NovelToon NovelToon
TERBUNGKUS WAKTU Rahasia Suamiku

TERBUNGKUS WAKTU Rahasia Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Pelakor / Penyesalan Suami / Cintapertama / Pihak Ketiga / Trauma masa lalu / CEO
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Dina Sen

Sekar Ayu, gadis sederhana lulusan SMK, hidup di bawah naungan paman dan bibinya yang sukses di dunia fashion. Meski tumbuh di lingkungan materialistis, Sekar tetap menjaga kelembutan hati. Hidupnya berubah ketika bertemu Arumi, istri seorang konglomerat, yang menjodohkannya dengan Bayu Pratama, CEO muda dan pewaris perusahaan besar.

Namun, Bayu menyimpan luka mendalam akibat pengkhianatan cinta masa lalu, yang membuatnya membatasi dirinya dari kasih sayang. Pernikahan mereka berjalan tanpa cinta, namun Sekar berusaha menembus tembok hati Bayu dengan kesabaran dan cinta tulus. Seiring waktu, rahasia masa lalu Bayu terungkap, mengancam kebahagiaan mereka. Akankah Sekar mampu menyembuhkan luka Bayu, atau justru masa lalu akan menghancurkan hubungan mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dina Sen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

pertemuan kedua

Pagi Hari Rumah Keluarga Bayu

Udara pagi masih lembut, cahaya matahari menembus tirai ruang makan yang bergoyang pelan diterpa angin. Bayu duduk di kursinya dengan jas rapi, dasi yang sudah terpasang sempurna, dan senyum tipis yang tampak dipaksakan. Di hadapannya, Sekar menata piring dan secangkir kopi hangat.

“Mas, aku tambahkan roti bakar, ya? Biar kamu nggak cuma kopi aja.”

Bayu menatap sejenak wajah lembut istrinya, lalu mengangguk. “Iya, makasih, Sekar.”

Namun suaranya terdengar datar. Pandangannya kosong, menatap titik di meja makan, seolah pikirannya ada jauh di tempat lain. Di balik senyum tipis itu, ada sesuatu yang berat kebohongan yang semakin hari kian membelit.

Sekar memperhatikan diam-diam. Ia tahu ada sesuatu yang disembunyikan Bayu, tapi tidak tahu apa. Sejak beberapa hari lalu, tatapan itu berbeda. Dingin. Jauh. Dan setiap kali Sekar mencoba mendekat, Bayu selalu berlindung di balik kata “aku capek.”

“Mas, nanti pulang jam biasa, kan?” tanya Sekar pelan sambil menuangkan susu ke dalam gelas.

Bayu tersenyum sekilas. “Iya. Jangan nunggu, nanti kalau udah malam langsung tidur aja, ya.”

Ia meneguk kopinya cepat, mengambil jas, lalu berdiri.

“Mas berangkat dulu, ya.”

Sekar menatapnya lama sebelum tersenyum kecil dan menjawab, “Hati-hati di jalan, Mas.”

Pintu tertutup. Suara mobil pelan menjauh dari halaman.

Dan begitu suara itu lenyap, rumah besar itu kembali hening.

 ....

Ruang Tamu.

Sekar duduk di sofa panjang warna krem. Tangannya menggenggam ujung bantal kecil, pandangannya kosong menatap ke arah pintu.

Sunyi.

Begitu sunyi hingga ia bisa mendengar detak jam dinding berdetak teratur.

Rumah itu tak pernah benar-benar sepi, tapi tetap terasa sunyi baginya.

Ada Mbok Rini yang sibuk di dapur, Nunik yang sedang menjemur cucian di halaman belakang, dua sopir, satu yang sedang membersihkan mobil, sementara satu mengantar Bayu, dan Pak Tarman, suami Mbok Rini, yang biasanya sudah ke taman sejak pagi.

Namun semua kesibukan itu justru menegaskan satu hal' kesendirian Sekar.

Ia menarik napas panjang, lalu memutuskan keluar rumah.

Udara pagi masih segar, aroma bunga kamboja dan rumput basah menyambut langkahnya. Dari kejauhan, ia melihat Pak Tarman tengah memotong ranting bunga bugenvil yang mulai menjalar ke pagar.

“Pagi, Pak Tarman,” sapa Sekar ramah.

Pria paruh baya itu menoleh, tersenyum ramah sambil menundukkan kepala. “Lho, Non, pagi-pagi sudah keluar. Biasanya Non bantu Mbok di dapur.”

Sekar tersenyum lembut. “Hehe, iya, Pak. Cuma bosan aja di dalam. Mau lihat taman.”

Pak Tarman terkekeh kecil. “Iya, rumah sebesar ini kalau sepi malah bikin pusing, ya?”

Sekar hanya menatap bunga di hadapannya, menyingkirkan daun-daun yang gugur ke batu jalan. “Iya, Pak. Kadang saya ngerasa sendirian. Suami sibuk, saya juga belum punya kesibukan. Kalau nggak ngobrol begini, rasanya aneh.”

Pak Tarman berhenti memotong ranting. Ia menatap Sekar dengan penuh hormat namun ada empati di matanya. “Non itu masih muda, wajar kalau pengin punya kegiatan. Tapi sabar aja, Non. Semua rumah tangga ada ujiannya sendiri-sendiri.”

Sekar menatap pria itu, tersenyum pahit. “Iya, Pak. Kadang saya cuma takut... kalau yang saya pikir ‘ujian’ itu ternyata pertanda sesuatu yang lebih berat.”

Pak Tarman tak bertanya lebih jauh. Ia hanya mengangguk pelan, lalu mengalihkan pembicaraan ke hal yang lebih ringan.

“Kemarin anak saya baru masuk SMA, Non. Biayanya lumayan. Tapi ya... demi masa depan anak, semua dikerjain, seperti itulah contoh kecil masalah kehidupan, Non.”

Sekar tampak sedikit tenang, matanya lembut menatap Pak Tarman. “Saya kagum, Pak. Bapak dan Mbok Rini kerja keras sekali. Anak pasti bangga punya orang tua kayak bapak dan mbok Rini.”

“Ah, Non bisa aja. Kalau bukan karena kerja di rumah ini, saya juga nggak tahu anak bisa lanjut sekolah atau nggak.”

Sekar tersenyum. “Kalau ada yang Bapak butuh, bilang aja, ya. Saya bantu semampunya.”

Pak Tarman tampak sungkan. “Aduh, jangan gitu, Non... Saya nggak enak. Non aja masih muda, masih butuh banyak tabungan buat masa depan.”

Sekar hanya tertawa kecil, lalu menatap taman dengan tatapan jauh.

Hatinya terasa sedikit ringan berbicara dengan orang yang tak menuntut apapun.

Namun di balik semua percakapan itu, Sekar masih tak tahu ...

....

bahwa di jam yang sama, jauh di pusat kota, Bayu sedang duduk di dalam mobil di depan sebuah gedung tinggi...

menatap nama “Alira Corp” terpampang jelas di plakat kaca.

Dan di dalam dirinya, kebohongan yang ia pelihara mulai menggigit nuraninya sedikit demi sedikit.

Siang Hari Langit tampak cerah, tapi hati Bayu terasa sebaliknya, berat dan penuh tekanan.

Mobilnya berhenti tepat di depan gedung megah berlapis kaca biru. Logo Alira Corp terpampang angkuh di atas pintu masuk utama, seolah menatapnya dengan senyum sinis yang tak terlihat.

Bayu menarik napas panjang, menatap pantulan dirinya di kaca mobil. “Tenang, Bayu. Kau datang hanya untuk menyenangkan hatinya, bukan menyerahkan dirimu lagi,” gumamnya lirih, sebelum akhirnya membuka pintu dan melangkah keluar.

Begitu ia memasuki lobi, dua resepsionis langsung menunduk sopan. Salah satunya tampak gugup saat melihat nama Bayu disebut di catatan tamu.

“Silakan langsung ke lantai 15, Pak. Ibu Alira sudah menunggu.”

Bayu hanya mengangguk, wajahnya tanpa ekspresi. Dalam lift, jemarinya mengepal kuat. Setiap detik menuju lantai 15 terasa menegangkan, seperti waktu melambat di antara detak jantungnya sendiri.

...

Lantai 15. Ruang kerja Alira.

Pintu terbuka otomatis, dan aroma khas parfum melati segera menyambutnya, aroma yang sama yang dulu melekat di lehernya, dan semalam masih samar ia cium di kemeja ketika Sekar menatapnya dengan curiga.

Alira berdiri di sisi jendela besar, mengenakan gaun hitam elegan, rambutnya dibiarkan terurai. Senyum di wajahnya muncul perlahan begitu Bayu masuk.

“Bayu…” suaranya lembut, seperti bisikan yang menggoda. “Kukira kamu nggak akan datang.”

Bayu menelan ludah, menahan diri untuk tidak bereaksi. Ia berjalan mendekat, menjaga jarak secukupnya.

“Aku datang seperti yang kamu mau, Alira. Tapi aku nggak bisa lama.”

Alira tertawa kecil, langkahnya ringan mendekati Bayu. “Kamu masih sama. Dingin, tapi matamu selalu bicara hal lain.”

Ia berhenti di hadapan Bayu, begitu dekat hingga Bayu bisa mencium aroma parfumnya dengan jelas.

“Kenapa buru-buru? Aku cuma ingin menghabiskan waktu sedikit denganmu… seperti dulu.”

Bayu mengalihkan pandang, suaranya pelan tapi tegas.

“Kita tidak perlu membicarakan masa lalu, Alira. Aku cuma ingin tahu kebenaran soal bayi itu.”

Tatapan Alira sedikit berubah, tapi hanya sesaat. Ia tersenyum lagi, lembut tapi berbahaya.

“Kau masih ragu? Kalau begitu, nanti malam kita makan malam berdua. Aku akan tunjukkan sesuatu yang akan menjawab semua keraguanmu.”

Bayu mengerutkan alis. “Aku nggak punya waktu.”

Namun sebelum ia sempat berbalik, Alira memegang lengannya jemari dingin, tapi sentuhannya terasa menjerat.

“Bayu…” ucapnya pelan sambil menatap dalam.

“Kamu boleh pura-pura benci aku, tapi tubuhmu tahu… kamu nggak bisa benar-benar menjauh.”

Bayu memejamkan mata sejenak, menahan diri agar tidak terpancing. Lalu ia menarik pelan tangannya dari genggaman Alira.

“Jangan mainkan aku lagi, Alira. Kalau memang bayi itu benar anakku, aku akan tanggung jawab. Tapi kalau tidak… aku tidak akan biarkan kamu menghancurkan hidupku lagi.”

Alira hanya tersenyum samar, lalu perlahan mendekat, mengecup pipinya dengan cepat sebelum Bayu sempat mundur.

Kecupan itu singkat, tapi cukup membuat napas Bayu tercekat.

“Datanglah nanti malam,” bisiknya. “Aku tunggu. Di tempat biasa.”

Bayu menatapnya dingin, lalu berbalik tanpa menjawab. Langkahnya tegas meninggalkan ruangan, tapi di dalam dadanya ada pertempuran hebat antara amarah dan rasa jijik terhadap dirinya sendiri.

---

Beberapa jam kemudian, di mobil, menuju kantor.

Bayu menatap jalanan yang ramai dari balik kaca depan. Wajahnya pucat, rahangnya mengeras.

Tangannya menggenggam kemudi kuat-kuat.

“Harus sejauh ini, ya, Alira?” gumamnya lirih. “Kau pikir aku akan terus bermain dalam jebakan mu?”

Ia menarik napas panjang.

“Baik. Aku akan datang malam ini. Aku akan ikuti permainanmu Alira..."

1
Sharah ArpenLovers Khan
Tuhhh bener kan Alira jebak Bayu.. Duhhh semoga hasil Test DNA negatif yaa. biar kapok tuh Alira krn hasilnya negatif 😅😅😅
Sekar jgn percaya begitu saja sama Alira dong 🥲🥲 Bayu cuma di jebak 🥲🥲
Alira pelakor stress 😅😅😅
kasihan Sekar semoga Sekar percaya begitu saja sama perkataan Alira 🥲🥲
akhirnya Sekar bakal kerja di toko nya Arifal 😄😄

penasaran sama lanjutannya...
di tunggu updatenya Author kesayangan kuuuu tetap semangat terus yaa Sayyy quuu lanjut kan karya mu 💪💪🥰🥰🤗🤗
Sharah ArpenLovers Khan: Sama Sama Sayy 🤗☺
total 2 replies
Sharah ArpenLovers Khan
wadawww Alira berani nya mendekati Sekar ngomong tentang hubungan nya dg Bayu. semoga Sekar gk percaya, kasihan Sekar 🥲
penasaran dg lanjutannya..
di tunggu updatenya Author Kesayangan kuuu tetap semangat terus Sayyy 🤗🥰💪💪
Sharah ArpenLovers Khan: Sapu nya buat ngusir di Alira sekalian pakai palu buat palu Alira biar kapok 😅😅😅
total 2 replies
Sharah ArpenLovers Khan
Semoga Bayu bisa memecahkan masalah nya.
semoga nnt Sekar bisa kerja di Toko..
bagus juga Sekar Mandiri 😁😁
Sharah ArpenLovers Khan: Yupz Sayyy ku tunggu 😄😄
total 2 replies
Sharah ArpenLovers Khan
Ternyata benar dugaan Bayu kalau dia emng di jebak oleh Alira. jangan² Bayi itu emng bayi nya Pak Masaru dan Alira apalagi Rangga perlihatkan foto Pak Masaru dan Alira...
penasaran dg lanjutannya...

di tunggu updatenya ya Author kesayangan kuuu tetap semangat terus yaa Sayyy quuu 💪💪🤗🤗🥰🥰
Sharah ArpenLovers Khan: Sama² Sayy 🤗🤗😁😁
total 2 replies
Sharah ArpenLovers Khan
Arifal perhatian banget yaa sama Sekar, seperti perhatian seseorang sama pasangan nya 🥰
gmn jika nnt Bayu tau yaa 😆😆

penasaran dg lanjutannya...
di tunggu updatenya yaa Author kesayangan kuuu tetap terus semangat ya Sayyy 🥰🤗💪💪🤗
Sharah ArpenLovers Khan: Yaaa betul salah dia sendiri karena ninggalin Sekar terus, gak kasih kabar juga, akhirnya Sekar sendirian dan ada yg nemanin 😅😅😅
total 2 replies
Wang Lee
Wow
Wang Lee
Asik
Wang Lee
Mantap
Wang Lee
Keren
Sharah ArpenLovers Khan
Mudah²an Alira gk curiga sama Rangga dan Rangga bisa jaga Rahasia. kira² gmn ya hasil nya...

di tunggu updatenya Author kesayangan kuuu Emak Ncingg si Gemoyyy tetap semangat Sayy 🤗🥰💪
Sharah ArpenLovers Khan: Jangan sampai ketahuan Sayy bahaya klo sampai ketahuan Alira bisa gagal rencananya Bayu ntar 😆😆
total 2 replies
Sharah ArpenLovers Khan
Kasihan Sekar, Bayu tidak bisa di hubungi 🥲 untungnya ada Arifal🥲

penasaran dg lanjut nya gmn yaa nnt jika Bayu tau Sekar kecelakaan?? di tunggu updatenya Author kesayangan kuuu tetap semangat Sayyy 🤗🥰💪
ginevra
aku dah mampir thor ...
Dinar Sen: siap kak terimakasih, 🙏🏻😉
total 1 replies
ginevra
baik banget sumpah
ginevra
Bayu green flag banget
Dinar Sen: terimakasih kak ☺️
total 1 replies
Sharah ArpenLovers Khan
Alhamdulillah Sekar baik² saja berkat pertolongan Arifal.
duhh kira² berhasil gk yaa Bayu...
gmn hasilnya nnt??

di tunggu updatenya author kesayangan kuuu Emak Ncinggg si Gemoyyy tetap semangat ya Sayyy 💪💪🥰🥰🤗🤗
Sharah ArpenLovers Khan: Oke Sayy 😆
total 2 replies
Sharah ArpenLovers Khan
Kasihan Sekar kena tabrak 🥲🥲
semoga Sekar baik² saja 🥲🥲
gmn nnt reaksi Bayu setelah tau Sekar kecelakaan??

di tunggu updatenya Author Kesayangan kuuu Semangat ya Sayyy 🐱🤗🥰💪
Sharah ArpenLovers Khan
Semoga Bayu berhasil dapatkan Sampel nya bayi itu yaa 🥲🥲
kira² berhasil gk yaaa??

di tunggu updatenya Author Kesayangan kuuu tetap semangat Sayyy 🥰🐱💪
Sharah ArpenLovers Khan
Duhh Gmn yaa perasaan Sekar jika tau Bayu nikah siri dg Alira 🥲🥲

di tunggu updatenya ya Author Kesayangan kuuu terus semangat Sayyy 💪🥰🐱☺🤗
Wang Lee
Iklan untukmu thor🙏
Dinar Sen: sip, terimakasih hadirnya 🙏🏻😊🙏
total 1 replies
Wang Lee
Aku yang membuktikan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!