NovelToon NovelToon
Second Chance

Second Chance

Status: sedang berlangsung
Genre:Dijodohkan Orang Tua / Penyesalan Suami / Pembantu
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Tiara Amelia

Adhitama Daniyal Dharmawangsa terpaksa harus menikah dengan Auristela Clara salah satu ART di kediamannya karena sebuah salah paham, bagaimanakah kehidupan pernikahan mereka kedepannya, apakah berjalan dengan lancar atau berakhir ditengah jalan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tiara Amelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tamu Dari Jogja

"Kamu yang mengemudi ke rumah sakit, tidak ada tapi-tapian."Ucap Ny.Ratna kepada Tama lalu pergi menyusul Pak Dadang.

Tama mengacak-acak rambutnya dengan sangat kesal, dengan sangat terpaksa Tama mengikuti Ny.Ratna

Sesampainya di halaman depan rumah dimana mobil Tama terparkir, Ny.Ratna dengan sigap langsung membuka pintu mobil bagian belakang lalu masuk ke dalam, Pak Dadang dengan pelan membaringkan Clara dengan kepala yang dipangku Ny.Ratna.

"Terima kasih banyak ya Pak."Ucap Ny.Ratna.

"Sama-sama Nyonya, semoga Clara baik-baik saja."

"Iya Pak."Ucap Ny.Ratna mengangguk dengan tersenyum sedikit, Pak Dadang menutup pintu mobil.Tama dengan malas masuk ke mobil bagian kemudi.

"Ayo cepat Tama, jalankan mobilnya."Ucap Ny.Ratna panik.

"Iya mam, iya."Ucap Tama benar-benar malas, dia pun segera melajukan mobilnya menuju rumah sakit.

Saat di perjalanan Ny.Ratna tidak sengaja melihat lengan kanan Clara diperban dan sepertinya darahnya merembes.

"Tama, ini lengannya Clara kenapa bisa luka seperti ini.Kamu apakan dia?"Ucap Ny.Ratna menuduh.

"Ya mana aku tahu Mam, kenapa Mami nuduh.Lagian nih ya, jangankan melukainya seperti itu, menyentuhnya saja aku akan berpikir ratusan kali."Ucap Tama kesal, Ny.Ratna hanya diam.

Tak berselang lama merekapun sudah sampai di rumah sakit.

"Tama cepat ini kamu gendong Clara masuk kedalam."Ucap Ny.Ratna.

"Apa, aku tidak mau.Biar dokter atau susternya saja yang bawa dia masuk."

"Kalau begitu cepat kamu panggilkan susternya."

"Iya Mam iya."Ucap Tama keluar dari mobil lalu masuk ke rumah sakit untuk memanggil dokter/suster.

Tak lama kemudian Tama sudah kembali bersama dengan seorang dokter laki-laki dan 2 orang suster yang mendorong brankar, dengan cepat dokter itu mengeluarkan Clara dari mobil dan menggendongnya lalu membaringkan Clara dibrankar dengan hati-hati.

Mereka segera pergi ke ruang UGD, diikuti Ny.Ratna dan Tama.Sesampainya didepan ruang UGD Ny.Ratna mondar-mandir di sana, Tama yang berdiri tak jauh dari Ny.Ratna hanya diam saja.

Handphone Tama berdering, Tama merogoh saku celananya untuk mengambil handphonenya dan melihat siapa yang telepon, ternyata Nita, pegawai hotel bagian resepsionis.

"Ada apa kamu telepon?"Ucap Tama setelah sambungan terhubung.

"Maaf kalau saya mengganggu, tapi ini ada tamu penting dari Jogja yang ingin bertemu dengan Anda Tuan."Ucap Nita di seberang sana.

"Saya tidak bisa datang ke hotel sekarang, suruh saja Reza yang menemui tamu itu dan bilang kalau saya sedang ada kepentingan di luar hotel."

"Maaf Tuan, tapi handphone Pak Reza tidak bisa dihubungi dan dia juga belum datang ke hotel."Ucap Nita.

Astaga, Reza sialan'Batin Tama geram'

"Baiklah, saya akan ke hotel sekarang."Ucap Tama lalu mematikan sambungan telepon, Tama menghampiri Ny.Ratna.

"Mam, aku harus pergi ke hotel sekarang."Ucap Tama.

"Pergilah, tapi nanti saat jam makan siang kamu ke sini ya."Ucap Ny.Ratna menatap Tama, Tama hanya mengangguk lalu segera pergi dari sana.

Sepanjang perjalanan Tama penasaran siapa tamu yang ingin bertemu dengan dirinya.

Tak lama kemudian Tama sudah sampai di hotel, Nita sudah berdiri di lobi untuk menyambut Tama.

"Tamunya ada di ruangan Anda Tuan, 2 orang laki-laki."Ucap Nita, tanpa berkata apa-apa pada Nita Tama langsung berjalan masuk ke lift yang akan membawa ke ruangannya.

Lift berhenti di lantai paling atas hotel Dharmawangsa dan terbuka, Tama keluar dari lift dan segera pergi ke ruangannya.

Ceklek

Tama masuk ke ruangannya, terlihat di sana ada 2 orang laki-laki yang sedang duduk di sofa.1 laki-laki yang sudah setengah baya, sementara yang satunya lagi seumuran Tama.

"Maaf saya datangnya lama, tadi ada urusan sedikit."Ucap Tama.

Kedua tamu itu pun berdiri dari duduknya lalu mereka bersalaman.

"Gapapa, kami tahu kalau kamu sangat sibuk."Ucap pemuda itu yang bernama Arsyad, Tama hanya tersenyum sedikit menanggapinya.

"Silahkan duduk."Ucap Tama lalu duduk di sofa yang berhadapan dengan Arsyad dan papanya, Arsyad dan papanya kembali duduk.

"Jadi, ada apa Pak Haidar dan Arsyad jauh-jauh dari Jogja ke Jakarta untuk bertemu dengan saya?"Tanya Tama.

"Begini, maksud kedatangan kami disini ingin mengundang kamu untuk menghadiri acara ulang tahun hotel Cavinton yang akan dilaksanakan lusa.Apa kamu bersedia untuk datang?"Jawab Pak Haidar.

"Tentu saja saya akan datang, Anda sudah jauh-jauh ke sini untuk mengundang saya ke acara ulang tahun hotel Cavinton.Ini benar-benar suatu kehormatan bagi saya."Ucap Tama.

Sebenarnya Pak Haidar ini adalah teman dekat Doni, papinya Tama.Dan ini juga bukan pertemuan pertama mereka, hanya saja sudah 1 tahun semenjak kematian Papinya Tama Pak Haidar dan Tama tidak pernah bertemu lagi, makanya sekarang saat mereka bertemu Tama menjadi agak canggung.

"Tama, kamu tahu kan kalau saya ini teman dekat Papi kamu dulu.Jangan terlalu formal begini dong."Ucap Pak Haidar tertawa sejenak.

"Hehehe iya Om, karena sudah 1 tahun kita tidak bertemu makanya sekarang sedikit canggung."Ucap Tama nyengir.

"Jangan seperti itu, anggap saja kita ini keluarga jadi jangan bicara se-fromal ini."

Tama hanya tersenyum dan mengangguk.

"Ngomong-ngomong hotel Dharmawangsa ini semakin luas, mewah dan sangat bagus.Bisa kita berkeliling sebelum aku dan Papa kembali lagi ke Jogja."Ucap Arsyad.

"Tentu saja, mari kita berkeliling, mari Om."Ucap Tama berdiri dari duduknya, diikuti Pak Haidar dan Arsyad.

Merekapun berjalan berkeliling hotel, sambil jalan sesekali Tama menjelaskan tentang hotel Dharmawangsa, bagaimana Tama terus mengelola hotel itu, menambah bangunan-bangunan lain, atau merenovasi hotel itu.

...****************...

Clara sudah dipindahkan ke ruang rawat VVIP, perlahan Clara membuka kedua matanya.Dilihatnya Ny.Ratna sedang duduk di kursi yang ada disampingnya.

Clara bangun lalu duduk bersandar.

"Kamu sudah merasa lebih baik?"Tanya Ny.Ratna tersenyum menatap Clara, Clara hanya mengangguk.

"Saya baik-baik saja Nyonya, tidak perlu repot-repot bawa saya ke rumah sakit."Ucap Clara yang merasa tak enak sudah merepotkan Ny.Ratna.

"Kamu demam Clara, Mami khawatir sama kamu makanya dibawa ke rumah sakit.Oh iya 1 lagi, mulai sekarang kamu jangan panggil saya Nyonya tapi Mami, karena besok kamu sama Tama akan menikah.Kamu juga jangan terlalu formal sama Mami ya"Ucap Ny.Ratna tersenyum sambil tangannya mengelus punggung tangan kanan Clara.

"Tapi Nyonya, emmm maksud saya Mami.Saya enggak-."

"Sssttt, tidak ada penolakan Clara.Mau tidak mau kamu harus menikah sama Tama, tentu kamu belum lupa kan kejadian di hotel waktu itu."Ucap Ny.Ratna.

1
PURPLEDEE ( ig: _deepurple )
halo kak aku mampir lagi 🤗
PURPLEDEE ( ig: _deepurple )
Halo kak aku mampir lagi👋
PURPLEDEE ( ig: _deepurple )
si tama maen dorong2 aja
PURPLEDEE ( ig: _deepurple )
halo aku mampir lagi kak🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!