NovelToon NovelToon
Bidadari Tak Bersayap Dari Kakek

Bidadari Tak Bersayap Dari Kakek

Status: tamat
Genre:Tamat / Contest / Perjodohan / CEO / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah
Popularitas:18.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Ramanda

Ardian Pramana seorang pria tampan yang arogan sombong yang hobinya balapan liar dan suka mempermainkan wanita hingga membuat kakeknya resah karena dia adalah cucu tunggalnya hingga ia ingin mencari jodoh untuk sang cucunya,
karena pringai sang cucu seperti itu maka ia meminta tolong sahabatnya yg kebetulan memiliki pondok pesantren An Nur dan berharap agar salah satu santriwati berkenan agar menjadi istri sang cucu.

Apakah ada dari mereka yang bersedia?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ramanda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pilihan.

Setelah kepergian Ardiyan Anisah pun tertidur di sofa itu tanpa mengganti pakaian dan tanpa membuka hijab dan cadarnya.

Tanpa terasa subuh pun menjelang Anisah terbangun melihat suasana kamar masih tetap sama ia pun berjalan menuju kamar mandi setelah membersihkan diri dan mengambil wudhu Anisah pun memenuhi kewajibannya kepada Rabb nya. Setelah selesai mengadu ia pun membaca Al Qur'an yang selalu ia bawa kemanapun walaupun ia telah menghafalnya ia tetap membawa kemanapun Al Qur'an kesayangannya.

Setelah selesai ia pun ia kembali tertidur di sofa yang ada di kamar hotel dan tak lama terdengar suara ketukan pintu. Ia pun terbangun dan membuka pintunya kamar tersebut. Ternyata Ardiyan yang telah datang ia masuk dengan muka lusuh dan berjalan menuju kamar mandi. Sebelumnya ia membalikkan badannya.

"Apakah kau sudah makan?" Tanyanya pada Anisah. Dan Anisah pun hanya menggelengkan kepala saja.

Ardiyan pun mengambil ponselnya dan memesan makanan agar di antar ke kamar mereka.

Keheningan kembali tercipta, namun tak lama pintu kembali di ketuk. Ternyata makanan yang di pesannya telah datang.

'Makanlah setelah itu bersiaplah kita akan kembali ke rumah kakek" ucapnya sambil berlalu meninggalkan Anisah ke kamar mandi.

Anisah pun segera memakan makanan yang telah tersedia, secepat mungkin dia menghabiskan makanan tersebut agar Ardiyan selesai mandi ia pun selesai makan. Setelah selesai ia bersiap dirinya dan menunggu Ardiyan.

Tak lama pintu terbuka tampak Ardiyan sudah segar dan telah siap juga memakai baju dengan rapi. Lalu ia pun mengajak Anisah untuk meninggalkan hotel.

"Ayo berangkat" ucapnya dan langsung di anggukkan Anisah.

"Aneh sepertinya ia selalu memahami perkataan ku tanpa bahasa isyarat tangan?" batin Ardiyan penuh pertanyaan.

Sampai di lobi hotel Ardiyan sudah di tunggu Dimas. Ardiyan langsung duduk di samping Dimas sedangkan Anisah di bangku penumpang.

"Kerumah kakek " ucap Ardiyan pada Dimas

"Baiklah" bales Dimas singkat.

Mobil pun melaju meninggalkan hotel. Hanya menempuh jarak 50 menit mobil pun sampai di rumah kakek. Ardiyan pun keluar dari mobil tanpa menghiraukan Anisah. Namun Dimas membukakan pintu untuk Anisah.

"Mari nona. Anda sudah di tunggu tuan " ucap Dimas dan hanya di anggukkan Anisah.

Mereka di sambut oleh kakek Rusdi dengan senyum kebahagiaan

"Cepat sekali kalian kembali nak? Apakah kalian sudah sarapan?" Ucap kakek kepada Ardiyan.

"Kami sudah sarapan di hotel kek" jawab Ardiyan.

" Oh baguslah kalau begitu" ucap kakek lagi.

"Oh ya Apakah kalian akan tinggal di sini" tanya kakek lagi.

"Tidak kek. Diyan akan membawanya ke apartemen Diyan saja" jawab Ardiyan.

" Apartemen? tidak tidak jangan bawa Anisah kesana!" ucap kakek tegas.

"Kenapa?" Tanya ardiyan.

"Pokoknya tidak boleh kesana.! hanya ada dua pilihan tinggal di sini atau rumah mahar Anisah" jawab kakek penuh penekanan.

"Tapi kenapa kek? lagian rumah itu terlalu jauh dari kantor dan aku tidak ingin di sini karena kami ingin mandiri kek" ucap Ardiyan.

"Hanya itu pilihan nya. di sini atau rumah mahar! " Tegas kakek lagi membuat Ardiyan sedikit kesal.

"Tapi itu terlalu jauh kek" bantah Ardiyan.

"Hanya 1 jam perjalanan jauh? lagian kakek sudah berjanji pada Anisah untuk mengizinkan ia berbakti di pondok Ayahnya" ucap kakek lagi.

" Hmm ya sudah kalau begitu" ucapnya pasrah sambil meninggalkan kakek dan Anisah menuju kamarnya.

"Pergilah bantu suami mu berkemas Anisah" ucap kakek dan di anggukkan Anisah. dan berlalu meninggalkan kakek..

1
Safa Almira
,suka
Selamet Turipno
katanya udah belajar ilmu agama dirayu dikit aja sdh tergoda langsung diminum minuman haram ooo rupanya authornya non muslim
Selamet Turipno
katanya udah belajar ilmu agama dirayu dikit aja langsung tergoda minuman haram authornya rupanya non muslim
Hariyanti
😍😍😍😍
Hariyanti
mungkin itu cara mereka memulai interaksi yg lebih dalam.saling mengenal dulu secara halal
Hariyanti
kenapa harus penasaran.itu istrimu, kapan pun kamu bisa buka cadarnya.dasar egois 😤
Hariyanti
kenapa kakeknya tdk kasih penjelasan ttg Anisa.spy ga salah paham.karena anisq yg jd korban
Hariyanti
penasaran.......🤗
diyah
Hay ..Hay...ka Thor aku pendatang baru salken dari Bangka Belitung
lia rahma
Luar biasa
Eity setyowati
pas itu julukan buat dimas Rambo koplak ha ha ha
Eity setyowati
harimaunya bangun nih karena diusik
Eity setyowati
seru nih
Eity setyowati
laaah piye to iki
Eity setyowati
no comen
Eity setyowati
waalah drama apalagi ini huuuhh
Eity setyowati
perutku sakit banget ini
Eity setyowati
pembalasan sipitung lebih kejam ya dimas ha ha ha
Eity setyowati
untung banyak itu dimas he he he
Eity setyowati
kalau mandi bareng pastilah siotong mesti minta mandi juga
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!