Apple Vaughn namanya. Gadis cantik, imut dan menjadi bunga kampus di universitasnya.
Satu yang menjadi ciri khas wanita cantik itu. Selalu bergonta ganti pacar dan hanya menerima pria kaya saja untuk menjadi pacarnya.
Bertemu dengan Knox Romanov yang merupakan pria matang tengil yang berasal dari keluarga konglomerat.
Knox yang tahu tentang reputasi buruk Apple bermaksud untuk mempermainkan wanita yang sering mempermainkan pria itu.
Siapa yang akan terjebak dan dijebak? Yuk kepoin ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
Apple Knox 14
'Oh my God ... Dia pemilik perusahaan ini?' batin Apple.
Knox tampak tersenyum padanya dan menghampiri wanita berparas cantik bagaikan boneka itu.
Knox tak menyangka akan bertemu Apple di kantornya sendiri.
Dan ia teringat dengan ucapan Lea bahwa Apple sedang magang dan itu artinya Apple sedang magang di perusahaannya.
"Hello, Baby. Kau menyusulku kemari?" tanya Knox sembari menarik pelan tangan sang kekasih.
Knox bersikap seolah tak tahu bahwa Apple sedang magang di perusahaannya.
Hal itu tentu saja menjadi pusat perhatian para pegawai yang berada di sana.
Apple tersenyum seperti biasanya menutupi perasaan canggungnya.
TING ..
Lift khusus untuk Knox terbuka dan Knox membawa Apple masuk ke dalam bersamanya.
"Maaf, aku duluan," ucap Apple pada para pegawai yang banyak dikenalnya itu sebelum Apple masuk ke dalam lift bersama Knox.
Para pegawai yang disapa Apple tampak menunduk hormat dan tersenyum.
Pintu lift tertutup.
"Tunggu, jadi dia kekasih Tuan Romanov? Oh my God, syukurlah aku bersikap baik tadi padanya," ucap Shyne.
"Aku juga," sahut Alice.
"Aku juga," sahut Watson.
Dan kini semua mata memandang ke arah Annie -- satu-satunya orang yang tak ramah pada Apple.
"Ada apa? Aku tak takut meskipun dia kekasih Tuan Romanov. Dia hanya kekasihnya, bukan istrinya," sahut Annie kesal meskipun ada sedikit rasa gusar di hatinya.
TING ...
Pintu lift terbuka dan setengah dari mereka semua masuk ke dalam lift itu.
*
"Kau pemilik perusahaan ini, Knox?" tanya Apple.
"Ya, jadi kau kesini bukan karena untuk menemuiku?" tanya Knox.
"Tidak, aku sedang magang di sini," jawab Apple jujur.
"Kau magang di sini?" tanya Knox.
"Ya, dan baru hari ini aku masuk," jawab Apple.
"Mengapa kau tak bilang padaku kemarin?" tanya Knox.
"Mana aku tahu kau pemilik perusahaan ini," jawab Apple jujur.
Knox tertawa pelan.
"Kita makan malam bersama, oke?" ucap Knox.
Apple tersenyum dan mengangguk.
TING ...
Pintu lift terbuka dan mereka berdua keluar dari sana.
Knox menggandeng tangan Apple dan hal itu kembali menjadi pusat perhatian para pegawai yang ada di area lobby.
Apple melihat Haven yang berada di depannya.
"Haven," panggil Apple pada wanita itu.
Haven menoleh dan melihat Apple tapi dia langsung menunduk hormat begitu melihat Knox di sebelah Apple.
Haven juga melihat Knox menggenggam tangan kiri Apple.
"Apple? Kau sudah menerima pesanku?" tanya Haven tersenyum dan sedikit canggung karena ada Knox di sebelah Apple.
"Ya, terima kasih atas informasinya. Kita bisa cari waktu agar bisa pergi bersama ke salon itu, bagaimana?" tanya Apple.
"Ya, tentu saja. Nanti hubungi aku saja jika waktumu sudah kosong. Aku bisa mengatur jadwalku," jawab Haven.
"Baiklah. Terima kasih, Haven. Ah ya, Knox. Haven adalah pegawai pertama yang kukenal. Dia yang menunjukkanku di mana ruangan tempatku magang tadi," ucap Apple.
"Terima kasih, Nona Haven. Kau sudah bersikap baik pada Apple," sahut Knox tersenyum tipis pada Haven yang membuat wanita itu jadi salah tingkah.
"S-sama-sama,Tuan. Itu sudah tugasku," jawab Haven sedikit terbata karena selama ini dia belum pernah berbicara dengan Knox karena hanya orang-orang tertentu saja yang bisa berbicara dengan bos besar itu.
"Bye, Haven. Sampai bertemu lagi besok," ucap Apple dengan ramah dan senyumannya yang manis.
Haven pun tersenyum sembari melihat kepergian Apple bersama Knox.
"Oh my goodness. Syukurlah aku bersikap baik padanya tadi. Huuufftt ...," gumam Haven lega.