Cinta Pertama Bianca

Beryl merasa sangat bahagia sekali dia yang tidak hanya bisa dekat dengan Lucas tapi juga bisa mengenal keluarga Lucas.

"Keluarga Lucas sangat baik sekali yaa, orang tua tidak memandang orang dari setatus nya dan banyak sekali makanan yang di berikan begitu juga dengan uang."

Beryl akan memberikan makanan tersebut kepada pegawai yang ada di rumah nya, dia ingin membagi kebahagiaan yang dia rasakan.

"Ayah sama Ibu sudah pulang belum yaa, seperti mereka pulang malam."

Beryl sampai di depan rumah nya dia pun langsung memanggil pegawai nya, Beryl membagikan makanan dan juga uang amplop yang di berikan oleh Venna.

"Terimakasih banyak Nona Beryl sangat baik sekali."

Terlihat mereka sangat senang sekali dengan pemberian Beryl dan ternyata orang tua sudah berada di rumah.

"Ada apa ini, kamu sedang bagi-bagi apa sayaang."

Laura menghampiri Beryl dan memeluknya.

"Aku kan sudah mengajarkan teman aku dan ternyata dia dari keluarga yang berkecukupan, terus dia memberikan aku makan dan uang aku bagikan saja kepada para pegawai kita dan mereka mengucapkan terimakasih."

Laura merasa sangat bangga sekali dengan Beryl.

"Karena aku bilang dari keluarga sederhana, Ayah seorang guru dan ibu hanya diam di rumah. Mungkin ada rasa kasihan kepada ku, jadi mereka menjadi baik."

Sebastian Gunawan tidak menyangka jika Beryl tidak seperti anak biasanya yang pamer harta kekayaan dia begitu sangat rendah hati sekali orang nya.

"Tapi Bianca, suatu saat nanti kamu harus hadir bersama dengan Ayah dan Ibu. Karena perusahaan yang sekarang adalah milik kamu nanti di saat kamu lulus kuliah, Ayah serahkan perusahaan itu untuk kamu."

Beryl pun mulai merasa jika dia mempunyai tanggung jawab yang besar untuk perusahaan milik Ayah nya.

"Baiklah Ayah, sudah cukup kebohongan ku ini. Mungkin sekarang waktunya semua orang mengetahui aku ini siapa, tapi nanti saja yaa setelah aku lulus sekolah."

Sebastian Gunawan menginginkan ulang tahun Beryl yang ke 17 menjadi ulang tahun yang begitu sangat bermakna untuk nya.

Dia yang harus bisa menjadi CEO, karena dia adalah anak tunggal yang menjadi penerus perusahaan besar keluarga nya.

Laura pun langsung menghampiri Beryl, dia mengetahui jika Putri yang merasa gugup ketika mengetahui jika dirinya harus bisa menjadi seorang CEO.

"Sudah yaa sayang, jangan di pikirkan sekarang. Kamu fokus saja pada ulang akhir sekolah dan mendapatkan nilai terbaik agar bisa mendapatkan beasiswa."

Beryl pun memilih untuk masuk ke dalam kamar dia mulai melamun semuanya.

"Aku lulus sekolah dan melanjutkan kuliah, setelah itu aku akan menjabat sebagai seorang CEO. Kenapa aku merasa ini sangat berat sekali yaa, apa karena aku yang sudah terlalu berpikir jauh."

Beryl mengambil buku harian dia ingin menuliskan sesuatu di dalam buku harian tersebut.

*Aku hari ini bertemu dengan Lucas begitu sangat dekat sekali tapi Lucas memangil ku Bianca, dan Lucas pun akan mengetahui siapa Cinta Pertama Bianca*

Beryl bersiap untuk tidur tapi dia ingat jika dia mempunyai video Lucas.

Beryl pun melihat video tersebut sebelum tidur dan dia pun tersenyum bahagia.

"Andaikan kamu tahu jika aku sangat mencintai mu, aku semakin tidak bisa membohongi perasaanku ini. Walaupun aku mengetahui kamu yang sudah mempunyai wanita lain yang kamu cinta tapi, setidaknya sebelum aku sibuk dan kita berpisah di sekolah aku bisa mengungkap bahwa aku cinta kepada mu Lucas Aditya."

Beryl sampai memeluk handphone nya.

Di saat Beryl sangat berbunga-bunga dengan perasaan nya terhadap Lucas Aditya.

Di sisi lain ada Tiara lestari kekasih Lucas yang sedang menangis dia membayar administrasi rumah sakit Ayah dengan hasil uang pemotretan nya yang sangat membuat nya malu.

Tapi hasil uang tersebut bisa membiayai pengobatan Ayah nya.

"Aku yakin Ayah pasti akan sembuh, aku di sini tidak akan pernah diam. Karena aku yang sangat menginginkan Ayah sembuh apapun caranya, aku akan selalu berjuang."

Setelah sudah membayar administrasi akhirnya Ayah Tiara pun bisa langsung pulang.

"Admistrasi nya pasti sangat mahal yaa Nak, maafkan Ayah yaa. Selalu saja membuat kamu berjuang untuk mencari uang, Ayah tidak tahu harus bagaimana lagi."

Tiara memegang tangan Ayah nya dengan mata yang berkaca-kaca.

"Ayah, aku berkerja untuk Ayah. Dulu Ayah membiayai sekolah aku sampai aku lulus kuliah dan itu sangat mahal sekali, sekarang aku yang akan berjuang untuk Ayah."

Tiara memeluk erat tubuh Ayah nya sambil menangis dan ternyata Dokter pun datang untuk memikirkan kondisi Ayah nya.

Tiara berharap jika kondisi Ayah baik dan bisa segera pulang ke rumah, dan ternyata kondisi membaik akhirnya Ayah bisa pulang.

Tiara menggunakan taksi dia memakai mobil meneger nya hanya di saat bersamaan dengan Lucas, karena Tiara yang sebenarnya tidak mempunyai mobil.

Di saat perjalanan menuju ke rumah handphone nya bergetar dan ternyata itu adalah pesan masuk dari Meneger nya.

*Ada tawaran lagi untuk pemotretan seperti kemarin bayaran nya lebih mahal tapi juga harus lebih seksi dan menggoda foto nya*

Tiara pun langsung terdiam apakah dia harus menerima tawaran tersebut atau tidak karena memang uang nya sudah habis untuk biaya pengobatan Ayah nya.

*Baiklah aku terima tawaran nya kapan mulai pemotretan nya*

*Pemotretan nya nanti malam, nanti kamu aku jemput nya tidak usah hawatir*

*Baiklah*

Karena sebuah keadaan Tiara terpaksa mengambil lagi pekerjaan yang seperti itu, pikiran Tiara mulai negatif dia takut Ayah dan Ibu nya sampai mengetahui majalah tersebut.

Tiara juga tidak bisa membayangkan dia pasti akan habis di marahin bahkan mungkin akan di usir dari rumah nya.