menceritakan kisah seorang pemuda yang menjadi renkarnasi seorang lima dewa element.
pemuda itu di asuh oleh seorang tabib tua serta di latih cara bertarung yang hebat. bukan hanya sekedar jurus biasa. melainkan jurus yang di ajarkan adalah jurus dari ninja.
penasaran dengan kisahnya?, ayo kita ikuti perjalanan pemuda tersebut.!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Igun 51p17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 28
Di kedalaman hutan yang jauh dari keramaian dan hampir tidak terjamah oleh tangan manusia. Hutan itu di penuhi dengan pepohonan besar yang menjulang tinggi. Dengan banyak misteri di dalamnya yang tidak bisa di jelaskan dengan akal sehat.
Dikatakan jika hutan itu adalah hutan larangan yang di miliki dan di kuasai bangsa siluman, bahkan di kisahkan jika di dalam hutan larangan itu terdapat satu kerajaan siluman yang tersemebunyi.
Wushhhh...
Empat siluman melesat dalam kecepatan tinggi membelah udara dari arah yang berbeda, melompat lompat di atas dahan pohon menuju dahan pohon lainnya.
Hidung mereka mencium aroma yang tak biasa hingga sangat menarik perhatian mereka untuk mendekati arah dari aroma tersebut. Di kala saat jarak sudah dekat, mereka melihat satu sosok manusia yang sedang berdiri teguh di sebuah dahan pohon.
"Hmm.., Makanan" desis mereka dengan senang.
Empat siluman itu langsung menjadi semangat lalu mempercepat laju lesatan mereka.
Namun, tiba tiba salah satu dari mereka terkejut ketika melihat satu bola api melesat ke arahnya.
Wushhhh...
Bola api itu melesat cepat menuju ke arahnya. Hingga membuatnya harus berusaha menghindari bola api itu dengan cara sedikit melompat ke atas sembari bersalto.
"Sialan, ternyata dia sosok yang memiliki kemampuan, aku pikir dia hanya manusia bodoh yang tersesat ke dalam hutan ini" kata Siluman itu dengan sedikit rasa terkejut.
Ternyata sosok yang mengeluarkan bola api adalah sosok manusia yang bernama bernama Bayu Wirata. Ia langsung mengeluarkan salah satu jurus kuat yang sudah ia pelajari untuk menyerang salah satu siluman yang ada di depannya.
Akan tetapi, di sisi yang lain, tiga siluman masih bergerak cepat ke arahnya. Terlihat siluman itu adalah kawanan siluman serigala yang kebetulan sedang berburu.
Wajah mereka sangat mirip dengan sosok serigala. Akan tetapi mereka dapat berdiri tegak dengan otot yang kekar. Selain itu, mereka juga memiliki cakar yang panjang dan tajam yang bisa mengoyak mangsa mangsanya.
Tiga sosok serigala datang dari arah yang berbeda. Namun ketika mereka sudah dekat dengan Bayu Wirata. Ketiganya langsung saling menabrak satu sama lain. Sehingga membuat mereka kesakitan.
"Sialan, bagaimana mungkin dia bisa menghilang" gumam mereka yang di buat kebingungan.
Pada saat itu, Bayu Wirata memang menghilang dari pandangan para siluman. Hal itu terjadi karena Bayu Wirata sudah melakukan jurus perpindahan. Melalui shuriken yang sebelumnya ia sebarkan di sekitar hutan tersebut.
Bayu menatap tajam ke arah empat siluman serigala dari kejauhan.
"Jadi ini sosok siluman. Mungkin ini hanya baru satu jenis siluman saja" gumam Bayu Wirata dalam hatinya.
Pada saat ini , pemuda tersebut mengalirkan tenaga dalam dan element api dibagian tangannya. Seketika tangannya memerah menyala seperti bara.
Tidak berapa lama kemudian, ia langsung mengeluarkan jurusnya yang ia pelajari dari Ki Sundala.
"Terbakarlah... Tinju meteor api" kata Bayu Wirata.
Wushhh..
Puluhan api padat melesat terbang menuju siluman serigala. Akan tetapi, para siluman itu bukan siluman biasa. Dengan gerakan gesit dan lincah mereka dapat menghindari semua meteor api itu.
Tatapan para siluman pokus ke arah datangnya serangan tersebut. Mengunci siapa sosok yang menjadi dalang dalam jurus itu.
Pandangan mereka bukan hanya pandangan biasa. Melainkan pandangan dengan akan mangsa yang siap di makan, naluri memburu mereka menggebu gebu. Bau khas manusia dan minyak yang sebelumnya mereka cium membuat mereka menjadi sangat bernapsu ingin segera menikmati daging segar yang ada di hadapan mereka.
Akan tetapi, mereka sama sekali tidak menyadari jika pada saat ini merekalah yang sedang di incar oleh sosok manusia yang ingin memiliki kemampuan tekanan aura membunuh.
"Kalian akan menjadi siluman yang mati di hari ini, " kata Bayu Wirata sembari memanggil sebuah senjata cakar besi yang menjadi senjata khas ninja yang di warisan oleh sang guru.
Wushhh..
Setelah cakar besi sudah berada di tangannya, Bayu Wirata kembali melakukan jurus perpindahan. Sehingga membuat dirinya kembali menghilang dalam sekejap mata.
Bayu Wirata tiba tiba muncul di dekat salah satu siluman serigala yang sedang menghindari jurus meteor api yang ia keluarkan sebelumnya.
Crashhh...
Dengan gerakan cepat Bayu Wirata melakukan aksi pembunuhannya, dengan cara tangan kirinya memegang kepala siluman itu, lalu tangan kanannya yang sudah memegang cakar besi di ayunkan dengan sangat kuat ke arah leher. Sehingga membuat luka sayatan yang mengoyak leher siluman serigala.
Tidak ada jeritan atau terikan yang keluar dari mulut sang siluman cakar besi yang mengoyak lehernya juga memutuskan pita suara dari siluman itu.
Cairan gelap menyembur deras dari leher siluman serigala yang sudah terkoyak itu, mengucur dan membasahi tanah di bawahnya.
Bayu Wirata menarik napas dalam dalam, kemudian dengan tenaga pelan melepaskan tubuh siluman itu.
Brakk.
Tubuh besar dari siluman serigala itu ambruk keras di atas tanah, menggeliat lemah seolah berusaha melepaskan jiwa dari raga yang tercabik.
Tidak lama kemudian, tubuh raksasa siluman serigala yang lebih besar dari Bayu terdiam, tak lagi bergerak. Kematian itu jelas, tak ada tanda kehidupan tersisa.
Tiga siluman serigala yang menyaksikan kematian mengerikan itu menatap tubuh rekannya dengan mata membara. Amarah dan duka berkecamuk dalam sorot mereka.
“Auuuuuu…” suara lolongan panjang bergema, menusuk hutan sunyi, panggilan mendesak untuk seluruh kawan yang berjauhan.
Bukan hanya siluman serigala yang mendengar lolongan keras itu, suara itu mengguncang sepi, memancing rasa penasaran para siluman lain. Perlahan mereka bergerak, langkah mereka penuh waspada, menapaki arah suara yang memanggil itu.
Angin berderu kencang, burung burung hutan mulai berterbangan menjauh, seolah takut akan satu yang bergerak di dalam hutan tersebut.
Roarrr...
Suara Teriakan menggema di berbagai penjuru hutan, menandakan jika terdapat banyak siluman yang menghuninya.
Siluman siluman itu, melesat cepat ke arah suara lowongan serigala sebelumnya yang menggema di dalam hutan larangan itu.
Saat jarak sudah dekat, mereka merasakan dan melihat sosok manusia yang membuat mereka menjadi semangat. Naluri memburu mereka seketika bangkit. Lalu dengan niat membunuh yang kuat, semuanya bergerak ke arah sosok manusia itu
Bayu Wirata yang sudah merasakan banyak pergerakan di dalam hutan itu, langsung meningkatkan kewaspadaannya. Matanya melirik ke sana kemari dengan sangat tajam, indra pendengarannya semakin di pokuskan untuk mendengar suara dari gesekan dedaunan atau pun pohon yang di lalui oleh banyak siluman itu.
Dari kejauhan, ia sudah melihat puluhan bangsa siluman dengan berbagai bentuk wujud sedang mendekat ke arahnya. Beberapa siluman itu mirip dengan, harimau, beruang, ular, bahkan banyak lagi jenis siluman lainnya.
Bayu Wirata langsung memanggil beberapa jumlah jarum yang sangat banyak, hal itu ia gunakan untuk pertarungan cepat melawan banyak bangsa siluman yang datang.
"Ini adalah pertarungan pertamaku yang melawan banyak sosok secara bersmaaan, apalagi yang ku lawan bukanlah bangsa manusia. Melainkan bangsa iblis" gumam Bayu Wirata.
"Jarum penanda" kata Bayu Wirata menggunakan jurus pemanggil.
Wussshh..
Jarum Jarum itu sudah berada di tangannya. Tidak lama kemudian, ia langsung melemparkan ke segala arah sebagai tanda titik dari jurus perpindahannya. Selain itu, ia juga memanggil senjata lain yang akan ia gunakan sebagai senjata dalam serangannya.
"Katana pembantai" kata Bayu Wirata yang kembali memanggil senjata yang mirip pedang.
Mata Bayu Wirata menyipit menatap lesatan jarum yang sebelumnya ia lemparkan ke depan. Hingga beberapa saat kemudian, jarum jarum itu melewati beberapa bangsa siluman yang sedang bergerak ke arahnya.
Dalam hitungan detik. Bayu Wirata langsung menghilang dari pandangan mata melalui jurus perpindahan yang menjadi jurus khas ninja miliknya.
Wushhh..
Bayu Wirata muncul di dekat beberapa siluman, lalu mengayunkan dan menusukkan katana serta cakar besi yang sudah tergenggam erat di kedua tangannya.
Crashh..
Satu demi satu bangsa siluman di habisi dan mati di ujung senjata tajam milik Bayu Wirata.
Arkhhhh...
Jeritan demi jeritan mulai menggema. Sudah pasti jika jeritan itu keluar dari mulut para siluman yang menjadi korban ketajaman senjata sosok pemuda yang menggunakan kemampuan ninja.
Cairan merah menyembur dengan begitu deras dari tubuh para siluman. Hingga membasahi tubuh mereka, lalu mengalir ke bawah membasahi tanah tempat mereka berpijak.
Tidak berhenti sampai di situ, setelah membunuh banyak siluman di sekitarnya, Bayu Wirata kembali melesat menghilang dari pandangan, lalu muncul lagi di antara kerumunan siluman yang lain melayi jurus perpindahan.
Tubuhnya bergerak cepat, lincah, tanpa jeda. Setiap kali dia berpindah, terdengar desingan senjata yang menyayat dan membelah udara diikuti dengan jeritan kesakitan yang memecah hening hutan larangan.
Jeritan kesakitan dari nyawa para siluman terputus satu per satu, bercampur dengan suara basah pada tubuh mereka terkapar di tanah yang mulai beku oleh cairan merah.
Bayu Wirata tak menunjukkan sedikit pun belas kasihan; matanya tajam menatap setiap gerakan musuh.
Crashhh...
Crashhh...
Suara senjata tajam milik Bayu Wirata kembali merobek daging siluman tanpa ampun. Satu persatu, siluman jatuh dengan tubuh terkoyak, tertusuk, bahkan kepala mereka ada yang terpisah dari badan, membuktikan betapa sadis dan mematikannya pembantaian ini. Hutan yang sunyi kini bergema dengan kematian dan bau anjir dari cairan yang keluar dari tubuh yang mati.
Beberapa siluman tersisa melihat pembantaian yang mengerikan itu. Ada rasa takut yang muncul di dalam hati mereka. Perlahan langkah mereka mundur ke belakang mencoba menghindar lalu melarikan diri dari area pembantaian tersebut.
"Aku tidak ingin mati disini, manusia itu manusia jadi jadian. Ia dapat berpindah dengan sangat cepat" kata salah satu bangsa iblis yang melihat bagaimana kemampuan sosok manusia yang awalnya hendak mereka mangsa
Satu demi satu bangsa siluman mulai meninggalkan area tempat pembantaian. Akan tetapi, Bayu Wirata sama sekali tidak ingin membiarkan satupun dari mereka yang pergi begitu saja.
Pemuda itu melesat dengan menggunakan jurus perpindahan. Demi mengejar para siluman yang mencoba kabur.
"Kalian tidak akan bisa kabur dari kematian kalian, bukankah kalian sendiri yang ingin memburuku tadi" kata Bayu Wirata yang kembali mengayunkan senjatanya kepada paras siluman itu.
Crashhh...
Crashhh...
Para siluman yang berusaha melarikan diri, kembali berjatuhan satu per satu, tubuh mereka terkoyak parah, menyisakan aroma cairan anyir dan kesunyian yang mencekam.
Pandangan mata mereka kosong, nyawa yang dulu berkobar kini padam dalam keangkuhan yang malang. Tidak lama kemudian, hanya satu sosok yang masih tersisa dengan gesit bergerak di kejauhan melarikan diri, sosok itu adalah siluman harimau dengan langkah cepat dan napas berat untuk menghindari bahaya.
Bayu Wirata menatap sosok itu dengan mata berkilat tajam. Dengan gerakan sigap, ia melemparkan senjatanya satu per satu ke depan, menari dalam jurus perpindahan yang mengalir dan mematikan.
“Kau tak akan bisa kabur dariku,” suara Bayu Wirata keluar dengan dingin, penuh keyakinan.
Jarak mereka semakin dekat, napas Bayu terasa berat namun matanya tak melepas target. Tiba tiba, sebuah portal dimensi terbuka di depan siluman harimau itu, berputar seperti pusaran bayangan.
Bayu Wirata menatap heran, bisik di dalam hati berkata, “Apa itu?”
Siluman harimau itu memasuki portal dengan tergesa, tubuhnya mulai lenyap di balik pusaran cahaya. Bayu hanya bisa menyaksikan, dada terasa sesak saat portal itu mengecil, berputar semakin cepat hingga akhirnya tertutup sempurna, meninggalkan keheningan dan rasa penasaran yang menusuk.
Beruntung pada saat itu, Bayu Wirata sudah berhasil melempar senjata katananya ke depan memasuki portal dimensi sebelum tertutup.
Dalam beberapa saat kemudian, Bayu Wirata langsung menggunakan jurus perpindahan dengan cara bertukar posisi dengan senjata katananya yang sudah ia lempar ke dalam dimensi tersebut.
Wushhh..
Bayu Wirata mendarat di dimensi yang begitu asing bagi dirinya. Ia tahu jika itu bukanlah dimensi yang menjadi tempat tinggalnya.
"Inikah tempat bangsa siluman" gumam Bayu Wirata ketika melihat pepohonan hutan yang berbeda dengan pepohonan yang ada di dimensi manusia.
Bayu Wirata menatap sekeliling dengan mata yang menyipit, berusaha menangkap jejak sosok siluman harimau yang tadi dikejarnya.
"Kemana dia pergi, ya?" gumamnya pelan, suara terdengar lirih di antara rimbunnya pepohonan. Namun yang didapatnya hanyalah kesunyian dan hawa dingin yang perlahan merayap.
Di balik rerimbunan hutan, siluman harimau itu sudah menjauh dengan langkah tergesa, menghindari kejaran manusia yang telah membantai banyak sesamanya.
Bayu Wirata menghela napas panjang, dadanya berdebar tapi raut wajahnya tetap kukuh. Ia mengelilingi hutan itu, mata tajamnya menyapu setiap sudut, berharap menemukan tanda keberadaan si siluman.
Akan tetapi, cukup lama ia mencoba mencari, tetap saja ia tidak menemukan sosok tersebut.
"Dia lolos... tapi gak apa-apa," ujarnya dalam hati, suara batinnya bergetar penuh tekad.
"Mungkin ini adalah dimensi para siluman. Aku akan lebih banyak membantai mereka di sini, untuk menguasai tekanan aura membunuh." Lanjutnya lagi.
Perlahan, Bayu Wirata melangkah pergi, setiap langkahnya menggetarkan tanah di bawahnya. Matanya tak lepas mencari sesuatu sekecil apa pun yang bisa membangkitkan harapannya.
Namun tanpa ia sadari, dimensi siluman tidak seperti dimensi manusia. Para siluman di dalam dimensi ini terbagi dari berbagai jenis siluman. Dan mereka memiliki wilayah kekuasaan bahkan di sebut dengan kearajaan mereka masing masing.
Jenis siluman yang ada di dalam dimensi ini memang sangat banyak. Akan tetapi, hanya ada lima kerajaan besar dan kuat yang menjadi puncak kerajaan berbeda dengan wilayah kekuasaannya masing masing. Bisa di katakan jika Bayu Wirata sedang berada salah satu kerajaan tersebut.
Adapun kerajaan besar itu adalah kerajaan siluman harimau di sebelah barat, kerajaan siluman beruang di sebelah utara, kerajaan siluman rubah di sebelah selatan dan kerajaan siluman serigala di sebelah timur. Serta kerajaan siluman naga yang ada tepat di tengah tengah dari empat kerajaan tersebut
Walaupun kerajaannya terjepit di antara empat kerajaan lain. Akan tetapi, justru kerajaan siluman naga adalah kerajaan yang terkuat di antara kerajaan yang lain.