NovelToon NovelToon
Di Bawah Langit Yang Sama

Di Bawah Langit Yang Sama

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan di Kantor / CEO / Cinta Seiring Waktu / Balas dendam pengganti / Cintapertama / Mengubah Takdir
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Dinar

" Sekali berkhianat maka sampai kapanpun akan terus menjadi pengkhianat".

Begitulah kalimat yang menjadi salah satu sumber ujian dari sebuah hubungan yang sudah terjalin dengan sangat kokoh.

" Orangtua mu telah menghancurkan masa depanku, makan tidak menutup kemungkinan jika kamu akan menghancurkan pula anakku. Sebelum itu terjadi aku akan mengambil anakku dari hubungan tidak jelas kalian berdua".

Cinta yang sudah terbentuk dari sebuah kesederhanaan sampai akhirnya tumbuh dengan kuat dan kokoh, ternyata kalah dengan sebuah " Restu" dan "keegoisan" di masa muda adalah sebuah penyelesalan tiada akhir.

Berharap pada takdir dan semesta adalah sebuah titik paling menyakitkan secara sederhana.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dinar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13

" Arga, jangan macem-macem Lo jauh sama kita disana. Inget Lo udah sepakat buat nikah setelah Gue".

Rayyan yang kini tengah duduk bersama Arga diruang utama, sore ini Arga memang menjemput sang calon istri untuk pergi ke suatu tempat yang telah mendapatkan izin dari dua keluarga pagi tadi.

" Kak, Gue masih waras ya. Lo kira-kira aja kalau mau nuduh, emang gue apaan kita cuma mau liburan lima tahun nahan rindu gak ketemu". Arga sepertinya mulai jengah dengan ucapan Rayyan yang berulang.

" Gue cuma mau ingetin, manusia tempatnya khilaf Ga dan gue gak mau Lo berdua menjadi golongan manusia yang khilaf". Rayyan kini mencoba memasuki candaan melihat ekspresi wajah sang calon adik ipar.

" Ngaco banget deh, Lo fokus aja deh ke persiapan pernikahan Lo takut malah gak keurus nanti kita lagi yang Lo salahin. Manusia kan emang paling demen nyalahin dari pada introspeksi diri".

Seolah sedang membalas rasa kesalnya kini Arga memberikan jawaban yang membuat Rayyan mati kutu.

" Cih, pendendam".

Kini keduanya beralih dengan obrolan yang lebih ringan dan santai, tentang pekerjaan yang memang sangat berkaitan antar perusahaan Rayyan dan Arga.

" Kak, kami berangkat dulu ya". Entah sejak kapan adiknya datang karena tidak ada suara, membuat kedua lelaki berbeda usia itu kaget.

" Dek, astaga kamu tuh ya bisa kasih aba-aba dulu gak? Untung ini jantung buatan Tuhan, coba kalau buatan manusia apa gak copot lari tuh sampe depan".

Rayyan mengusap dadanya seolah sedang menenangkan degup jantungnya yang tengah berdebar, Arga dan Liora hanya bisa terkekeh pelan melihat sang kakak.

Setelah berpamitan kini kedua pasangan yang baru saja mengesahkan hubungan mereka pagi tadi bersama dua keluarga, kini menikmati perjalanan dengan sangat bahagia.

Genggaman tangan keduanya semakin erat tidak ada pegal karena terkalahkan oleh rasa rindu, obrolan dan candaan ringan menjadi teman keduanya menikmati perjalanan yang cukup panjang. Belum lagi Liora yang tingkat kepo nya tinggi sejak tadi selalu mempertanyakan tempat tujuan, membuat suasana semakin meriah penuh cinta dan kasih.

Liora menutup mulutnya dengan tangan kiri karena tangan kanannya sudah digenggam erat oleh Arga, kini berada ditempat yang sangat sejuk cafe yang tepatnya berada disekitar pegunungan jauh dari kebisingan.

Puluhan lilin yang membentuk simbol hati dan juga dikelilingi kelopak bunga mawar merah membuat suasana semakin romantis.

Entah sejak kapan tangan keduanya terlepas karena Liora tidak menyadari, kini Keduanya sudah berada didepan cahaya lilin dengan Arga yang tengah berlutut dihadapannya dengan kotak merah beludru dihadapannya.

Arga menarik nafas dengan cukup tenang, wajahnya memancarkan kebahagiaan namun ada sedikit degupan kencang.

" Sayang... Lima tahun lalu kita pernah berada dalam situasi yang cukup berat, saling menyalahkan, saling menguatkan, sampai pada akhirnya ego mengalahkan kita".

" Lima tahun berjalan masing-masing bukanlah hal yang mudah, cinta yang tidak pernah hilang adalah bukti bahwa kita memang ditakdirkan untuk bersama. Setelah perjuangan yang melelahkan ini kita kembali bersama, dan aku semakin yakin bahwa kamu adalah Rumahku".

" Pagi tadi keluarga kita sudah secara resmi melamar kamu, tapi kali ini izinkan aku untuk kembali mengulang untuk melamar kamu secara pribadi. Berikan aku kesempatan untuk memperbaiki kesalahan dimasa lalu, izinkan aku untuk selalu membersamai kamu melewati waktu dan selalu mengusahakan kebahagiaan itu dengan nyata.

" Sayang, berikan izinmu untuk menjadikan aku satu-satunya lelaki yang akan kamu lihat saat pertama kali kamu membuka mata, dipagi hari, dan nama terakhir yang akan kamu sebutkan disaat kamu akan tidur. Jadi, Liora maukah kamu menghabiskan sisa usia bersamaku?".

Liora yang mendengar ungkapan sang kekasih yang begitu menghangatkan hatinya kini tidak bisa menahan rasa harunya, air mata itu kini turun begitu deras dari kedua bola matanya tanpa henti.

Penantian selama lima tahun kini ternyata berbuah kebahagiaan, kejadian bahkan keberanian Arga malam ini sangat membuat hatinya terasa bahagia.

Tidak ingin membuat Arga menunggu lama Liora kini menghampiri sang kekasih, menunduk perlahan melabuhkan kecupan hangat dikening Arga yang tengah menatapnya.

" Honey, aku... Aku menerima lamaranmu. Mari kita buat cerita indah untuk masa depan bersama, Aku mau menjadi Rumah yang nyaman untuk kamu beristirahat dan tempat kamu pulang".

Tidak banyak kata yang Liora keluarkan kali ini, namun membuat Arga merasa bahagia dan tidak bisa menyembunyikan senyum lega.

Arga langsung memakaikan cincin kedua kedalam jemari tangan Liora dan tidak lupa melabuhkan kecupan hangatnya, lalu menarik tubuh mungil itu kedalam pelukannya seolah tidak ingin kembali melepaskan untuk kedua kalinya.

🌟

Setelah makan malam selesai dan suasana mulai tenang, kini Liora tersenyum menatap wajah sang calon suami. Menarik nafas dalam dengan senyuman kecil di bibirnya yang tidak hilang. Ada perasaan yang sungkan tapi ini harus dibicarakan, karena sebelum terjadi salah paham.

" Honey..."

" Hmmm". Arga langsung menatap wajah Liora yang tengah menatapnya.

" Hmmm.. Apakah boleh jika sementara kita rahasiakan dulu hubungan kita dikantor? M..ma.. maksudku aku tidak ingin orang-orang berpikir jika aku mendekati kamu karena jabatan. Setidaknya sampai aku siap, apakah boleh?".

Liora kini menundukkan wajahnya dengan tangannya yang tenang bermain dengan kedua cincin yang baru saja dipakainya hari ini. Ada perasaan takut jika Arga akan marah, atau salah paham.

" Maaf Honey jika kamu tersinggung, tapi aku hanya ingin orang-orang melihatku sebagai Liora dengan kemampuannya, bukan karena kekasihnya. Aku juga ingin kamu fokus tidak diganggu dengan gosip yang aneh-aneh".

Suasana masih cukup hening tidak ada reaksi apapun yang diberikan oleh Arga, membuat perasaan Liora semakin khawatir dibuatnya.

" Honey.. Maaf tolong jika kamu tidak nyaman bicara saja, kita sudah sepakat untuk saling terbuka mencari solusi".

Arga tersenyum seolah merasakan ketakutan sang kekasih akan kembali kejadian dimasa lalu terulang kembali, Arga yang tidak menyetujuinya akan lebih memilih mengalah dan pergi.

" Kita akan selalu bersama Sayang, aku mau tapi aku tidak berjanji akan menyembunyikan hubungan kita dalam waktu yang lama. Aku membutuhkan kehadiranmu dibeberapa kesempatan dan tidak mungkin jika aku tetap menyembunyikan hubungan kita. Memangnya kamu mau kalau aku justru didekati wanita lain?".

Arga bermaksud untuk menggoda sang kekasih, namun sepertinya salah strategi.

" Ohhh.. Seneng yaa jadi bahan objek para wanita diluar sana? Masih berani cari yang gimana lagi Arga? Awas aja sampe berani menanggapi wanita lain, akan aku beri suntikan racun ikan buntal biar kamu tau rasa".

Liora justru merespon dengan serius memperlihatkan rasa cemburunya, membuat Arga kini bergidik ngeri.

" Enggak dong Sayangku, yakali aku mau menukar berlian dengan batu kali". Kini Arga justru ketakutan sendiri.

Wanita kalau udah keluar taringnya singa lewat aja, justru singa yang permisi. Apalagi gue yang cuma manusia biasa...

1
Aksara_Dee
adit kadang-kadang kidding ya
Aksara_Dee: bikin Arga tantrum aja
total 2 replies
Aksara_Dee
aaiihh kaann... lihatlah kemarahannya sampe mau buka toko hape 😍
Aksara_Dee: bisa lebainya kayak pemiliki langit, udara, tanah dan lautan ya kaa ❤️❤️
total 2 replies
Aksara_Dee
kalau bakar gunung gak kena pasal, mungkin kemarahannya bisa membakar gunung 😅
Wang Lee
Semangat dek🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Wang Lee: oke dek/Ok/
total 2 replies
Wang Lee
Ngak busi sa aku
Wang Lee
Aku ngak berharap
Wang Lee
Aku
Wang Lee
Aku juga kok
Wang Lee
Aneh
Wang Lee
Iya baiklah
Wang Lee
Iyya aku benar bena
Wang Lee
Yuk ikut kerja
Wang Lee
Aku malas
Wang Lee
kok bisa
Wang Lee
Gimana apanya
Wang Lee
Baru saja kok
Wang Lee
Dirimu kok
Wang Lee
Suasana semakin
Wang Lee
Itulah kami
Wang Lee
Masama aja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!