghubungiku," ucap Evelyn genit sambil memberikan kartu nama.
Axel menerima kartu nama itu lalu meletakkannya di atas meja saat dia mengambil minumannya.
Sedangkan di mini bar, Sherly pun memulai dramanya.
"Bagaimana kabarmu, Helena, mantan Nyonya Marco Austin?" tanya Sherly yang dengan sengaja mengeraskan suaranya.
Nyonya Robinson dan para tamu yang lain terkejut mendengar ucapan Sherly. Terdengar bisik-bisik dari para tamu yang mengatakan bahwa ternyata Helena adalah mantan istri Marco Austin. Helena hanya memutar bolanya jengah.
"Apa yang kau lakukan Sherly? Mengapa kau berbicara sekeras itu? Apa kau tidak malu dengan tamu yang lain?" tanya Marco kesal.
Suara keributan itu terdengar sampai ke tempat Axel berada. Perasaan Axel tidak tenang.
"Ada keributan apa itu, Will?" tanya Axel.
"Saya tidak tahu, Tuan. Tapi saya mendengar nama Nona Helena disebut-sebut," jawab William.
Axel segera berdiri dan berjalan cepat menuju sumber keributan dengan William berjalan di belakangnya. Evelyn pun ikut beranjak dari duduknya karena dia juga merasa penasaran. Axel dan William menghentikan langkahnya saat melihat Helena sedang berhadapan dengan Marco dan istrinya.
"Jadi ini drama yang Helena bilang tadi," batin Axel sambil tersenyum tipis.
"Kenapa aku harus malu suamiku? Aku kan bicara apa adanya. Helena ini kan adalah mantan istri pertamamu, tapi dia tidak bisa memberikanmu anak. Berbeda sekali dengan wanita sehat dan subur sepertiku yang sudah memberikanmu seorang anak laki-laki yang tampan dan sehat yang akan menjadi pewaris keluarga Austin. Sedangkan Helena ini tergolong wanita yang tidak sempurna, bisa jadi dia wanita yang mandul. Buktinya suamiku ini sehat dan subur, sehingga kami bisa mempunyai anak," ucap Sherly merendahkan Helena.
Sherly merasa puas. Di dalam hatinya, dia tertawa bahagia karena bisa menghina Helena di depan orang banyak.
Axel dan William terkejut mendengar ucapan Sherly. Entah mengapa hati Axel terasa sakit saat mendengar Helena dihina seperti itu. Wajah Axel mengeras dan tangannya menggenggam kuat menahan marah. Nyonya Robinson pun membelalakkan matanya tak percaya. Sedangkan para tamu mulai bergosip dan menyebarkan rumor bahwa Helena adalah wanita mandul. Helena tetap bersikap anggun dan tenang. Dia meletakkan gelas yang dipegangnya ke atas meja. Lalu memutar kepalanya menghadap Sherly.
"Nyonya Sherly Austin. Sejujurnya selama aku menikah dengan Tuan Marco, memang benar kami tidak memiliki seorang anak pun. Tapi, aku tidak pernah menjadi wanita j****g yang hobinya menggoda dan merebut suami orang, yang haus akan belaian seorang pria. Bahkan, mendapat gelar selingkuhan yang hamil di luar ikatan pernikahan," ucap Helena sambil menatap Sherly sinis.
"Wah, ternyata istri Tuan Marco yang sekarang adalah seorang wanita selingkuhan yang dinikahi karena hamil dari hasil perselingkuhan," terdengar bisik-bisik dari para tamu.
"Bagus sekali, Nona. Lanjutkan. Hempaskan saja wanita sampah ini," batin Irene sambil tersenyum.
Wajah Sherly memerah menahan marah dan malu.
"Anda tahu kenapa? Karena saat aku menikah usiaku masih sangat muda dan aku ingin menyelesaikan pendidikanku sampai mendapatkan gelar sarjana kedokteran. Tuan Marco pun setuju. Dan kami pun setuju menunda untuk memiliki anak supaya aku bisa lebih fokus dengan pendidikanku. Namun sayang beribu sayang, ternyata mantan suamiku ini dengan mudahnya tergoda oleh seorang j****g. Lalu aku berbaik hati menyedekahkan dan memberikan mantan suamiku kepada wanita selingkuhannya. Dan aku sangat bersyukur kepada Tuhan, karena saat ini Tuhan telah memberikan ganti dengan pria yang jauh lebih baik," tambah Helena sambil tersenyum.
Marco terdiam, dia bingung siapa harus dia membela, istrinya atau mantan istrinya.
"Kau!" bentak Sherly tak terima.
"Ada apa ini?" seru Axel sambil berjalan mendekat ke arah Helena.
Marco dan Sherly terkejut. Sherly menatap Axel lekat. Sherly terpesona dengan wajah tampan Axel yang terlihat penuh wibawa.
"Axel?!" ucap Marco tak percaya.
"Apa kau kenal dengannya sayang?" tanya Sherly.
Marco mengangguk.
"Bagaimana mungkin Axel dan Helena kembali dekat? Bukankah hubungan mereka sudah hancur," batin Marco.
Axel berdiri di samping Helena.
"Apa terjadi sesuatu sayang? Apa mereka menyakitimu?" tanya Axel sambil menyentuh pipi kanan Helena lembut.
Helena tersentak, dan seketika darahnya berdesir. Lidahnya terasa kelu untuk menjawab pertanyaan Axel. Helena hanya diam sambil memandang wajah Axel.
"Sayang?" seru Marco shock.
Begitu juga dengan Sherly dan Evelyn. Axel memutar badannya lalu melihat ke arah Marco dengan tangannya masih memeluk pinggang Helena dengan posesif.
"Perkenalkan saya Axello Zyan Alvaro, CEO dari Alvaro Group, sekaligus suami dari Nona Helena Margareth Hermawan," ucap Axel sambil tersenyum sinis.
"Suami?" tanya Marco dan Sherly bersamaan.
"Benar, wanita yang barusan Anda hina ini adalah Nyonya Muda di keluarga Alvaro," jawab Axel.
Marco dan Sherly membelalakkan mata mereka. Keluarga Alvaro adalah pemilik perusahaan Alvaro Group, perusahaan retail terbesar di Asia dan Eropa. Dan pastinya perusahaan Royal Company tidak sebanding dengan mega perusahaan sebesar Alvaro Group.
"K-kalian menikah?" tanya Marco tak percaya.
"Benar, kami menikah dan resmi menjadi suami istri sekarang," jawab Helena sambil tersenyum.
"Sebaiknya Tuan Marco ajari istri Anda ini sopan santun. Aku tidak akan tinggal diam, jika istriku dihina dan direndahkan. Bagiku, istriku adalah permata dan simbol kehormatanku. Jika istriku dihina, maka itu sama saja dengan menghina diriku dan keluarga besar Alvaro. Kami keluarga Alvaro tidak akan tinggal diam jika kami dihina. Kami bisa dengan mudahnya membuat Royal Company rata dengan tanah," ucap Axel dingin dengan wajah evilnya.
Marco meneguk salivanya kasar. Dia tidak menyangka jika Axel, sahabat kecilnya Helena adalah seorang Alvaro. Sekarang Axel dan Helena telah menikah dan bersatu. Hati Marco terasa ditusuk secara bertubi-tubi dengan pisau yang tajam.
"Aku minta istri Anda meminta maaf kepada istriku. Karena apa yang dia tuduhkan tidaklah benar. Istriku adalah wanita yang sehat dan sempurna. Untuk masalah anak, kami tidak pernah ambil pusing. Kami masih muda. Dan istriku, Helena, berhak menentukan kapan dia siap memiliki anak, karena tubuh Helena adalah miliknya. Jika istri Anda tidak meminta maaf, aku akan membawa masalah ini ke jalur hukum," ancam Axel.
"Apa? Aku tidak mau!" tolak Sherly.
"Maka Anda harus siap mendekam di penjara, Nyonya Austin," ucap William.
Wajah Sherly langsung panik.
"Suamiku, aku tidak mau dipenjara," mohon Sherly pada Marco.
Marco pun juga tidak ingin jika istrinya masuk ke dalam penjara, pasti akan mencoreng nama baik keluarga Austin.
"Sebaiknya kau meminta maaf kepada Helena," ucap Marco.
"Apa?" tanya Sherly tak percaya.
"Mohon diralat Tuan Marco. Bukan Helena tapi Nyonya Muda Alvaro," seru Irene.
Wajah Marco terasa panas mendengar nama panggilan itu.
"Kau yang membuat masalah lebih dulu, Sherly. Sebaiknya kau meminta maaf, atau mereka akan membawa masalah ini ke jalur hukum. Kau tahu kan keluarga Alvaro itu keluarga yang terpandang dan sangat berkuasa. Aku tidak mau Royal Company sampai hancur hanya karenamu. Kecuali kalau kau mau hidup miskin," ucap Marco dengan penuh emosi.
Sherly menggeleng. Dia tidak ingin hidup miskin lagi seperti dulu. Dia ingin terus menikmati hidup mewahnya sebagai Nyonya Marco Austin. Dengan terpaksa dia harus menurun harga dirinya di hadapan Helena.
"Baiklah. Saya minta maaf atas ucapan saya yang kurang menyenangkan tadi, Nyonya Muda Alvaro. Dan saya mohon jangan bawa masalah ini ke jalur hukum dan jangan masukkan saya ke dalam penjara," ucap Sherly memohon dengan wajah fakenya.
Helena tersenyum miring.
"Bagaimana suamiku?" tanya Helena lembut kepada Axel.
"Apapun yang membuatmu bahagia, sayang," jawab Axel tak kalah lembut membuat hati para wanita yang mendengarnya meleleh.
"Baiklah Nyonya Austin, saya maafkan. Saya harap Anda tidak akan mengulanginya lagi, karena semua itu hanya akan mempermalukan diri Anda sendiri," jawab Helena sambil tersenyum penuh kemenangan.
Sherly menundukkan kepalanya. Dia meremas gaunnya kuat sampai buku-buku jarinya memutih karena menahan malu dan marah. Dia sudah berharap Helena akan merasa terhina, tapi malah berbalik menjadi dirinya yang terhina.
"Ekhm!"
Tuan Robinson mendehem.
"Baiklah semuanya. Masalahnya sudah selesai bukan? Sebaiknya kita makan malam sekarang. Istriku, sampaikan kepada para pelayan untuk menyiapkan hidangan makan malam kita," ucap Tuan Robinson.
"Baik suamiku," jawab Nyonya Robinson.
"Ayo kita ke ruang makan, istriku," ucap Axel kepada Helena.
Axel terus bersikap mesra di depan Marco. Axel tahu jika Marco masih menyimpan perasaan untuk Helena. Dan Axel melihat api kecemburuan di mata Marco. Bukan hanya Marco yang cemburu, tetapi juga Evelyn. Dia memberikan tatapan kebencian kepada Helena.
"Suamiku, aku ijin ke toilet sebentar ya," pinta Helena.
"Baiklah, jangan lama-lama. Aku tunggu di ruang makan," jawab Axel.
Helena hanya mengangguk sambil melangkahkan kakinya menuju toilet. Axel memberi isyarat kepada Irene untuk mengikuti Helena karena dia melihat Evelyn dan Sherly juga berjalan menuju toilet.
...🌹🌹🌹...
Nah loh pelakor. Emang enak aibnya diumbar sama mantan istri sah🤭
Baca juga baca novel pertama author :
"Menikahi Ayah Dari Anak GENIUSKU"
Jangan lupa selalu dukung author dengan :
💫Tinggalkan comment
💫Tinggalkan like
💫Tinggalkan vote
💫Klik favorite
Terima kasih🙏🥰
😂😂😂