NovelToon NovelToon
Di Antara Berjuta Insan,Kupilih Dirimu

Di Antara Berjuta Insan,Kupilih Dirimu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta setelah menikah / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Suami ideal
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: NAMIFA_88

cerita ini hanya fiktif belaka...mohon ma'af apabila ada kesamaan nama,tempat dan latar belakang.

cerita sederhana tentang dua insan yang disatukan oleh takdir...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NAMIFA_88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23.fitnah

Hari ini,ustadz Azzam kembali di panggil kyai Abdullah untuk datang ke rumah beliau,perkara fitnah yang menimpa pria itu,pihak yang di minta kyai Abdullah menyelidiki perihal tersebut katanya sedikit menemukan titik terang permasalahan tersebut.

kalau di ingat kejadian waktu itu,memang mampu membuat amarah membawa,namun sebagai orang yang di berikan Allah ilmu di dadanya,secara otomatis bisa meredam amarah itu agar tidak berkobar kemana -mana,melahap kesadaran diri dan akhirnya ikut menyakiti orang lain.

"assalamualaikum...kyai..."salam ustadz Azzam,tempat pertemuan mereka kali ini di gazebo depan rumah kyai Abdullah,tempat biasa khadam beliau duduk -duduk santai di sore hari atau malam.

"waalaikumsalam Zam,duduk sini nak"sahut kyai Abdullah ramah,sambil menepuk tempat di sampingnya.

"baik kyai"

kemudian dengan gerakan sopan,ustadz Azzam duduk di samping kyai Abdullah,sedikit menjaga jarak karena itu bagian dari adab sopan santun dengan orang yang lebih tua,terlebih guru.

diam...keheningan tercipta di antara mereka,kyai Abdullah diam dan ustadz Azzam ikut diam,dia tidak berani memulai pembicaraan lebih dulu,meskipun sudah di beritahu sebelumnya alasan dia di panggil.

"begini Zam,saya mau membicarakan lebih lanjut perkara fitnah yang sedang menimpa kamu waktu itu..."

waktu itu...

seorang pria yang selesai ikut kajian malam ba'da isya di pondok pesantren An -Nur putra,tidak langsung pulang,melainkan berkumpul sebentar di musholla,beberapa temannya meminta dia ikut musyawarah membahas pembaharuan peraturan yang nanti akan di tegakkan mulai bulan depan.

setelah semua itu selesai,sekitar pukul 9.30 dia baru bisa pulang,suasana pondok sudah sepi,semua santri sudah masuk ke dalam kamar asrama mereka,tidak ada satupun yang masih berkeliaran,termasuk para khadam dan ustadz -ustadz yang tinggal di area pondok,tidak seperti ustadz Azzam yang termasuk ustadz yang pulang pergi,dia sengaja tidak tinggal di area pondok,ada alasan di balik keputusannya itu.

keluar sendiri dari pondok tidak membuatnya takut,dia sudah terbiasa melakukan hal tersebut,hampir setiap minggunya ada saja dia harus pulang malam.

"assalamualaikum...selamat malam pak satpam"salam ustadz Azzam pada seorang pria paruh baya yang kena giliran menjaga gerbang pondok,seraya menyapa sekedar bas -basi.

"waalaikumsalam...selamat malam ustadz Azzam,baru mau pulang?"

"iya pak"

"sebentar ustadz,saya bukakan dulu pintunya"

ustadz Azzam mengangguk,awalnya dia berniat turun dari motor dan membuka sendiri pintu gerbang di depan,namun di cegah oleh pria paruh baya itu.

"silahkan ustadz..."

"terima kasih pak"

"sama -sama ustadz,hati -hati di jalan"

"baik pak"sahutnya sambil melajukan motornya melewati gerbang pondok.

begitu menjauh dari gerbang pondok pesantren,ustadz Azzam merasakan hawa yang berbeda dari biasanya,suasana terasa lebih sunyi,entah hanya perasaannya saja atau memang benar adanya,biasanya masih ada satu atau dua orang lewat,tapi malam ini dia tidak berpapasan dengan satu orang pun.

bulu kuduknya tiba -tiba merinding,saking merindingnya,dia sampai mengusap tengkuknya."ini kenapa ya?",batinnya.

tapi bukan karena horor ya...hanya hawa -hawa berbeda saja.

tiba -tiba ada seseorang wanita berlari dari arah berlawanan,wanita itu berlari kencang sambil sesekali melihat ke belakang,nampak kentara orang yang sedang ketakutan.benar saja,tidak lama setelah itu,tidak jauh di belakang wanita itu ada dua orang laki -laki berlari di belakang wanita itu.

awalnya ustadz Azzam bimbang,antara abai atau berhenti untuk menolong wanita yang berlari semakin dekat dengannya.

namun pada akhirnya...dia terpaksa berhenti,karena wanita itu merentangkan kedua tangannya,menjegal motor miliknya,mau tidak mau dia harus berhenti jua.

"tolong...tuan,tolong saya"ujar wanita itu mengiba,bahkan tidak segan mengatupkan kedua tangannya di depan dada.wajahnya yang tersorot lampu jalanan,tidak bisa di dustakan bahwa wanita itu benar -benar ketakutan dan perlu bantuan.masih sambil sesekali melihat ke arah belakang.

dan hati nuraninya mengatakan harus menolong wanita itu.

ustadz Azzam yang tidak sengaja melihat pakaian yang di pakai wanita itu sangat terbuka,sontak memalingkan wajahnya ke arah samping.kemudian dia melepas jas yang kebetulan dia pakai dan menyerahkannya pada wanita itu,"tolong pakai ini"ucapnya.

bagaimana tidak?...pakaian yang di pakai wanita itu sangat pendek tanpa lengan,dan nampak koyak di bagian depan hingga nampak kulit dan dalaman bagian atasnya.

wanita itu mengangguk,menerima jas yang di berikan yang dia mintai tolong,kemudian memakainya,barulah ustadz Azzam mengarahkan kepalanya pada wanita itu,meski pandangannya tetap tunduk ke bawah.

"tuan benar -benar bisa menolong saya kan"tatapan itu penuh harap dan suaranya bergetar.

ustadz Azzam mengangguk,masih duduk di atas motor miliknya,dia yang tidak pernah berduaan dengan wanita bukan mahram,apalagi di jalanan sunyi,malam -malam pula,bingung harus melakukan apa,meski niat membantu sudah ada.

dan rupanya dua pria yang tadi mengejar wanita itu berbalik arah setelah melihat keberadaan ustadz Azzam,mereka sepertinya tidak berani mengambil resiko.

wanita itu menyadari tidak ada lagi dua orang yang tadi mengejarnya,akhirnya bisa bernafas lega,namun tiba -tiba kepalanya terasa sakit,tidak sanggup menahan rasa sakit itu,tubuhnya tumbang dan terjatuh di tanah.

melihat tubuh wanita itu roboh ke tanah,ustadz Azzam semakin kebingungan,apa yang harus dia lakukan sekarang?dia menarik nafas sejenak,menenangkan pikirannya,akhirnya satu -satunya yang terpikir di kepalanya sekarang adalah menelpon teman -temannya yang ada di pondok,minta bantuan mereka.

"ponsel...iya ponsel..."gumamnya.

kemudian dia merogoh tas selempang,mengambil ponsel dan menelpon salah satu temannya.

'halo...'

'halo...Zam,tolong bawa mobil kesini'

'ada apa Zam?'

'ada orang pingsan di jalan,cepat ya,nanti aku ceritakan lengkapnya'

'baik Zam,tunggu sebentar,aku kesana'

tut...panggilan terputus,dia perlahan turun dari motor miliknya,mendekat ke arah wanita itu tergeletak untuk memastikan apakah wanita itu masih bernapas atau tidak.

dia tidak perduli di bilang apa,karena tidak sedari tadi melakukannya,tadi dia benar -benar kalut,sampai tidak terpikir.

lalu dia mendekat ke arah wanita itu,berjongkok,dan tangannya terulur ke arah bawah hidungnya.

huh...

"alhamdulillah,cuma pingsan saja"

hal yang tidak terduga malah terjadi,seorang pria yang entah datang dari mana,tiba -tiba berteriak,sehingga warga yang mendengar teriakan itu keluar dari rumah -rumah mereka,bergerombol di sekitar ustadz Azzam dan wanita yang pingsan itu.

terdengar bisik -bisik di antara mereka,ada yang baik dan ada juga yang buruk.

disanalah fitnah itu di mulai,sebagian dari mereka mengatakan bahwa ustadz Azzam melecehkan seorang wanita.

bersambung...

bantu like dan comment...

1
Proposal
🔥5 BINTANG SUPPORT🌟 BUAT KAKANYA 🥰😖
NAMIFA_88: makasih
total 1 replies
Roxanne MA
bagus+seru banget ka, terus semangat untuk berkarya yaaa
NAMIFA_88: makasih
total 1 replies
Roxanne MA
bagus ka lanjutin bab selanjutnya
Aki
Bahasanya keren abis.
Ludmila Zonis
Ngga bisa move on!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!