NovelToon NovelToon
Love Languange

Love Languange

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Persahabatan / Romansa
Popularitas:8.7k
Nilai: 5
Nama Author: najwa aini

Zian Ali Faradis

Putih dan hitamnya seperti senja yang tahu caranya indah tanpa berlebihan. Kendati Ia hanya duduk diam, tapi pesonanya berjalan jauh.


Azaira Mahrin

kalau kamu lelah, biarkan aku jadi jedanya.


🥀🥀🥀🥀🥀🥀


Ketika lima macam Love Language kamu tertuju pada satu orang, sedangkan sudah ada satu nama lain yang ditetapkan, maka pada yang mana kamu akan menentukan pilihan.


Dira: pilih saja yang diinginkan.

Yumna: pilih yang sesuai dengan hati.


Aira; gak usah memilih, karena sudah ada
Yang memilihkan.



Kita mungkin bisa memilih untuk menikah dengan siapa. Tapi, kita tidak bisa memilih untuk jatuh cinta pada siapa.


Ada yang menganggap cinta pilar yang penting dalam pernikahan. Tapi, ada pula yang memutuskan bahwa untuk memilih pasangan, cinta bukan satu-satunya alasan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon najwa aini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

"Berapa kali kau mengganggu Yumna, Talita. Kau pikir aku tidak tau?"

"Wahh!" Talita hampir tergelak dengan ucapan itu. Namun nyatanya ekspresi kemarahan mulai tampak di raut wajahnya. "Itu, dia yang sudah mengadu padamu? Harus kau tau, aduannya itu mengada-ada."

"Dan yang aku tau, Yumna tidak suka bohong."

"Lalu?" Talita sesaat menahan napas. "Jadi, aku yang bohong begitu?" Wanita cantik itu menatap Zian sengit. Dalam hatinya sungguh terasa sakit. Lelaki itu. Lelaki yang begitu dipujanya telah mendudukkan Talita dalam posisi tersangka hanya karena seorang Yumna El Shanum. Wanita yang menurut Talita, bahkan tidak pantas untuk Zian.

"Yumna hampir dipecat oleh ayahmu karena membawa dokumen yang salah saat mendampingi aku rapat dengan PT Maheswara. Padahal dokumen itu kau yang menukarnya tanpa sepengetahuan Yumna."

Talita kaget dengan rentetan kalimat Zian yang menguraikan perbuatan isengnya pada Yumna beberapa waktu lalu.

Perbuatan iseng katanya. Jelas itu kesengajaan yang bertujuan untuk merugikan.

kemudian dengan Talita kuasai diri untuk menunjukkan raut tenang seakan perasaannya tak terusik sama sekali.

"Atas permintaan ayahmu aku mendiamkan perbuatanmu saat itu. Jadi, kau aman bukan karena aku tak tau. Kau aman karena punya ayah yang menyandang jabatan tinggi di perusahaan."

Itu sebuah ucapan, atau tusukan belati tajam?

Ujung mata Talita sedikit berkedip mendengar ucapan Zian. Ia baru tahu kenyataannya sekarang. Dia pikir pada saat itu tidak ada siapa pun yang dapat mengendus perbuatannya. Rupanya, seperti itu faktanya.

Karena tak berhasil mendepak Yumna dari sisi Zian, Talita kemudian melancarkan aksi yang kedua. Dan hal itu pun diuraikan oleh Zian dengan rinci di depannya.

"Kau juga mengubah laporan yang disusun Yumna pada bagian personalia, membuatnya juga hampir diberhentikan dengan paksa. Untungnya saat itu ada yang melihat perbuatanmu. Dan lagi-lagi, kau diselamatkan oleh ayahmu."

Zian terlihat menghela napas sesaat. Memandang Talita yang kini enggan beradu tatap. "Apa semua yang kusebutkan ini mengada-ada?"

Talita diam. Ia menganggap itu sikap yang paling aman sekarang.

"Itu alasanku memberimu syarat untuk tidak mengusik Yumna jika ingin menjadi sekretarisku."

"Oke. Dua hal yang kamu uraikan, aku memang melakukannya." Apa ada pilihan lain bagi Talita sekarang, selain mengaku?

Tidak ada.

Talita sadar, jika terus mengelak ia hanya akan semakin kehilangan respek dari Zian.

"Tapi, untuk syarat yang kau ajukan, aku tidak pernah melanggarnya, Zian. Setelah dua hal itu, aku tak pernah lagi mengganggu Yumna."

Ternyata Talita masih mencoba peruntungan dengan bermain peran. Mengakui salah satu, dan menyangkal hal yang lainnya.

"Menemui Yumna, dan mengaku hamil anakku. Apa itu bukan termasuk mengganggu, Talita?"

"Itu.. aku.." Talita berdecak kesal. Kesal pada dirinya sendiri kenapa harus gugup.

Dan saat ia bisa menetralisir perasaannya kembali, gadis cantik itu berkata.

"Aku hanya main-main dengan Yumna. Karena aku ingin tau siapa dia sebenarnya bagimu."

"Dan saat kabar aku punya dua istri tersebar di perusahaan, apa itu juga main-main, Talita?"

"Aku tidak menyebarkan kabar itu," sanggah Talita dengan cepat.

"Yumna juga tidak akan melakukan hal itu.

Lalu siapa, ada makhluk tak kasat mata yang ikut mendengarkan pembicaraan kalian. Lalu menyebarkannya?"sindir Zian dengan tatap mata yang sangat jelas meremehkan Talita.

Saat Talita mengaku hamil anak Zian, di sana juga ada Dira. Tapi, Nadira Ayu jelas bukan orang yang pantas jadi tersangka penyebar kabar bohong itu. Selain ia tak percaya dengan pengakuan Talita terkait kehamilannya, perusahaan juga bukan lingkup pergaulan Dira.

Yang paling memungkinkan hanya Talita, namun gadis cantik itu juga tak mau mengakuinya. Maka

wajar jika kemudian Zian menggunakan analogi makhluk tak kasat mata.

"Aku kembali jadi tertuduh?" Talita mengempaskan napas kesal. "Siapa sebenarnya Yumna, kenapa kau sangat membelanya, Zian?"

"Aku sudah bilang, secara personal dia sahabatku. Dan secara profesional, dia sekretarisku. Jelas, aku bertanggung jawab untuk melindunginya."

Sudah berkali-kali Zian menegaskan hal itu pada Talita tentang hubungannya dengan Yumna. Tapi, berkali-kali pula Talita menolak percaya. Menurutnya, perlakuan Zian pada Yumna lebih istimewa dari lazimnya perlakuan atas nama ikatan persahabatan--seperti yang telah diakui lelaki tampan itu.

"Oke. Baik." Talita merasa dadanya sesak sekarang. Menerima cukup banyak fakta yang menyakitkan, begitu melukai perasaannya hingga seakan tersayat pisau yang tajam. "Jadi, aku melanggar syarat yang kau ajukan? Jadi, aku pun tidak bisa lagi menjadi sekretarismu? Dan kau akan tetap memilih Yumna untuk itu?"

"CEO perusahaan yang akan menentukan siapa yang akan jadi sekretarisku nanti. Bisa jadi Yumna, atau orang lain. Tapi, yang jelas bukan kamu," tandas Zian seakan tak mengenal belas kasihan.

Tapi, itu setimpal untuk seorang Talita dengan segala perbuatannya yang tidak menyenangkan.

"Siapa sebenarnya Yumna bagimu, Zian. Aku tidak percaya jika kalian hanya sekedar bersahabat?"

Lagi, kata tanya yang sama. Yang telah berkali dijawab, namun, tak membuat Talita puas.

"Yumna calon istriku. Puas?"

1
Ayuwidia
Vote buat tulisan yang sukses bikin senyam senyum sendiri setelah dibuat bad mood sama sistem
Ayuwidia: Iya donk, penulisnya kan salah satu penulis idolaku 😍
total 2 replies
Ayuwidia
Haduhhh, habis ini Dira mesti cek jantungnya. Masih amankah 😬
Ayuwidia: Sama Aga cakepan mana?
total 2 replies
Ayuwidia
Uhuk, keselek biji rambutan
Najwa Aini: untung bukan biji salak
total 1 replies
Ayuwidia
uhuk juga
Ayuwidia: nggak papa, cuma keselek aja
total 2 replies
Ayuwidia
nongkrong di gazebo, sambil ngobrol ditemani gorengan panas & secangkir teh 🤤
Ayuwidia: Betul, saat ini masih berandai-andai
total 2 replies
Ayuwidia
Semedi nyari Ilham biar dpt reward karya, buat naik haji
Najwa Aini: Bukan.
dia semedi nyari tenang
total 1 replies
Ayuwidia
Nggak bayangin klw beneran ketemu, pasti kaya' gini
Ayuwidia: Pastinya terhura ya
total 2 replies
Ayuwidia
Dira ntu nggak suka difoto, Yum. Masa kamu nggak ngerti sih
Ayuwidia: bener, cuma jadi patung
total 3 replies
Elisabeth Ratna Susanti
like plus iklan 👍
Elisabeth Ratna Susanti
bagus banget namanya 🥰
Ria Diana Santi
Ya iya lah tebakan Zian kan 1k persen bener🤭
Najwa Aini: dia kan kadang si paling tau Ri
total 1 replies
Ria Diana Santi
Aihhh tetiba ada yang mau jadi nyamuk nihhh 🤣
Najwa Aini: ya sekali-sekali aku kasih dia peran jadi nyamuk..jarang² kannn
total 1 replies
Ria Diana Santi
Hah?! Gimana² seriusan?!🤭
Najwa Aini: serius lahh
total 1 replies
Ria Diana Santi
Behhh sayang puisi nya gak sesuai sama karakter orang nya yang banyak modusnya...
Najwa Aini: bertolak belakang ya..😄😄
total 1 replies
Ria Diana Santi
Lebih gak aman kalo dekat sama kamu lah🤣
Najwa Aini: Itu kann..kamu langsung ngasih penilaian sama kayak yg lain
total 1 replies
Ria Diana Santi
Ca ilehhh banyak omkos...
Najwa Aini: udah keliatan kalau dia omkos ya Di?
total 1 replies
Ria Diana Santi
Wah, misteri nih ...
Najwa Aini: sok misteri aja dia
total 1 replies
NA_SaRi
Utuk Utuk adek kakak
Najwa Aini: pas gak cara Zian nutupin pemukulan yang dia lakukan ke Prima
total 1 replies
NA_SaRi
Kok aku semakin jijik sama Kuku Prima ini
Najwa Aini: aku gak niat mau giring rasa kayak gitu lho ke dia. malah aku pingin buat kalian respek karena dia kan calon suami Aira. tapi tanpa sadar tulisanku tentangnya malah bikin klaian gak suka
total 1 replies
NA_SaRi
Gak ada urat malu ga sih
Najwa Aini: Rasa malu dia tuh ketinggalan di mobilnya. lupa gak dibawa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!