Kayra Maheswari seorang wanita yatim piatu, hidup bersama adik satu-satunya yang di vonis sakit parah. Demi membiayai pengobatan adiknya, Kayra terpaksa melakukan cinta satu malam dengan seorang pria kaya.
Kenzo Alexander pada saat itu sedang dilema karena patah hati setelah diselingkuhi oleh kekasihnya, pada malam itu temannya sengaja membayar seorang wanita untuk menjadi teman tidurnya
Setelah kejadian itu, Kayra merasa hancur dan bersalah. Namun, dia tidak memiliki pilihan lain ia tetap harus melanjutkan hidupnya. Suatu hari, Kayra ditawarkan pekerjaan sebagai pembantu rumah mewah dengan gaji yang fantastis. Siapa sangka bahwa pemilik rumah mewah itu adalah pria yang pernah melakukan cinta satu malam dengannya. Kayra gugup dan takut jika pria itu mengenali dirinya.
Akankah Kenzo mengetahui bahwa Kayra adalah wanita yang pernah ia kencani?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli Priwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pergi berdua
Kenzo mendekat, ia menatap dalam Kayra, memastikan bahwa dia adalah wanita pada malam itu.
"Mungkinkah Kayra adalah orangnya? Dan mungkin saja dia melakukan hal ini demi membiayai pengobatan adiknya, masuk akal sih, tapi aku tak memiliki bukti yang kuat jika Kayra adalah wanita pada malam itu!" Kenzo terus saja menduga-duga, meskipun ia masih memiliki keraguan.
Keesokan harinya, Kayra akhirnya terbangun dari tidur lelapnya di atas kursi sofa, ia terkejut tak percaya atas kejadian yang telah ia alami, apalagi saat ada selimut cukup tebal telah menutupi hampir seluruh tubuhnya.
'Apakah semalam Tuan Kenzo yang memakaikan selimut untukku! ' gumamnya dalam hati
Akhirnya Kayra beranjak dari atas kursi Sofa, dan ia bergegas pergi menuju kamar mandi.
Setelah semuanya selesai, Kayra mencari sesuatu di dapur untuk ia jadikan sarapan, dan ia hanya menemukan sebungkus roti tawar dengan selai coklat, akhirnya ia berinisiatif membuat roti bakar isi selai coklat, Kayra menatapnya di atas piring ceper dan meletakkan segelas susu putih hangat di sampingnya.
Tak lama Kenzo datang menghampiri, ia sudah berpakaian rapih seperti biasanya.
Kenzo cukup terkejut saat melihat ada sarapan pagi di atas meja makan.
"Selamat pagi Tuan, saya sudah menyiapkan sarapan untukmu, sebelum anda berangkat untuk bekerja, alangkah baiknya anda sarapan dulu!" Kayra sampai membungkuk dan tak berani menatap.
Kenzo tak banyak bicara, ia tersenyum tipis ke arahnya.
Kemudian ia duduk dan menikmati sarapan paginya, sedangkan Kayra, ia berdiri mematung tepat di sampingnya.
'Rupanya seperti ini rasanya ada yang mengurus segala keperluanku, benar apa kata Kevin, jika aku sebaiknya memiliki seorang istri, tapi aku hanya ingin wanita itu yang menjadi istriku, dan aku ingin bertanggungjawab atas apa yang sudah aku perbuat padanya! ' batinnya mulai merajuk
Sementara itu, Kayra tak bergeming, ia sudah seperti patung, diam tak bersuara dan menunggu perintah dari Tuannya.
"Kayra, apakah stok makanan di dapur sudah habis? Tadi kau sempat cek di dapur kan?" tanyanya untuk memastikan.
" S sudah T tuan, di dapur tidak ada stok makanan apapun, yang tersisa hanya roti dan susu! " jawabnya sampai terbata
Kenzo menghela napasnya sejenak, kemudian ia menoleh dan menatap Kayra.
"Nanti sore temani aku belanja keperluan dapur, nanti kau catat apa saja yang harus di beli, karena mulai hari ini aku ingin kau memasak makanan untukku, faham kamu? "
" Faham Tuan! "
Setelah kenyang menyantap dua potong roti bakar isi selai coklat dan juga segelas susu, Kenzo bergegas untuk segera pergi ke kantor, kali ini ada yang berbeda dari raut wajahnya, lebih berseri.
Akhirnya Kayra merasa lega karena Tuan Kenzo telah pergi, ia sendiri mulai merapikan kamar Tuannya yang terlihat berantakan.
Kayra cukup terkejut saat melihat lukisan seorang wanita berparas cantik telah terpajang di atas dinding dekat ranjang tempat tidur.
"Apakah ini adalah wanita yang pernah kau sebut pada malam itu? Ya pasti ini adalah orangnya, Laura si wanita yang telah mematahkan hatimu dan membuat aku menjadi korban kebiadaban mu!" Kayra sampai mengepalkan tangan, dari lubuk hatinya yang paling dalam, rasa kesal dan juga marah masih melekat di hatinya tak semudah itu ia bisa melupakan kejadian naas itu, meskipun semua itu bukan sepenuhnya kesalahan Tuannya, tapi tetap pria itu telah memperkosanya.
Kayra tak mau berlama-lama berada di dalam kamar Tuannya.
Setelah semua pekerjaannya selesai, Kayra memutuskan untuk menjenguk Alika sebentar, ia sendiri sangat senang karena jarak dari Apartemen ke Rumah Sakit dimana. Alika di rawat, cukup dekat.
.
.
Pagi ini para karyawan mulai menyapa Big Bos mereka yang baru saja datang bersama dengan Kevin, sapaan mereka di sambut hangat oleh Kenzo dengan sebuah senyuman manis, sontak para karyawan yang telah menyapanya tak menyangka akan sikap Tuan Kenzo yang tak seperti biasanya, Acuh dan juga jutek.
Kevin sendiri mulai merasa ada sesuatu yang aneh dengan Tuannya, namun ia tetap merasa bersyukur karena Tuan Kenzo berubah menjadi lebih manusiawi.
Menjelang sore, setelah rapat dengan klien selesai, Kenzo terus saja melihat jam di tangannya, bahkan kedua kakinya sampai tak bisa diam, rupanya ia sudah tak sabar untuk pulang ke Apartemen dan mengajak Kayra untuk berbelanja, sebenarnya Kenzo bisa saja memberikan sejumlah uang kepada Kayra untuk berbelanja keperluan dapur, namun entah kenapa kali ini ia ingin merasakan seperti apa berbelanja di temani seorang wanita, pikirnya ini seperti jenis simulasi kala dirinya nanti menjadi sosok seorang suami yang menemani istrinya untuk berbelanja, baginya itu adalah hal yang cukup romantis.
Sedangkan Kevin yang kedapatan sedang merapihkan berkas-berkas penting di atas meja, ia sampai mengernyitkan kening
"Ehem, sepertinya Tuan sedang ada janji untuk menemui seseorang? saya perhatikan sedari radi Tuan terus saja melihat jam!" tanyanya penuh selidik.
" Kau diam saja, tidak usah kepo soal urusan pribadiku, yasudah, kalau begitu aku pulang dulu, ada hal penting yang ingin aku lakukan, jika pekerjaanmu sudah selesai, kau juga boleh pulang, Kevin!" Kenzo bergegas beranjak dari atas kursi kebesarannya, dengan langkah yang cepat, pada akhirnya Kenzo meninggalkan Kevin seorang diri di dalam ruangannya.
Kevin sempat bergumam.'apakah mungkin Tuan sudah mulai bisa move on dari Nona Laura? Dan sekarang Tuan mulai membuka hatinya untuk wanita lain! Tapi baguslah, kalau Tuan selalu bersikap seperti ini terus, rasanya hidupku jauh lebih damai!'
.
.
Kini Kayra sudah berpakaian rapih, ia menunggu Tuannya pulang, karena janjinya sore ini akan berbelanja keperluan dapur, Kayra sudah mencatat apa saja yang akan di beli nanti.
Dan benar saja, Kenzo menghubungi ponselnya dan memintanya untuk bergegas ke arah parkiran, disana Kenzo sudah menunggunya, kali ini ia mengemudi seorang diri tanpa bantuan seorang sopir.
Saat Kayra membuka pintu mobil bagian belakang, Kenzo mencegahnya dan memintanya untuk duduk di depan bersamanya, lagi-lagi Kayra di buat gugup.
Sepanjang perjalanan menuju supermarket tak ada percakapan apapun, hanya kedua pasang mata yang saling melirik dalam keheningan, Kenzo pun merasa canggung berada di dekat Kayra, apalagi kali ini Kayra berpenampilan rapih dengan rambut di kepang dua, terlihat imut dan juga menggemaskan.
Setibanya di supermarket yang letaknya tak begitu jauh dari Apartemen, Kenzo meraih troli untuk memasukkan belanjaan yang akan ia beli, sedangkan Kayra, ia membuka catatannya.
"Kau sudah menulis semua keperluan dapur? Awas jangan sampai ada yang terlewat!" ujarnya sembari melangkah pelan.
" Sudah Tuan, saya sudah mencatat semuanya! " jawabnya yakin.
Kayra mulai mencari bahan makanan yang ada di dalam daftar, ia sempat berpencar ke tempat lain, begitupun dengan Kenzo, ia mencari sesuatu yang ingin ia beli, tak lama langkahnya terhenti saat didepan matanya ia melihat seseorang yang sangat ia benci.
"Kenapa aku harus bertemu dengannya di sini? Dasar sial!" gumamnya kesal.
Kayra sempat melihat Tuannya berdiri mematung sembari menatap sesuatu yang mencurigakan, Kayra penasaran dan ia segera mendekat ke arah Tuannya.
Bersambung...
🌸🌸🌸🌸🌸