WARNING!!
HARAP BIJAK MEMBACANYA.
JIKA TIDAK SUKA,JANGAN DI LANJUTKAN.JIKA SUKA LANJUTKAN SAMPAI HABIS😉😉
Sylvia Dawn Ashford seorang wanita berusia 20 tahun,ia bukanlah wanita biasa yang bukan hanya mempunyai kecantikan bak Dewi namun,wanita ia juga wanita yang tangguh ia merupakan CEO dari perusahaan terbesar di dunia, kekayaannya melimpah ruah.di samping itu ia adalah Queen mafia yang di takuti oleh seluruh orang di dunia.
namun,ia malah meninggal karena penghianatan adik yang di angkat olehnya.adik angkatnya iri dengan apa yang di miliki oleh Sylvia dan Sylvia tidak menyangka bahwa hidupnya berakhir di tangan orang yang ia sayang.
namun sepertinya Tuhan tidak membiarkan perjalanan Sylvia berakhir,kini Alexa malah memasuki tubuh seorang siswi berusia 16 tahun yang tidak di inginkan oleh keluarganya.gadis yang culun dan penakut,Sylvia bertekad menjalani hidup nya di kehidupan ke dua itu dengan membalas orang yang menyakiti pemilik tubuh yang ia tempati dan dendamnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R3C2YMYFMYME, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 14
"huff,kau masih dingin seperti biasa Aska"ucap kekek.
"hahah bukan kah ini turunan dari kakek??"ucap pemuda itu yang tak lain adalah Alaska yang kerap di panggil Aska saat di keluarganya.
"jadi?"ucap Alaska.
"aku memberi kepemimpinan WHITE TIGER ke dalam tangan mu"ucap kakek.
"karna aku tau kau pasti ingin melindungi DOD yg kehilangan penopangnya"ucap kakek.
"baiklah aku akan menerimanya"ucap Alaska.
"tentu saja cucu ku.tapi semua itu tidak gratis"ucap kakek menyeringai.
whusss
Sendok kopi melayang ke arah Alaska,sebelum sendok itu mengenai kepalanya Alaska menghindar sehingga sendok itu menancap di tembok dinding di belakang Alaska yang berjarak 10 meter.
"aku tau maksud mu kakek"ucap Alaska tersenyum.
"haha ini baru cucu ku yang paling mengerti aku"ucap kakek lalu ia berdiri dan menghentikan kakinya di lantai.
Alaska juga ikut berdiri ruang keluarga tadi perlahan-lahan turun menuju ruang rahasia di bawah tanah.
******
Lucas mondar-mandir di depan Clara yang sedang menonton televisi.
"berhentilah mondar-mandir tak jelas seperti itu,katakan masalah mu bang"ucap Clara.
"aahh Abang bingung ca,Abang harus kembali ke Rusia tapi Abang paling gak rela meninggalkan kamu"ucap Lucas.
"pergilah bang"ucap Clara.
"tidak,tidak.aku harus mengawasi mu dan menjaga mu bak berlian"ucap Lucas.
"tapi kerja sama itu...hufff aku sangat bingung"ucap Lucas.
"bagaimana kalau kita pindah ke Rusia saja ca??"ucap Lucas.
"huff pergi lah kembali ke Rusia bang,persiapkan segalanya di sana.aku akan menyelesaikan pendidikan ku di sini,setelah itu aku akan menyusul Abang ke sana"ucap Clara.
"tapi ca"
"berhentilah merengek bang,kalo Abang khawatir aku sendiri kirim orang kepercayaan Abang untuk menjaga ku,itu sudah cukup"ucap Clara.
"kau yakin ca??"ucap Lucas.
"hum"
"huff kalau kamu udah bilang gitu Abang gak bisa apa-apa lagi,tapi kamu janji harus angkat telpon Abang,kalo gak Abang akan ngambil kamu"ucap Lucas.
"hum,baiklah"ucap Clara setelah terdiam beberapa detik.
"bang,apa Abang menyayangi ku andaikan aku bukan anak dari mami,hanya jiw maksudku anak pungut seperti Lidia??"ucap Clara.
"ca,Abang itu akan sayang sama siapa pun,tapi Abang akan menilai sendiri apakah dia layak untuk di kasih kasih sayang.terlepas dari itu Caca adalah adik Abang,yang udah Abang sayangi dari dalam perutnya mami.meskipun senakal apa pun Abang akan berusaha memperbaiki mu menjadi lebih baik"ucap Lucas.
"kenapa Abang tidak menerima Lidia??"ucap Clara.
"Abang pernah menerima dia tapi,Abang menyelidiki tentang nya.dia bukan sembarang orang,dia huff sangat rumit ca kalo di jelaskan,biar Abang sendiri yang....."
"maksud Abang kalo Lidia anak haram tuan Elias??"ucap Clara.
"ehh?darimana kamu tau ca??"ucap Lucas.
"rahasia"ucap Clara.
"huhaha,,,ini benar-benar adik ku yang manis dan imut"ucap Lucas lalu mengacak-ngacak rambut Clara gemas.
"berhentilah bang mengacak-ngacak rambut ku,jika tidak ingin aku menjadi singa dan jelek"ucap Clara.
"haha,tenang saja SPA banyak kok,,oh iya tadi Abang udah urus kartu debit untuk mu"ucap Lucas sambil mengeluarkan blackcard dan memberikan nya kepada Clara.
"gunain kartu ini untuk memenuhi kebutuhan mu kalo habis katakan langsung pada Abang biar nanti Abang transfer"ucap Lucas.
"besok orang akan mengantar mobil untuk mu"ucap Lucas
"apakah tidak apa-apa aku menghabiskan harta mu bang??"ucap Clara.
"tentu saja,Abang yang kerja adiknya yang menghabiskannya"ucap Lucas.
"haha kau lucu bang"ucap Clara tertawa kecil.
-
-
-
Malamnya Clara menuju balkon apartemen yang menampilkan indahnya kota di malam hari dan bintang-bintang bertaburan di langit malam.
"kenapa rasa hangat ini kembali oleh ikatan persaudaraan??"gumam Clara.
kring
Kring
Clara membuka ponselnya dan mengangkat panggilan dari Dave.
"bagaimana penyelidikan mu??"
"......."
"huh,sudah ku duga dia bukan orang biasa yang mudah di selidiki "ucap Clara.
"hentikan penyelidikan mu,jangan sampai mengusik orang itu,selanjutnya biarkan aku beraksi"ucap Clara.
"......"
"sebelum kamu kembali besok, temanin aku bersenang-senang malam ini"ucap Clara menyeringai lalu mematikan sambungan telepon nya.
Cklek
Pintu balkon di sebelah terbuka.
"Queen aku baru saja beristirahat,aku tau Queen mau membuat isi perut ku terbuang.sayang Queen saya baru makan makanan enak di Indonesia"ucap Dave memohon.
"5 menit aku tunggu di bawah,boleh di coba membantah ku"ucap Clara lalu masuk ke dalam untuk bersiap-siap.
"huff rendang,soto,mie ayam,sate ayam,nasi Padang ku kalian yang baiklah di dalam perut ku semoga Queen tidak bias sekali malam ini"ucap Dave sambil mengelus perutnya.
******
suasana rumah sakit sepi karena sudah tengah malam.
Hanya dua orang yang berjalan di koridor rumah sakit dengan pencahayaan yang remang-remang.
Sampai akhirnya mereka sampai di sebuah kamar bernomor 156.
Seorang dari dua orang itu membuka celah pintu dan meniupkan obat bius.
setelah beberapa saat keduanya mengangguk memberikan isyarat dan masuk ke dalam.
Di ruangan itu ada seorang gadis yang di rawat dan di jaga oleh dia pria yang satunya berusia 18 tahun yang satu sudah Parubaya.
Tak
Tak
Suara sepatu berjalan mendekati ranjang pasien itu.
ia menyuntikkan penawar obat bius kepada gadis itu.
Tak berselang lama perlahan gadis itu membuka kelopak matanya.
"hello Lidia sayang,apakah kamu sudah membaik??"ucapnya.
"kau!!kenapa kau di sini,pergi kau anak sialan"ucap Lidia terkejut.
Grep
Wanita itu mencengkram dagu Lidia Dnegan erat.
"beginilah kah kamu menyambut saudara tiri mu hum??"ucap wanita itu yang tak lain adalah Clara.
"huh,kau berani sekali masuk,pah,kak Daniel lihat kak Clara masuk dan menyakiti ku"ucap Lidia mengadu.
"sayang mereka sudah ku tidurkan pulas,bahkan jika membunuh mu sekarang aku pun bisa melakukannya"ucap Clara.
"kau!!apa yang kau lakukan pada papa dan kak Daniel??"ucap Lidia.
"tak perlu tau,aku datang hanya ingin memberitahukan mu, bersiap-siap lah untuk menerima hukuman mu,ahh untuk sekarang aku memberikan hadiah untuk mu"ucap Clara sambil mengambil sesuatu dari kantong jaketnya.
Clara menunjukkan sebuah cairan berwarna ungu di dalam sebuah botol kaca yang mini.
"a-apa yang kau lakukan??aku peringatkan kamu jangan bermain-main dengan ku,atau kau akan di hakimi oleh papa dan kakak-kakak ku"ucap Lidia.
"haha sayangnya aku tidak takut,terlepas dari itu aku bukan lagi bagian dari Lancaster"ucap Clara menyeringai.
"ini manisan yang membuat dada mu lega dan perlahan-lahan membuat mu bahagia"ucap Clara.
TBC
semangat juga ka buat nulis cerita nya😁😁💪🏻💪🏻