Pelecehan yang dilakukan oleh pria terpandang dan terhormat yang menjadi tamu dihotel tempatnya bekerja, membuat Annisa Zavina harus menerima kenyataan pahit bahwa dirinya hamil diluar nikah.
Wisnu Kurniawan, seorang pengusaha muda sukses yang pada malam itu berada dalam pengaruh alkohol, hingga tanpa sadar merenggut paksa mahkota gadis malang itu.
Tidak ingin membunuh darah dagingnya, dan tidak ingin juga mempertanggung jawabkan perbuatannya dengan cara menikahi gadis yang tidak dia cintai serta memiliki status sosial yang sangat jauh dibawahnya, Wisnu pun memaksa Annisa untuk menerima perjanjian bahwa dia hanya akan bertanggung jawab terhadap anaknya, dan Annisa harus pergi meninggalkan darah dagingnya begitu lahir.
Hingga pertemuannya dengan Rayhan Prasetyo, seorang duda kaya satu anak yang memberikan kehidupan baru untuk Annisa yang nelangsa setelah dilecehkan dan dipisahkan dari putrinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Aini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 14- Masalah Sudah Selesai
HAPPY READING
🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Meski dalam hatinya kebencian terhadap anak itu serta ibunya masih membara, namun untuk saat ini dia tidak ada pilihan lain selain menerimanya. Semua dilakukannya hanya demi menyelamatkan masa depannya.
Wisnu melepaskan kedua tangan Agnes yang melingkar dipinggangnya. Lalu dia berbalik dan menatap wanita itu dengan intens.
"Kamu yakin, mau menerima anak itu? Apa kamu serius dengan ucapanmu?"
"Iya honey, aku serius. Semua aku lakukan demi cinta kita. Tapi kamu juga harus menepati janjimu. Nanti setelah wanita itu melahirkan, dia tidak boleh ada lagi diantara kita. Kamu harus menyuruhnya pergi sejauh mungkin. Bagaimana?" Jawab Agnes dengan cepat dan bernegosiasi.
"Kamu tenang saja kalau soal itu. Wanita itu akan pergi setelah anakku lahir. Aku akan menjamin hal itu" Jawab Wisnu dengan yakinnya.
"Bagaimana kamu bisa sangat yakin? Bagaimana kalau nanti, dia tidak mau meninggalkan anaknya? Atau menjadikan anak itu sebagai senjata untuk memerasmu, supaya kamu mau menikahinya?" Tanya Agnes mewanti-wanti saking cemasnya.
Dia sudah pernah kecolongan. Karena kebodohannya, secara tidak langsung sudah memberi peluang pada wanita itu hingga bisa hadir dalam hidup Wisnu dalam keadaan hamil. Dan dia tidak mau sampai kecolongan lagi, hingga wanita murahan itu memiliki peluang untuk menikah dengan Wisnu.
"Percayalah padaku. Dia tidak akan bisa macam-macam. Karena diantara kami, sudah ada perjanjian hitam diatas putih. Kalau dia akan menyerahkan bayi itu padaku, begitu lahir. Dan dia akan pergi dari kehidupan kami untuk selamanya" Wisnu memberikan jawaban yang membuat Agnes tersenyum lega.
"Syukurlah kalau begitu honey. Aku sangat lega mendengarnya. Berarti tidak akan ada yang bisa menghalangi pernikahan kita. Aku sangat bahagia" Agnes memeluk Wisnu dengan senyum lebar yang menghiasi wajah cantiknya.
Pria itu membalas pelukan kekasihnya dengan sumringahnya. Sekarang permasalahannya dengan Agnes sudah selesai. Sekarang hanya tinggal bicara dengan keluarganya. Apapun jawaban mereka nanti, dia tidak akan terlalu ambil pusing.
Setelah pembicaraannya dengan Agnes selesai dan sudah mencapai jalan keluar terbaik, Wisnu pun kembali kedalam rumah bersama kekasihnya itu, untuk kembali menemui keluarga besarnya yang masih berkumpul diruang keluarga.
"Aku dan Agnes sudah bicara empat mata. Dan kami sudah memutuskan, akan menikah setelah Annisa melahirkan. Dan kami juga sudah sepakat, akan mengasuh bayi itu bersama" Ungkap Wisnu sambil melayangkan tatapan datar pada satu persatu anggota keluarganya.
"Maksudnya, Agnes mau menerima anak itu, sebagai anaknya?" Tanya Debby yang merasa tidak yakin dengan Agnes.
"Agnes, apa itu benar? Kamu akan menerima anak itu, sebagai anakmu?" Nicko yang sepemikiran dengan Debby pun menimpali. Menatap Agnes dengan tidak percaya.
Agnes tidak menjawab. Dia tampak berpikir dengan hati yang terasa terbakar. Ingin sekali dia menjawab tidak dengan suara yang keras. Karena pada dasarnya, dia sama sekali tidak sudi menganggap anak itu sebagai anaknya!
Apalagi jika nanti anak itu sampai menjadi pewaris kekayaan Wisnu. Tentu saja dia tidak akan rela jika itu sampai terjadi!
Namun untuk saat ini, dia tidak ada pilihan lain. Jika dia menolak menerima anak itu, dia bisa kehilangan Wisnu dan tambang emasnya. Dengan sangat terpaksa Agnes pun memberikan jawaban.
"Iya Kak. Aku akan menerima anak itu, seperti aku menerima anakku sendiri. Biar bagaimanapun juga kan, dia anaknya Wisnu. Itu artinya, dia anakku juga" Jawabnya dengan senyuman yang dibuat semanis mungkin agar terlihat tulus.
Jawaban yang diberikan kekasihnya membuat Wisnu senang dan lega.
"Jadi sekarang, sudah tidak ada masalah apapun lagi kan? Aku anggap masalah ini sudah selesai. Jadi aku tidak mau, ada drama apapun lagi dikemudian hari. Karena sekarang aku hanya ingin fokus, pada persiapan pernikahan kami berdua, sembari menunggu perempuan itu melahirkan anakku" Tegas Wisnu dengan santainya.
"Tidak semudah itu Wisnu. Meskipun Agnes sudah setuju untuk menerima anak itu, tapi Mama tetap tidak sudi, mengakui anak dari wanita murahan itu sebagai cucu Mama" Deani yang sedari tadi hanya diam, akhirnya buka suara dengan angkuh dan tatapan tajamnya.
"Lalu Mama maunya bagaimana? Kalau Agnes saja sudah setuju, lalu apalagi masalahnya? Sudahlah Ma, semua sudah terlanjur terjadi. Kita terima saja. Biar bagaimanapun juga, anak itu cucu Mama. Ada darah dan daging Mama mengalir ditubuhnya" Ucap Nicko yang mulai lelah menghadapi sikap keras kepala mamanya.
"Iya Ma. Kita tidak perlu lagi memperpanjang masalah ini. Kalau Mama tidak setuju Wisnu menikahi wanita itu, ya sudah. Kami tidak akan memaksa. Tapi mengenai anak itu, apa Mama tega, membiarkannya hidup susah dengan membuangnya?" Timpal Dion, suami Chintya dengan suara lembut.
"Sudahlah Kak, kalian tidak perlu lagi memaksa Mama. Aku juga tidak akan memaksanya. Tapi satu hal yang harus Mama ingat. Dengan Mama tidak mengakui anakku sebagai cucu Mama, itu artinya Mama juga tidak mengakuiku sebagai anak. Tidak masalah. Karena aku tidak akan pernah menginjakkan kaki lagi dirumah ini, jika Mama tidak ingin anakku menginjakkan kakinya dirumah ini" Ucap Wisnu menekankan dengan tajam. Kata-kata yang dilontarkannya terdengar serius dan tidak main-main.
Membuat kakak-kakaknya mulai gelisah. Mereka takut keluarga mereka sampai terpecah belah, karena sifat keras kepala dan angkuh mamanya yang tidak mau mengalah.
"Ayo Nes" Wisnu menarik tangan Agnes untuk mengajaknya pergi sana. Mereka hendak melangkahkan kakinya ketika Deani kembali bersuara.
"Tunggu"
Wisnu, Agnes dan yang lainnya menatap Deani dengan lekat. Menunggu apa yang akan dikatakan oleh mama mereka dengan penasaran.
"Baiklah, Mama akan menerima anak itu sebagai cucu Mama" Ucap Deani dengan berat hati. Membuat anak dan menantunya tersenyum lega.
"Tapi dengan catatan, dia tidak boleh memiliki hubungan apapun lagi dengan ibunya itu, setelah lahir nanti. Kamu harus bisa memastikan, perempuan itu tidak akan pernah muncul lagi dihadapan kita, setelah bayinya lahir. Pastikan dia pergi sejauh mungkin dari kehidupan kita. Karena Mama tidak mau, ada orang yang tau kalau dia adalah ibu dari anakmu" Deani mengacungkan jari telunjuknya, dan menekankan dengan tajam. Kata-katanya terdengar serius dan tidak bisa diganggu gugat lagi. Wisnu menarik nafas dengan malas.
"Mama tidak perlu mengkhawatirkan masalah sepele. Bukankah aku sudah bilang? Kalau dia akan pergi setelah anaknya lahir. Dan itu tidak akan berubah. Kalau kalian masih khawatir juga, nanti akan aku tunjukkan surat perjanjian, yang sudah kami sepakati bersama. Disana tercantum dengan jelas, tanda tangan kami berdua. Kalau dia akan langsung menyerahkan bayinya padaku begitu lahir"
Ucapan Wisnu membuat semua orang manggut-manggut dengan puas. Bagi mereka masalah ini sudah selesai dan hanya perlu menunggu dua bulan lagi sampai anak itu lahir.
BERSAMBUNG
ini ada cerita starla enggak kk... pasti seru.
kalau cerita yg sebelah duh... ngeri bngt kk.. fl nya dibikin sengsara secara ugal ugalan... kakaknya mengerikn sekali..😭😭😭
mantan suamimu semangatku nes...🤗🤗🤗
semoga starla menjadi wanita yg kuat.🥰