" Jika aku bisa memilih maka aku lebih memilih tidak terlahir dari keluarga ini" ucap Klara Amelia
" Cih aku tau ini hanyalah akting mu agar aku bisa menerima mu menjadi istri ku " Ucap Devano Joon
" Aku terpaksa menjadi pengantin penganti kakak ku Mauren " Ucap Klara di depan wajah Devano
" Katakan apa alasan mu mau menjadi pengantin penganti!!" Ujar Devano mencengkram dagu Klara
Klara meneteskan air mata mendapatkan perlakuan kasar Devano
Selamat membaca ❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gemini Gund, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 14 . bertahan atau mengakhiri
Klara menatap jam di dinding yang menunjukkan pukul 22:30
" Dia kemana lagi jam segini belum pulang" pikir Klara sambil mondar-mandir
" Aku tau seharusnya aku tidak mengkhawatirkan nya tapi aku tidak bisa bagaimana pun dia suami ku walaupun pernikahan ini tidak di anggap " ujar Klara
" Jika bukan karena kebaikan keluarga nya aku tidak akan membuang waktuku hanya untuk memainkan sebuah pernikahan huff mengapa kak Mauren harus kabur jadinya aku yang harus menanggung semua nya " ucap Klara lirih
Klara berbalik saat mendengar suara pintu di buka
Brak
Devan terjatuh melihat itu klara segera mendekati devan dan membantunya berdiri
" Kak Devan kau mabuk?" tanya Klara
Devan menatap benci klara lalu mendorong nya
" Jangan pura' baik dasar jalang, aku membencimu Klara sangat membenci mu" ucap Devan
Klara merasa sakit mata nya berkaca-kaca tak butuh waktu lama airmata nya menetes
Hiks hiks hiks
" DIAM" bentak Devan
Karena di bentak bukannya klara diam tapi semakin terisak membuat devan benar' marah
" Aku bilang diam JALANG diam" Devan meneriaki klara tatapan nya sangat tajam
Klara mundur dan semakin terisak klara sungguh ketakutan melihat amarah Devan saat ini
" Kenapa kamu takut?" tanya Devan
Klara hanya terisak sambil Mendur kebelakang
" Kenapa sekarang kamu takut hah Jalang, kau sama saja dengan kakak mu yang jalang itu" ucap Devan
" Dan tidak punya hati " lanjut devan lagi
" Aku bukan wanita seperti itu jangan samakan aku dengan kak Mauren " klara meneriaki Devan
Devan menarik tangan klara menunju kamar klara lalu mendorong nya ke lantai, setelah itu devan pun membuka ikat pinggang nya dan
Cats
Cats
cats
Devan mencambuk klara membuat klara semakin terisak seluruh punggung nya memerah dan terluka
" Tolong hentikan kak Devan hiks hiks Sakit" pekik klara
Devan menghentikan tangannya lalu menatap tajam klara yang terbaring di lantai
" Yang kamu rasakan tidak sebanding dengan yang aku rasakan Jalang, kau dan keluarga mu sudah menipu ku, aku selama ini menjaga hati dan diri ku untuk kakak mu yang tidak tau diri itu tapi apa balasan dia kabur bersama pria lain" ucap Devan
" BERSAMA PRIA LAIN,KAU DENGAR KLARA DIA KABUR BERSAMA PRIA LAIN " teriak devan mengepalkan tangannya
Hiks hiks hiks hiks
" Aku tidak ada hubungan dengan kalian kak tapi kenapa kamu melampiaskan semuanya pada ku?" tanya Klara terisak
" Karena kau adalah Adik nya kau juga yang bersedia Menganti nya jadi bersiaplah untuk menderita aku tidak akan biarkan kamu tertawa bahagia sedangkan aku menanggung luka karena ulah kakak mu " ucap Devan lalu pergi
Katakan saja jika devan jahat dan egois seharusnya Mauren yang mendapatkan perlakuan kasar ini bukan klara tapi rasa benci dan Amarah telah membutakan mata dan hati Devano
Klara berusaha bagun dan berjalan perlahan menuju cermin kamar itu dan melihat jika belakang nya terluka bahkan baju nya pun rusak
Klara luruh dan terisak Memeluk kedua lututnya..
" haruskah aku bertahan atau menyerah, mah aku tidak kuat hati dan fisik ku di siksa habis habisan oleh seseorang yang mengikat janji dengan ku, orang yang seharusnya melindungi ku setidaknya selama pernikahan ini bertahan tapi apa yang kudapatkan hanya hinaan dan siksaan dari nya hiks hiks" ucap Klara lirih
Rasa nyeri di belakang nya membuat klara tidak kuat apalagi sedari tadi klara belum makan karena mengkhawatirkan devano yang tak kunjung pulang
" Sakit mah" ujar klara perlahan lalu menutup matanya klara pun hilang kesadaran
Devano terusik dengan cahaya matahari mengenai wajah nya
" Uhh kepalanya ku sangat sakit" pekik devano lalu menatap sekelilingnya dan terlintas perlakuan nya pada Klara semalam
" Klara" ucap Devan tersentak setelah mengingat semuanya lantas secepatnya devan berlari ke arah kamar klara dan saat pintu di buka devan terkejut melihat Klara do lantai kamarnya
" Klara bangun" ucap Devan lalu mencoba merasakan nafas klara
" Syukurlah dia masih hidup tapi sepertinya dia pingsan" ujar Devano lalu mengangkat tubuh klara ke kasur
Devan mengambil ponselnya dan menghubungi nomor seseorang
" Cepat ke apartemen ku jangan lama jika tidak Aku ratakan rumah sakit itu" ucap Devan lalu memutuskan sambungan telepon
.Devan menatap klara dengan tatapan sulit di artikan
Ceklek pintu kamar di buka dan muncul seorang pria muda tampan dengan alat kedokteran di tangannya
" Kamu sakit apa Van? Tanya Gala lalu terkejut melihat gadis di atas kasur
" Dia siapa van? Tanya Gala
" Jangan banyak bertanya cepat periksa dia " ucap Devan datar
Gala memeriksa keadaan Klara dan terkejut saat melihat belakang gadis itu yang terdapat luka lalu menatap ke arah Devan
" apa kamu yang membuat nya terluka? Lukanya cukup parah selain lebam ada juga luka di kulit nya huff dan seperti dia belum makan apa pun kondisi nya Sangat lemah Van" ujar Gala
Devan terkejut lalu menatap klara
" Apa semalam dia tidak makan, jelas' aku melihat adanya makanan di atas meja" Batin Devan
" aku akan memberi salep untuk luka di belakang nya, tapi bajunya harus di buka dulu " ucap Gala
Devan Menatap tajam gala
" Kamu berbalik aku yang akan membuka bajunya" ujar Devan
Gala tersenyum tipis tanpa Devan ketahui lalu gala segera berbalik
Devan Menghela nafasnya melihat luka di sekujur belakang klara
" Di mana Salepnya?" tanya Devan
" Di dalam tas itu ada kotak di sana salepnya" ujar Gala tanpa berbalik
Devan segera mengoleskan salep di belakang klara dengan telaten dan lembut
" Sudah berbalik lah" ujar Devan setelah mengoleskan salep dan menutup dengan selimut tubuh klara
" Kasian sekali gadis cantik ini" ujar Gala tanpa sadar
" Apa katamu tadi coba ulangi?" tanya Devan Menatap tajam Gala
" Aku tidak bicara apa-apa van, ya sudah Aku pulang ini obat pereda nyeri berikan setelah dia makan jangan lupa memberi nya makan van " ucap Gala lalu pergi
Setelah kepergian Gala, Devan menatap wajah pucat klara dan berniat ingin keluar dari kamar klara
" Mah hiks hiks sakit mah" ucap Klara terisak dalam tidurnya
Devan menghentikan langkahnya dan menatap klara, lalu tangan terulur menghapus airmata klara
" Maaf" ucap Devan pelan untuk pertama kalinya devan mengucapkan kata maaf
Devan termenung di ruang tamu fakta yang di dapatkan semalam tentang Mauren membuat nya sangat marah dan berakhir ke club sampai membuat nya mabuk dan semalam emosi devan Semakin memuncak saat melihat klara, andai saja klara tidak menunggu devan mungkin ini tidak terjadi, sebenarnya saat klara membantu devan, devan tersentuh tapi mengingat kelakuan Mauren membuat devan tidak bisa mengontrol emosi nya dan berakhir menyiksa klara
Visual Justin
Devan menjadi pria bodoh...
kalau sampai 3 kali
bisa dapat piring nich...
gimana kabar Klara, thor?
di tunggu up nya
untuk membaca kelanjutan ceritanya...
benar" bodoh
hatinya bimbang...
semoga Klear
hidup bahagia di kota itu
...
mungkin kamu menyesal...
ujung " nya pasti nyari Dia ...
pas bangun tidur...
akan kah Dia hamil...
hanya author yg tau...
lanjut thor ceritanya
di tunggu up nya
egois dia" nya...
lanjut thor ceritanya