NovelToon NovelToon
Kesayangan Tuan

Kesayangan Tuan

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Romansa Fantasi / CEO / Selingkuh / Percintaan Konglomerat
Popularitas:704
Nilai: 5
Nama Author: Thuy Mhuy

Yuka Pratiwi,seorang staf hotel yang cantik sengaja mendekati Artha, sang menejer hotel agar bisa masuk ke dalam keluarga Regatama dan melakukan balas dendam melalui Artha yang polos. Yuka dapat menjalankan target utama nya yaitu Broto, sang ayah mertua. Tujuan hidup Yuka adalah untuk menghancurkan Broto yang sudah menghilangkan nyawa sang Ayah menyengsarakan Ibu dan merebut perusahaan keluarga nya. Keserakahan Broto menghancurkan kehidupan Yuka kala masih kecil.

Apakah Artha turut menjadi target dalam balas dendam Yuka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Thuy Mhuy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 18

Yuka menghampiri Broto, berjinjit sedikit untuk bisa meraih kepala Broto, lalu menyisir rambut yang separuh lebih nya sudah berwarna putih. "Papa tidak akan ke kantor dengan penampilan yang berantakan bukan?" .

Broto hanya diam mendapatkan perlakuan Yuka. Bahkan, berpuluh puluh tahun menikah dengan Neni belum sekalipun Neni menggetarkan hati Broto dengan melakukan hal hal kecil seperti yang tengah Yuka lakukan. Mendadak muncul keinginan Broto untuk memiliki Yuka seutuh nya, tanpa harus berbagi denhan Artha, putra nya sendiri.

"Sudah, ayo Pa." Yuka meraih lengan sang mertua, mengajak nya bergegas masuk ke dalam mobil, meninggalkan rumah persembunyian dan kembali ke Regatama's Hotel.

Di dalam mobil, Yuka terus menerus menghadap keluar jendela mobil, dia penasaran kenapa Seno tiba tiba mencari nya? Padahal Seno sudah tidak lagi bekerja di Regatama's Hotel.

Kekhawatiran pun mulai menyergap Yuka, takut jika Seno curiga atau bahkan tahu alasan Yuka ingin masuk ke dalam keluarga Regatama.

Setelah menghabiskan waktu kurang lebih 2 jam, mobil Broto akhir nya memasuki basement Regatama's Hotel.

"Kita tidak boleh terlihat bareng, Pa. Jadi Yuka akan masuk duluan." Ujar Yuka tanpa menunggu tanggapan dari Broto. Yuka keluar dari mobil pelan pelan, takut jika ada seseorang yang melihat nya dan curiga. Setelah memastikan semua nya aman, Yuka melangkah masuk meninggalkan Broto yang belum beranjak dari mobil.

Broto mendengus." Asal kamu tahu Yuka. Saya sengaja mengurus Regatama's Hotel lagi supaya punya banyak kesempatan untuk bersama kamu".

Yuka menuju wilayah kerja nya yang berada di ruang VIP. Di sana rekan kerja nya langsung menyambut Yuka dengan cemas.

"Kamu dari mana saja, Yuka?" Rekan kerja Yuka mendekatkan kepala nya untuk berbisik, dengan kode mata nya menatap Seno. "Pak Seno sudah menunggu mu lama, sejak tiga jam yang lalu".

" Tadi aku ada urusan sebentar". Jawab Yuka yang sama sama berbisik.

Mata rekan Yuka menyipit. "Apa kamu bilang? Sebentar? Kamu bahkan telat ke kantor lima jam yang lalu." Dia mengangkat arloji, menunjukan nya pada Yuka. "Lihat, bahkan sebentar lagi sudah masuk waktu istirahat".

Yuka menghela napas panjang, memperlihatkan mimik wajah menyesal. " Maaf, aku memang salah, aku janji lain kali tidak akan mengulangi nya lagi."

"Sudah lah, sekarang mending kamu cepetan temui Pak Seno!". Lirih rekan Yuka kemudian berlalu untuk kembali pada pekerjaan nya.

Yuka berjalan menghampiri Seno yang sedang menyeruput kopi. " Selamat pagi Pak Seno. Ada yanh perlu saya siapkan?" senyum hangat merekah, menutupi rasa benci Yuka pada Seno. Mencoba bertindak profesional kepada salah satu petinggi Regatama Group.

Seno menatap Yuka datar, kemudian meletakan gelas ke meja. "Selamat pagi? Hari sudah siang, Nona Yuka." Seno berbicara formal.

Yuka tertegun, lalu melirik jam dinding, kemudian mengangguk menyesali kesalahan nya. "Maaf, maksud saya selamat siang, Pak Seno".

" Duduk lah" . Perintah Seno.

Sebelum menuruti perintah Seno, Yuka menyapu semua sudut ruangan untuk memastikan bahwa tidak ada orang yang melihat nya. Ia takut di curigai telah bekerja tidak profesional karena membicarakan masalah keluargan kakak ipar nya.

Yuka pun duduk di kursi, berhadapan dengan Senu yang menatap nya seperti akan mengintrogasi nya. Di bawah meja, tangan Yuka saling meremas, berusaha tetap tenang meski perasaan nya sedang tak karuan.

"Mentang mentang suami mu di luar kota, kamu jadi se enak nya bolos kerja, adik ipar." Ucap Seno pelan tapi penuh intimidasi.

Yuka menghela nafas, kemudian menampilkan senyum. "Yuka tadi ada urusan dengan teman, Mas".

Kening Seno berlipat. " Sampai lima jam?"

"Dia baru pulang dari luar negri, jadi kami keasyikan cerita sampai lupa waktu. Maaf, ini adalah pertama kali Yuka lalai kerja, lain kali Yuka akan lebih disiplin lagi.

Seno menyeruput kembali kopi nya, lalu terkekeh. " Aku sama sekali tidak mempermasalahkan hal itu Yuka."

" Terus kenapa Mas Seno datang kesini? Bukan kah Mas Seno sudah tidak ada lagi kepentingan di Regatama's Hotel?" . Tangan Yuka semakin gemetaran setelah mengatakan kalimat itu.

"Siapa bilang aku gak punya kepentingan?" Seno kembali meletakan gelas ke meja, "Aku kesini karena merindukan mu. Aku gak akan menyia nyiakan kesempatan ini selagi Artha masih di luar kota."

Seketika tangan Yuka berhenti gemetar. Dia meletakan tangan nya ke meja bawah kuat kuat, rahang nya mengeras menatap Seno dengan tajam. "Jangan gila kamu, Mas! ".

Seno tersenyum miring. " Jangan menyalahkan hal yang kamu buat sendiri, Yuka. Kamu sudah membuatku tergila gila pada mu. Jadi kamu harus bertanggung jawab! " . Tuntut Seno mantap.

"Tidak...". Yuka berdiri, hendak pergi meninggalkan Seno karena sudah mengoceh hal yang gila.

Seno buru buru mengancam. " Atau kau akan memberi tahu Artha kalau sebenar nya kamu adalah mantan pacar ku. Dan aku adalah pria pertama kamu yang berhasil merobek selaput daramu."

Langkah kaki Yuka seketika urung untuk melanjutkan langkah nya. Yuka menatap Seno semakin tajam, lalu mendengus berat. Yuka mengaku telah kalah telak dari Seno dan tidak mampu melawan nya lagi. "Asal bukan ajakan bercinta, aku akan melakukan nya."

"Makan siang.". Putus Seno.

" Oke, kalau cuma makan siang." kata Yuka pasrah.

"Aku tahu restoran yang lebih bagus".

Yuka ingin menawar, meminta Seno untuk makan siang di hotel saja, tetapi dia cukup tahu kalau dari dulu Seno tidak suka makanan disini. Semenjak masih menjadi Direktur Regatama's Hotel, Seno sangat jarang makan di tempat kerja nya, melainkan selalu mencari restoran lain.

" Baik lah, tapi Yuka mau ke toilet dulu."

Seno mengangguk. Setelah Yuka pergi dari hadapan nya, Seno membuka ponsel nya. Dia menelepon seseorang.

"Segera urus reservesi restoran Jepang Private Room sekarang juga." setelah mengatakan itu, Seno menutup telepon nya, kemudian menyeringai. "Hari ini kita akan bersenang senang Yuka." desis nya.

Drrttt Drrttt

Ponsel Seno berdering tak lama setelah menelepon asisten pribadi nya. Pria dengan setelan jas berwarna grey itu pun menekan tombol untuk menyambungkan panggilan.

"Sayang, kamu jadi kesini kan saat jam istirahat kanto? Aku merindukan sentuhan mu." kata seorang wanita dari seberang telepon, yang tak lain adalah salah satu pacar Seno.

Mendengar itu Seno menepuk jidat frustasi, di melupakan janji yang di buat nya semalam. Mau tak mau Seno harus mengingkari janji itu karena hari ini ada kesempatan emas untuk menghabiskan waktu bersama Yuka mumpung Artha sedang bertugas di luar kota.

Seno menggaruk tengkuk yang sebenar nya tidak gatal, "Ada meeting mendadak, jadi aku makan siang bersama klien. Aku akan mampir ke apartemen nanti malam, jadi siapkan baju dinas yang paling bagus."

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!