Ayunda Anindita, seorang gadis yatim piatu yang hidup menderita di kota Bandung. ia memiliki bibi dan sepupu yang jahat kepadanya. suatu saat ia bertemy dengan pria tampan yang kaya raya. mampu kah Ayunda hidup bahagia dengan seorang pria kaya atau justru ia hanya di jadikan asisten?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ella ayu aprillia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
1
Seorang gadis bernama Ayunda Anindita hidup seorang diri di sebuah desa terpencil di pinggiran kota Bandung. Ayunda seorang gadis cantik dan baik hati berusia 18 tahun. Semasa sekolah Ayunda adalah sosok yang sangat pintar, ramah,ceria,cantik dan banyak yang suka dengannya. Tapi dia selalu menghindar dan tak mau memiliki hubungan dengan lawan jenis karena dia hanya ingin fokus belajar dan membuat kedua orang tuanya bangga. Suatu hari, saat Ayunda sedang sekolah dia mendapat kabar dari bibinya bahwa Ibu dan ayahnya meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil. Hal itu membuat Ayunda sangat sedih dan merasa sangat kehilangan.Setelah itu Ayunda menjadi orang yang lebih pendiam.Setelah kepergian orang tuanya membuat Ayunda hidup seorang diri dengan kehidupan sederhana dan menjadi seorang penjahit yang sudah memiliki pelanggan sendiri karena dia mempunyai bakat mendesain baju dan jahitan nya juga rapi dan sangat bagus.
Meski begitu, hidupnya tidak sebahagia itu untuk ukuran seorang gadis sebatang kara. Ia mempunyai bibi dan saudara yang begitu iri dan kejam terhadapnya. Bibi Yanti dan Eka adalah orang yang selalu meminta uang kepada Ayunda dari uang menjahit nya. Selain itu Eka juga sering mengambil baju hasil jahitan nya dan dipakai tanpa mau membayarnya. Jika Ayunda tidak mau menuruti keinginannya atau bibinya pasti mereka akan memarahi dan memukuli Ayunda tanpa belas kasih. Beruntung Ayunda memiliki seorang sahabat bernama Siska yang sangat baik padanya. Dia yang selalu baik terhadap Ayunda dan selalu membantu Ayunda saat dia sedang butuh bantuan dan selalu membantu Ayunda dalam menjahit atau membeli bahan kain dan bahan untuk menjahit lainnya. Ayunda begitu rajin menjahit dan membuat desain karena dia mempunyai impian suatu saat bisa membuka butik sendiri dan menyalurkan bakatnya mendesain dan menjahit. Selain itu ia juga ingin membantu orang - orang yang tak mampu untuk menjadi karyawannya di butik nya kelak. Suatu hari saat Ayunda sedang menjahit baju milik tetangganya, datang ibu - ibu menaiki mobil. Mobil itu terbilang mewah saat berada di kawasan tempat tinggal Ayunda yang memang berada di desa pinggiran kota Bandung. Saat ibu itu turun dari mobil dan menuju ke kediamannya. Ayunda segera keluar rumah dan menyambut kedatangan ibu tersebut. Ibu itu bernama Meta dan berniat untuk memesan baju dalam jumlah banyak untuk seragam salah satu pabriknya di Bandung. Tentu saja hal itu membuat Ayunda sangat senang dan berterima kasih karena sudah mempercayakan kesempatan ini pada Ayunda. Ibu tersebut juga memberi sejumlah untuk uang muka pesanan tersebut. Setelah kepergian ibu Meta kemudian Ayunda mengambil ponselnya dan menghubungi nomor sahabatnya, Siska.
Setelah beberapa saat menghubungi akhirnya suara Siska menyahut dari seberang sana.
"Hallo assalamualaikum" ucap Siska dari seberang.
"Waalaikumsalam Sis, apa kamu besuk ada acara?"tanya Ayunda.
"Tidak Yun, ada apa. Ada yang bisa saya bantu." ucap Siska.
"Aku ingin minta tolong sama kamu untuk temenin aku ke kota untuk beli kain dan bahan menjahit. Aku mendapat orderan banyak dari seseorang untuk membuat seragam untuk pabrik ibu Meta, Sis."ucap Ayunda.
"Wah, selamat ya Yun, aku yakin kamu bakal jadi orang yang sukses karena memang hasil jahitan kamu itu bagus dan rapi banget. Pasti banyak yang suka sama hasil jahitan kamu. Apalagi kalau lihat desain kamu."ujar Siska.
"Terima kasih ya sis, kamu selalu suport aku dan selalu ada buat aku saat aku butuh bantuan." tutur Ayunda.
"Sama sama Yun, aku juga seneng bisa bantu kamu."ucap Siska.
"Oke besuk aku ke rumah kamu ya Sis, kita berangkat pagi biar nanti sampai sana tidak kesiangan."tutur Ayunda.
"Siap, sampai juga besok." Siska.
***
Keesokan harinya,
Ayunda mendatangi kediaman Siska. Setelah beberapa saat mengetuk pintu akhirnya pintu terbuka dan yang menyambut kedatangannya adalah ibunya Siska, ibu Rita.
"Assalamu'alaikum mama, bagaimana kabar?"Sapa Ayunda.
"Alhamdulillah mama baik Ayunda, kamu sendiri bagaimana kabarnya sudah lama sekali tidak main kerumah?"timpal mama Rita.
"Alhamdulillah Ayunda juga baik ma, maaf ma Yunda akhir - akhir ini sangat sibuk. Alhamdulillah banyak pesanan dan jahitan. Ini juga rencana mau ajak Siska buat beli kain dan bahan menjahit ma."ujar Ayunda.
"Syukurnya kalau begitu nak, Siska sedang siap - siap, mama bikinin kamu minum dulu ya sambil nunggu Siska selesai."
"Terima kasih ya ma, maaf merepotkan."
"Tidak repot kok hanya bikin minuman saja, tunggu sebentar ya. Kamu duduk saja dulu."
Setelah beberapa saat menunggu mama Rita datang dengan membawa 1 gelas es teh yang nampak segar.
"Diminum dulu Yun, Siska memang suka lama kalau mandi dan dandan."
"Terima kasih ma, tidak apa - apa kok ma. Aku aja yang datangnya kepagian."ujar Ayunda.
"Hai Ayunda.."sapa Siska tiba - tiba.
"Maaf ya lama menunggu, biasa harus tampil cantik kalau mau ke kota."lanjut Siska lagi.
"Hai Siska, kamu terlihat cantik sekali."ucap Ayunda.
Saat ini memang Siska tampil beda dengan menggunakan dress selutut motif bunga dengan lengan pendek, menggunakan make up sedikit tebal dan menggunakan tas selempang dan sepatu flat shoes.
Sedangkan Ayunda menggunakan blouse dan celana panjang yang dipandu dengan sepatu kets. Wajahnya dihiasi dengan make up tipis tetapi tetap terlihat cantik, manis dan natural.
"Yuk kita berangkat sekarang sebelum makin siang."ucap Siska.
"Yuk..."sahut Ayunda.
"Kita pamit dulu ya ma, Assalam'alaikum."pamit Ayunda dan Siska bersamaan.
"Ya hati hati dijalan.. waalaikumsalam."sahut mama Rita.
Kemudian Siska dan Ayunda ke kota dengan menaiki mobil Siska. Meskipun mobil itu terbilang biasa tapi masih bagus jika untuk bepergian ke kampus atau untuk sekedar jalan - jalan. Sedangkan Ayunda sendiri hanya mempunyai sepeda motor matic yang hanya digunakan untuk mengantarkan pesanan jahitan atau sekedar belanja ke supermarket terdekat.
Sesampainya di kota Ayunda dan Siska segera menuju ke sebuah toko bahan yang terkenal lengkap dan kualitas terbaik. Setelah mendapatkan semua yang dibutuhkan Ayunda mengajakan Siska untuk makan siang terlebih dahulu sebelum kembali ke rumah.
Saat sedang menunggu pesanan, dari arah masuk restoran dia melihat seseorang yang ia kenal. Semakin masuk kedalam orang tersebut menghampiri ke mejanya.
"Wow, ada orang kampung yang sedang mencoba makan enak di kota nih."ucap Eka.
"Bukanya kamu juga orang kamu ka, kenapa sok sokan jadi orang kota."sahut Siska.
"Berani ya kamu bilang kaya gitu sama aku."balas Eka marah.
"Kenapa harus marah kalau memang itu kenyataanya."jawab Siska lagi.
"Udah lah Sis, gak usah ditanggapi lagi."ujar Ayunda.
"Mending kamu pergi daripada bikin ribut disini Eka."ucap Ayunda.
"Awas nanti aku bilangin sama mama kalau kamu hambur - hamburin uang dengan makan enak disini."balas Eka sengit.