NovelToon NovelToon
Berbagi Cinta : Suami Yang Tak Tergapai

Berbagi Cinta : Suami Yang Tak Tergapai

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Nikahkontrak / Perjodohan / Patahhati / Pengkhianatan / Cinta Dramatis Yang Sedih / Konflik Rumah Tangga-Konflik Etika
Popularitas:17.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Ria Mariana

JUARA 2 KONTES BERTEMA BERBAGI CINTA

NOTE : Ide kisah ini berdasar pengalaman author sendiri yang dikembangkan sebagus mungkin.

Season 1 :

Perjuangan seorang wanita cantik bernama Sena yang berusaha menggapai cinta sang suami, Regan Anggara. Regan merupakan mantan dosen killernya yang harus menikah dengannya akibat perjodohan. Sudah 2 tahun hubungan pernikahan mereka namun Sena tak membuahkan hasil untuk mengambil hati dari sang suami, namun alangkah terkejutnya saat Sena memergoki sang suami yang tengah mesum dengan rekan kerjanya. Hati Sena mendadak sakit, pantas saja selama ini tak mau menyentuhnya, rupanya Regan sudah mempunyai wanita lain dan mengaku sudah menikah sirih dengan Maya dan kini tengah mengandung anak dari Regan. Parahnya, orang tua Regan yang selama ini baik dengan Sena ikut menyembunyikan rahasia itu.

Dan jangan lupakan Devan! Pria duda yang selalu ada untuk Sena bahkan siap menjadi suami baru untuk Sena.

Season 2 :

Ketika semuanya tak bisa ia gapai. Dia hanya bisa berusaha untuk tegar. Lika-liku kehidupan ini membuatnya menjadi sangat kuat.
Sena dan Devan berjuang keras untuk mendapatkan momongan.
Namun...... semuanya tak semudah itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ria Mariana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15 : Itu masih sakit?

Waktu menunjukan pukul 7 malam, Sena akhirnya keluar dari kamar karena merasa sangat lapar, setelah dari pantai dia mengurung diri sampai malam.

Kaki Sena melangkah keluar dari kamar dan tiba-tiba ...

"Kejutan!" Suara itu adalah suara Regan dan Maya.

Mata Sena terbelalak saat tangan Maya membawa kue ulang tahun yang berlilinkan angka 28 tahun dan di ruang keluarga dihias dengan berbagai perlengkapan ulang tahun.

"Selamat ulang tahun, Sena. Ini juga tepat 2 tahun pernikahan kalian 'kan? Selamat!" Maya memberikan kue itu pada Regan lalu memeluk Sena.

Sena masih bingung dan dengan cepat melepaskan pelukannya. Dia menatap Regan yang tersenyum manis ke arahnya.

"Ayo tiup lilinnya!" pinta Maya merebut kembali kue yang di bawa sang suami.

"Aku bukan anak kecil." Sena tak menggubris mereka lalu segera menuju ke dapur.

Maya nampaknya sangat kecewa, Regan yang tak ingin membuat Maya bersedih segera menghampiri Sena. Sena memasak mie rebus untuk menenangkan perutnya yang keroncongan padahal di meja makan terdapat banyak lauk pauk hasil dari masakan Maya.

"Sena, bisakah kau menghargai usaha Maya sedikit? Dia susah payah menyusun ini semua termasuk memasak semua ini," ucap Regan.

"Kan aku tidak menyuruhnya."

Regan menarik bahu Sena dan menatapnya tajam. "Aku sudah berusaha baik namun kau malah seperti ini. Sama saja bohong."

Sena mendorong Regan dan melanjutkan merebus mie-nya. Sena sukses membuat Regan kesal lagi, ia bahkan tidak memperdulikan Regan saat dirinya mengoceh.

"Sena, kita bicara sebentar yuk!" ucap Maya menghampiri mereka.

Sena tak menggubris, ia mengaduk mie yang ada di panci. Maya mengkode Regan untuk meninggalkan mereka, Regan mengangguk dan mengelus bahu Maya untuk menyabarkannya.

Setelah Regan meninggalkan dapur, Maya mencoba mendapatkan diri pada Sena.

"Sena, maafkan aku! Aku sebagai perempuan yang jahat karena sudah merebut suamimu."

"Hem."

"Tapi aku tidak bermaksud seperti itu. Aku masih punya hati dan sebab itulah aku ingin meminta maaf darimu dan setelah ini kita bisa berteman baik."

"Hem."

Maya memperhatikan jika wajah Sena benar-benar tidak mengenakan. Maya menghela nafas panjang lalu seketika bersimpuh di depan Sena.

"Sena, maafkan aku! Aku tidak bisa hidup tenang jika kau tidak memaafkanku!" ucap Maya sambil menangis.

Sena meliriknya, ia melihat tangisan Maya namun tak membuatnya langsung kasian.

"Berdirilah! Jangan membuat selera makanku hilang!"

Maya berdiri, ia menggenggam tangan Sena dengan erat. Sena menarik tangannya dan segera membawa semangkuk mie rebus di meja makan. Maya masih mengikutinya dan berharap Sena bisa memaafkan kesalahannya.

"Sena..."

"Oke, aku memaafkanmu. Sekarang bisa minggir gak? Aku mau makan."

Maya memeluknya dari belakang, Sena hanya memutar bola matanya depan jengah.

"Mulai sekarang kita akur ya dan jangan sampai bertengkar?" tanya Maya.

"Hem. Minggir! Aku lapar."

Maya tersenyum walau jawaban Sena tidak mengenakan hati. Maya lalu menaruh ayah sambal di mangkuk mie Sena membuat Sena sedikit kesal.

”Makan lauknya, ya! Habiskan!" ucap Maya.

Maya pergi meninggalkan Sena. Sena segera menghabiskan makanannya dan akan masuk ke kamar lagi, sekarang ini kamar adalah tempat favoritnya untuk menghindari jika Regan dan Maya bermesraan. Walau Sena sangat membenci Regan namun ia tetap merasa cemburu jika sang suami bermesraan dengan madunya.

***

Keesokan harinya.

Sena bangun, ia melihat tidak ada Regan di sampingnya. Dia sadar jika Regan selama 2 hari ke depan tidur di kamar Maya. Sena bergegas untuk mandi lalu memakai pakaian kerjanya. Rambutnya yang ungu ia ikat sampai leher putihnya terlihat menggoda.

"Sena, mau pergi ke kantor?" tanya Regan.

"Iya."

"Aku sudah izin ke Papa jika kamu datang terlambat. Kamu antar Maya ke dokter kandungan bisa 'kan? Aku harus ngajar pagi ini."

Sena mengepalkan tangannya. Sungguh hati Regan terbuat dari apa sampai tega menyuruhnya seperti itu.

"Ah, Regan, tidak usah! Sena kerja kantoran masak bisa izin begitu saja," ucap Maya.

"Papa adalah manajer Sena, dia juga sudah mengizinkan Sena datang terlambat," jawab Regan.

Sena menenangkan gejolak amarahnya, dia tidak mau tersulut emosi dan membuat kecantikannya pudar jika selalu marah-marah.

"Baiklah, aku antar tapi pulangnya aku tidak bisa mengantar karena harus ke kantor."

Maya begitu senang sekali. Dia mengambil tasnya lalu menggandeng tangan Sena. Regan tersenyum dengan kedekatan mereka berdua.

Sena mengambil kontak motor, ia harus menguatkan hati untuk melihat Maya memeriksakan anak Regan.

Maya membonceng Sena dan berpegangan erat. Setelah itu Sena mengantar ke dokter kandungan terdekat.

Sesampainya di dokter kandungan.

Mereka turun, Maya menggandeng Sena dengan erat dan mengajaknya untuk masuk ke dalam.

Mereka menunggu antrian setengah jam dan pada akhirnya Maya di panggil juga. Maya tentu saja mengajak Sena untuk masuk.

Huh ... Ini cewek maunya apa sih? Batin Sena.

Saat menemui bidan, Maya berkonsultasi mengenai apa yang ia rasakan saat hamil. Bidan lalu melakukan USG pada kandungan Maya yang menginjak 3 bulan itu. Ini pertama kali Sena melihat bayi mungil berada di dalam rahim dan itu anak suaminya dari wanita lain.

"Sena, ini anakmu juga," ucap Maya.

Ingin sekali Sena merobek mulut Maya namun dia tidak ingin membuat ulah.

"Iya," jawaban Sena tanpa ekspresi.

Setelah Maya di USG dan mendapat resep vitamin, Maya juga menyuruh Sena memeriksakan rahim sekalian.

"Apa? Aku tidak hamil untuk apa periksa rahim?" tanya Sena.

"Periksa rahim bukan hanya saat hamil saja. Periksa saja sebentar!" ucap Maya.

Sena kekeuh tidak mau namun dalam hatinya terbesit ingin tahu apakah dirinya sudah hamil akibat percumbuan semalam dengan pria lain? Pikirannya begitu kacau dan pada akhirnya dia mau.

Sena membaringkan diri di tempat tidur lalu bidan memeriksa perutnya dengan USG.

"Ibu Sena, rahim anda memiliki mioma sejenis tumor jinak."

DEG!!!

Sena sangat terkejut, ia bahkan tidak pernah merasakan sakit apapun.

"Mioma ini memang tidak memiliki gejala namun bisa menyebabkan anda sedikit sulit untuk hamil."

Bidan mencetak hasil USG dan merangkan beberapa tumor itu tumbuh di sana. Air mata Sena seketika tumpah, Maya pun segera mengusapnya.

"Dok, Sena masih bisa hamil 'kan?" tanya Maya.

"Masih bisa namun kemungkinan kecil."

Sena bangun dan mengambil tasnya, ia langsung keluar dari klinik tersebut dan segera menuju ke kantor dengan meninggalkan Maya di sana. Hatinya merasa sangat hancur berkeping-keping karena kenyataan pahit seolah menghantamnya.

Sesampainya di kantor. Dia berjalan sangat lesu. Devan yang sedang mengobrol dengan kliennya menatapnya heran. Devan meminta izin untuk ke kamar mandi sebentar padahal dia ingin menghampiri Sena yang akan masuk ke lift. Devan dengan cepat ikut masuk bersama Sena.

"Kau tidak apa-apa?" tanya Devan.

Sena sangat terkejut dengan Devan, ia tak menyadari jika Devan sudah ada di dalam lift bersamanya.

"Itumu masih sakit?" tanya Devan sambil menunjuk rok Sena.

Plak...

Sena menampar Devan yang sudah tidak sopan dengannya namun seketika dia sadar jika itu adalah bos besarnya.

"Ah.. saya minta maaf, jangan pecat saya!"

1
Eka Sahdu Yanti
Lumayan
Jetty Eva
Luar biasa
Jetty Eva
Devan ngapain merayu anak kayak gitu..tak tau berterima kasih krn sdh menerima n merawat hingga usia 10 thn...darah yg mengalir ditubuhx betasal dari 2 iblis...jgn heran klo dia membencimu walau kau sebaik malaikat...
angel
setiap novel yg sy baca kog pameran wanitanya pd goblok2 ..hny alasan takut org tua nya tau masalah rumah tangganya ..pdhl fungsi org tua kan buat curhat anaknya
filis 12
Luar biasa
Liana Simon
bagus Thor ceritanya
Rynda Imel
Sampai dah berapa episode ini nyesek semua
Rynda Imel
Nggak ngotak semua, g sabar liat maya dan rwga hancurrrrr
Christina Loy
baguss
Easy Bread
Luar biasa
Yuene
keren
Dwi apri
biar regan pergi melanjutkan kuliahnya...biar tambah pinter tuh otak...biar ga menyakiti perempuan lg
Dwi apri
edan kabeh ...
untung sena udah cerai....
jadi ga ketularan virus edan
Dwi apri
dasar regan kucing garong
obral janji sana.sini...

q baca aja ikutan emosi😡😡
Dwi apri
cinta...tp kok disiksa trs?
Dwi apri
ada rahasia apa dibalik pernikahan mereka?
kok bapaknya sena dibawa2
Dwi apri
ga mau cerai ya pindah rumah aja
Dwi apri
penasaran knp bisa menikah
sandi Gelau
aku sarankan.. Bagus lagi sena fokus kehamilan nya je thor.. jgn dulu fikir pasal niakh
Kurnia Ajwa
kutunggu jandamu sena😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!