NovelToon NovelToon
Menjadi Ibu Susu Bayi Bayi Gaib

Menjadi Ibu Susu Bayi Bayi Gaib

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Rumahhantu / Mata Batin
Popularitas:15.2k
Nilai: 5
Nama Author: Arias Binerkah

Widowati perempuan cantik yang baru saja melahirkan bayinya yang mati. Langsung dicerai oleh Aditya suaminya, karena dianggap tidak bisa menjaga bayi yang sudah dinanti nantinya.

Widowati akhirnya memilih hidup mandiri dengan mengontrak rumah kecil di pinggir sungai, yang konon kabar beritanya banyak makluk makluk gaib di sepanjang sungai itu.

Di suatu hari, di rumah kontrakannya didapati dua bayi merah. Bayi Bayi itu ukuran nya lebih besar dari bayi bayi normal. Bulu bulu di tubuh bayi bayi itu pun lebih lebat dari bayi bayi pada umumnya.

Dan yang lebih mengherankan bayi bayi itu kadang kadang menghilang tidak kasat mata.

Bayi bayi siapa itu? Apakah bayi bayi itu akan membantu Widowati atau menambah masalah Widowati?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arias Binerkah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 14.

Widowati yang biasa nya sangat sabar, kini wajahnya memerah karena murka. Widowati menatap tajam pada dua orang perempuan warga komplek yang tadi akan mengusir dia dan kedua bayinya.

“Bu, jangan sembarang main usir saja. Saya sudah membayar kontrak rumah ini selama satu tahun. Tidak mungkin uang saya dikembalikan kalau saya pergi dari sini. Iuran komplek juga sudah saya lunasi!”

“Lagian Langit dan Lintang, anak saya itu tidak salah, tidak punya dosa. Sejak di dalam rahim sudah mau dibunuh. Sekarang dia di sini di rumah pojokan di pinggir sungai masih juga mau diusir.” Ucap Widowati lagi masih menatap wajah dua perempuan penghuni komplek itu. Lalu berpindah pada dua perempuan komplek lainnya yang ikut datang ke rumahnya berkasak kusuk.

Retno yang juga tidak terima jika saudara sepupunya akan diusir bersama kedua bayinya. Langsung berkacak pinggang dan menunjuk nunjuk ke muka empat perempuan komplek yang berdiri di belakang Bu Edi.

“Hei Ibu Ibu apa kalian tidak tahu siapa bapak bayi itu? Dia itu penghuni asli di dusun ini. Dia dulu di pohon duwet sudah mau pergi ke pinggir kali. Eee dia sudah di pinggir kali dengan bayi bayinya. Masih juga mau diusir. Dan kalian semua pendatang di dusun ini. Kok malah mau mengusir anak anak Om Wowo yang tidak punya dosa, anak penghuni asli di sini.. Apa kalian mau didatangi Om Wowo. “

“Sudah bagus dia sekarang tidak lagi mengganggu. Dia hanya nitip anak anaknya pada Wiwid yang punya Asi. Wiwid pun juga sangat sayang pada anak anak itu.” Ucap Retno lagi masih dengan nada penuh emosi.

“Iya Bu, jangan main usir. Nanti kita yang juga merupakan pendatang malah diusir oleh warga asli di sini apalagi kalau sampai diusir Om Wowo, hiii.. ngeri..” ucap Bu Edi begidik ngeri

“Saya juga takut karena kasus yang menimpa pada Tugiyo. Saya juga punya anak perjaka, tetapi saya tidak akan mengusir Mbak Wiwid dan bayi bayi nya.. Saya yang sudah melihat bayi bayi itu pun jatuh sayang pada mereka, Bu.. lihat saja sendiri kalau tidak percaya..” ucap Bu Edi lagi sambil menatap dua perempuan yang tadi mau mengusir, kini wajahnya tampak pucat karena takut kena marah Om Wowo.

“Mereka tidak menakutkan wajahnya?” tanya lirih dua perempuan itu.

“Coba saja dilihat sendiri. Ganteng dan cantik, lucu, imut dan sehat sekali. Bulu bulu halus nya memang banyak. Tapi saya ingat dulu saya punya tetangga Arab waktu saya tinggal di Solo, anaknya juga banyak bulu bulu nya sejak kecil. Pasti Langit dan Lintang kalau besar nanti macam anak keturunan Arab. Tinggi besar, cantik ganteng banyak bulu bulu..” Ucap Bu Edi sambil tersenyum membayangkan Langit dan Lintang sudah besar.

“Lah terus gimana dengan anak laki laki kita yang masih perjaka?” tanya salah satu ibu komplek yang lain.

“Ya diikuti saja saran Pak Kadus Hardi. Kalau sudah malam masuk rumah. Tidak terima tamu kalau sudah malam. Yang kerja sampai malam untuk sementara waktu tidur di rumah saudara atau teman atau tidur di tempat kerja dulu. Saya juga punya anak laki laki baru duduk di bangku SMA.” Saut Retno.

“Iya Bu, dan himbauan dari Pak Kadus Hardi kan untuk antisipasi. Segalanya masih belum jelas, masih perkiraan jika Nyi Ratu masih berkeliaran di sini.” Ucap Widowati berusaha untuk tenang padahal dia juga khawatir jika Nyi Ratu mendatangi lagi.

“Ayo Wid ambilkan tas atau karung untuk bawa sayur dan kelapa, keburu sore.” Ucap Retno lagi lalu dia masuk ke dalam rumah karena ingin mengambil sayur sayuran dan kelapa yang akan dibuat urap untuk bancakan.

Widowati juga ikut masuk ke dalam rumah untuk mengambilkan tas atau karung.

Sedangkan Ibu ibu komplek yang tadi akan mengusir Widowati dan kedua bayinya. Belum juga beranjak pergi. Tampak mereka masih saling bisik bisik.

“Ada apa to Bu, ayo bubar. Aku mau menyuruh anak ku tidur di tempat Bu De nya dulu, biar aman.” Ucap Bu Edi tampak akan menghubungi anaknya lewat hand phone.

“Bu saya ingin melihat bayi bayi itu.” Ucap salah satu ibu sambil menatap Bu Edi yang sedang mengusap usap layar hand phone.

“Ya masuk saja Bu.” Ucap Bu Edi yang tadi berdiri di depan pintu yang terbuka. Kini agak melangkah mundur untuk memberi jalan pada ibu ibu yang akan masuk ke dalam rumah.

Empat orang ibu ibu komplek itu melangkah masuk satu persatu ke dalam rumah Widowati. Sementara Widowati masih di dapur untuk mengambilkan tas plastik besar buat tempat sayur sayuran.

“Di mana bayi bayi itu?” tanya Ibu Ibu komplek itu sambil menoleh noleh ke arah kamar yang pintunya terbuka.

Di atas tempat tidur itu tidak ada bayi bayi. Hanya ada satu bantal besar dan guling juga selimut dan kain gendongan.

“Bu Edi di mana bayi bayinya?” tanya seorang Ibu komplek pada Bu Edi yang juga sudah melangkah masuk.

“Di kamar kalau tidak ada ya digendong Mbak Wiwid. “ ucap Bu Edi dan terus masuk ke belakang untuk menemui Widowati.

Akan tetapi betapa kagetnya Bu Edi, di saat melihat Widowati tidak menggendong satu bayi pun.

“Mbak Wiwid di mana Langit dan Lintang?” tanya Bu Edi sambil menatap Widowati yang sedang mengulurkan beberapa lebar tas plastik besar dan tebal pada Retno.

Wido wati yang ditanya langsung menoleh dan membulat kedua matanya. Tanpa menunggu lama Widowati langsung berlari menuju ke kamarnya.. Retno yang sudah membawa tas plastik pun ikut melangkah di belakang Widowati .

Kedua mata Widowati memerah, leher dan dadanya sangat sakit di kala dia tidak melihat dua bayi yang sudah sangat disayang dan dicintainya..

“Langit, Lintang.... kalian di mana.. hu... hu... hu....” ucap Widowati yang sudah menangis tersedu sedu sambil melangkah menuju ke tempat tidur yang hanya tersisa harum bau Langit dan Lintang.

“Ini pasti gara gara Ibu Ibu mau mengusir mereka Mereka sekarang hilang pasti sudah dibawa pergi bapaknya.” Ucap Retno dengan galaknya.

“Ibu ibu tidak pernah merasakan sakitnya kehilangan bayi hu... hu... hu.. hu... Anak kandung saya baru lahir mati. Saya baru saja terhibur karena hadirnya Langit dan Lintang kini mereka sudah tidak ada di sini hu... hu... hu...hu...“ ucap Widowati yang meraih kain gendongan. Diciuminya kain gendongan itu dengan penuh rasa kerinduan dan rasa kehilangan..

“Tinggalkan rumah ini sekarang juga, gara gara Ibu Ibu , Langit dan Lintang hilang hu... hu.... hu....” ucap Widowati lagi dengan wajah yang berurai air mata menatap empat ibu ibu komplek yang berdiri di depan kamar nya.

“Maaf.”

“Maaf.”

“Maaf.”

“Maaf..”

Empat orang ibu ibu komplek perumahan itu pun satu persatu pergi ke luar dari rumah Widowati.

“Puas kalian, Langit dan Lintang sudah pergi dari sini!” teriak Retno yang berdiri di depan pintu sambil berkacak pinggang.

Retno dan Bu Edi yang juga sudah jatuh sayang pada Langit dan Lintang, menitik air matanya. Mereka pun merasa kehilangan dua bayi yang lucu dan menggemaskan itu.

“Langit.. Lintang kalian di mana?” ucap Retno sambil membalikkan tubuhnya masuk lagi ke dalam rumah Widowati.

“Bu, apa mereka di atas pohon di pinggir sungai itu lagi ya? Kasihan kalau mereka di sana.” Gumam Bu Edi sambil menatap pohon besar yang ada di pinggir sungai.

1
FiaNasa
rasain kau NYI ratu,,emang sudah takdir kali ya kau harus botak lagi kali ini 😀😀mana bisa.kau melawan 2.bocil.itu
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ
dihh setress situ.. yg bikin gara² kan pihak situ woi/Hammer/
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘAndiniAndana🦉☆⃝𝗧ꋬꋊ
wkwkwk.. sempat2nya, gak mau rugi /Facepalm/
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘAndiniAndana🦉☆⃝𝗧ꋬꋊ
Mintarsih kek gak waras, gak tau duduk masalahnya ikut2an marah2, teriak2, skrg ketawa2 bareng nyai ratu 🙄🙄
YuniSetyowati 1999
wkwkwkwkwk gosong maning botak maning 🤣🤣🤣🤣🤣
Wanita Aries
Baru jg numbuh tu rambut ehh udh kobong lg 🤣🤣🤣
Kapokk hancur lebur acaranya
YuniSetyowati 1999
gundul deh 😁
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘAndiniAndana🦉☆⃝𝗧ꋬꋊ: pitak kak 🤣
total 1 replies
YuniSetyowati 1999
Nganten ngawur
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘAndiniAndana🦉☆⃝𝗧ꋬꋊ: setreesss 🥴
total 2 replies
⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘAndiniAndana🦉☆⃝𝗧ꋬꋊ
tutup pintu, buka panci bakso, biar nyai ratu dicemplungin ke kuah bakso yg bergolak sama papa wowo🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️
FiaNasa
iya tutup saja biar makin seru,,kan nantinya pasti ketahuan klau Mintarsih pake ilmu hitam,,kali aja om Wowo & dua bocil itu bisa melepaskan mantan suami widowati yg kena guna² kek nya itu,,
@💜⃞⃟𝓛 ❤️⃟Wᵃf༄SN⍟𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌🦈
jagan coba2 memgusik anak om wowo kali begotulah akibatnya
ternyata ilmunya blm seberpaa mkne masih kalah sm om wowo
secara om wowo mah lg tmpil mode gamteng maksimal atuhh 😍😍😍

coba mode 👻👻👻
ngacir dehhh
YuniSetyowati 1999
Tutup pintuuuu sesuai keinginan nyonya.Dan papah Wowo hanya akan melakukan tugasnya melindungi keluarganya.And action!!!!!!
YuniSetyowati 1999
wkwkwkwkwk 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 papah Wowo Kelen 👍👍👍👏👏👏👏👏👏
YuniSetyowati 1999
Jadi cunduk pentol 🤣🤣🤣🤣🤣
Arias Binerkah: 😂😂😂😂😂😂
total 1 replies
YuniSetyowati 1999
Action
Siti Yatmi
manusia sesat....amit2...untung udh bukan mertua kamu wati....
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ
iya, tutup aja pintunya! biar Om Wowo lebih leluasa membuat pesta mewah mu porak poranda😏
@💜⃞⃟𝓛 ❤️⃟Wᵃf༄SN⍟𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌🦈: horeeeee kan dia sakti
total 3 replies
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝𝗧ꋬꋊ
jiahhh... Nyi Ratu mau saingan apa ya, sama mempelai perempuan? pasti cetar dandanan nya😆
Wanita Aries
Nyi ratu si nenek peyott siap2 aja 😁
@💜⃞⃟𝓛 ❤️⃟Wᵃf༄SN⍟𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌🦈
gempar deh ini bakalan 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
makin seru g bksa di tebak dehh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!