NovelToon NovelToon
Penakluk Dewa Naga

Penakluk Dewa Naga

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Balas Dendam / Murid Genius / Budidaya dan Peningkatan / Perperangan / Raja Tentara/Dewa Perang
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Aditya Jetli

Masa kecilnya yang penuh dengan hinaan dan penindasan, membuat Zhu Yuan Zeng, atau yang biasa dipanggil Zhu Yuan, bertekad untuk menjadi kuat, demi untuk membalas dendam, serta membungkam mulut orang orang yang selalu menghina juga menindasnya.

Berbekal keberanian juga tekad yang kuat, Dia memutuskan untuk masuk ke dalam Hutan Larangan, dan mencari kehidupan baru disana, sambil mencari keberuntungan, dan berguru pada orang tua yang selalu menemuinya.

Tapi Dia tidak tahu, bahwa keputusannya itu adalah langkah yang paling tepat, karena masa depan yang penuh dengan kemulian sedang menanti untuk dia gapai.

Dengan kekuatannya, Dia membasmi kejahatan dan menebar kebaikan. Penguasa yang zalim akan Ia tumpas. Kesombongan bakal Dia ratakan. dan Dinasti baru telah menantinya disana.

Lalu, apakah Dia akan berhasil dan membuktikan kata katanya? Ikuti kisah petualangan dan perjuangannya dalam kisah" Penakluk Dewa Naga "dan ikuti keseruannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aditya Jetli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13. Langkah awan

Teknik pertama yang dipelajari oleh Zhu Yuan adalah Langkah Awan. Menurut petunjuknya, Zhou Yuan harus menyalurkan energy spiritual ke arah dua kaki, baru bergerak sesuai irama langkah awan di udara, tenang tapi menghanyutkan.

Kemudian bergerak cepat, menggumpal, menggulung dan menerjang langit. Menimbulkan riak kekuatan alam, menciptakan hujan dan petir, lalu menghantam apa saja yang dilaluinya.

Gerakan itu sangatlah sulit. Sudah berpuluh kali Zhu Yuan mencoba, tapi selalu gagal di langkah ketiga.

Dia belum bisa menggulung atau berputar di udara, agar menjadi ringan seperti kapas, dan bisa bergerak ke mana saja yang dia kehendaki.

Baru teknik pertama saja sudah sangat sulit seperti itu, Lalu bagaimana teknik teknik yang lainnya?

"Aku tidak boleh berputus asa. Percuma dikatakan jenius, kalau pelajaran begini saja sudah menyerah. Hah! Aku harus bisa!" tekadnya

Lalu mengambil posisi seperti tadi, dan mulai mengulang apa yang sudah dia pelajari barusan. Hingga hampir 12 jam Zhu Yuan berlatih, dan berhenti setelah semua langkah yang diharuskan untuk menguasai teknik tersebut tercapai.

Akhirnya setelah malam menjelang, teknik tersebut sudah dikuasainya dengan sempurna. Zhu Yuan sudah bisa melangkah ringan, tubuhnya mengambang di udara, kadang cepat dan kadang juga lambat, sesuai dengan irama langkah awan yang digambarkan oleh gurunya.

"Akhirnya latihan yang sangat melelahkan bisa juga aku selesaikan, bahkan sampai tingkat puncak, dari tingkat awal, menengah, akhir dan puncak, atau sempurna"

"Sekarang ragaku sudah sangat kelelahan. Bau nya pun sudah sangat luar biasa. Aku harus segera mandi dan pergi tidur" gumamnya. Lalu pergi menuju sungai yang kondisinya sangat gelap di sana.

Keesokan harinya. Zhu Yuan bangun terlambat, dimana matahari sudah cukup tinggi. Diperkirakan saat itu jam sudah menunjukkan pukul 10 pagi.

Dia bergegas bangun, dan segera menyiapkan sarapan. Satu jam kemudian dia memutuskan untuk berlatih di atas bukit yang cukup tinggi, Kebetulan puncaknya sudah bersih. Mungkin Zhou Xian yang membersihkannya.

Begitu dia sampai, Zhu Yuan segera menggunakan langkah awan, agar tujuannya cepat sampai. Selain itu, dia juga ingin kembali berlatih, dan mengkokohkan pondasi serta keahliannya dalam menggunakan teknik itu.

Hasilnya adalah, hanya dalam per sekian detik, kakinya sudah menjejak di puncak.

Saat sudah sampai disana, Zhu Yuan tidak langsung berlatih, tapi malah mengedarkan pandangannya ke sekeliling, namun tidak menemukan siapa siapa.

Hatinya mendadak sedih, dan teringat dengan kesendiriannya di dunia ini. Setelah puas mengamati. Dia tidak langsung berlatih, tapi duduk dibawah pohon yang daunnya rindang, lalu bergumam sendiri.

"Selama 10 hari ini, biasanya guru selalu menemaniku, tapi sekarang dia sudah pergi. Entah kapan dia akan kembali? " ucapnya dengan intonasi sedih, karena kembali merasa sepi.

"Apakah mungkin pelatihan guru sangat berat, ya, hingga harus mengasingkan diri seperti itu" gumamnya lagi, sambil melihat ke arah puncak pohon yang paling tinggi. Sesekali menyeka keringatnya yang entah mengapa saat itu mengalir cukup deras.

Setelah itu dia bergumam kembali. "Mungkin guru sedang tidak ingin diganggu, atau sedang menemukan ilham di atas sana?"

"Tapi tenanglah guru. Muridmu ini akan selalu membuatmu bangga. Walau kau tidak ada, aku akan tetap berlatih di sini, sampai enam teknik tingkat tinggi itu aku kuasai dengan sempurna, dan akan mengejutkannya nanti jika kau sudah selesai berlatih di sana!" tekadnya berapi api, dan bersiap untuk menguasai teknik yang kedua.

Setelah dua menit menyiapkan diri. Zhu Yuan segera berkata. "Semua pengetahuan dan tata cara untuk menguasai lima teknik yang tersisa, sudah ada di persepsi jiwa juga pikiranku. jadi untuk apa ragu. Aku harus melatihnya sekarang!" tekadnya.

Lalu mengerahkan persepsi jiwa, untuk melihat apakah di dalam lautan kesadarannya ada energi petir, karena dia merasakan waktu tersambar petir sampai belasan kali itu, akar spiritual 9 Yang telah berevolusi. Mungkin di sana menyimpan energi petir, yang ditinggalkan oleh sambaran petir tersebut.

"Ah, ternyata ada!" pekiknya terlalu gembira."Tidak sia sia aku menahan gempuran belasan sambaran petir waktu itu, dan menahan rasa sakitnya"

"Ternyata Nadi 9 Yang mampu menyerap semua sambaran petir tersebut, dan diolah menjadi energi murni, serta dipadatkan menjadi energi inti petir. Dengan demikian, aku sudah bisa berlatih teknik langkah petir saat ini juga" ucapnya sambil menarik persepsi jiwanya kembali.

Lalu mengulang membaca tata caranya." Tata caranya tidak jauh berbeda dengan tata cara mempelajari teknik langkah awan. Energi inti petir harus disalurkan ke seluruh tubuh, baru difokuskan ke kaki. Kemudian memadatkannya agar menjadi energi yang siap pakai, dan siap mendorong tubuh ini untuk maju"

"Baik aku coba sekarang, siapa tahu bisa!" ucapnya penuh tekad, dan mulai berlatih.

Setelah tiga jam. "Uhhh, ternyata melatih teknik ini jauh lebih sulit dari melatih teknik awan"

"Energi petir yang tersimpan di akar spiritualku, harus dimurnikan menjadi energi gerak, yang mampu merangsang otot serta pembuluh darah supaya bisa berfungsi"

"Proses itu melibatkan terjadinya petir di dalam tubuh, lalu disalurkan ke kaki, kemudian diteruskan ke bumi sebagai pijakan. Tapi selanjutnya bagaimana?" gumam Zhu Yuan bingung, sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Senior Dewa! Kau lihatlah tuanmu itu. Baru melatih teknik langkah petir saja sudah sangat kebingungan. Apakah kau tidak ingin turun tangan membantunya?" celetuk Dewa Qilin atau Qilin untuk memanasi seniornya.

"Jangan berkata seperti itu Qilin! Seolah olah kau bukan bawahannya saja"

"Kita ini sama sama menguasai elemen api juga petir, termasuk elemen angin, terutama kau Dewa Phoenix. Apimu sangat istimewa, Dia bisa membakar apa saja hingga tidak tersisa. Kenapa tidak kau saja yang turun tangan untuk membantu tuanmu itu?" balas Dewa Naga, menyambut ejekan dewa Qilin agar skornya sama.

"Aku sebenarnya malas untuk menjadi pembimbing lagi. Tapi karena pemuda itu telah menyelamatkan kita, kenapa tidak kita bertiga saja yang turun tangan untuk membantunya?" balas Dewa Phoenix pula.

"Teknik itu sebenarnya mudah, karena aku juga menguasainya, sebagai hadiah dari dewa petir waktu itu'

"Tidak kusangka teknik tersebut diturunkan kepada manusia tua itu, nanti aku akan bertanya apa alasannya menurunkan teknik Dewa tingkat tinggi tersebut?" jawab Dewa Naga mencoba menenangkan situasi, kemudian segera keluar, diikuti oleh dua juniornya.

Bush!

"Ahhh!" pekik Zhu Yuan kaget, dan konsentrasinya langsung buyar, karena kemunculan ketiga roh agung yang mendiami lautan kesadarannya secara tiba tiba.

"Senior Dewa! kenapa kalian keluar? Apakah ada masalah di lautan kesadaranku, atau energinya sudah habis?" reaksi Zhu Yuan mengagetkan mereka.

"Sembarangan kalau bicara! Kami keluar ini karena melihatmu dalam kesulitan, dalam memahami tatacara untuk menguasai langkah petir itu"

"Jika bukan karena desakan garis keturunanmu, kami akan tetap berada di sana, sambil menyerap energi matahari yang kau ciptakan itu" jawab Dewa Naga enteng saja.

"Anak muda! untuk memahami petunjuk yang ada dalam persepsimu itu, tidak cukup hanya dengan memahami secara datar saja"

"Teknik langkah petir itu, butuh konsentrasi tinggi untuk memaksa dan memicu munculnya petir dalam lautan kesadaranmu itu, dan menyalurkannya ke kaki"

1
Nanik S
Lanjutkan dan gas Pooool 🙏🙏
Nanik S
Di Dunia nantinya Zhu Yuan jelas tambah keusilanya 🤣🤣🤣
Nanik S
Keren dan keren Tor
Nanik S
Makasih Tor sudah up lagi
Nanik S
Mantap Zhu Yuan.. 👍👍 sikat saja yang Arogan
Nanik S
Lanjutkan
Nanik S
Zhu Yuan... hajar saja mereka
Nanik S
Zhou Yan... punya banyak Koin
Nanik S
Wajah yang jelek saja agar tidak ada cewek yang mendekat
Nanik S
Jangan kendor dan Gas Poool
Nanik S
Keren Tor
Abi
ujung2x macet thor
Aditya Jetli: Tidak kak. berhenti dulu karena Novel lagi dalam proses review kontrak. kalau sudah lulus akan dilanjutkan lagi.Bab baru sudah banyak tersedia. tinggal Poskan saja
total 1 replies
Nanik S
Kasihkan saja Tasnya ke Zhu Yan
Nanik S
Mcnya terlalu polos
Nanik S
Yakin mau menyiksanya
Nanik S
Kalau kalah pasti dibilang Iblis
Nanik S
Siapa suruh melanggar dan keluar dari pondok
Nanik S
NEXT
Nanik S
Laaaaanjuuuut
Nanik S
Teruuuuuus Toe
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!