NovelToon NovelToon
TUMBAL

TUMBAL

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Rumahhantu / Tumbal
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Its Zahra CHAN Gacha

Prayitno, seorang pria miskin yang nekat merantau ke kota besar demi mencari ibunya yang hilang, justru terperangkap dalam kehidupan penuh penderitaan dan kesuraman. Setelah diusir dari kontrakan, ia dan keluarganya tinggal di rumah mewah milik Nyonya Suryati, yang ternyata menyimpan rahasia kelam. Teror mistis dan kematian tragis menghantui mereka, mengungkap sisi gelap pesugihan yang menuntut tumbal darah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Its Zahra CHAN Gacha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Panggilan dari Sungai

Apa yang dialami oleh Prayit ternyata juga di alami oleh putranya Aryo.

Bocah itu mulai jarang tidur. Bukan karena takut, tapi karena setiap kali ia memejamkan mata ia melihat sesuatu.

Makhluk itu mulai berani menampakkan dirinya kepada Aryo. Ia tahu sebagai anak indigo ia bisa melihat makhluk tak kasat mata meskipun makhluk itu tak mau memperlihatkan dirinya.

Bukan mimpi, bukan halusinasi. Tapi potongan-potongan masa lalu yang terasa nyata. Sosok wanita itu seolah mengajaknya ke masa lalu. Memperlihatkan kejadian demi kejadian kepadanya. Memperkenalkan dirinya dan tradisi keluarganya .

Ia melihat seorang wanita ber selendang putih berdiri di tepi sungai, mengiris telapak tangannya sendiri dan membiarkan darahnya jatuh ke dalam air. Aryo juga mendengar suara-suara dalam bahasa asing yang entah apa artinya, namun ia berusaha memahaminya.

“Iki tumbal kanggo jagad anyar,"

(Ini tumbal untuk dunia baru…)

Aryo mulai menulis aksara-aksara kuno di kertas, di lantai, bahkan di dinding rumah. Bocah itu menuliskan semua yang dilihatnya. Tentu saja Nurul kaget melihat tingkah laku putranya yang berbeda dengan biasanya.

Ia mulai mencorat-coret tembok dengan tulisan aneh yang ia sendiri tak bisa membacanya. Setiap kali Nurul bertanya Aryo hanya diam tak menjawab.

"Kalau mau nulis itu di buku le, jangan di tembok, kan jadi kotor,"

Saat Nurul hendak menghapusnya, bocah itu melarangnya.

"Jangan di hapus, nanti dia marah!" ucap Aryo dengan mata memerah

"Dia siapa le??" tanya Nurul

Aryo menunjuk kearah sudut ruangan.

"Dia, wanita yang memakai selendang putih!"

"Jangan mengada-ada Le, di pojokan gak ada siapa-siapa," seru Nurul

Aryo kemudian berhenti menulis dan berjalan menuju sudut ruangan. Bocah itu berhenti dan menatap kearah dinding. Ia mulai berbicara sendiri dengan bahasa aneh yang belum pernah ia pelajari.

Nurul mulai ketakutan saat Aryo berbicara sendiri dengan menggunakan bahasa jawa kuno.

Ia teringat dengan Danang, putra semata wayangnya yang tewas karena dijadikan sebagai tumbal. Sebelum meninggal Danang juga memiliki sikap aneh seperti Aryo.

Sadar ada sesuatu yang janggal dengan putranya, Nurul berusaha menyadarkannya.

"Ibu percaya le, sekarang sudah ya mainnya, jangan corat-coret lagi. Sekarang bobo yu!" ucap Nurul berusaha menyadarkan putranya

Namun Aryo tak bergeming, ia masih saja asyik mencorat-coret dinding tembok kali ini sambil menyanyi lagu jawa.

Nurul mulai meremang. Nyanyian itu membuat tubuhnya seketika membeku.

Nurul yang ketakutan mulai mengajak Aryo tidur bersamanya, tapi bahkan di pelukannya, Aryo tetap bisa melihat dunia lain.

Di suatu malam, Aryo menggambar wajah wajah seorang perempuan tua, yang perlahan menjadi muda. Wajah Nyimas Surati.

Wanita itu tersenyum menatap Aryo.

"Kamu sudah besar le, sudah saatnya kamu mewarisi tradisi keluarga kita,"

Sementara itu, Prayitno pergi ke desa sebelah untuk menemui Raka.

Ia tahu bocah itu memiliki tanda-tanda yang sama dengan putranya. Tak lupa ia membawa jimat warisan ibunya.

Prayit diantar oleh seorang warga menuju ke kediaman Raka.

"Itu anaknya mas,"

"Inggih mas, suwun yo," menganggukan kepala saat pria yang mengantarnya berpamitan

Seorang bocah lelaki berusia dua belas tahun tampak sedang menulis sesuatu di sebuah kertas. Prayit berjalan mendekatinya. Sepasang mata putih dengan senyuman familiar menyambutnya.

"Akhirnya kamu datang juga le,"

Prayit menghentikan langkahnya, termangu menatap sosok di depannya.

"Kamu mengenalnya?" ucap seorang pria menepuk pundaknya

"Iya mbah," jawab Prayit kikuk

Mbah Gondo mengajaknya masuk ke dalam. Prayit kemudian menunjukkan jimat yang dibawanya kepada pria itu. Ketika sang dukun menyentuh jimat itu, tubuhnya seketika bergetar dan matanya langsung memutih. Ia kerasukan arwah tua yang menyebutkan sesuatu yang membuat Prayitno merinding.

“Gerbang sudah terbuka. Pemilik darah suci sudah terbangun. Bila ia memilih gelap, dunia akan kembali pada awal.”

Prayitno panik. Ia mulai sadar, Aryo bukan hanya target ia adalah calon pewaris kekuatan kuno, tapi juga sebagai tumbal berikutnya.

Namun di tempat lain, Raka juga mengalami penglihatan serupa. Bedanya, ia menikmati kekuatan itu. Raka mulai berbicara dengan "sesuatu" yang hanya bisa dilihatnya. Ia menyebutnya Ibu, dan Ibu itu mulai memberinya perintah.

“Ambil darah dari satu keturunan. Bawa ke tempatku. Maka kekuatan itu akan menjadi milikmu," ucap wanita itu dengan senyum sinis

Pertarungan tak lagi hanya soal arwah dan ritual. Ini adalah tentang pilihan dua anak…

Dan salah satu dari mereka tidak ingin diselamatkan.

Kini Aryo mulai sering berjalan dalam tidurnya. Suatu malam, Nurul terbangun dan mendapati anaknya tidak ada di kamarnya. Ia panik, memanggil Prayitno, dan mereka mencari ke sekeliling rumah.

Danang ditemukan berdiri di tepi sungai kecil di belakang desa, tubuhnya kaku, mata terpejam, namun mulutnya berbisik-bisik.

“Ibu… ibu… aku datang…”

Saat Prayitno memegang pundaknya, Aryo mendadak membuka mata, matanya berubah kelabu, seperti mata orang buta, dan dari mulutnya keluar kalimat pelan.

“Sungai ini akan berubah warna ketika darah pertama jatuh…”

Prayitno membelalak, kata-kata itu mengingatkan nya dengan mimpinya dimana ia melihat seorang wanita mengiris jarinya di pinggir sungai.

Ia berusaha menahan Aryo yang berusaha mengiris jarinya. Namun Aryo yang sudah di rasuki membuatnya kewalahan. Ia sampai terpental. Aryo mengambil sebuah pisau kecil dan menyayat jarinya.

Saat darahnya menyentuh air kali seketika tubuhnya roboh.

Esok harinya, sungai itu benar-benar berubah warna. Bukan seluruhnya merah, tapi airnya keruh, seperti bercampur lumpur darah. Warga desa resah. Beberapa hewan ternak mati mendadak setelah meminum air sungai. Ikan-ikan mengambang di permukaan. Semuanya mati seperti terkena racun.

Warga yang melihat fenomena itu langsung melaporkannya kepada kepala dusun atau Kamituo.

Mbah Gondo dipanggil untuk menyelidiki sungai itu.

Pagi itu juga ia bergegas menuju ke sungai. Ia mengambil air sungai dengan kedua telapak tangannya.

Setelah mengamati, ia mengangguk pelan dan berkata,

“Ini bukan darah hewan. Ini penanda. Gerbang kuno akan terbuka di bawah sungai. Sungai itu dulunya jalur arwah, tempat pembuangan para tumbal…”

Sementara itu, jauh di desa lereng Merbabu, Raka melakukan ritual pertamanya. Di tengah hutan, ia mengambil darah seekor anjing hitam, menggambar simbol kuno di tanah, dan duduk bersila sambil memanggil entitas bernama Ratu Timur.

Ritual itu sukses. Angin berhenti, pepohonan diam, dan dari balik kabut… sosok wanita tinggi dengan rambut panjang tergerai muncul. Kulitnya putih seperti kain kafan, matanya hitam tak berdasar.

Ia menatap Raka, “Kau mewarisi darah yang pernah dikutuk. Sekarang, kutukannya menjadi kekuatanmu.”

Aryo, yang berada jauh dari Raka, mendadak jatuh pingsan. Saat tersadar, ia menggenggam lumpur basah dan potongan kain putih yang tak ia tahu dari mana asalnya.

Ikatan antara dua anak itu telah terkunci.

Satu dipanggil untuk menjaga.

Satu dipilih untuk menguasai.

Dan waktu untuk memilih… semakin dekat.

1
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
tetep aja pasti akan ada orang yang kepo dengan mistik keluarga Suryati
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
akhirnya jiwa Prayitno gak penasaran lagi setelah kutukan di hancurkan
Zuhril Witanto
ternyata Prayit belum sepenuhnya meninggal
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
pasti ada bekasnya walaupun tempat itu udh hilang
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
apakah tugas Prayit sudah selesai lantas kemana kah Rika akan pergi
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
selesai sudah tugas prayitno yaaa dan rika juga tp kemana aryo
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
wahhh gtu yaa jd krn raga prayitno udh g ada jd dia kek roh gtu yaa
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈: holow man
Ai Emy Ningrum: samar bayangan...👀
total 2 replies
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
kalian kerja sama aja biar gak ada korban lagi
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
ini ceritanya cashback ya bunga
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
wahhh pnjg juga prjlanan pesugihan ya
jd ngeri
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
apa bnr Maria bakalan hidup lagi
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
Prayitno masih hidup🤔
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
jd aryo yg harus memutus kan itu yaa
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
hahhhh ternyata masih lnjut
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ
km harus bisa aryo buat membasi mereka
Zuhril Witanto
Prayitno?
Zuhril Witanto
bener2 mencekam
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
basmi semuanya aryo
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
akhirnya berkat Aryo semua tali di putus biar gak ada korban lagi
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
jagoan pasti menang permisa 😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!