Musuh tapi menikah?
Itulah yang terjadi pada Essa dan Maureen, menjadi rival sejak kecil membuat hubungan mereka seperti Tom and Jerry, bertengkar dan selalu bertengkar tiap kali bertemu. Namun sebuah insiden yang terjadi membuat hubungan mereka seketika berubah dari musuh menjadi sepasang pasutri, padahal Maureen sudah punya kekasih yang akan melamarnya namun semuanya gagal akibat insiden ini.
Mampukah mereka mengarungi bahtera rumah tangga tanpa cinta ini sebagai mana mestinya? Atau kah pernikahan ini akan berakhir begitu saja?
Simak terus ceritanya ya. Boleh kasih like, komen, vote, dan Rate bintang 5 nya jika kalian suka. Segala bentuk dukungan kalian adalah penyemangat bagi author. Terima saran dan komentar membangun, tapi tidak hate komen ya, jika tidak suka skip saja, terimakasih 🙏😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Whidie Arista, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14 - Jujur
Tatapan mata Maureen melebar sempurna, bagaimana Arkan sampai punya pemikiran kearah sana, poligami memang di halalkan tapi apa dia mampu menjalankannya secara adil untuk kedua belah pihak.
“Jangan ngaco kamu Kan, aku gak mau menjalani pernikahan poligami.” Tolak Maureen mentah-mentah.
“Aku tahu, tapi aku gak bisa cerein Aisyah untuk sekarang Reen, apa lagi keluarga kami sangat dekat aku takut semuanya malah jadi runyam.” Jelasnya.
Maureen mendengus tawa, “Siapa yang nyuruh kamu cerein Mbak Aisyah, aku ingin kamu perbaiki hubungan kamu dan istri kamu Kan. Hubungan kita ini seharusnya tidak ada sejak awal, mari kita lupakan segalanya anggap saja semua ini tidak pernah terjadi,” ucap Maureen dia berusaha menguatkan diri walau hatinya perih.
“Caranya? Gimana caranya aku lupain kamu, tolong katakan?”
“Jangan temui aku lagi, anggap kita itu gak kenal, udah itu aja.” lirih Maureen, dia menyeka ujung matanya yang berair.
Arkan menatap sendu, “apa kamu bisa melakukannya juga? Apa kamu bisa melupakan semua kenangan tentang kita? Kenapa Reen, aku hanya minta sedikit pengorbanan darimu. Apa salahnya dengan pernikahan poligami?”
“Salah Kan, tentu saja salah. Wanita mana yang mau berbagi suami dengan wanita lain, meski Mbak Aisyah setuju aku yang gak mungkin setuju, aku gak sebaik dia yang mau melihat suaminya bermesraan dengan wanita lain walau jaminannya surga sekalipun.” Tegas Maureen.
“Jadi pilihanku adalah aku akan tetap mundur, terimakasih karena sudah memberi banyak kenangan indah dalam hidupku, sekarang kita jalani hidup kita masing-masing. Mbak Aisyah adalah wanita yang baik jangan sia-siakan dia atau kau akan menyesal nantinya.”
Maureen menghembuskan napas kasar, berusaha menekan air mata yang terus saja ingin menerobos dari ujung-ujung matanya.
Arkan menatap mata Maureen dengan tatapan datar, entahlah ada rasa takut saat pandangan mereka bertemu, nalurinya bilang pergilah Maureen, larilah. Tapi dia masih bergeming di tempat.
Tiba-tiba Arkan menyergahnya dan menekan tubuh Maureen ke tembok, membuat dia terkejut.
“Arkan, apa yang mau kamu lakukan?” tanya Maureen dengan tatapan membola.
“Maaf,” lirihnya, “mungkin ini satu-satunya cara untuk mengikat kamu disisiku.”
Dia mendaratkan ciuman di bibir Maureen secara paksa, meski Maureen meronta dia tak mampu melepaskan diri tubuhnya di tekan dengan keras oleh Arkan.
“Hmp, stop Arkan, kamu udah gila ya!” akhirnya Maureen bisa melepaskan Kungkungan Arkan.
“Ya aku memang gila, kamu yang udah bikin aku gila Reen. Sekarang aku bahkan bisa melakukan hal yang lebih gila dari ini.” ungkapnya.
“Apa?!” Maureen menatap tak percaya, raut wajah Arkan berubah tak sehangat biasanya, kenapa? Yang terlihat sekarang hanya nafsu di matanya.
‘Aku harus pergi, Arkan sudah berubah dia bisa melakukan apa saja apa lagi tempat ini sepi.’ Maureen membuat langkah menyamping, namun tentu saja tak di biarkan oleh Akan, dia dengan sigap menghalangi pergerakan Maureen.
“Lepasin aku Kan, aku harus kerja kamu juga kan.” Maureen mencoba bicara dengan nada biasa walau hatinya takut.
“Aku sudah minta cuti, dan aku sudah bilang pada temanmu kalau kamu sakit dan pulang lebih dulu,” ujarnya masih dengan tatapan yang sama.
“Ayo kita lakukan Maureen. Tidak akan ada yang menghalangi hubungan kita jika janin sudah tumbuh di rahimmu,” ujarnya.
“Nggak, aku gak mau.” tolak Maureen.
‘Gimana caranya agar aku bisa lolos dari pria gila ini?’ otaknya berputar keras, satu nama tiba-tiba melintas di otaknya, Essa, ‘Apa sebaiknya aku bilang kalau aku sudah menikah?’
“Walau pun kamu gak mau kamu bisa apa? Aku pria dan kamu wanita, sudahlah Reen kamu akan ketagihan kalau kamu sudah merasakannya.”
Arkan kembali mendekat, “Stop Arkan, jangan mendekat. A-asal kamu tahu saja, sebenarnya a-aku juga sudah menikah.”
❤❤❤❤❤😉😀😀😀😀😀
di perusaahaan lain masih banyak...
❤❤❤❤
itu akal2an Arkan aja biar Maureen mau kembali padanya...
hubungan mereka jln di t4 aja...
😀😀😀❤❤❤❤
gak usah pakai kode apa2..
pasti Essa langsung ngerti klao kmu mau diunboxing ama essa..
Mauteen..
😀😀😀❤❤❤❤
daripada penasarannn..
😀😀😀❤❤❤❤❤
cari keeja di tempat lain..❤❤❤❤❤
❤❤❤❤
😀😀😀❤❤❤❤
apa dia niat ceraikan Maureen pas udah setahun..
❤❤❤❤❤
dikit amat .....
btw vanya ngetik apa buat Essa....
terus dibalas apa ya ama Essa...
❤❤❤❤❤
ayo akui kalo syka ama essa..
biar dia gak lari..
❤❤❤❤
segera buka hatimu buat Essa..
kalo gak keburu diembat oeang..
😀😀😀❤❤❤
❤❤❤❤
moga2 hati maureen segera terbuka buat Essa..
❤❤❤❤
mantan nempel Mulu kah kalau iya bagus tapi ga bagus jg sih
kalo gak gtu..
mqireen gak cemburu..
😀😚😀❤❤❤