NovelToon NovelToon
Jandaku, I Love You

Jandaku, I Love You

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Romansa / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:94k
Nilai: 5
Nama Author: Delima Rhujiwati

Menjadi janda bukanlah sebuah pilihan bagiku,

Tahun pun telah berlalu dan waktu telah menjawab segala perbuatan seseorang.

Cinta itu datang kembali namun tidak sendiri, suamiku yang telah mencampakkan diriku dengan talak tiga yang ku terima secara mendadak. Kini Dia datang kembali di saat sebuah cinta yang lain telah menghampiri diriku yang sebenarnya telah menutup hati untuk siapapun..

Siapa yang harus aku pilih? Sedangkan hati ini masih ragu untuk melangkah kembali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Delima Rhujiwati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tamu Pagi Hari

Teriakan Shasy membuyarkan pembicaraan kami, putri kecilku berlari mendekati kami, mengucapkan salam dan terakhir menggelayut meminta gendong dengan manja kepada kakeknya.

Tangisnya tiba-tiba kembali pecah membuat kami saling pandang tidak mengerti, "loh cucu kakek kenapa pulang sekolah langsung menangis, kenapa?"

"Kek.... Teman Shasy bilang papa Shasy menikah lagi, dan membuang shasy sama Mama," tangis itu semakin sesenggukan dan tentu saja membuat kami terkejut. Kenapa anak seusia Shasy bisa membuat cerita yang tidak masuk di akal.

"Loh siapa yang bilang cah ayu? Shasy sekarang kan tinggal sama kakek, nenek ada mama juga, okelah.... besok kakek bilang sama Bu guru kalau papa Shasy ada di lain kota sedang bekerja, ya! Sudah sekarang makan dulu sama mbak Tutik di rumah belakang!' ayah membelai rambut ikal Shasy, lalu menggendongnya dan membawa masuk kedalam rumah, sedangkan diriku sendiri seperti sibuk menyemai kata-kata Shasy dengan tangisannya yang menyakitkan hatiku.

"Sabar ya! Jadikan ini semua sebagai cambuk dan membawa hidupmu lebih berhati-hati untuk melangkah kedepannya, seorang anak kecil seusia Shasy tidak akan tau cerita orang tuanya berbuat apa selama ini, dia hanya ingin melihat orang tuanya berada disisinya setiap waktu yang ia inginkan," ibu menyodorkan minuman untukku.

"Terima kasih Bu," ku raih gelas itu dan perlahan ku tuntaskan isinya.

"Lintang, perlahan-lahan Shasy harus tau juga, ibu yakin dia gadis yang cerdas pada usianya. Kebencian bisa saja tumbuh bila semakin lama semakin Kamu sembunyikan kebenarannya,"

Ini yang aku takutkan sudah terjadi, permasalahan orang tua anak-anak yang akan menjadi korbannya.

"Kamu harus extra sabar Lintang, pelan-pelan saja ibu yakin kamu bisa," kurasakan usapan tangan ibu yang selalu menjadi ramuan pertama untuk mendapatkan kesejukan jiwaku yang sedang meronta oleh keadaan.

Satu permasalah belum kelar, kini tumbuh lagi permasalahan lain. Ku gendong tubuh Shasy yang tertidur di depan TV saat menonton kartun kesukaannya dan ku peluk lalu ku rebahkan diatas tempat tidur kami.

Air mataku lolos begitu saja, kenapa rasa sakit ini putriku harus ikut menanggung juga!

Tangisku membawaku kedalam lelap malam, menembus pagi yang masih buta.

Ku tekan tombol on pada ponselku, tidak lama terdengar notifikasi WA berebut masuk mencari perhatianku untuk menjadi yang pertama kubuka dan ku baca.

Nomor yang sama dari seseorang yang mengaku bernama Satya, kembali mengusik rasa penasaranku.

"Hari-hari baru saja dimulai dengan begitu banyak energi positif, semoga menikmati hari ini. Selamat pagi Bu Lintang!"

Kembali aku memutar ingatanku, pertama bingkisan dengan nama yang asing, lalu ini nomor untuk kedua kalinya dia mengirimkan short message WhatsApp.

Antara khawatir dan penasaran membaur menjadi satu, untuk menjawab message dan biar tidak terkesan norak, ku jawab dengan hati-hati.

"Mohon maaf! Anda siapa? sepertinya kita tidak saling kenal, anda tidak membalas pertanyaan saya kemaren!"

"Mungkin suatu saat saya akan memesan baju, dan saya berharap untuk corak dan jenis kain, Bu Lintang Sudi kiranya memilihkan untuk saya," jawaban dari Satya yang tidak jelas siapa dia sebenarnya.

"Oh baik Mas Satya nanti akan saya berikan rekomendasi tempat dengan berbagai pilihan corak untuk anda,"

Huff... Lega rasanya setelah pesan itu ku jawab, walaupun terkesan membuat jawaban palsu, tapi logikanya aku memang mengajar siswa SMK untuk jurusan tata busana dan praktek di tempatku. Tentu saja akan sangat mudah untuk mencari dan mendapatkan kain seperti yang di inginkan oleh customer.

Kesibukan pagi hari wajar, dan tentu saja kita saling bahu membahu, ayah membantu ibu untuk menyiapkan masakan di kantin, Mak Sri akan datang sekalian belanja dari pasar membeli kebutuhan setiap hari, sedangkan aku dengan Shasy mempunyai kesibukan merapikan dalam rumah, Shasy dari usia dini sudah aku biasakan mandi sendiri walaupun selalu dalam pantauan, karena usia 3 tahun jelas belum detail untuk membersihkan dirinya sendiri.

"Maa... Hari ini kakek saja ya yang antar sekolah Shasy, biar teman-teman Shasy tau, kalau aku juga punya kakek yang kuat dan hebat, he he he," tawa putriku yang baru saja bangun tidur dengan gaya Naruto kartun anime kesukaannya, membuat aku geleng kepala dan mengikuti tawanya.

Setelah semua persiapan ready, putriku pun berangkat sekolah dengan di antar ayah, "mama tidak usah bersedih! Pokonya papa Shasy sekarang kakek, ayo Kek kita berangkat!" Tas kecil yang sudah siap di punggungnya, menghampiri ibu memeluk dan salim.

Lalu memelukku erat sambil mencium dan minta gendong untuk menuju pintu depan halaman, lambaian tangannya dengan senyum lesung Pipitnya yang lucu semakin menambah semangat bagi diriku untuk bangkit dari keterpurukan selama ini.

"Terima kasih ayah, hati-hati di jalan,". Ku ulurkan tangan untuk mencari punggung tangan yang sudah mulai keriput itu, ku raih dan kucium.

Ayahku pejuang kehidupan ku, juga penyelamat dan menjadi penyemangat anakku melawan riak kecil di depannya.

Dengan usia Shasy yang masih sangat belia untuk memahami kehidupan yang penuh sandiwara ini, tiga tahun usia yang tidak seharusnya merasakan kepahitan cerita orang tuanya.

"Pagi mbak," beberapa karyawanku satu persatu berdatangan, dan memarkirkan sepedanya di belakang kantin.

"Selamat pagi mbak, duh terlihat seger lagi ini ish tambah cantik, mbak," celoteh mereka saling menyapa satu sama lain, membuat kebahagiaan tersendiri.

Aku sudah bersiap akan menutup pagar depan rumah, namun tiba-tiba sebuah mobil berwarna hitam, berhenti tepat di depan rumah. Tapi aku biasa saja sebab, kadang depan rumah kami memang di pakai parkir mobil bagi tamu, yang akan melakukan kegiatan atau keperluan didalam kelurahan di tempatku.

Aku melenggang masuk begitu saja tanpa curiga ataupun ingin mengetahui siapa yang berada di dalam mobil tersebut. Aku langsung saja masuk kedalam ruangan kerja dan akan memulai melakukan rutinitas.

"Loh ini kan nak emmm... Pak dokter saudaranya nak Rudi?" Suara Ibu memaksaku untuk menghentikan langkahku, yang semula bergegas menuju ke tempat ku bekerja.

"Pak Dian?' keningku berkerut antara percaya dan sulit menerima kebenaran.

"Lintang, ini ada tamu, mari silahkan duduk nak Dian!" Ibuku mempersilahkan dokter Dian duduk di teras belakang kantin.

Tentu saja aku membalas senyum dokter Dian yang ia tujukan padaku, wajah yang sangat mengagumkan dengan kharisma dan kesabaran yang pernah ia berikan padaku.

"Loh dokter Dian, tumben pagi-pagi sudah sampai disini, dek Rudi mana? Tidak ikut turun ya!" Tanyaku sambil menatap dari jauh mobil dokter Dian di seberang jalan.

"Rudi, kemaren sudah pulang ke Jogja, Bu lintang. Bukannya dek Ratih belum pulang lagi? mana mungkin Rudi akan kembali ke kotanya kalau kekasihnya berada di kota lain" Basa-basi dokter Dian menjawab pertanyaanku hingga tawa kami pecah bersama

"Sebentar dok saya bikin minuman dulu, mau kopi apa teh saja!" Sambil berdiri ku tawarkan suguhan layaknya tamu.

"Tidak perlu repot Bu Lintang! Kebetulan saya baru saja minum teh," jawaban dokter Dian sambil membetulkan letak duduknya.

Namun tidak menyurutkan langkah ku untuk menuju kantin ibu di depan

Tidak berapa lama, kubawa dua cangkir teh manis dengan satu piring pisang goreng sebagai teman teh.

🧚🏽‍♀️🧚🏽‍♀️🧚🏽‍♀️🧚🏽‍♀️🧚🏽‍♀️🧚🏽‍♀️🧚🏽‍♀️

To be continued 😉

Lah... pak dokter masih pagi juga! Yo wes kita lanjut lagi bestie, jangan lupa tetep semangat, like komen dan anunya yah 🤭

Salam Sayang Selalu by RR 😘

1
d
ikutan ngintip🙏🙏🙏
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
duh Bu ....kapan ya tobatmu, emang dasar sombong itu gak ada obatnya ya
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
Yesi.....niat jahatmu balik kedirimi sendiri, sadarrrrr yessss
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
amit amit liciknya si Darius
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
harusnya bersukur dapat Tante Shinta Darius, modal keringett aja dah terjamin hidup muu, hemmmmm dasar serakah
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
jabang bayi dasar bule lamprettt cap badakk
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
Yessi bener bener kurang ajarrrrrrr
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
jujurrr saja linnnnnn
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
hadehhhh......nabung Yee, mumpung ada kucuran dana, ingat hari depannmu
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
ya ampun dariusss, ....awas ketahuan,di kebiriiiii kau yaa
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
ya ampun jangan jangan LEKER kui alias bule kere, modal tampang doang🤭🤭🤭
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
kapokkkk....ngilu gakkk, dasarrr mata keranjangggg
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
behhhhh.....itu bule incerannya sasy....dia morhotin Tate girangggg terus gendaan sama sasi kah
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜: ehhh Yessi
total 1 replies
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
so sweeeeeeeeeeeeeeeeettttttttttttttt 🥰
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
ya ampun nanassss nanassssss, wahhhhhh.....bikin pingin aja nihh ini pengantin baruuu7u
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
astaga pejantannn tangguh, bikin pinginnn oiiiiiiiiii
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
mentang mentang pengantin baru 😂😂😂
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
oalahhhh yessssss ....cari yang sigle kek, ku suka pajadi pelakoooooirrrrr
awassss lohhh anumu ntar di sambel sama bini sahnya
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
akhirnya uhhh ihhhhhh mendesahhhhh......kepedesannbbnn🙈
ㅤKᵝ⃟ᴸraisya 𝐙⃝🦜
sabarr Ten mantennnnn
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!