Cerita ini menceritakan seorang gadis culun yang berpenampilan sederhana yang bernama Keysah.Meskipun ia adalah seorang designer terkenal namun ia tetap tidak mau merubah penampilannya dan dengan alasan itu orang tuanya memaksanya menikah dengan anak sahabatnya dan ternyata orang itu adalah pria yang paling di benci Keysah dimuka bumi ini.
Keysah sudah berusaha untuk menolak, namun kedua orang tuanya tidak menerima penolakan.
Entah bagaimana Keysah menjalani hidupnya setelah menikah?...
Akankah rumah tangganya akan bahagia?...
Apa semuanya akan baik-baik saja setelah ia menikah?..
Yuk ikuti kisahnya...
jangan sampai ketinggalan ya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rill Ridho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perdebatan sebelum menikah
Winda dan Dafa terlihat sedang berjalan menghampiri mereka, sesekali mulut Dafa tak henti menggerutu kesal, karena tadi saat ia sedang asyik berbincang dengan para sepupunya tiba-tiba mamanya menariknya dan membawanya untuk menyambut Keysah dan bibinya.
"Key... Mama dari tadi menunggu mu, ayo kita masuk!" ajak Winda dengan begitu riangnya seraya menarik tangan Keysah.
"Apa yang kau ajak masuk hanya Keysah, kak? Bagaimana denganku? Apa aku pulang aja?" ucap Anita, yang tidak di tegur sedikitpun oleh Winda.
Winda menoleh kearah Anita dan tersenyum, Maafkan kakakmu ini ,karena terlalu bahagia jadi tidak terlalu melihat gadis kecilku ini " Winda memeluk Anita. Winda sudah menganggap Anita sebagai adiknya sendiri.
"Mama?Menantu? Sungguh aku tidak bisa mempercayai nya"Gumam Keysah dalam Hati, ia tersenyum melihat keakraban bibi dan calon mertuanya itu.
Kedua tangan Winda menarik tangan Keysah dan juga Dafa untuk masuk ke dalam rumah kedua mata Keysah begitu terkesiap saat melihat seluruh isi yang ada di dalam rumah Dafa."Ya Tuhan, rumah ini sungguh mewah sekali bahkan barang-barangnya. Mereka benar-benar orang kaya, tapi kenapa mereka tidak mencerminkan orang kaya ya... Ya meskipun Dafa itu sangat sombong dan angkuh tapi untuk kekayaan Dafa tidak pernah terlalu menyombongkan nya. Apa lagi Tante Winda, ia tidak seperti wanita lainnya." gumam Keysah dalam hati, ia tak bisa berhenti memperhatikan isi rumah itu. Sampai Winda kembali meraih tangannya dan Dafa.
"Mama, apa mama bisa tidak menarik narik tangan Dafa? Dafa bisa jalan sendiri,mah." seru Dafa, Winda pun melepaskan tangan anaknya.
"Maaf nak, saking seneng nya mama karena tidak menyangka kalau mama akan melihat mu menikah hari ini " tutur Winda dengan senyuman tak tak henti melingkadi wajahnya tersebut.
"Key sayang, apa kamu juga bahagia, nak?" tanya Winda dengan sedikit mendesak. Keysah pun kebingungan dalam hati nya begitu memberontak untuk mengatakan bahwa dirinya sama sekali tidak bahagia akan pernikahan ini namun apa daya Keysah hanya bisa mengiyakan nya.
"Eh-mm iya tante, Key ba-ha-gia" ucap Keysah dengan nada yang terdengar begitu terpaksa, Dafa yang mendengarnya pun langsung mengernyit kan dahinya seketika.
"Bagaimana Keysah gak bahagia mah,? Tentu saja di bahagia karna dia bisa menikah dengan keluarga Aprillio" tutur Dafa.
"Bener kan Keysah" tanya Dafa dengan tatapan sinis."Ta Tuhan... Rasanya aku ingin sekali meremas mulut laki-laki kurang ajar ini! Telinga ku begitu risih setiap kali mendengarnya bicara" gumam Keysah dalam hati, rasanya ia begitu kesal terhadap Dafa.
"Keysah kenapa kau diam saja? Apa ada yang salah dengan perkataan ku?" tanya Dafa lagi.
"Tidak... Tidak ada yang salah " saut Keysah dengan menahan rasa geramnya.
"Ya sudah ajaklah Keysah ke kamar ya g baru biar Keysah di rias di sana tapi sepertinya periasnya masih dalam perjalanan. Biar bibi Anita membantu mama buat menyiapkan keperluan lainnya." perintah Winda. Dafa pun mengiyakan ucapan mamanya.
Winda pun mengajak Anita untuk pergi ke ruang tengah mempersiapkan semua yang di butuhkan saat acara resepsi nanti, dengan senang hati Anita pun membantu Winda.
"Keysah ayo!" ajak Dafa dengan tutur kata yang terdengar sangat lembut, belum sempat mengiyakannya Dafa sudah menarik tangannya lebih dulu.
Namun, Dafa tidak mengajak Keysah ke kamar yang di maksud oleh mamanya tadi, Dafa justru malah membawa Keysah masuk ke dalam kamar milik nya. Dan di rasa sudah tidak ada orang yang melihatnya masuk bersama Keysah, Dafa pun langsung menutup pintunya rapat-rapat. Keysah memperhatikan isi kamar tersebut dan terlihat begitu banyak foto Dafa yang terpajang disana.
"Dafa, bukannya ini kamarmu?"tanya Keysah.
"Bener ini kamar gue," ucap Dafa.
"Lalu kenapa kau malah mengajakku kemari?" tanya Keysah.
"Periasnya belum datang ,lebih baik kita bermain dulu. Kita bisa bermain dan melakukan nya sebentar disini" ucap Dafa dengan berjalan mendekati Keysah.
"A - apa maksudmu berbicara seperti itu? Kau jangan macam-macam!" seru Keysah.
"Gak usah munafik deh lu, lu pasti sudah pernah melakukan nya dengan Adam bukan?" ucap Dafa.
"Plak!" lagi-lagi Keysah menampar pipi Dafa.
"Tutup mulutmu itu!" teriak Keysah. Dafa semakin tak gentar mendekati Keysah.
"Lu wanita pertama yang berani menampar gue dan lu udah berani menampar gue dua kali. Lu akan melihat bagaimana nanti Gue akan membalasnya!" bisik Dafa, hingga membuat Keysah semakin ketakutan.
"Sebenarnya, apa sih yang kamu mau?"tanya Keysah.
"Tc, seharusnya gue yang bicara seperti itu sama lu." seru Dafa.
"Oh jadi kamu mau tahu apa yang aku mau?"tanya Keysah.
"Iya, katakan!" seru Dafa, menatap Keysah tajam.
"Apa kau yakin bisa mewujudkannya, kalau aku mengatakannya?" tanya Keysah menatap remeh pada laki-laki yang sedang berdiri sangan dekat dengannya itu. Keysah sudah berusaha menjauh namun, Dafa terus saja mengikisnya.
"Aku ingin, kau enyah dari hadapanku dan pernikahan ini di batalkan" teriak Keysah dalam hati.
Ya, dia hanya bisa mengatakan itu semua hanya dalam hati. Ia tahu kalau semua itu tidak mungkin, Dafa sama dengannya tidak bisa mengubah apapun, jadi percuma saja.
"Kenapa malah diam?"desak laki-laki itu.
"Lupakan saja, aku tahu kau tidak akan mampu!" seru Keysah, ia hendak menjauh namun Dafa menarik tangannya dan mendorong nya ke dinding.
"Auwh..." lenguh Keysah, ia merasakan punggung nya sangat sakit.
"Apa yang kau lakukan!" teriak Keysah.
"Kau berani mempermainkan seorang Dafa!" seru Dafa.
"Kapan aku bermain denganmu, kau kira aku Sudi main samamu!" balas Keysah.
Dafa menatap tajam Keysah, " Jadi lu lebih suka main sama si culun itu? Wah... Bener-bener pasangan yang cocok!"seru Dafa, Dafa pun bertepuk tangan dan tertawa di depan wajah Keysah.
"Apa sebenarnya yang dipikirkan oleh pria ini?"gumam Keysah dalam hati.
"Minggir lah, aku mau keluar!" Keysah mendorong tubuh Dafa.
"Sudahku bilang, kita akan bermain sebentar!"seru Dafa dan ia pun mencoba untuk mencumbu Keysah.
"Apa yang kau lakukan... Jangan!!" teriak Keysah, ia terus berusaha untuk menghindari Dafa.
"Ayo lakukan apa seperti yang lu dan si bodoh itu lakukan!" seru Dafa.
"Plak!" Keysah kembali menampar Dafa.
"Beraninya kau!" Dafa menatap Keysah tajam.
"Brengsek!" ucap Keysah dan berlalu pergi meninggalkan Dafa didalam kamar itu.
"Tc, dasar wanita murahan. Di depanku kau belagak sok jual mahal, tapi sama si bodoh itu kau memberinya suka rela." gumamnya kesal.
"Awas kau culun!"
.
.
.
KIta lanjut di episode selanjutnya ya teman-teman, jangan lupa kalau kalian suka tolong di like👍 kalau ada masukan ataupun kritikan kalian bisa komen✍️ dan kalau mau tahu lanjutannya jangan lupa di fav ya🥰