"Aduh.... sakit woi! turun ga kamu!" ucap seorang gadis cantik dengan pakaian sederhana dan tingkah yang bar bar nya, menghadang seorang pengendara motor yang baru saja menyerempet nya hingga jatuh ke sawah.
"Sorry." ucap seorang pria dengan wajah yang tertutup helm mahal, dan mengeluarkan suara yang membuat gadis itu tertegun.
wajah nya yang kotor, akibat terjatuh di sawah, membuat nya seakan lupa, bahwa dia baru saja di senggol oleh orang di depan nya. tapi gadis itu malah melamun dan tak sadar untuk bersikap tegas.
Pria itu menatap heran, dan langsung pergi tanpa berkat apa apa lagi, sepertinya memang pria itu memiliki urusan yang lebih penting saat itu.
"Aisshh, dasar goblok, apa yang kamu pikirkan Selin, dia yang nabrak kamu, malah dia yang pergi. woi, liat ya kalau kamu balik lagi, tak cincang kamu jadi gulai!" pekik nya yang mencak mencak seperti seekor monyet. untung saja kondisi di sawah begitu sepi, dan kebetulan saat itu tengah hari, jadi aman tak membuat Selina malu
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrinw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.14
"Astaga, mobil bos!' pekik Romi yang kaget melihat beberapa goresan di mobil bos nya.
kemudian pandangan nya, beralih kedua wanita cantik, yang meringis kesakitan di sana.
"Aduh des, apa aku bilang jangan ngebut!'
"Mbak, kalau naik motor hati hati dong!" pekik romi dengan tatapan marah nya sekaligus kesal dan merasa hari ini, dia benar benar merasa apes.
entah apa yang akan dia jelaskan kepada bos kulkas nya itu. Tapi yang jelas, dia tak akan melepaskan kedua gadis di hadapan nya. biarkan bos nya yang turun tangan tangan secara langsung.
"Maaf ya mas, kami benar benar ga sengaja." ucap Selin yang merasa bersalah. apalagi memang ini salah mereka, karena terlalu ngebut dalam mengendarai sepeda motor nya.
"Maaf ya mas, sebenarnya saya yang salah! teman saya ga salah."pekik desi dengan jantung yang berdetak lebih kencang. apalagi pria yang di hadapan nya, benar benar begitu tampan di liat. Wajah Romi benar benar seperti seorang bule karena Romi ini juga teman tongkrongan nya si Aksa.
"lain kali hati hati dong mbak, ini gimana nasib saya ini." pekik Romi yang frustasi dengan cara apa menyampaikan kerusakan di mobil mewah bos sekaligus sahabat nya itu.
"aduh mas, kami ga punya uang. maafin ya. Kita jalur damai deh, gimana." ucap Desi dengan cengengesan
"Jalur damai gimana mbak. saya lepaskan kalian gitu aja?" ucap nya sedikit tinggi sekaligus merasa kesal.
"iya mas, eh bukan maksud nya, kita bicarakan baik baik masalah ini."
"Drt.....drt....
"Aduh, bos saya nelpon ini mbak. Saya harus bilang apa coba?'panik Romi saat menerima panggilan masuk dari bos nya itu.
"gimana kalau mas bawa ke bengkel aja, biar kami yang bayar." ucap Selin yang memberikan solusi. Dia bisa memakai uang tabungan nya terlebih dahulu, untuk mengganti mobil tersebut yang sedikit tekena goresan di beberapa tempat nya.
"Sebentar mbak..saya angkat panggilan terlebih dahulu!"
"Silakan mas."
dia sedikit menjauh dari kedua gadis itu, agar percakapan nya, dengan bos nya tak di dengar oleh kedua nya.
"Halo bos."
"Ckck, dari tadi aku hubungi. Kenapa ga diangkat Rom?"
"Maaf bos, ada sedikit kendala."
"ada apa?"
"mobil kesayangan milik bos, mengalami sedikit goresan" ucap Romi yang jujur dengan kondisi nya saat ini.
"Apa!" pekik nya yang kaget.
"Bagaimana bisa, kenapa kamu tak becus Rom!" ucap Aksa dengan sedikit nada tinggi nya. Sebab memang mobil yang di bawa oleh Romi itu, merupakan mobil kesayangan milik Aksa, yang dibeli dengan hasil jeri payah nya sebagai seorang CEO di perusahaan yang dia rintis.
Romi diam, dan hanya bisa merasa bersalah. dia tau, bos nya pasti akan murka. ini bukan soal biaya, tapi soal mobil itu merupakan, mobil yang pertama di beli oleh bos nya itu.
Aksa yang sadar dengan perlakuan nya, langsung meminta maaf.
"Hmm, saya minta maaf. Telah membentak Kamu. sekarang apakah kondisi kamu baik baik saja?" tanya Aksa dengan nada datar nya.
"Saya baik bos, tapi kedua gadis itu seperti nya mengalami luka kecil.
"Kedua gadis? Maksudnya yang menabrak mobil kesayangan ku, seorang gadis. bagaimana kondisi kendaraan mereka?"
"Sedikit penyok bos. mereka sudah meminta maaf. Dan berencana mengganti biaya kerusakan pada mobil milik bos!"
"Coba kamu foto, siapa yang menabrak nya. Kirim ke saya sekarang juga. Mana tau, saya mengenal kedua gadis yang kau sebutkan itu!'
"Baik bos!"
dengan mengambil ponsel nya, Romi langsung menjepret hasil gambar dari kedua gadis yang sedang berbincang itu. Dan langsung mengirimkan foto itu kepada bos nya.
"Ting!" pesan masuk langsung membuat aksa melihat wajah orang yang dia kenali. Gadis gila yang sering dia sebutkan. Senyum smirk langsung terlintas di bibir nya itu.
"Dia lagi." gumam nya sambil terus memperhatikan ponsel nya.
"suruh mereka mengantarkan mu ke rumah ku. Mereka merupakan tetangga di desa teluk kerang ini!" pesan Aksa melalui pesan dan di kirimkan kepada romi.
"Tumben bos memberikan keringanan. biasanya dia tak suka melihat barang barang milik nya di sentuh oleh orang lain?" gumam Romi yang heran dan merasa ada yang janggal dengan bos nya itu.
"Jadi gimana mas?" tanya Desi yang sudah Bosen menunggu. acara mereka untuk bersenang senang akhirnya gagal total. Dan berakhir seperti ini.
"bos saya minta, untuk mbak mbak ini, mengantarkan saya ke alamat ini!" ucap Romi dengan menunjukkan ponsel nya, berisi alamat yang tertera.
"Loh, ini mah di dekat desa kami mas.teman mas nya ini, orang di sana ya?" ucap Selin dengan tatapan heran.
"Iya kebetulan pemilik mobil ini, tinggal di sana mbak. Boleh saya meminta diantar ke sana. Soalnya saya tidak tau tempat nya." ucap Romi dengan jujur. karena dia takut tersesat lagi seperti tadi.
Selin dan juga Desi, saling memandang, mereka tak yakin. tapi demi tanggung jawab, akhirnya kedua nya mau mengantarkan orang asing itu, ke alamat yang di tuju.
"Biar aku aja yang bawa motor nya!" ucap Selin yang merasa trauma di bonceng oleh Desi lagi. Sebab gadis itu, membawa nya seperti ingin mati lebih cepat.
"Selin, maaf ya. Gara gara aku, kamu jadi kena imbas nya." ucap Desi yang merasa bersalah
"Gpp, udh jangan di pikiran. Lagian juga ini salah kita berdua, ayo kita antar mas mas itu, dan minta maaf kepada pemilik aslinya."
"baiklah, tapi mas mas itu ganteng banget ya. Orang kota memang keren keren!" ucap Desi di sela sela perjalanan nya.
"Hahah, sempat sempat nya kamu itu, melihat pria asing itu!"
"Gimana ga liat, dia keren banget. Uh, andai aja pacar ku seperti nya."
"ingat pacar mu itu, kalian kan udah bucin akut."
"Uh, bingung aku sel, dia ga ada kabar terus terusan. aku takut dia macam macam di kota orang!"
"Jangan ngomong sembarangan. pamali loh. Kamu itu harus memiliki pemikiran yang positif vibe, agar kamu ga gampang terpengaruh pikiran pikiran yang buruk, selidik dan tetap tenang aja." ucap Selin yang membawa motor dengan pelan, sambil bercerita dengan sahabat nya itu.
Dari belakang, Romi mengikuti kedua gadis itu, dan cukup salut dengan tanggung jawab Mereka.
"Baru kali ini, liat perempuan yang ga debat saat dia bersalah. Dan meminta maaf, serta mau bertanggung jawab. keren banget kedua gadis itu. Apalagi satu nya begitu cantik, dan sepertinya aku pernah melihat salah satu di antara kedua nya. Tapi dimana ya?" gumam nya sambil berfikir keras.
