🏆 Novel Tahun 2022 🏆
Bo Li dibesarkan oleh kakeknya yang sangat kaya raya dan memiliki perusahaan dan bisnis hampir diseluruh belahan dunia ini.
Bo Li tumbuh dewasa nyaris sempurna, cantik, anggun, dan sangat kaya raya bahkan kekayaannya mampu membeli separuh dunia.
Bo Li adalah seorang CEO perusahaan setelah kakeknya mengangkat dirinya untuk menggantikannya sebagai regenerasi pimpinan perusahaan.
Tapi itu semua tidak membuat Bo Li besar kepala dan manja, dia adalah sosok wanita yang sangat mandiri selain itu dia mendapat anugerah kehormatan sebagai salah satu bintang masa depan yang memiliki reputasi yang baik.
Dibalik itu semua Bo Li memiliki sesuatu kisah yang sengaja dia sembunyikan dari kehidupan sosialnya...
Bo Li juga mendapatkan warisan dari seorang pria yang tidak dia ketahui identitas dirinya ketika dia masih kecil...
Lalu siapakah sosok pria tersebut dan mampukah Bo Li menemukannya...
Apa yang disembunyikan oleh Bo Li selama ini dan mengapa dia menyem
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keajaiban Buah Surga
Bo Li melihat peri daun hijau kecil itu mulai tampak kebingungan dan terlihat gelisah. Rupanya peri daun hijau kecil itu mulai tergiur dengan bujukan Bo Li untuk melakukan barter dengannya.
"Bagaimana ? Apa kamu setuju barter denganku ?", kata Bo Li seraya mendongakkan kepalanya kearah atas pohon besar itu.
"Hmph !? Bagaimana caranya agar aku yakin jika kamu tidak akan membohongiku ?", kata peri daun hijau kecil itu bimbang.
"Percayalah padaku ! Bukankah aku adalah kawanmu yang paling setia ?", kata Bo Li dengan iba.
"Oh iya ? Kata-katamu sungguh meyakinkan Bo Li!?", sahut peri daun hijau kecil itu serius.
"Kamu bisa membawaku kembali ke pantai untuk membantumu mencarikan hewan laut yang bisa dikonsumsi untuk makan", kata Bo Li sambil berdiri tegak memandang kearah peri daun hijau kecil yang tengah duduk di pohon berbuah Amethyst ungu itu.
"Mmm...!?", gumam peri kecil itu mulai bimbang dengan pendiriannya. "Bagaimana ini !?", ucapnya lanjut.
"Aku juga bisa membantumu belajar cara memasak masakan ikan atau hewan laut itu dengan lezat ! Kamu juga bisa berbagi kepintaran memasak yang aku ajarkan kepada seluruh peri disini !?", kata Bo Li penuh dengan keyakinan penuh dan tatapan mata tajam kearah peri daun hijau kecil itu.
"Mmm...!?", gumam peri daun hijau kecil itu sambil terbang melayang berputar-putar pelan di atas pohon besar berbuah Amethyst ungu itu.
"Apakah kamu masih ragu denganku ? Bukankah aku adalah kawanmu ?", kata Bo Li tersenyum lebar memperlihatkan deretan giginya yang putih.
Peri daun hijau kecil itu hanya melirik kearah Bo Li tanpa bersuara meski ia mulai goyah dengan pendiriannya yang menyarankan agar Bo Li berusaha sendiri untuk mendapatkan buah surga itu tanpa bantuannya. Karena peri daun hijau kecil itu berpikir jika Bo Li dapat memperoleh buah surga itu tanpa bantuannya maka ia mengira hukuman sistem akan segera berakhir cepat dan Bo Li dapat kembali pulang.
Tampak peri daun hijau kecil itu berputar-putar melayang terbang di atas dahan-dahan pohon buah Amethyst ungu yang sangat cantik itu. Jika peri daun hijau kecil itu terbang maka lingkaran cahaya terang akan muncul disekitar peri kecil itu.
"Aku tidak pernah meragukan mu sebagai kawanku Bo Li akan tetapi jika aku menolong mu untuk mendapatkan buah surga itu dengan cara mudah maka aku justru tidak membantumu mengurangi hukuman sistem yang dijatuhkan kepadamu menjadi ringan", kata peri daun hijau kecil itu lalu terbang hinggap disalah satu dahan pohon berbuah Amethyst ungu itu.
"Apa kamu takut ? Takut untuk mendampingiku mencoba hal-hal baru dan menantang denganku ? Lalu bagaimana caranya kamu akan membantuku kelak jika di hatimu penuh dengan ketakutan ?", kata Bo Li seraya menatap tajam kearah peri daun hijau kecil itu ditempatnya berdiri dibawah pohon besar itu.
"Aku tidak takut Bo Li, tapi, tapi...!?", kata peri daun hijau kecil itu kaget.
"Jika kamu tidak takut lalu kenapa kamu ragu ? Seharusnya kamu tidak pernah meragukan ku atau merasa takut jika semuanya akan gagal nantinya !", kata Bo Li.
"Iya ! Aku takut gagal mendampingi mu dan aku takut membawamu dalam kehancuran Bo Li ! Aku tidak berani melawan sistem itu ! Aku takut sistem itu lebih berat menghukum mu !", kata peri daun hijau kecil itu.
Bo Li tertegun mendengar ucapan peri daun hijau kecil itu yang ternyata sangat mengkhawatirkan diriku. Ia menjadi terharu melihat kesungguhan dari peri daun hijau kecil itu untuk membantu dirinya dan bersedia menjadi tim editor peri untuknya.
"Percayalah peri, jangan takut untuk mencobanya meski hal itu sangat berbahaya ! Bukankah sudah tugasmu membantuku menghadapi semua yang akan terjadi nanti, baik itu dalam keadaan bahaya atau tidak !", kata Bo Li teguh.
"Aku tahu itu dan itu sudah menjadi tanggung jawab ku untuk terus mendampingi mu", sahut peri daun hijau kecil itu memandang kearah Bo Li.
"Aku percaya padamu peri ! Karena aku percaya padamu !", ucap Bo Li berteriak lantang. "Karena aku percaya padamu !"
Tiba-tiba tubuh Bo Li terangkat keatas perlahan-lahan dan muncul lingkaran cahaya terang berbentuk bintang berwarna ungu di seluruh tubuh Bo Li yang melayang-layang di atas.
Bo Li tercengang saat ia melihat kearah tubuhnya yang bergerak terbang melayang naik keatas pohon besar berbuah Amethyst ungu itu.
"Wow ! Ada apa ini !?", pekik Bo Li takjub.
Kedua kaki Bo Li mendarat pelan tepat di atas dahan pohon berbuah Amethyst ungu yang sangat cantik itu.
"Ini benar-benar sebuah keajaiban !", kata Bo Li ketika ia melihat dirinya telah berada naik di atas pohon besar berbuah Amethyst ungu itu.
Wajah Bo Li tampak berseri-seri bahagia saat ia mengetahui dirinya berada di atas pohon besar itu dan ia tidak perlu bersusah payah lagi untuk mendapatkan buah surga itu lagi. Ia lalu tersenyum sangat senang sekali dan tertawa riang gembira.
"Apakah kamu melihatnya peri daun hijau !? Aku terbang naik keatas pohon dengan sendirinya ? Bukankah ini suatu peristiwa yang sangat ajaib ?", kata Bo Li berseru senang.
"Eh, Iya !? Tapi bagaimana bisa kamu naik ke atas pohon besar ini sedangkan aku tidak membantumu naik keatas sini !?", kata peri daun hijau kecil itu keheranan.
Tampak peri daun hijau kecil itu terbang menghampiri Bo Li yang berada di atas dahan pohon berbuah Amethyst ungu yang sangat cantik itu yang rindang serta berkilauan.
"Entahlah !? Tiba-tiba saja aku merasakan tubuhku naik terangkat keatas tanpa aku sadari ?", kata Bo Li takjub.
"Benar, ini sebuah keajaiban dan mungkinkah ini berhubungan dengan pohon besar berbuah Amethyst ungu ini yang terkenal sarat misteri didalam sini !?", kata peri daun hijau kecil itu seraya memandangi pohon besar itu.
"Mungkin saja ! Karena aku merasakan ketenangan saat berada ditempat ini saat pertama datang kemari", kata Bo Li.
"Ini mungkin pengaruh dari buah surga yang memancarkan sinar cahaya ungu yang terang, konon buah surga ini adalah makanan para raja yang memiliki khasiat ghaib yang besar bagi yang memakannya karena itu raja memerintahkan kepada kami para peri untuk menjaga pohon besar berbuah Amethyst ungu yang tumbuh di surga para peri ini", kata peri daun hijau kecil itu.
"Oh Iya ?", pekik Bo Li semakin kagum.
"Iya, itu kisah yang diceritakan oleh leluhur peri", kata peri daun hijau kecil itu.
"Apakah aku boleh memakan buah surga itu sekarang ?", tanya Bo Li dengan mimik wajah serius.
"Emm !?", sahut peri daun hijau kecil itu bergumam.
Peri daun hijau kecil itu tampak sedikit ragu serta bimbang, apakah ia harus mengijinkan Bo Li untuk mengambil buah surga itu atau tidak. Ia masih terlihat tidak yakin dengan kemampuan Bo Li tetapi perempuan cantik itu mampu menunjukkan bahwa ia dapat naik sendiri keatas pohon besar itu berkat keajaiban.
"Apakah sistem akan membaca kemampuanmu mendapatkan keajaiban ini sebagai suatu kemampuan atau tidak, aku sebenarnya tidak mengetahuinya tetapi karena kamu telah berhasil naik keatas pohon besar ini sendiri !?", kata peri daun hijau kecil itu. "Aku rasa itu sudah menunjukkan bahwa kamu bisa bertahan hidup ditempat ini."
Bo Li lalu tersenyum senang saat mendengar ucapan dari peri daun hijau kecil itu padanya. Ia lalu dengan penuh semangat memetik buah surga berwarna ungu yang berkilauan cantik itu. Ia hanya memandangi buah surga Amethyst ungu yang kini telah berada ditangannya.
Seberkas cahaya ungu yang terang memancar dari dalam buah Amethyst ungu itu lalu masuk menjalar ke tubuh Bo Li sehingga tubuhnya menjadi bercahaya terang benderang memancarkan sinar ungu yang teduh serta tenang.
"Ini sungguh luar biasa ! Padahal aku belum memakan buah surga ini tetapi reaksi yang timbul dari buah surga ini sudah terasa ajaib, dan aku hanya memegangnya saja tapi aku merasakan tubuhku menjadi berbeda dari sebelumnya !?", kata Bo Li penuh kekaguman yang luar biasa.
Bo Li lalu memakan buah surga itu dan tiba-tiba ia berteriak keras sambil memegangi mulutnya dan meringis kesakitan.
"Aduh !? Keras sekali buah surga ini !?", kata Bo Li sambil melihat buah surga itu yang ada ditangannya.
Wajah Bo Li tampak berubah berwarna ungu saat ia menggigit buah surga itu. Ia lalu menoleh kearah peri daun hijau kecil yang duduk dengan memandang kearah Bo Li yang ada di atas dahan pohon didepannya.
Peri kecil itu tidak dapat menahan tawanya dan ia terus tertawa ketika melihat wajah Bo Li yang berubah menjadi berwarna ungu terang yang bersinar bercahaya.
"Ha..., Ha..., Ha..., Ha..., Ha...! Kamu sangat lucu sekali Bo Li dan lihatlah wajahmu berubah seperti lampu yang bercahaya terang benderang !", gelak tawa peri daun hijau kecil itu dengan sangat kerasnya.
Tentu saja Bo Li menjadi kebingungan serta merasa malu karena ia sendiri tidak tahu apa yang sedang terjadi pada dirinya sendiri saat ini. Ia hanya terdiam sambil meraba wajahnya tanpa mengetahui bagaimana rupa wajahnya sekarang dan ia melihat peri daun hijau kecil itu tertawa tiada hentinya.