NovelToon NovelToon
Between Red And Green

Between Red And Green

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / nikahmuda / Percintaan Konglomerat / Cinta Paksa / Teen School/College / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:12.5k
Nilai: 5
Nama Author: Yuan La

Eilaria gadis yang hidupnya penuh tekanan kini harus mampu memutuskan hubungan dengan keluarga Drake, hanya saja Davian Drake tak akan bisa melepas Eila begitu saja. Bagaimana pria red flag itu mengejar mati-matian gadis kesayangannya? Akan kah Eila dapat menerima Davian bersama nya?

- WARNING !!! Kalian bisa membaca dari BAB 51 - BAB 58 jika tidak suka alur maju mundur.
Ini untuk mempermudah pembaca yang tidak suka cerita rumit. Terima kasih semua yang sudah support. BIG LOVE

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuan La, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

War Flag Jillian dan Davian

“Bawa dia pulang. Aku mau dia ada di rumah malam ini.” Suara Davian terdengar lugas dan dingin.

Sorot matanya tertuju pada Jillian yang mengendarai mobilnya untuk kembali pulang. Banyak pertimbangan yang dipikirkan Davian saat itu. Jika memungkinkan ia ingin menabrak mobil Jillian dan membuatnya tewas dalam kecelakaan.

”Baik Tuan.” Jawab Rey, “Aku harap kau tidak bertindak gegabah. Keluarga Aaron memiliki pengaruh besar di wilayah Timur.” Rey memahami jalan pikiran Tuannya saat mobil Jillian tepat melewati mereka.

”Heh… Apa yang kau cemaskan. Aku sedang mencari teman di sini.” Davian segera mengemudikan mobilnya dan mengikuti Jillian dari belakang.

Tidak ada yang bisa menghentikan Davian. Pria itu selalu melakukan segala sesuatu sekehendak hatinya.

Jillian menyadari bahwa Davian mengikutinya. Ia tidak melajukan mobilnya dengan cepat. Tidak pula menghindar. Perlahan Jillian mengurangi kecepatannya dan meminggirkan mobilnya. Tepat dugaannya Davian juga berhenti dibelakangnya.

Davian sangat arogan. Dia tidak akan turun hanya sebatas menyelesaikan permasalahannya dipinggir jalan. Begitu juga Jillian, ia pria berpendidikan. Ia akan menyelesaikan semua dengan cara berkelas dan memakai otak.

Menyadari bahwa Davian akan mengikutinya. Jillian kembali mengemudikan mobilnya. Ia lelah namun ia sangat menantikan hal dimana dapat bertemu dengan Davian. Pria adi kuasa dengan segala kemampuannya. Tidak sembarang orang dapat bertemu dengannya.

Jillian berhenti pada sebuah cafe yang tenang dan sunyi. Memesan tiga minuman. Dua coffe dan secangkir teh.

Butuh waktu lama hingga akhirnya Davian turun dari mobil dan menemuinya. Bahkan Davian tak ada senyum ramah saat bertemu dengannya. Tatapan dingin dan menahan segala emosi dapat dirasakan Jillian. Pria itu menahan rasa cemburu yang teramat sangat

“Selamat siang Tuan Davian.” Sapa Jillian, “Duduklah aku menunggu mu.”

Davian menarik kursinya dan menatap dua cangkir dihadapannya.

“Aku tidak tahu mana kesukaan mu. Jadi aku memilihkan dua minuman untuk mu. Kau bisa memilih salah satu.” Jillian menyeruput kopi miliknya.

“Bisa ku tahu tujuan mu menemuiku?” Tanya Jillian

Davian tidak ingin memulai. Bagaimanapun ia hanya melihat kedekatan Eila dengannya saat di aula asrama dan di balkon rumah sakit. Meski begitu ia tidak menyukainya.

”Aku rasa kita memiliki selera yang sama.” Ucap Davian kemudian dan menggeser cangkir teh dari hadapannya.

Jillian tersenyum. Menghadapi pria cerdas dan berkarakter memang cukup sulit. Menyingkirkan saingan seperti Davian bukan perkara mudah. Tapi perlakukan mereka jelas berbeda untuk Eila.

“Ya… sangat nyaman untuk menghabiskan waktu.” Jawab Jillian, “Bersama dengan mu contohnya.”

“Apa sangat nyaman untuk mu bercengkrama dengan ku?”

“Tidak.” Jillian kembali menyeruput kopinya, “Aku cukup fokus pada yang membuat ku nyaman.” Jillian mengangkat cangkir kopinya.

Mereka saling menyadari bahwa arah pembicaraan itu bukan tentang kopi yang mereka nikmati. Ini semua tentang Eila. Davian sedang memberi peringatan padanya.

BIIP BIIP

Ponsel Davian berdering. Terlihat kontak Eila menghubunginya. Jillian pun dapat melihat foto profil Eila saat itu. Namun enggan untuk Davian mengangkat panggilannya. Ia membalikkan ponselnya yang dimana secara otomatis akan menutup panggilan tersebut dan ponsel dalam mode silent.

“Jangan paksan diri mu, semakin kau menikmatinya. Kau akan jatuh sakit. Seingat ku kau baru selesai jaga hari ini.” Lanjut Davian yang bahkan belum menyentuh kopinya sama sekali.

“Kau begitu peduli pada ku?”

“Tidak. Aku hanya tidak menyukai saat para dokter menyalahkan secangkir kopi karena kelalaian orang itu sendiri.”

“Aku tidak begitu. Jika aku menyukainya maka aku akan terus menyukainya.”

“Jadi bagaimana membuat mu berhenti menyukainya?”

“Kau tidak bisa mengatur ku Tuan Davian, meski sekalipun rasanya hambar dan pahit. Jika sejak awal aku menginginkannya maka aku akan tetap begitu. Tidak akan berubah.”

Davian kini menyeruput kopinya.

“Apa yang kau inginkan?” Tanya Davian akhirnya, menatap tajam kedua mata Jillian.

“Eilaria Audrey.” Jawab lugas Jillian. Tidak ada lagi perumpamaan.

“Kau salah menyebut namanya. Mungkin maksud mu Eilaria Drake. Tunangan ku.” Davian kembali menyeruput kopinya, “Kau bahkan menyukai milik orang lain. Apa begitu nikmat untuk mu?”

“Apa kau pernah menganggapnya sebagai tunangannya?” Tanya Jillian yang terlihat serius.

“Tuan Davian jika kau tidak mampu untuk…”

“Kenapa menurut mu aku tidak mampu?”

“Entahlah… mungkin karena kau tidak bersungguh-sungguh padanya.”

“Aku sudah lama hidup bersamanya.”

“Apa kau membuatnya bahagia?”

Davian tidak menjawab. Memang benar jika selama ini ia lebih sering menindas Eila. Namun Davian memiliki caranya sendiri untuk mencintai Eila.

“Aku rasa jawabannya tidak.” Lanjut Jillian, “Kau tidak tahu cara menikmati sesuatu dengan tepat.” Jillian menenggak kopinya. Kini habis tidak bersisa.

“Biar aku tunjukkan cara nya pada mu.” Lanjut Jillian.

“Apa aku perlu memperingatkan mu? Mudah bagiku untuk menyingkirkan orang seperti mu.” Tegas Davian.

PING!!

Sebuah pesan masuk ke ponsel Jillian, dari perawat rumah sakit.

Dokter sekedar informasi, dokter Eilaria sudah dapat pulang kerumah. Hasil labnya normal. Ia masih berada di kamarnya untuk berbenah.

“Jillian Aaron. Kau mungkin sudah tahu tentang diri ku. Tapi sedari tadi tidak menyebut namaku.” Balas Jillian, “Tuan Davian, aku menikmati pembicaraan ini. Dengan begini aku tidak perlu diam-diam mendekatinya. Silahkan jika kau ingin menghancurkan ku, aku ingin melihat bagaimana reaksinya saat aku hancur. Apakah dia tetap disisi mu atau berdiri disisi ku.”

BIP!!

Aku dalam perjalanan bersama Eila. Sebuah pesan masuk dari Reynard untuk Davian.

Jillian berdiri dihadapan Davian menatapnya kembali dengan senyuman yang dipaksakan, “Dia sudah bisa pulang, jika kau tidak ingin menjemputnya. Aku bisa kembali kerumah sakit dan membawa nya pulang.”

“Dia sudah dalam perjalanan.” Jawab Davian saat membuka pesan masuk dari Rey.

“Baiklah. Aku telat selangkah. Sudah tidak ada yang ingin kubahas pada mu. Kali ini aku yang traktir.” Jillian bergegas pergi dan meninggalkan Davian yang masih mengontrol emosinya.

“Ah… iya… lembut lah padanya. Aku senang melihat senyumnya saat dia menghubungi mu berjam-jam. Aku akan merebutnya dari mu dengan terbuka, biarkan dia memutuskan untuk bersama siapa.”

Davian tertegun melihat kepergian Jillian. Kali ini saingannya bukan orang biasa. Perasaan dan perbuatan Jillian sangat luar biasa dalam menghadapi Eila. Davian merasa kalah untuk ego nya saat itu, ia bahkan tidak mampu melihat Eila bersama pria lain. Tapi Jillian bahkan cukup puas hanya melihat senyum Eila meski itu bukan untuknya.

—————————————————————————

1
Anonym
Autoo cuuzz
reecka
ini ga ada bonchap nya Thor.. tiba2 udh tamat aja.. tapi tetep makasii ya Thor, ceritanya bagus
Nia
Enjoy read sih ini novel
Yaresh
Diiih Jillian agak2 ref flag juga ini, istri orang mau diembat 😂
reecka
ato davian,, rebut kembali hati eila dengan cara yg benar... semangat buat authornya
Yaresh
Fix cowo toxic ini davian.
Sang pendongeng
Up
Sang pendongeng
Saaadiiiss nya di bully
Nia
Ngeri iih davi ini beneran red flag. bukan bucin… saiko dia saaaayy
My own books
EILA BUKAN UNTUK DAVIAN. 😡🤬
My own books
Awas aja eila sama davian. Ga ridhooooo
reecka
akan selalu kutunggu Thor . tetep semangat ya dirimu..
reecka
nangis aku Thor😭😭😭
reecka
kasian eila
Yaresh
Aaaa nyesek. Umur segitu udh yatim piatu. Jaman covid byk yg bgini, kehilangan org yg disayang
Yaresh
Alexa 😂 google assistant hrs melihat ini
Yaresh
Toxic ga sih cowo red flag itu sebenarnya
Anonymous
Jangan bkin aku menyesal eila dengan davian, baik2 yaa thor nulisnya 🥲 ngeri sama cowo toxic
My own books
MENYALAAA DAVIAAAN
Nia
NAAAHH INI. Semangat thor.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!