NovelToon NovelToon
Cinta Arjuna

Cinta Arjuna

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Persahabatan / Cintapertama
Popularitas:170
Nilai: 5
Nama Author: ryuuka20

I Ketut Arjuna Wiwaha — atau Arjun, begitu orang-orang memanggilnya — pernah jatuh dalam perasaan yang salah. Cinta terlarang yang membuatnya kehilangan arah, membuat jiwanya hancur dalam diam.
Namun, saat ia hampir menyerah pada takdir, hadir seorang gadis bernama Saniscara, yang datang bukan hanya membawa senyum, tapi juga warna yang perlahan memperbaiki luka-lukanya.

Tapi apakah Saniscara benar-benar gadis yang tepat untuknya?
Atau justru Arjun yang harus belajar bahwa tidak semua yang indah bisa dimiliki?


Dia yang sempurna untuk diriku yang biasa.
— I Ketut Arjuna Wiwaha


Kisah cinta pemuda-pemudi Bali yang biasa terjadi di masyarakat.


Yuk mampir dulu kesini kalau mau tau tentang para pemuda-pemudi yang mengalami cinta terlarang, bukan soal perbedaan ekonomi tapi perbedaan kasta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ryuuka20, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14.

...........

Sekitar dua hari aku latihan dengan Juna sebagai perwakilan kelasku ini. Aku dan Juna berlatih berjalan di panggung dan hormat ala ala hmm apa ya aku gak tau bilangnya. Aku mengikuti seleksi kecekatan, kecerdasan dan juga bakat dari babak yang aku ikuti, kegiatanku semakin padat sekali dan aku harus fokus dan akhirnya berhasil masuk babak semi final begitupun dengan Juna juga.

Sumber : Google

Kira-kira begitu bayangannya, blm dapet hadiah tapi :)

Aku tersenyum tipis pada Arjuna yang di depanku sekarang, Juna mendekatiku dan menatapku dengan tatapan penuh arti.

"Ini baru permulaan Sanis," ucap Juna, aku hanya mengangguk setuju padanya. Dan aku merasakan ada yang mengawasi ku sekarang.

"Kita baru di semi final," jawabku padanya yang menganggukan kepalanya setuju.

Semua OSIS meminta agar kami menuju panggung untuk mendengarkan yang lolos ke babak final.

Nama-nama yang disebutkan oleh MC acara itu adalah nama yang tidak lolos seleksi. Nama Juna tidak disebutkan dan ia maju ke babak final.

Sedangkan aku sekarang berhadapan dengan gadis yang menamparku waktu itu. Dia menatapku dengan tatapan tajamnya tapi kami sedang berhadapan berpegangan tangan seakan semua menyangka kami tidak ada masalah sama sekali.

Tinggal kami berdua di bagian jegeg alias yang perempuan, jantungku mulai berdetak kencang dengan nama yang akan disebut oleh MC itu.

"Ida Ayu Dinda Purniawati nomor urut 10." Aku terkejut dengan yang aku dengar, aku lolos ke babak selanjutnya? Aku merasa senang hari ini.

Tapi semuanya hening seketika, panitia dan para juri seakan berunding lagi, Dinda menghempaskan tanganku kasar, tersenyum remeh padaku.

"Lo gak akan pernah menang!" aku harap semua orang tak menyadari jika Dinda punya niat lain untukku.

"Mohon maaf ada kesalahan teknis, yang gugur di babak semi final adalah ...."

.

"Ni Luh Putu Saniscara Jayanti nomer urut 08,"

Aku mundur dari panggung dan memberikan hormat pada penonton dan juga juri. Dengan hati yang berat dan lapang dada aku pergi dari keramaian. Tepuk tangan yang meriah untuk Juna dan Dinda disana, lalu bagaimana perasaan Juna, jika aku melanggar janjinya kemarin?

"Lo harus janji bakalan maju ke babak final bareng gue, dan kita bakalan ikut lomba di luar sekolah. Buat keluarga kita bangga." Juna tersenyum padaku yakin bahwa kami akan maju ke babak final nanti untuk mewakili sekolah ke tingkat kabupaten atau provinsi?

"Okelah janji deh." jawabku semangat menautkan jari kelingkingku dengannya.

Malam ini adalah malam yang buruk bagiku, aku tak melakukan kesalahan apapun dalam kompetisi ini. Tidak! aku tidak boleh menangis. Aku melanggar janjiku kepada Juna.

Aku duduk di bangku penonton, Sri dan teman-temanku menghampiriku. Apa yang aku lakukan? aku sudah berjanji pada Juna, fokus pada tujuan ku dengannya. Tapi aku tak berdaya Juna, aku minta maaf suatu hari pasti akan terungkap semuanya.

"Gak Nis, ini gak mungkin!" ucap Ara padaku yang menghampiriku yang masih melapangkan dadaku ini.

"Iya Ara, gue melakukan sesuatu yang membuat gue tak berdaya." ucapku yang akhirnya, aku tak ingin menangis tapi aku bahagia ternyata Juna berhasil membuat aku melewati semua mimpiku ini. Walaupun hanya sebagian saja, tapi aku bahagia sekali.

"Selamat kepada jegeg bagus SMA Garuda Kencana, I Ketut Arjuna Wiwaha Sanjaya dan kepada Ida Ayu Dinda Purniawati." Aku tersenyum kepada Arjun yang sedang berdiri disana, aku tau senyum itu sangatlah terpaksa sekali. Seleksi ini hanya tingkat sekolah yang nantinya akan di ikut sertakan dalam lomba nanti.

Juna turun dari panggung dan aku berusaha menghindar darinya Ara dan Sri menemaniku sekarang.

"Ini gak mungkin, pasti ada yang salah Sanis!" Sri tidak terima dengan hasilnya tadi. Aku hanya menggelengkan kepalaku.

"Enggak Ri, semuanya udah bener kok. Aku terima semuanya." jawabku lagi sambil tersenyum kepadanya dan Sri melemparkan tatapan tajam padaku.

"Gak usah pura-pura Sanis, gue tau apa Lo gak mau kalau gue tau juga ?" tanya Sri padaku dengan amarahnya. Ara berusaha menenangkan hati sahabatnya itu.

.

.

.

.

.

.

"Okee Sanis, gue terima hasilnya tapi jangan harap gue gak pernah nungguin semua cerita di balik drama Lo sama cewek itu !" Aku setuju dengan pernyataan dari Sri yang dari tadi meminta penjelasan padaku tapi aku tak bisa menceritakannya.

"Kalian duluan aja ya, gue mau ambil sesuatu." ucapku pada mereka dan pergi dari ruang tata rias itu.

.

.

.

.

.

.

.

Aku bersiap untuk pulang semuanya sudah selesai, Dinda menghampiriku dengan wajah yang meremehkanku tadi.

"Makasih Saniscara gue bahagia, dengan sifat Lo yang suka mengalah." ucap Dinda sambil tertawa remeh kepadaku. Aku mengangguk sambil tersenyum kepadanya, aku malas untuk meladeninya lagi.

"Dan ini hadiah buat Lo!" tanganku di tarik oleh Dinda dan membuat aku tersungkur di lantai.

Plak

Satu tamparan yang mendarat di pipiku dan Dinda juga melakukan hal gila, aku sudah mengalah untuknya dan juga karena aku ingat bunda dan gadis itu tau bundaku dan mengancam  jika ia akan membayar orang untuk membunuh bunda. Aku tak mengerti jalan hidupku ini, Tuhan sangatlah menyayangi dirinya ini dengan banyak ujian yang ia hadapi kenyataan. Aku meringis, rasanya panas di pipiku ini.

"Ingat Sanis! Gue gak akan diem kau Lo sekali lagi merenggut tempat gue bersanding dengan Arjuna." Aku menundukkan kepalaku, Dinda menjambak rambutku kasar.

"Lo paham!?" Dinda menjadi seorang yang kasar dengan senyuman itu, lagi-lagi ia tertawa melihatku yang sudah kalah dengan rencananya ini.

.

.

.

.

.

.

Aku gak akan kalah dari dia.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Bersambung ......

1
LyaAnila
wah. kalau gitu kalian akur-akur ya jangan ribut 🥰
LyaAnila: aku udah mampir kak. ditunggu di ceritaku juga ya makasih👍
total 1 replies
LyaAnila
lha bisa-bisanya kok gitu. bapaknya nikah lagi kah?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!